Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal pada Bangunan Tipe Rumah Sederhana Studi Kasus: Perumahan Griya Paniki Indah di Manado Sitanggang, Roulina A.; Kindangen, Jefrey I.; Tondobala, Linda
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 6, No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah rumah harus menciptakan rasa nyaman bagi penghuninya. Salah satu aspek yang harus dipenuhi untuk menciptakan kenyamanan dalam sebuah rumah ialah aspek termal. Kenyamanan termal adalah suatu kondisi yang dinikmati oleh manusia, yaitu terciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dan suhu tubuh sekitarnya. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Tujuan penelitian ini ialah menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal, menganalisis dampaknya lalu kemudian menemukan solusinya. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan positivisme yaitu dengan pengukuran dilapangan dan formulasi rumus / persamaan. Lokasi penelitian berada di kawasan Perumahan Griya Paniki Indah Manado, yang terletak di Kecamatan Mapanget, Kota Manado. Dalam kawasan perumahan ini terdapat dua blok yang termasuk dalam program sejuta rumah Presiden Jokowi yaitu blok Rambutan dan blok Lengkeng. Penelitian pada sampel dilaksanakan pada waktu terpanas dalam satu hari, yaitu mengukur suhu udara, kelembaban dan kecepatan angin. Setiap sampel menggunakan perhitungan indeks PMV untuk menganalisis data. Hasil penelitian diketahui bahwa indeks kenyamanan termal pada sampel penelitian adalah tidak nyaman. Persepsi termal juga dirasakan oleh responden melalui hasil wawancara yang menyatakan bahwa mereka merasa panas dan gerah.Kata-kunci: Rumah, Kenyamanan termal, PMV (Predicted Mean Vote)
REVITALISASI PERMUKIMAN KUMUH TEPIAN SUNGAI KAMPUNG NGAPA BERBASIS KAMPUNG BERKELANJUTAN Kairupan, Frenny F. F.; Tondobala, Linda; Waani, Judy O.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 6, No 1 (2021): Volume 6 Nomor 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman tepi Sungai Baubau merupakan kawasan yang padat dan berkembang secara tidak terkendali dan rawan terhadap bencana banjir,  sehingga menjadi kawasan kumuh. Dalam RTRW Kota Baubau juga mengarahkan tujuan penataan ruang Kota Baubau adalah mewujudkan Kota Baubau sebagai kota perdagangan dan jasa yang nyaman, sejahtera, berbudaya dan berkelanjutan sebagai kota pesisir yang berwawasan lingkungan. Dengan potensi kawasan yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota, dengan sungai yang memiliki peranan vital menunjang pertumbuhan kota, maka revitalisasi kawasan tepian sungai, perlu dilakukan untuk memvitalkan kembali kawasan tersebut. Penelitian lewat perancangan ini menggunakan mix method yaitu penggabungan antara penelitian kuantitatif - kualitatif. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk naratif, tabulasi/diagram dan pemetaan, untuk kemudian dibuatkan skenario penataan yaitu konsep perancangan kawasan tepian sungai untuk menghasilkan rancangan arsitektural revitalisasi penataan permukiman kumuh tepian sungai Kampung Ngapa. Hasil penelitian di dapatkan karakteristik permukiman kumuh tepian sungai Kampung Ngapa, dilihat dari aspek fisik yaitu kondisi bangunan, kondisi infrastruktur dan utilitas lingkungan serta ketersediaan fasilitas umum/sosial; aspek non fisik yaitu status ekonomi rumah tangga, mata pencaharian penduduk, dan interaksi sesama masyarakat dan dengan sungai. Konsep pendekatan lingkungan dengan orientasi terhadap masyarakat pada perancangan revitalisasi kawasan tepian sungai Kampung Ngapa, menekankan pada aspek penataan bangunan, peningkatan kualitas infrastruktur dan utilitas lingkungan, pengembangan aspek non fisik untuk penataan kawasan tepian sungai. Dimana hasil revitalisasi ini dapat juga berfungsi sebagai tujuan wisata baru di Kota Baubau, yang secara umum diharapkan bermanfaat secara fisik, ekonomi dan sosial, sesuai dengan prinsip revitalisasi. Kata Kunci: Kampung berkelanjutan, Pembangunan berkelanjutan, Permukiman kumuh, Revitalisasi, Tepian sungai
