Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

HUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, KEMAMPUAN MEMBAYAR IURAN, DAN KETERATURAN MEMBAYAR IURAN PESERTA BPJS MANDIRI DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2021 Kadek Astiti Nadi; Suhadi Suhadi; Asnia Zainuddin
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 2, No 2 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v2i2.38065

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Pasca kebijakan kenaikan iuran jaminan kesehatan, kepesertaan BPJS yang semakin meningkat tidak sejalan dengan keteraturannya dalam membayar iuran.  Adanya ketidak teraturan dalam membayar iuran JKN mandiri. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keteraturan seseorang dalam membayar iuran BPJS mandiri diantaranya penghasilan peserta tidak menentu yang mempengaruhi kemampuan membayar iuran, apabila penghasilan masih kurang maka tidak mampu membayar iuran.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah anggota keluarga, kemampuan membayar iuran, pekerjaan dan pendapatan dalam keteraturan membayar iuran peserta BPJS mandiri di Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2021.Metode:  Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey deskriptif.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan nilai (p value = 0,00< 0,05), kemampuan membayar iuran dengan nilai (p value = 0,00<0,05), pekerjaan dengan nilai (p value = 0,03<0,05) dan pendapatan dengan nilai (p value = 0,00<0,05) dalam Keteraturan membayar iuran pada peserta BPJS mandiri pasca kebijakan kenaikan iuran di Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan tahun 2021.Kesimpulan: Bahwa ada hubungan antara jumlah anggota keluarga, kemampuan membayar iuran, pekerjaan dan pendapatan dalam Keteraturan membayar iuran pada peserta BPJS mandiri pasca kebijakan kenaikan iuran di Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan tahun 2021. AbstractBackground: After the policy of increasing health insurance contributions, increasing BPJS membership is not in line with the regularity in paying contributions. There is an irregularity in paying independent BPJS contributions. There are several factors that can affect a person's regularity in paying BPJS contributions, including the participant's income is uncertain which affects the ability to pay contributions. Objective: This study aims to determine the relationship between the number of family members, ability to pay contributions, employment and income in regularly paying dues for independent BPJS participants in Landono District, South Konawe Regency in 2021.Methods: This study uses quantitative research with a descriptive survey approach.Results: The results of this study indicate that there is a relationship between the number of family members with a value (p value = 0.00 < 0.05), ability to pay contributions with a value (p value = 0.00 <0.05), work with a value ( p value = 0.03 < 0.05) and income with a value (p value = 0.00 < 0.05) in the regularity of paying dues to independent BPJS participants after the policy of increasing contributions in Landono District, South Konawe Regency in 2021.Conclusion: That there is a relationship between the number of family members, ability to pay contributions, employment and income in the regularity of paying dues to independent BPJS  participants after the policy of increasing contributions in Landono District, South Konawe Regency in 2021.
STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELAYANAN GIZI DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020 Rahma Wati; Asnia Zainuddin; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 3 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i3.38087

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Pelayanan Gizi di Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan makanan yang bermutu, bergizi, memenuhi higiene dan sanitasi yang sesuai standar kesehatan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, pengelolaan pelayanan gizi di Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara perlu dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan pelayanan gizi yang meliputi perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pengolahan makanan dan distribusi makanan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan wawancara mendalam dan observasi dengan jumlah informan 6 orang yang terdiri dari informan kunci kepala bidang penunjang medis, kepala instalasi gizi dan informan biasa tim khusus, tenaga gizi, tenaga juru masak dan tenaga pramusaji. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, persiapan dan pengolahan makanan sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Sedangkan perencanaan menu, penyimpanan bahan makanan dan distribusi makanan belum sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) karena terdapat fasilitas yang belum terlaksana serta proses pendistribusian makanan di instalasi gizi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara belum sesuai dengan jadwal yang ditentukan, trolley yang dipakai juga menggunakan hasil modifikasi.AbstractBackground : Nutrition Services in Hospitals aim to provide quality, nutritious, hygienic and sanitary services that comply with health standards to accelerate the patient's healing process. Therefore, the management of nutrition services in the Nutrition Installation of the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province needs to be implemented in accordance with the Hospital Nutrition Service Guidelines.Objectives: The research objective was to determine the management of nutrition services including menu planning, procurement of foodstuffs, receipt and storage of foodstuffs, food preparation and processing and food distribution.  Methods: This study used a qualitative design with a phenomenological approach with in-depth interviews and observations with 6 informants consisting of key informants from the head of medical support, head of nutrition installations and regular informants for the special team, nutrition staff, cooks and waiters.  Results: The results showed that the activities of procuring food ingredients, receiving food ingredients, preparing and processing food were in accordance with the provisions contained in the Hospital Nutrition Service Guidelines. Meanwhile, menu planning, food storage and food distribution are not in accordance with the provisions contained in the Hospital Nutrition Service Guidelines (PGRS) because there are facilities that have not been implemented and the food distribution process at the nutrition installation at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province is not according to the schedule set. , the trolley used also uses the modified results.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINATKUNJUNGAN ULANG DI PUSKESMAS ABELI KOTA KENDARITAHUN 2020 Sari Reskyanti; Suhadi Suhadi; Asnia Zainuddin
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 1 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i1.38132

