Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

WISATA KULINER MALALAYANG DI KOTA MANADO “ ARSITEKTUR LANSEKAP ” Sa'pang, Christopher A.; Moniaga, Ingerid L.; Sondakh, Julianus A. R.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

         Kota Manado merupakan salah satu kota yang dikenal sebagai Daerah Tujuan Wisata di kawasan Timur Indonesia. Sejak dilaksanakannya program MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kota Manado menjadi Pintu Gerbang program tersebut di kawasan pasifik. Dalam merespon hal tersebut, pemerintah Kota Manado hendak mengembangkan sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan peningkatan perekonomian, diantaranya sektor pariwisata. Salah satu potensi wisata yang berpeluang meningkatkan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi, yaitu Wisata Kuliner. Wisata kuliner di Kota Manado berkembang pesat, terbukti hampir disetiap jalan banyak dijumpai restoran, rumah makan dan cafe. Namun wisata kuliner yang ada cenderung kurang menarik dan representatif.         Dengan demikian, perlu adanya suatu objek wisata kuliner  yang dapat menunjang pengembangan pariwisata Kota Manado dengan implementasi tema Arsitektur Lansekap. Tema ini memadukan konsep tata letak bangunan yang tanggap terhadap lingkungan sekitar dan tata ruang luar yang memadukan keseimbangan alami dan buatan, harmonisasi, kelestarian, dan nilai-nilai ekologis, sosial-budaya, ekonomi, dan estetis.          Kata kunci            : Wisata Kuliner Malalayang, Arsitektur Lansekap.
TERMINAL TIPE B DI TONDANO (Reciprocal Frame Architecture) Saumana, Christofel; Makarau, Vecky H.; Sondakh, Julianus A. R.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tondano memiliki terminal regional untuk melayani transportasi umum, yaitu Terminal Tondano yang melayani transportasi dari arah timur, barat, utara, dan selatan.Terminal Tondano merupakan salah satu prasarana yang disediakan oleh pusat Kab.Minahasa yang mempunyai berbagai fungsi terutama memiliki fungsi pelayanan ekonomi daerah yang harus ditata sesuai peruntukan dan penggunaanya yang memiliki nilai keamanan dan kenyamanan. Tapi pada kenyataannya Terminal Tondano sering menyebabkan kemacetan dan kemacetan tersebut terjadi disekitar ruas jalan pasar Tondano baik itu dari arah keluar maupun masuknya kendaraan berupa bus maupun angkutan umum lainya serta kendaraan pribadi yang disebabkan oleh kesemrawutan parkir kendaraan yang sedang menaikkan maupun menurunkan penumpang dan hal ini terbukti bahwa selama ini kemacetan yang sering terjadi sangat mengganggu aktivitas dan fungsi dari terminal itu sendiri. Selain itu kumuhnya kawasan Terminal Tondano disebabkan oleh kurang teraturnya tempat-tempat perdagangan yang terdapat di dalam terminal sehingga sirkulasi parkir kendaraan berupa bus di dalam terminal itu sendiri tidak teratur dan penyediaan sarana prasarana berupa tempat istirahat penumpang dan toilet yang sangat buruk.Karena itu penulis merencanakan untuk mendesain ulang Terminal Tonadano dengan lokasi baru yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, dan meningkatkan fasilitas Terminal Tondano sehingga dapat memenuhi kebutuhan transportasimasyarakat di sekitarnya, dengan perencanaan transformasi tema reciprocal frame architecture. Kata Kunci : Tondano, Terminal tipe B, Reciprocal frame architecture
CONCERT HALL DI MANADO. Sinkronisasi Akustik dalam Arsitektur. Wauran, Vici G.; Sondakh, Julianus A. R.; Kapugu, Herry
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado sebagai salah satu daerah yang berada di lingkungan besar, wilayah kepulauan Indonesia sudah selayaknya kota Manado terkenal dengan potensi yang ada khususnya di bidang seni musik, Di era perkembangan dunia entertaiment saat ini seni musik menjadi salah satu pilihan yang di gemari masyarakat, selain itu seni musik bukan hanya menjadi hobi dari masyarakat tetapi juga menjadi mata pencaharian dari masyarakat. Kota Manado tertinggal dalam pengadaan fasilitas apresiasi seni. Dengan adanya fasilitas tersebut ikut mendukung dalam perkembangan kegiatan apresiasi seni khususnya dibidang musik.Dalam skala kota concert hall dapat menjadi investasi pemerintah dalam bidang ekonomi dan pariwisata serta hiburan, sebagai penghasilan daerah dari wisatawan. Adanya concert hall di kota Manado di harapkan bisa mewadahi pecinta-pecinta musik lokal yang ada di kota Manado, dan memberi tempat yang layak untuk melaksanakan sebuah konser dengan fasilitas akustik yang tepat dan tetap menghadirkan kenyamanan. Kata kunci: Concert  Hall, gedung pertunjukan, akustik arsitektur.