Museum Kayu di Woloan “Eco-Tech” Raco, Winsensius S. P.; Tondobala, Linda; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Museum di Indonesia terus berkembang seiring perkembangan zaman. Kesan historik masih sangat kental pada museum  di Indonesia, sehingga museum yang sebenarnya memiliki fungsi edukatif yang sangat baik menjadi kurang diminati. Di antara banyaknya jenis museum yang ada di indonesia Museum kayu yang memiliki fungsi konservatif perlu diadakan agar kelestarian kayu dapat terjaga, selain itu juga dapat mempermudah kita dalam menklarifikasi jenis-jenis kayu termasuk fungsi, kualitas, kegunaan dan pembudidayaannya. Museum kayu di Indonesia terdapat didaerah Waduk Panji Sukarame, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yaitu Museum  Kayu Tuah Himba. Di dalam Museum Kayu ini terdapat beragam jenis kayu-kayu yang ada di Pulau Kalimantan. Di daerah Sulawesi Utara terdapat beberapa museum seperti museum Kebudayaan Sulawesi Utara, museum budaya waruga dll. Masih banyak hal di Sulawesi Utara yang memiliki potensi yang perlu di museumkan, salah satunya yaitu kayu. Woloan adalah salah satu kelurahan di kota Tomohon yang terkenal dengan produksi Rumah Panggung. Sejak dahulu Woloan telah melakukan produksi rumah kayu yang sudah di eksport sampai luar negeri. Rumah panggung sendiri adalah salah satu hasil budaya daerah Sulawesi Utara. Hal tersebut mendukung daerah ini sebagai tempat dibangunnya Museum Kayu karena punya nilai historis dan kebudayaan yang mendukung. Dengan dibangunnya Museum Kayu ditempat ini diharapkan dapat turut menjadi sarana konservasi bagi pelestarian dan pengolahan kayu di Sulawesi Utara. Dengan Menggunakan Suatu pendekatan tematik yaitu “Eco-Tech” Objek rancangan dapat lebih diaplikasikan sesuai dengan maksud dan tujuan Museum Kayu yaitu menjadi sarana Edukatif, Rekreatif dan Konservasi. Pemanfaatan pengolahan lahan yang disesuaikan dengan ekologi daerah Woloan dan penggunaan Teknologi pendukung dalam desain diharapkan mampu menciptakan Mueum Kayu yang sesuai fungsi, menari dan punya nilai lebih terutama bagi daerah dibangunnya Museum Kayu.. Kata Kunci : Museum Kayu, Woloan, Eco-Tech.
REVITALISASI PASAR TRADISIONAL SARIMALAHA DI TIDORE “RETROFITTING ARCHITECTURE” Humairah, Siti; Rengkung, Michael M.; Tondobala, Linda
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Tradisional seringkali dianggap sebagai salah satu prasarana yang membawa citra buruk bagi estetika kota. Begitu pula kondisi Pasar Sarimalaha di Kota Tidore saat ini, hal ini juga terjadi karena pasca kebakaran pasar Sarimalaha pada tanggal 28 Maret 2010. Pengelolaan pasar yang buruk , prasarana dan sarana yang sangat minim serta jumlah pedagang yang semakin meningkat disetiap tahun menyebabkan pergerakan dalam pasar bertambah sesak,kumuh dan tidak teratur, hal ini merupakan permasalahan klasik yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam berbelanja. Oleh karena citra pasar tradisional yang buruk dalam perkembangan perekonomian kota, maka perlu dilakukan Revitalisasi Pasar Tradisional Sarimalaha  di Tidore dengan tema Retrofitting Architecture. Dengan tidak menghilangkan bagian-bagian yang menjadi ciri khas dari objek, tema Retrofitting Architecture diharapkan dapat mengatasi hal-hal yang menjadi permasalahan pada objek dan dapat mengangkat kembali citra pasar tradisional menjadi positif, serta memberikan kemajuan perekonomian di KotaTidore Kepulauan.   Kata kunci: revitalisasi, pasar tradisional, retrofitting
FLOATING PARK SEBAGAI PENUNJANG WATERFRONT CITY DAN SOLUSI TERHADAP KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM WILAYAH PERKOTAAN Fransz, Jerry M.; Tondobala, Linda