Abstract

AbstrakAbstrak ditulis dengan jumlah 200-250 kata. Khusus untuk Abstrak, teks ditulis dengan margin kiri 30 mm dan margin kanan 30 mm dengan ukuran font 9 pt dan jenis huruf Arial serta jarak antar baris satu spasi pada ukuran kertas A4.Abstrak harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar. Abstrak untuk masing-masing bahasa hanya boleh dituliskan dalam satu paragraf saja dengan format satu kolom. (Arial 9pt).Abstrak meliputi:Latar Belakang:Mutu adalah kesempurnaan dari produk jasa dengan mematuhi standar yang telah ditetapkan, kualitas pelayanan kesehatanmengacu pada lima dimensi mutu yaitu cepat tanggap, keandalan, terjamin,empati, dan bukti fisik. Pasien yang puas terhadap pelayanan kesehatan akan berpeluang untuk berminat melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas Abeli ketika kesehatannya terganggu.Tujuan:tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas Abeli Kota Kendari tahun 2020Metode:metode penelitian meliputi penelitian observasional dengan rancangan pendekatan cross sectional study, Penelitian ini dilakukan diWilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari.Hasil:hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dimensi kehandalan (reliability) (p value = 0,007 < α), dimensi daya tanggap(responsiviness) (p value = 0,001 < α), dimensi dimensi jaminan (assurance)(p value = 0,038 < α), dimensi empati (emphaty), (p value = 0,004 < α) dengan minat kunjungan ulang pasien di Puskesmas Abeli Kota Kendari dan tidak ada hubungan antara bukti fisik (tangibles) (p value 0,264 > α), dengan minat kunjungan ulang pasien di Puskesmas Abeli Kota Kendari.Kesimpulan:Ada Hubungan antara kehandalan, kesiapsiagaan, jaminan,dan empati serta Tidak ada Hubungan antatara Bukti Fisik dengan minatkunjungan ulang pasien di Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2020 
GAMBARAN PROSES PENGELOLAAN REKAM MEDIK DI PUSKESMAS MATA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Jumilda Bulawan .P; Asnia Zainuddin
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 4 (2021): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i4.38107

