Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

TUMBUHAN KIRINYU Chromolaena odorata (L) (ASTERACEAE: ASTERALES) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN ULAT GRAYAK Spodoptera litura Thamrin, M.; Asikin, S.; Willis, M.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 32, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kirinyu (Chromolaena odorata) adalah gulma berbentuk semakberkayu yang dapat berkembang cepat sehingga sulit dikendalikan.Tumbuhan ini merupakan gulma padang rumput yang sangatmerugikan karena dapat mengurangi daya tampung padangpenggembalaan. Selain sebagai pesaing agresif, kirinyu didugamemiliki efek allelopati serta menyebabkan keracunan bahkankematian pada ternak. Hasil penelitian menunjukkan gulma inidapat menjadi insektisida nabati karena mengandung pryrrolizidinealkaloids yang bersifat racun terhadap serangga. Makalah inimenguraikan potensi tumbuhan kirinyu sebagai insektisida nabatiuntuk mengendalikan ulat grayak. Ulat grayak adalah hama yangsulit dikendalikan karena perkembangbiakannya cepat sertamempunyai kisaran inang yang luas, yaitu hampir semua jenistanaman pangan dan hortikultura. Hama ini biasanya dikendalikandengan insektisida sintetis dengan dosis melebihi dari yangditentukan sehingga menyebabkan resistensi dan resurgensi. Olehkarena itu, perlu dicari pengganti insektisida sintetis agarpenggunaannya dapat dikurangi dengan menggunakan insektisidanabati. Ekstrak daun kirinyu efektif mengendalikan ulat grayakdengan mortalitas 80100% serta menekan tingkat kerusakan daunkedelai hingga 55,2%. Racun yang terkandung di dalam ekstrakkirinyu bersifat racun perut. Oleh karena itu, gulma ini perludikembangkan pemanfaatannya sebagai bahan insektisida nabatiagar bernilai ekonomis.
PERMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN RUMBAI PESISIR KOTA PEKANBARU Wiyati, Rita; Maryanti, Sri; Thamrin, M.
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 1 No 2 (2018): IKRAITH-ABDIMAS vol 1 Nomor 2 Bulan November 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.175 KB)

Abstract

Melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Kemenristekdikti 2017, tim PPMUniversitas Lancang Kuning telah membantu kelompok tani sari buah dan ladang sari dalampeningkatan pendapatannya.Usaha kedua kelompok mitra tersebut memproduksi olahan kerupukdan awal mulanya kedua usaha kelompok mitra tersebut berproduksi secara konvensional,kemasannya tidak menarik serta tidak memiliki izin produksi sebagai usaha kecil rumahan. Tujuandan target PPM ini adalah kelompok mitra dapat menjadi lebih kreatif , inovatif serta dapatmembantu masyarakat terutama bagi ibu ibu rumah tangga yang ada didalam kelompok mitramampu meningkatan pendapatannya melalui diversifikasi produk olahannya,membuat kemasanmenjadi menarik, serta adanya izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PPIRT). Metode yangdigunakan dengan pelatihan , konseling manajemen usaha , membuat desain kemasan, sertamengurus PPIRT. Hasil dari PPM adalah produk yang dihasilkan oleh kelompok mitra memilikinama produk , nomor PPIRT serta kemasan yang lebih menarik untuk dapat dipasarkan keminimarket, dengan peningkatan omzet penjualan hampir 50%.