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Karya tulis ini bertujuan untuk mempelajari mengenai Floating Park dalam fungsinya sebagai lahan tambahan untuk taman publik. Penyajian masalah berkaitan dengan konsep waterfront, penyediaan Ruang Terbuka Hijau, serta solusinya berupa taman publik pada struktur terapung. Dalam pembahasannya menyajikan mengenai sistem struktur, persyaratan berkaitan dengan lingkungan dan berbagai fasilitas yang direncanakan. Penyajian data diperoleh dari hasil studi literatur. Dari keseluruhan penulisan diperoleh hasil bahwa Floating Park dapat menjadi sebuah solusi alternatif bagi penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk area perkotaan. Solusi tersebut khusus memperhatikan aspek struktural dan lingkungan air sebagai konteks, sesuai dengan kondisi yang beragam di lapangan. Selain itu juga memperhatikan ketersediaan fasilitas penunjang mengingat fungsinya sebagai taman publik. Kata Kunci: RTH Publik, Floating Park, Waterfront
Perencanaan Prasarana dan Sarana di Kawasan Sekitar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Likupang Kabupaten Minahasa Utara: Infrastructure and Facilities Planning Around Area of Tourism National Strategic Area Likupang North Minahasa Regency Rumengan, Friska; Tondobala, Linda; Sangkertadi, Sangkertadi
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45989

Abstract

Abstrak Pembangunan prasarana dan sarana dasar maupun pariwisata merupakan aspek penting dalam pengembangan wilayah. Pada 15 Juli tahun 2019 di tetapkan 5 destinasi wisata prioritas termasuk Likupang. Sesuai peraturan dan deliniasi kawasan, KSPN berada di Kecamatan Likupang Timur dan untuk kawasan sekitar KSPN yaitu Kecamatan Likupang Selatan dan Likupang Barat. Kecamatan tersebut merupakan kecamatan sebagai penunjang KSPN Likupang dan diperlukan sinergitas antar kawasan agar saling menguatkan daerah masing-masing. Dalam penelitian ini menggunakan analisis Statistik Deskriptif dan mengacu aturan terkait SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan dan Peraturan menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor: 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Kebutuhan prasarana-sarana dasar & pariwisata di kawasan sekitar KSPN Likupang yaitu: jalan, drainase, listrik, telekomunikasi, air bersih, pengelolaan limbah, persampahan, pendidikan, kesehatan dan peribadatan. Sedangkan prasarana pariwisata yaitu: Penunjuk arah, toilet & kamar ganti, toko souvenier, rumah makan, gapura dan dive center. Kata kunci : Prasarana dan Sarana Dasar & Pariwisata; Sinegritas Wilayah; KSPN Likupang. Abstract The development of basic infrastructure and facilities as well as tourism is an important aspects of regional development. On July 15, 2019, 5 priority tourist destinations, including Likupang. According to regulations and regional delineation, KSPN is located in East Likupang District and for the area around KSPN, namely South Likupang and West Likupang Districts. The sub-district is a sub-district as a supporter of the Likupang KSPN. This study uses descriptive statistical analysis and refers to related rules: SNI 03-1733-2004 concerning Procedures for Planning for Housing Environments in Urban and Minister of Public Works Regulation of the Republic of Indonesia No. 01/PRT/M/2014 concerning Minimum Service Standards for Public Works and Spatial planning. The need for basic infrastructure & tourism in the area around the Likupang KSPN: the road network, drainage, electricity, telecommunications, clean water network, waste management, educational facilities, health facilities, and worship facilities. As for the tourism infrastructure, it consists of: directions, toilets & changing rooms, souvenir shops, restaurants, gates, and dive centers. Keywords: Basic Infrastructure and Facilities & Tourism; Regional Synergy: KSPN Likupang.
Evaluasi Ketersediaan Infastruktur di Pulau Kecil (Studi Kasus : Pulau Siau) Sondokan, Kristi H.; Tondobala, Linda; Kindangen, Jefrey I.