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran proses pengelolaan rekam medik ditinjau dari penamaan, penomoran,coding, dan penyimpanan rekam medik di puskesmas mata kota kendari.Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui wawancara mendalam observasi dan dokumentasi.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan Penamaan rekam medis di Puskesmas Mata Kota Kendari menggunakan penamaan langsung yaitu penamaan sesuai dengan identitas asli, dalam penamaan rekam medik di Puskesmas Mata sudah sesuai dengan SOP. Penomoran rekam medis di Puskesmas Mata Kota Kendari menggunakan UNS (Unit Numbering System) yaitu satu nomor  digunakan untuk kunjungan seterusnya, sedangkan pemberian kode pasien di Puskesmas Mata Kota Kendari dilakukan oleh petugas poli atau dokter, tapi belum berjalan dengan baik karena petugas rekam medis belum mengetahui ketepatan pemberian kode. Filling /penyimpanan rekam medis di Puskemas Mata Kota Kendari menggunakan sistem sentralisasi, namun belum berjalan dengan baik karena terdapat masalah yang menghambat pelayanan baik dari segi keterbatasan sumber daya manusia yang ada serta sarana dan prasarana yang kurang mendukung.Kesimpulan: Penamaan rekam medis di Puskesmas Mata Kota Kendari menggunakan penamaan langsung dan sudah sesuai dengan SOP. Penomoran rekam medis menggunakan UNS (Unit Numbering System) yaitu satu nomor pasien digunakan untuk seterusnya, dalam penomoran belum berjalan secara optimal. Pemberian kode pasien dilakukan oleh petugas poli pelayanan atau dokter. Filling/penyimpanan rekam medis menggunakan sistem sentralisasi dan belum berjalan dengan baik karena keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.                                          Kata Kunci : Penamaan, Penomoran, Coding, Penyimpanan Rekam Medik. AbstractBackground: Medical records are files containing patient records and identification documents, examination results, medication, actions and services provided to patients.Objectives: The purpose of this study was to see an overview of the medical record management process in terms of naming, numbering, coding, and storage of medical records at the eye health center of Kendari City.Methods: This research method is qualitative research with a case study approach, in-depth interviews, observation and documentation.Result : The results showed that the naming of medical records at the Mata Health Center of Kendari City used direct naming, namely naming according to the original identity, in naming medical records at the Mata Health Center it was in accordance with the SOP. The numbering of medical records at the Kendari City Mata Health Center uses the UNS (Unit Numbering System) where one number is used for the next visit, while the patient code is given at the Kendari City Mata Health Center by poly officers or doctors, but it has not gone well because the medical record officer does not know coding accuracy. Filling / storing medical records at the Kendari City Mata Health Center uses a centralized system, but it has not been running well because there are problems that hinder service both in terms of the limitations of existing human resources and inadequate facilities and infrastructure.Conclusion : Naming medical records at the Kendari City Mata Health Center uses direct naming and is in accordance with the SOP. The numbering of medical records uses the UNS (Unit Numbering System), which is one patient number used for the next, in that the numbering has not run optimally. The patient code is given by the service poly officer or doctor. Filling/storing of medical records uses a centralized system and has not run well due to limited human resources and facilities and infrastructure. Keywords: Naming, Numbering, coding, Storage of Medical Records.
STUDI IMPLEMENTASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA KOTA KENDARI TAHUN 2022 Fionitha Wastuti; Suhadi Suhadi; Asnia Zainuddin
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 1 (2022): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v3i1.38060

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Keselamatan pasien adalah masalah kesehatan masyarakat global yang serius. Ada kemungkinan 1 dari 1 juta orang terluka saat bepergian dengan pesawat. Sebagai perbandingan, ada kemungkinan 1 dari 300 pasien terluka selama perawatan kesehatan. Industri dengan persepsi risiko yang lebih tinggi seperti industri penerbangan dan nuklir memiliki catatan keselamatan yang jauh lebih baik daripada perawatan kesehatan.Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit Dewi Sartika Kendari Tahun 2022Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan independent interview. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai selesai dengan lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 4 orang.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi terkait pasien diidentifikasi sebelum dilakukan tindakan berjalan dengan optimal, implementasi terkait meningkatkan komunikasi yang efektif sudah berjalan dengan baik, implementasikan regulasi mengenai keamanan obat yang perlu di waspadai secara optimal, implementasi berupa penerapan tepat-lokasi, tepat-prosedur dan tepat-pasien operasi yang sudah berjalan sebagaimana mestinya, implementasi sasaran berupa dikuranginya resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan masih sangat rendah, implementasi sasaran berupa mengurangi resiko cedera pasien jatuh sudah berjalan dengan baik. Sebaiknya para perawat diberikan pelatihan kembali terkait masalah keselamatan pasien di rumah sakit untuk mencegah kecelakaan di rumah sakit.Kesimpulan : Secara keseluruhan implementasi sasaran keselamatan pasien rumah sakit yang di lihat dari aspek ketepatan identifikasi pasien, aspek peningkatan komunikasi yang efektif, aspek peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, aspek kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien-operasi, dan aspek pengurangan pasien jatuh di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari sudah berjalan dengan baik dan optimal. Sedangkan dari aspek pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari masih sangat rendah. Sehingga perlu meningkatkan SOP keselamatan pasien dan memberikan pelatihan kepada perawat terkait keselamatam pasien. AbstractBackground:  Patient safety is a serious global public health problem. There is a 1 in 1 million chance of being injured while traveling by plane. In comparison, there is a 1 in 300 chance of a patient being injured during health care. Industries with a higher perception of risk such as the aviation and nuclear industries have a much better safety record than healthcare.Objective: The purpose of this study is to find out how the implementation of patient safety goals at Dewi Sartika Kendari Hospital in 2022 Methods: This research method is descriptive qualitative research with independent interview approach. This research was carried out in September 2022 until it was completed with the research location being Dewi Sartika General he results showed that the implementation related to patients was identified before the action was carried out optimally, the implementation related to improving effective communication was going well, implementing regulations regarding drug safety that needed to be monitored optimally, implementation in the form of the right-location, right-procedure implementation. and right-patient operations that have been running as they should, the implementation of targets in the form of reducing the risk of infection related to health services is still very low, the implementation of targets in the form of reducing the risk of injury to patients falling has gone well. Nurses should be given retraining related to patient safety issues in hospitals to prevent accidents in hospitals.Conclusion: Overall the implementation of hospital patient safety goals is seen from the aspect of patient identification accuracy, aspects of increasing effective communication, aspects of increasing drug safety that need to be watched out for, aspects of exact-location certainty, right-procedure, and right-patient-operation, and aspects The reduction in falling patients at Dewi Sartika Kendari General Hospital has been going well and optimally. Meanwhile, from the aspect of reducing the risk of infection related to health services at the Dewi Sartika Kendari General Hospital, it is still very low. So it is necessary to improve patient safety SOP and provide training to nurses related to patient safety.
Dukungan Strategi Advokasi dan Bina Suasana dalan Penguatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) (Studi Kasus di Puskesmas Mekar Kota Kendari) EKA LUKSIANI; ASNIA ZAINUDDIN; FIKKY PRASETYA
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v1i3.29551