AGROWISATA HORTIKULTURA DI MINAHASA TENGGARA (Arsitektur Ekologis Dengan Pendekatan Konsep Permakultur) Wahongan, Cindy R. S.; Sondakh, Julianus A. R.; Warouw, Fela
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minahasa Tenggara merupakan salah satu daerah pusat pengembangan industry pertanian. Oleh karenanya terdapat berbagai macam hasil pertanian  seperti kelapa, cengkih, pala, serta berbagai macam hasil pertanian seperti buah dan sayuran. Produksi pertanian yang ada patut dikembangkan agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk itu perlu disediakan sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan potensi pertanian yang ada. Salah satu potensi pertanian yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah adalah perkebunan salak di Desa Pangu Kecamatan Ratahan Timur. Terdapat sekitar 500 ha perkebunaan salak yang telah digalakkan oleh pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Disamping juga terdapat berbagai macam potensi pertanian yang layak dikembangkan di Kabupaten Pemekaran ini. Potensi ini juga didukung dengan keadaan alam desa Pangu dengan udara yang sejuk dan pemandangan kearah pegunungan sehingga memberikan nilai tambah sebagai tempat berwisata. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis terdorong untuk merancang kawasan Agrowisata Hortikultura di Minahasa Tenggara dengan tema Arsitektur Ekologis Dengan Pendekatan Konsep Permakultur. Kata Kunci: Minahasa Tenggara, Agrowisata, Ekologis, Permakultur.
RESORT NUSA INDAH DI LOBBO (BAMBU SEBAGAI ELEMEN GUBAHAN BENTUK DAN RUANG ARSITEKTURAL) Sumallea, Yakobus; Sondakh, Julianus A. R.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Nusa Indah merupakan salah satu obyek wisata bahari yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud, yang menjadi obyek utama bagi para wisatawan ketika berlibur di kabupaten ini. potensi yang di miliki  oleh pulau tersebut yaitu perairan yang jernih, pantai berpasir putih, serta terdapat beberapa spot indah untuk diving dan snortkling yang memamerkan akan keindahan terumbu karang dan keindahan biota laut lainya. Melihat potensi dan kekuatan nusa indah yang sangat luar biasa sehingga mendorong adanya perancangan sebuah Resort untuk menjadi salah satu akomodasi di pulau nusa indah, sehingga dapat menampung semua aktifitas yang ada di dalamnya serta dapat memperkenalkan pada dunia potensi wisata bahari yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud. Dalam perancangan ini bambu sendiri menjadi material utama dalam perancangan resort, karna bambu sendiri merupakan material yang ramah lingkungan, harganya murah dan muda didapat di daerah ini, sehingga  sangat cocok untuk di hadirkan di Resort Nusa Indah. Bambu ini akan di desain sedemikian rupa agar dapat menghadirkan nilai esteika yang tinggi dalam rancangan resort, sehingga resort ini memiliki daya tarik tersendiri. Kata Kunci : Resort Nusa Indah, Bambu, Ruang Arsitektural.