PENINGKATAN PENGENALAN ANGKA MELALUI BERMAIN DENGAN MEDIA BIJI KARET PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Sumrati, .; Thamrin, M.; Miranda, Dian
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.848 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Sedangkan metode yang digunakan yaitu media biji karet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang pengenalan angka melalui bermain dengan media biji karet. Subjek dalam penelitian ini adalah anak yang berjumlah 15 orang, yang terdiri 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah PAUD Mekar Jaya Kecamatan Kuala Mandor B Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis data, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui metode bermain dengan media biji karet dapat meningkatkan pengenalan angka pada anak usia 4-5 Tahun di PAUD Mekar Jaya Kecamatan Kuala Mandor B.Kesimpulan penelitian tersebut dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil observasi, maka hasil kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran sudah direncanakan dengan baik. 2) Berdasarkan hasil observasi, maka hasil kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. 3) Berdasarkan hasil observasi perkembangan anak dalam meningkatkan pengenalan angka melalui metode bermain dengan media biji karet pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Kata Kunci: Pengenalan Angka, Metode Bermain, Media Biji Karet. Abstract:This study uses classroom action research. While the methods used are media rubber seeds. The purpose of this study is to know about numeracy through play with a rubber seed media. Subjects in this study were children who totaled 15 people, including 9 boys and 6 girls. Locations used in the study is early childhood Mekar Jaya District of Kuala Mandor B Based on the research that has been done and the results of data analysis, it can generally be concluded that through a method of playing with a rubber seed media can improve numeracy in children aged 4-5 years in early childhood Mekar Jaya District of Kuala Mandor B.Kesimpulan the research can be spelled out in detail as follows: 1) Based on observation, the result of the ability of teachers in lesson planning is already planned. 2) Based on observation, the result of the ability of teachers in implementing the learning has been implemented properly. 3) Based on the observation of a child's development in increasing numbers through the introduction of a method of playing with a rubber seed media in the first cycle and the second cycle increased.. Keyword : Intro to Numbers, Methods Playing, Rubber Seed Media.
PENERAPAN KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X Adrianus, .; Sutrisno, Leo; Thamrin, M.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.841 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan profil penerapan lima (5) kawasan teknologi pembelajaran pada pelajaran Biologi di SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari teknik pengumpulan data tersebut kemudian dilakukan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran guru Biologi dan kegiatan guru mata pelajaran Biologi di SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak menerapkan lima (5) kawasan teknologi pembelajaran yang meliputi kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan dan kawasan penilaian. Kata Kunci : Kawasan Teknologi Pembelajaran, Biologi Abstract: The research objective was to describe the application of five (5) Instructional Technology areas on Biology subject in SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak. The result shows that the lesson plan and the activities of Biology teachers in SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak have applied five (5) learning technology areas that include the area of ​​design, development, utilization, management and assessment. The conclusion that both of lesson plan as well as learning activities of Biology in SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak implement the areas of design, development, utilization, management and assessment. Keywords: Instructional Technology Area, Biology
PENINGKATAN PENGENALAN SAINS SEDERHANA MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK USIA 5-6 TAHUN (F54210014), Faradila; Thamrin, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 8 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the research that has been done and through the results obtained after an analysis of data that: 1) Planning to improve the recognition capability of learning simple science demonstration method in children can be categorized as "excellent", while the teachers' planning has been carried out, among others: formulating learning goals, choosing a theme, choose the main ingredient, determine the method of learning, making learning outcomes assessment 2) Implementation of learning to improve the recognition capability through simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "excellent", while the implementation of which has been do teachers include: conducting pre-learning teacher, the teacher opened the lesson, the teacher core activities of learning, teacher learning close. 