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48818

Abstract

Kondisi infrastruktur yang ada di Pulau Siau diperhatikan ketersediaannya agar pertumbuhan maupun pengembangan wilayah dapat terfasilitasi dengan adanya infrastruktur dasar. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur yang ada di Pulau Siau, serta menganalisis kebutuhan infrastruktur yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dan menggunakan analisa pendekatan kuantitatif, karena.dalam pelaksanaannya.meliputi.data, analisis.dan.interpretasi serta metode spasial, teknik ini menggunakan data infrastruktur yang ada di Pulau Siau untuk dapat mengetahui sebaran infrastruktur yang terkait, kemudian data ini digunakan untuk mengetahui radius pelayanan dengan teknik buffering pemetaan menggunakan aplikasi ArcMap 10.3 untuk sebaran pelayanan infrastruktur. Berdasarkan hasil dari mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur sudah memadai, tetapi terdapat beberapa wilayah yang infrastrukturnya belum memadai. kebutuhan infrastruktur yang diperlukan di Pulau Siau di prioritaskan pada Kecamatan Siau Barat Utara dan Kecamatan Siau Tengah, hal ini dikarenakan berdasarkan hasil observasi ditemukan infrastruktur belum memadai pada kedua kecamatan tersebut, seperti ketersediaan telekomunikasi yang belum terlayani, kebutuhan sarana air bersih untuk pemenuhan masyarakat. Kata kunci: Evaluasi, Infrastruktur, Pulau Siau Abstract Availability of existing infrastructure on Siau Island is taken into account so that regional growth and development can be facilitated by basic infrastructure. The purpose of this study is to identify the availability of existing infrastructure on Siau Island, as well as analyze the required infrastructure needs. The method used in this study uses a quantitative descriptive method which is the method used in this research and uses a quantitative approach to analysis, because in its implementation it includes data analysis and interpretation as well as spatial methods, this technique uses existing infrastructure data. Siau Island to be able to find out the distribution of related infrastructure, then this data is used to determine the service radius with the buffering mapping technique using the ArcMap 10.3 application for the distribution of infrastructure services. Based on the results of identifying the availability of adequate infrastructure, there are several areas where the infrastructure is inadequate. the infrastructure needs needed on Siau Island are prioritized in Siau Barat Utara sub-district and Siau Tengah sub-district, this is because based on observation results found inadequate infrastructure in the two sub-districts, such as the availability of unserved telecommunications, the need for clean water facilities to meet the needs of the community. Keyword: Evaluation, Infrastructure, Siau Island
Konsep Aerotropolis Pulau Lembeh Kota Bitung Wowor, Laurensius M; Tondobala, Linda; Sela, Rieneke L.E
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2021): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v10i2.37539

Abstract

Pulau Lembeh adalah pulau-pulau kecil yang memiliki luas kurang lebih 50 km2 , terletak di kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan RTRW Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014 – 2034, terdapat rencana pembangunan bandara pengumpan di pulau Lembeh, tetapi jika dilihat dari kestrategisan wilayah baik Sulawesi Utara maupun pulau Lembeh, rencana pembangunan bandara dapat ditingkatkan menjadi bandara pengumpul. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wilayah, mengetahui arahan kesesuaian lahan yang potensial terhadap pengembangan kawasan budidaya serta untuk pengembangan wilayah pulau Lembeh menjadi kawasan aerotropolis. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deksriptif kualitatif - kuantitatif dengan menganalisis kondisi eksisting, selanjutnya melakukan analisis kesesuaian lahan dan pada tahapan terakhir akan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, indikator dan prinsip perencanaan aerotropolis. Hasil penelitian menunjukan bahwa di pulau Lembeh memiliki sejumlah potensi wilayah yang dapat mendukung pengembangan aerotropolis dilihat dari stuktur ruang, ketersediaan prasarana - sarana lingkungan, jaringan jalan dan moda transportasi eksisting, penggunaan lahan, dan dari aspek kesesuaian lahan didapati lahan dengan arahan kawasan budidaya perkebunan dan permukiman terbatas mendominasi di pulau Lembeh, dan untuk pengembangan konsep aerotropolis pulau Lembeh terbagi menjadi pengembangan wilayah, perencanaan bandara, perencanaan kota, perencanaan kawasan bisnis dan perencanaan transportasi multimoda. Kata kunci: Aerotropolis; Pengembangan Wilayah; Potensi Wilayah; Kesesuaian Lahan.
EKSPRESI ARSITEKTUR BERWAWASAN EKOWISATA DI KAWASAN BOULEVARD Lumempouw, Ronald A.; Tondobala, Linda; Sangkertadi, Prof.