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kronis merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) prevalensi penyakit kronis di dunia mencapai 71% dari kasus yang mengakibatkan kematian. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah salah satu manajemen kasus yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk efisiensi dan efektivitas pembiayaan kesehatan mengingat biaya yang cukup tinggi untuk pengobatan penyakit kronis.Tujuan: Untuk mengetahui studi strategi advokasi dan bina usaha dalam program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas Mekar Kota KendariMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 2 informan kunci yaitu kepala puskesmas dan penggung jawab prolanis serta 4 informan biasa yakni peserta prolanis. Analisis data menggunakan Content Analysis.Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa advokasi masih kurang, hal ini terjadi karena pihak Puskesmas sebagai pelaksana program prolanis dari Pihak BPJS kesehatan hanya melakukan komunikasi satu arah yang artinya keputusan penuh berada di pihak BPJS. Sedangkan untuk bina suasana cukup baik dalam lingkup Puskesmas namun, diluar Puskesmas masih belum tercipta.Kesimpulan: Advokasi dan bina suasan dalam program prolanis masih kurang signifikan, hal ini terjadi karena tidak ada komunikasi secara langsung oleh pihak BPJS kesehatan.
Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Sarana dan Prasarana, Peran Petugas dengan Peningkatan PHBS Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidamangura Kabupaten Muna Barat Tahun 2020 FITRIAHNINGSIH FITRIAHNINGSIH; ASNIA ZAINUDDIN; YASNANI YASNANI
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v1i2.29294

Abstract

Latar Belakang : Pembangunan kesehatan adalah merupakan bagian dari pembangunan Nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,keamanan dan kemampuan individu untuk hidup sehat demi  terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Laporan dari Puskesmas Sidamangura tahun 2018  yang berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu sebesar 39,25% dan belum mencapai target nasional yaitu sebsar 70%.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana,peran petugas, dengan meningkatkan PHBS rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Sidamangura Kabupaten Muna Barat Tahun 2020.Metode  : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian  ini sebanyak 3010 adalah semua warga Desa Sidamangura tahun 2019, dan sampel pada penelitian ini berjumlah 239 orang, penggunaan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square.Hasil :  Hasil uji statistik Chi-Square memperoleh  nilai bahwa pengetahuan (p value = 1,000), sikap (p value = 0,012), sarana dan prasarana (p value = 0,039) dan peran petugas kesehatan (p value = 0,044) Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS rumah tangga, serta ada hubungan antara sikap, sarana prasaran dan peran petugas kesehatan  dengan peningkatan PHBS rumah tangga
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU HAMIL DALAM MENCEGAH STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI TAHUN 2022 Nurulfitriana Mardan; Asnia Zainuddin; Zainab Hikmawati
Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Wawasan Promosi Kesehatan
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jwins.v4i1.43206