3) Increased capacity through the introduction of simple science demonstration method in children aged 5-6 years can be categorized as "developing as expected" with activities including: child demonstrates a form of water in accordance with the container, children demonstrate or perform the way the water flows, the child tells how water flows . Abstrak: Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah anak yang berjumlah 20 anak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan melalui hasil yang di peroleh setelah diadakan analisis data bahwa:1) Perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak dapat dikategorikan baik sekali, adapun perencanaan yang telah dilakukan guru antara lain: Merumuskan tujuan pembelajaran, memilih tema, memilih bahan main, menentukan metode pembelajaran, membuat penilaian hasil belajar 2) Pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan baik sekali, adapun pelaksanaan yang telah dilakukan guru antara lain: guru melakukan kegiatan pra pembelajaran, guru membuka pembelajaran, guru melakukan kegiatan inti pembelajaran, guru menutup pembelajaran. 3) Peningkatan kemampuan pengenalan sains sederhana melalui metode demonstrasi pada anak usia 5-6 tahun dapat dikategorikan berkembang sesuai harapan dengan kegiatan antara lain: anak mendemonstrasikan bentuk air sesuai dengan wadahnya, anak mendemonstrasikan atau melakukan cara air mengalir, anak menceritakan cara air mengalir. Kata Kunci : Sains Sederhana, Metode Demonstrasi
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK MANIPULATIF MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTING PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Suyantini, Iis; Thamrin, M.; Ali, Muhamad
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan Keterampilan Gerak Manipulatif Melalui Permainan Bola Beranting Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan gerak manipulatif melalui permainan bola beranting pada anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan kelas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa keterampilan gerak manipulatif anak mengalami peningkatan yang berarti, kemampuan dalam memantulkan bola ke lantai yang mendapat kategori berkembang sangat baik sebanyak 85%, kemampuan melempar bola dengan tepat yang mendapat kategori berkembang sangat baik sebanyak 80% dan kemampuan menangkap bola dengan baik yang mendapat kategori berkembang sangat baik sebanyak 85%. Hal ini berarti pembelajaran melalui permainan bola beranting memberikan pengaruh besar dalam meningkatkan keterampilan gerak manipulatif anak terutama dalam kemampuan memantukan bola ke lantai, melempar bola dengan tepat dan menangkap bola dengan baik. Kata Kunci: peningkatan, keterampilan gerak manipulatif, permainan bola beranting Abstract: Increased movement of manipulative skills through the game ball relay in children aged 5-6 years. This study aimed to describe the motion of manipultive skills enhancement through the game ball relay in children aged 5-6 years. Research method used is descriptive method to shape the action research. Based on research conducted manipulative movement skills that children experience significant improvement, the ability to bounce the ball to the floor that gets very good growing category by 85%, the ability to throw the ball exactly the category is growing very well received by 80%, and the ability to catch the ball well the category is growing very well received by 85%. This means learning through play ball relay had a major impact in improving the motion movement of manipulative children, especially the ability of bouncing the ball on the floor, throw the ball to the right, and catch the ball well. Key Word: Increased , movement of manipulative skills, game ball relay
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK MENJADI TIDAK MANDIRI PADA USIA 5-6 TAHUN DI RAUDATUL ATHFAL BABUSSALAM Salina, Eva; Thamrin, M.; ., Sutarmanto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 6 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor internal, faktor eksternal dan faktor paling berpengaruh yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri pada usia 5-6 tahun di Raudatul Athfal Babussalam Pontianak Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 3 guru, 3 anak usia 5-6 tahun yang tidak mandiri dan 3 orang tua anak tidak mandiri. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor internal yaitu dari emosi dan intelektual tidak menyebabkan anak menjadi tidak mandiri. Faktor eksternal yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri adalah  pola asuh orang tua dan status ekonomi keluarga. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh yang menyebabkan anak menjadi tidak mandiri adalah faktor dari luar diri anak yaitu pola asuh orang tua yang overprotektif.   Kata Kunci : Anak Tidak Mandiri, Faktor internal, Faktor Eksternal. Abstract: This study aimed to describe the internal factors, external factors and most influential factors that cause children to become dependent at the age of 5-6 years in Raudatul Babussalam RA North Pontianak. The method used is descriptive method with qualitative approach. The sample was 3 teachers, 3 children aged 5-6 years who are dependent, and 3 parents’s dependent children. The results of the data analysis showed that the internal factors of emotional and intellectual that does not cause the children becomes dependent. External factors that cause children to be dependent is parenting parents and family economic status. While the most influential factors that cause children to be dependent is external factors, namely children parenting parents were overprotective. Keywords: Dependent Children, Internal Factors, External Factors.