PUSAT REHABILITASI NAPZA DI TOMOHON “MANIFESTASI PROSES TERAPI NAPZA DALAM ARSITEKTUR” Pinontoan, Gladys M. F.; Sondakh, Julianus A. R.; Warouw, Fela
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manado menjadi salah satu sasaran penyelundupan obat-obat terlarang. Tak bisa dipungkiri bahwa penyalahgunaan Narkotika dan Zat-zat Adiktif lainnya telah ada di Sulawesi Utara. Menurut data reskrim polda SULUT telah terungkap sekitar 38.000 dengan jumlah tersangka 48.117 orang dalam penyalahgunaan narkoba. Sekira 2,2% dan 4,2 juta orang terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu. Sementara itu, kepala BNN provinsi (BNNP) SULUT Drs. Sumirat Dwiyanto, MSi mengatakan, Manado merupakan daerah pengguna narkoba terbanyak di Sulut, di ikuti Bolmong. Kota Manado memerlukan tempat yang memadahi usaha penanggulangan korban NAPZA yang merehabilitasi korban baik fisik maupun mental, sehingga bisa mengurangi angka korban NAPZA di Kota Manado. Dengan adanya Pusat Rehabilitasi NAPZA yang mungkin pertama di Manado, yang dengan benar menyediakan fasilitas dan pelayanan pemulihan kesehatan untuk korban NAPZA baik secara fisik dan psikis. Pendekatan tema perancangan yang digunakan diharapkan dapat menghadirkan suatu lingkungan yang aman, nyaman dan dapat menghilangkan kesan buruk terhadap Pusat Rehabilitasi NAPZA atau disebut “ Manifestasi Proses Terapi NAPZA Dalam Arsitektur “. Pengaturan layout ruang banyaknya area terbuka guna mendukung interaksi sosial, terdapatnya elemen yang menstimulasi visual; buka-bukaan yang menghadap ke alam, pencahayaan yang cukup, serta pengaplikasian warna pada ruangan. Berdasarkan tinjauan wilayah diyakini Kota Tomohon mendukung proses pelayanan Pusat Rehabilitasi yang lebih berorientasi ke rehabilitasi psikologi. Karakteristik kota yang masih asri, dikelilingi pemandangan perbukitan dan merupakan lahan dengan topografi bervariasi dengan ketersediaan potensi sangat memungkinkan. Kata kunci : Pusat Rehabilitasi, Manifestasi Proses Terapi, Tomohon
REDESAIN PERPUSTAKAAN DAERAH DI MANADO “PENELUSURAN MAKNA EDUKATIF DAN REKREATIF DALAM ARSITEKTUR” Sampouw, Iqnasya E. P.; Sondakh, Julianus A. R.; Supardjo, Surjadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perpustakaan merupakan sarana pendidikan nonformal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar diluar bangku sekolah maupun juga tempat belajar dalam lingkungan pendidikan sekolah. Dimana perpustakaan sebagai sumber informasi yang menyimpan karya manusia, karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya serta karya rekaman seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya. Perpustakaan juga menjadi sumber informasi yang menjadi acuan dalam mencari literatur. Dalam menarik minat pengunjung perpustakaan memerlukan sebuah desain ruang-ruang yang bisa menarik minta baca pengunjung perpustakaan karena tatanan fisik merupakan salah satu dasar dalam memenuhi kebutuhan dasar beraktivitas, mempengaruhi penampilan, perasaan, dan kepribadian setiap orang / pengunjung, dan dalam perancangan ?Redesain Perpustakaan Daerah? ini penulis menggunakan penerapan tema ?Edukatif dan Rekreatif dalam Arsitektur?. Edukasi merupakan fungsi utama dalam sebuah perpustakaan. Edukatif dalam sebuah perpustakaan dapat diwujudkan melalui penyediaan berbagai macam sarana dan fasilitas belajar serta sumber informasi yang lengkap, baik secara manual berupa buku maupun digital berupa audio visual. Dan dimana Rekreatif adalah suatu kegiatan yang bersifat rekreasi, yang biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang ketika terbebas dari pekerjaan atau tugas. Kata kunci : Perpustakaan, Edukatif, Rekreatif.