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 3 No. 2 (2015): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v3i2.75

Abstract

ABSTRAK Perkembangan Kota Manado sebagai kota jasa dan perdagangan yang merupakan pintu gerbang serta beranda provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang berpacu dengan pengaruh pertumbuhan ekonomi di kawasan pasifik, yang merupakan pertumbuhan ekonomi salah satu yang berkembang pesat di dunia. Kejelasan fungsi bangunan di Kawasan BOB melalui ekspresi arsitektur, dapat memperkuat tingkat kejelasan suatu wilayah kota dimana bangunan tersebut berada. Kawasan BOB ini berpeluang menjadi Landmark kota Manado karena menjadi pusat tujuan masyarakat manado khususnya, Sulawesi Utara umumnya dan para wisatawan nasional dan manca negara. Hasil dari penelitian ini dengan mempertimbangkan parameter penelitian, diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dan masukan dalam konsep proses perencanaan dan penataan bangunan (guide lines) di Kota Manado agar sesuai dengan Branded Kota Manado yaitu Kota Model Ekowisata. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Manado Tahun 2005-2025, Visi Kota Manado adalah: “Manado Pariwisata Dunia” Keywords : Manado Pariwisata Dunia, Guide Lines.
Co-Authors . Sangkertadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Alfonse F. V. Rambing, Alfonse F. V. Anggreny Purukan Awalyah, Ria Rezky Bambulu, Virgin Juliet Bleskadit, Myron L. Bonde, Christiana P. Brian Erfino Wattimena, Brian Erfino Christie L. Ciputra Christo Andrizen Sumaraw, Christo Andrizen Christy Mamasung, Christy Cynthia E. V. Wuisang, Cynthia E. V. Desty Rara Retna Kalude Djajeng Poedjowibowo Dwi Juwita Tangkuman Dwight M Rondonuwu, Dwight M Elias, Stefharen Elshaday Esli D Takumansang Esli D. Takumansang Esly Takumansang, Esly Faizah Mastutie Fela Warouw Fella Warouw Filipus, Theodorus Frans, Aurina J. Gobel, Indra Wirana Jaya Hassanah, Jumiatun Hendrik S. Suriandjo Ingerid Moniaga Jefrey I. Kindangen Jerry M. Fransz Judy O. Waani Julianus A. R. Sondakh Kairupan, Frenny F. F. Lakat, Ricky Laloma, Indriana Lalujan, Tirza Gloria Lawene, Chilfy Lewina Leidy M. Rompas Lumempouw, Ronald A. M. M Rengkung Magdalena, Enggrila D. Manumpil, Gabriela Fabiola Marcovani Wowor Mariani R.G.O Sakul Medica P. Tahalea, Medica P. Michael M Rengkung, Michael M Michael M. Rengkung Michael Rengkung Moh Yushar Fadhly, Moh Yushar Nua, Wahyudi Septantio Octavianus Hendrik Alexander Rogi Pattiasina, Melinda Kimberley Peggy Egam Pelupessy, Mariolissa E Pierre H Gosal, Pierre H Pollo, Joel Yermia Prof. Sangkertadi Raymond Ch. Tarore Regar, Glandy Marcelino Reny Syafriny Rieneke L Sela, Rieneke L Rieneke L. E. Sela Rumengan, Friska S Syafriyani Sangkertadi Sangkertadi Sela, Rieneke L.E Serin, Wilem Shelen Prisci Liem Siridaeng, Holy V. Sitanggang, Roulina A. Siti Humairah Sondokan, Kristi H. Sonny Tilaar Stefanus T Tanod Steward Rahantoknam, Steward Sungkar, Iqbal L Suparjo, Suriyadi Surbakti, Anugra Prasetyo La'lang Suryadi Supardjo, Suryadi Syafrini, Reny Tarumingkeng, Francis Andreas Teguh R Hakim Tilaar, Sonny S Topo, Ruth Miranda Verry Lahamendu, Verry Vicky H Makarau, Vicky H Vicky Makarau, Vicky Wansaga, Naltri Andre Wardono, Surakanti S. Watung, Christania H.T. Westplat, Muhammad Jusnardi Hardyan Windy Mononimbar Winsensius S. P. Raco Wowor, Laurensius M