PENINGKATAN PERILAKU CINTA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELAWI Setina, .; R,, Marmawi,; Thamrin, M.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

     Abstrak:Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian dan diadakan analisis data, secara umum dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran dalam peningkatan perilaku cinta lingkungan melalui kegiatan merawat tanaman hias dengan kategori “baik”. 2) Pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan perilaku cinta lingkungan melalui kegiatan merawat tanaman hias dengan kategori “baik”. Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan guru berdasarkan perencanaan yang telah dibuat yang meliputi pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main. 3) Perilaku cinta lingkungan terhadap  kegiatan merawat tanaman hias pada anak usia 5-6 tahun berkembang sangat baik. Kata Kunci:Cinta Lingkungan, Tanaman Hias Abstrack:This study used a descriptive method with a class action research. Based on the results of the study and conducted an analysis of the data, in general,can be drawn a conclusion that: 1) Planning a love of learning in improving the behavior of the environment through activities of caring for house plant swith the category of"good". 2) Implementation of a love of learning in improving the behavior of the environment through activities of caring for house plant swith the category of"good".In this case the steps that teachers based planning has been created which include esenvironmental foothold, footing before the play, when to play and footing footing after play. 3) Conduct love taking care of the environment on the activity of ornamental plants in children aged 5-6 years developing verywell. Keywords:Love the Environment , Ornamental Plants
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN yarso, Nuraini; Thamrin, M.; Ali, Muhammad
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 10 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil peningkatan tanggung jawab anak setelah diberikan pemberian tugas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian ini di peroleh melalui observasi yang dilakukan dengan 2 siklus dimana masing-masing siklus terdapat 2 kali pertemuan. Hasil observasi perencanaan mencapai skor 3,71,observasi pelaksanaan 3,57 dan observasi peningkatan tanggung jawab mencapai 85,71%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab anak meningkat setelah diberikan pemberian tugas. Kata kunci : Peningkatan Tanggung Jawab,  Metode Pemberian Tugas.   Abstract: The purpose of this study is to describe how the planning, execution and results of increased responsibility after the child is given the task of administration. The method used is descriptive method. This study used a Classroom Action Research (CAR). The results of this study were obtained through observations made with 2 cycles wherein each cycle there are 2 meetings. The results of observations of planning to achieve a score of 3.71, 3.57 for observation execution and observation of increased responsibility to reach 85.71%. So it can be concluded that the child's responsibility increased after administration of the task given. Keywords: Increased Responsibility, Giving Tasks
KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MELALUI CERITA BERGAMBAR DALAM KELUARGA YANG BERBAHASA MELAYU PONTIANAK (F54008007), Sunarti; Thamrin, M.; ., Halida
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study is titled "Speech Indonesian Through Illustrated Story In Families Speak Malay Pontianak" This study aims to reveal the ability to speak Indonesian families through a picture story in Pontianak in Malay language in children aged 5-6 years in kindergarten Primanda Untan. The method used in this study are: a qualitative case study form. The results showed that: the effectiveness of media use picture books can help improve the ability to speak Indonesian media is made by planning, see the collection of indicators such as minimum standards Ministerial Regulation No.58 The year 2009, saw the theme in RKM, making RKH, after that make a story based on the theme that will be studied. The ability to speak Indonesian in children aged 5-6 years is sufficient. Media use picture books as a medium smooth talking in Indonesian is done as it should be. Media use picture books to practice speaking in Indonesian in children aged 5-6 years have been effective. Keywords: Speaking Indonesian, Picture Story. Abstrak: Penelitian ini berjudul Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia Melalui Cerita Bergambar Dalam Keluarga Yang Berbahasa Melayu Pontianak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia melalui cerita bergambar dalam keluarga yang berbahasa Melayu Pontianak pada anak usia 5-6 tahun di TK Primanda Untan. Metode penelitian yang digunakan adalah: studi kasus bentuk kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: efektivitas penggunaan media cerita bergambar dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia media ini di buat dengan perencanaan, seperti melihat kumpulan indikator standar minimal Peraturan Menteri No.58 Tahun 2009, melihat tema di dalam RKM, membuat RKH, setelah itu membuat cerita sesuai dengan tema yang akan dipelajari. Kemampuan berbicara bahasa Indonesia pada anak usia 5-6 tahun sudah memadai. Penggunaan media cerita bergambar sebagai media memperlancar berbicara dalam bahasa Indonesia sudah dilakukan sebagaimana seharusnya. Penggunaan media cerita bergambar untuk membantu melatih kemampuan berbicara dalam berbahasa Indonesia pada anak usia 5-6 tahun sudah efektif. Kata kunci: Berbicara Bahasa Indonesia, Cerita Bergambar.