PEDESTRIAN MALL DI TOMOHON “ARSITEKTUR KONTEKSTUAL” Surbakti, Ayu S. B.; Sondakh, Julianus A. R.; Tinangon, Alvin J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tomohon merupakan sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Minahasa. Kota ini tumbuh dan berkembang pada jalur sirkulasi utama antara Kota Manado dengan kota-kota lainnya di Kabupaten Minahasa, sehingga situasi ini menjadikan posisi Kota Tomohon sangat strategis dan penting dalam kedudukan perekonomian wilayah yang menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka diangkatlah sebuah judul untuk Tugas Akhir Perancangan Arsitektur, yaitu ?Pedestrian Mall Di Tomohon Dengan Tema Arsitektur Kontekstual?. Pedestrian Mall ini terletak di pusat Kota Tomohon dimana GMIM berencana akan merancang suatu kawasan Superblock GMIM yang akan memberikan beberapa pelayanan diantaranya pelayanan dalam bidang perekonomian, pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi aset GMIM yang bersifat gerejawi dan kontekstual dengan lingkungan disekitarnya. Sebagai pusat orientasi utama dari kawasan Superblok GMIM ini yaitu sebuah gedung peribadatan Gereja Sion (Gereja Tua), yang merupakan bangunan bersejarah yang ada di kota Tomohon. Konsep utama dalam perancangan ini yaitu kontekstual dengan bangunan Gereja Sion serta bangunan yang ada dilingkungan sekitarnya. Kata Kunci      : Kota Tomohon, Pedestrian Mall, Superblock GMIM, Arsitektur Kontekstual
BOARDING SCHOOL DI MANADO ‘ARCHITECTURE FOR CHILDREN’ Ogelang, Oktaviani R.; Sondakh, Julianus A. R.; Tinangon, Alvin J.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan kota adalah kemiskinan. Berdasarkan data yang diperoleh, angka kemiskinan anak di Indonesia lebih besar dari kemiskinan orang dewasa. Manado dalam perkembangannya juga tidak lepas dari permasalahan kota tersebut. Hal ini terlihat pada angka anak putus sekolah yang tergolong tinggi di manado. Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa. Pemahaman akan pentingnya pendidikan sebaiknya sudah dimulai dari anak usia dini. Untuk itu diperlukan kesadaran akan layanan pendidikan yang baik dan bermutu. Oleh karenanya, sebaiknya ada satu wadah yang dapat menampung anak-anak yang kurang mampu yang mana di dalamnya tidak hanya ada kegiatan belajar-mengajar tetapi sekaligus membantu pembentukan karakter, pertumbuhan dan kesehatan anak, juga secara tidak langsung dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak usia dini. Dengan memakai model pelayanan pendidikan pesantren yaitu model pembelajaran, dimana anak-anak tinggal dalam sebuah asrama yang menyatu dengan proses pendidikan atau biasa juga disebut boarding school, kiranya dapat membantu mengawasi, mengontrol pertumbuhan karakter, kesehatan anak, dan sekaligus membantu meringankan beban hidup keluarga. Architecture for children merupakan cara pandang arsitektur dalam mendesain lingkungan bagi anak-anak. Penerapan Architecture for Children pada objek perancangan boarding school diharapkan dapat menjawab kebutuhan ruang untuk anak-anak yang akan menjadi pengguna objek tersebut. Bagaimana arsitektur dapat menjawab kebutuhan anak-anak akan kebebasan atau fleksibilitas yang ada pada alam, baik secara geometri maupun persepsi. Kata kunci: Kemiskinan, Pendidikan, Boarding School, Architecture for Children.
EVALUASI KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN DI KECAMATAN OBA TENGAH Ishak, Fajriyanti; Sela, Rieneke L. E.; Sondakh, Julianus A. R.
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Oba Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kota Tidore Kepulauan yang berada di Pulau Halmahera. Kecamatan Oba Tengah yang berada pada Pulau Halmahera memiliki karakteristik yang berbeda dengan Pulau Tidore karena terpisah dengan selat. Pulau Tidore lebih memiliki karakteristik wilayah perkotaan sedangkan wilayah di Pulau Halmahera Kecamatan Oba Tengah lebih berkarakteristik perdesaan dengan potensi pada sektorpertanian. Pertanian dan perdesaan merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan. Namun pada kenyataannya sektor pertanian di daerah perdesaan belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terbukti dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan. Hal tersebut sangat berkaitan erat dengan rendahnya tingkat pelayanan infrastruktur pertanian di kawasan perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengedintifikasi dan mengevaluasi ketersediaan infrastruktur perdesaan berdasarkan standard dan persepsi Masyarakat di Kecamatan Oba Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan ketersediaan infrastruktur perdesaan dalam upaya pengembangan Kawasan Pertanian di Kecamatan Oba Tengah sebagian besar sudah tersedia dengan Kondisi infrastruktur yang cukup baik. Evaluasi berdasarkan standar peraturan Dinas Pekerjaan Umum, memperoleh nilai sebesar 82%, yang artinya bahwa ketersediaan infrastruktur perdesaan masuk dalam kategori baik untuk memberikan dukungan pada sektor pertanian. berdasarkan persepsi masyarakat di peroleh nilai 50,80%, yang artinya bahwa menurut persepsi masyarakat ketersediaan infrastruktur perdesaan cukup memberikan dukungan untuk pengembangan kawasan pertanian di Kecamatan Oba Tengah.Kata Kunci: Evaluasi, Ketersediaan Infrastruktur, Pengembangan Kawasan Pertanian, Kecamatan Oba Tengah