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan keadaan pertumbuhan anak yang melambat, tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya dampak dari gizi kronis, yakni malnutrisi jangka panjang. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan merupakan salah satu cara pencegahan stunting dengan menggunakan media promosi kesehatan seperti leaflet. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan, sikap serta tindakan ibu hamil dalam mencegah stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli tahun 2022. Metode: Metode penelitian yang digunakan yaitu Pre-eksperimental dan pre-test and post-test one group design. Sampel penelitian sebanyak 35 orang melalui teknik pengambilan total sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon test. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta tindakan ibu hamil dalam mencegah stunting yang diketahui melalui skor p-value pengetahuan yaitu 0,000, skor p-value sikap 0,000 serta skor p-value tindakan 0,000. Kesimpulan: Media leaflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil dalam mencegah stunting sebab skor p-value < 0,05.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA, KECAMATAN KENDARI BARAT, KOTA KENDARI TAHUN 2022 Herawahyuni Herawahyuni; Asnia Zainuddin; Yasnani Yasnani
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i1.43103

Abstract

Abstrak Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 24,4 %. Provinsi dengan persentase balita stunting terendah adalah Bali yaitu sebesar 10,9%, dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi yaitu sebesar 37,8%. Sulawesi tenggara berada diposisi ke lima dengan prevalensi balita stunting sebesar 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Tahun 2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan proporsional random sampling. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 94 sampel. Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji Chi-Squre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05) dan ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value = 0,00 < 0,05). Kata kunci: Stunting, pengetahuan ibu tentang gizi, ASI eksklusif Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time causing growth disturbances in children, namely the child's height is lower than the standard age. The results of the 2021 Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) show that prevalence experienced toddler stunting in Indonesia by 24.4%. Province with percentage toddler stunting Lowest is Bali ie of 10.9%, and East Nusa Tenggara is province with prevalence toddler highest stunting that is by 37.8%. southeast Sulawesi is at position fifth with prevalence toddler stunting by 30.2%. Study This aim For know the influencing factors incident stunting in toddlers aged 6 -59 months in the working area of the Benu-Benua Health Center, West Kendari District , Kendari City in 2022 . Deep method study This use design study observational analytic with approach cross sectional . Sample in research This is child toddlers in the work area Benu- Benua Health Center . Retrieval technique sample in research This use proportional random sampling . Amount sample in research as many as 94 samples . The variables studied covers level knowledge Mother about nutrition , patterns parenting , exclusive breastfeeding and history disease infection . Statistical tests used in research This namely the Chi- Squre test . Research results show that There is connection between knowledge Mother about nutrition with incident stunting ( p value = 0.00
GAMBARAN HIGIENE PENJAMAH, SANITASI TEMPAT PENGOLAHAN, DAN KEBERADAAN BAKTERI Salmonella typhi PADA MINUMAN THAI TEA DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Sitti Marwah; Asnia Zainuddin; Yasnani Yasnani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i1.43254

Abstract

Minuman thai tea saat ini menjadi salah satu jenis minuman yang populer saat ini dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Minuman merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme juga menjadi salah satu mediator yang baik dalam penularan penyakit. Salah satu mikroorganisme yang menjadi kontaminan minuman adalah bakteri Salmonella typhi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 demam tifoid menempati urutan ke-9 dari 10 kasus terbesar dengan jumlah 1.628 kasus. Berdasarkan data puskesmas Poasia pada tahun 2022 tercatat sebanyak 191 kasus demam tifoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah, sanitasi tempat pengolahan, dan keberadaan bakteri Salmonella typhi pada minuman thai tea di Kecamatan Poasia Kota Kendari tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 sampel minuman thai tea sebanyak 5 sampel positif mengandung bakteri Salmonella typhi dengan persentase 33,3% dan 10 sampel negatif bakteri Salmonella typhi dengan persentase 66,7%. Sebanyak 15 pedagang minuman thai tea di Kecamatan Poasia Kota Kendari tidak memenuhi syarat dalam penerapan higiene sanitasi dengan persentase 100%. Kesimpulan penelitian ini yaitu kualitas minuman thai tea sebagian kecil tidak memenuhi syarat karena terdapat bakteri Salmonella typhi dan seluruh penjamah minuman thai tea tidak memenuhi syarat Kepmenkes RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Higiene Sanitasi Makanan Jajanan.