Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STUDI PENGARUH RASIO HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA GORONTALO Ica Lestari Monoarfa; Moh. Yusuf Tuloli; Arfan Utiarahman
Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/ptrkjj.v2i1.47

Abstract

Ica Lestari Monoarfa, 2022. Studi Pengaruh Rasio Harga Penawaran dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Terhadap Kinerja Waktu Penyelesaian Proyek Konstruksi di Kota Gorontalo. Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. M. Yusuf Tuloli, S.T, M.T. dan Pembimbing II, Arfan Utiarahman, S.T, M.T. Tingkat kompetisi di dunia konstruksi terus meningkat secara tajam oleh karenanya strategi penawaran yang bersaing sangat dibutuhkan untuk menjadi pemenang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah pengaruh rasio perbedaan harga penawaran dan harga perkiraan sendiri (hps) terhadap kinerja proyek yang ada di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo dengan objek tinjauan yaitu proyek-proyek yang terdapat di Kota Gorontalo selama kurun waktu pelaksanaan tahun 2021. Proyek tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang terdapat di Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan proyek dari bidang bina marga dengan rasio tertinggi adalah 11.00%, rasio terendah yaitu 0.07%, sedangkan rasio rata-rata adalah 4.11%. Proyek dari bidang sumber daya air perolehan rasio tertinggi yaitu senilai 24.81%, sedangkan rasio paling rendah 0.18% dan rasio rata-rata adalah 6.95%. Nilai rasio tertinggi untuk proyek dari bidang cipta karya sebesar 21.01%, rasio terendah sebesar 0.03% dan nilai rata-ratanya yaitu 7.02%. Proyek bina marga dengan rasio <1%, 1-10%, dan >10% termasuk pada proyek dengan kinerja II. Proyek sumber daya air dengan rasio <1%, 1-10%, dan >10% termasuk pada proyek dengan kinerja II. Proyek cipta karya dengan rasio <1%, 1-10%, dan >10% juga termasuk pada kelompok proyek dengan kinerja II. Berdasarkan hasil analisis kinerja waktu penyelesaian proyek tersebut, besar atau kecilnya rasio harga penawaran dan harga perkiraan sendiri (hps) tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap waktu penyelesaian proyek, karena baik proyek dengan rasio <1%, 1-10%, dan >10% menunjukkan kinerja yang sama yaitu kinerja II dengan kemajuan proyek sesuai dengan rencana kontrak2kerja.
PENERAPAN REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GORONTALO OUTER RING ROAD (GORR) Lumongga Sari Harahap; Arfan Utiarahman; Moh. Yusuf Tuloli
Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/ptrkjj.v2i1.48

Abstract

Anggaran pemerintah yang terbatas membuat kontraktor harus lebih selektif dalam menentukan peralatan, material maupun tenaga kerja yang akan digunakan namun tetap memperhitungkan biaya yang seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas dan fungsi. Penyelesaian dari masalah di atas dapat diselesaikan dengan melakukan rekayasa nilai (value engineering).Penelitian dilakukan di GORR segmen 1 (satu) sepanjang 3,2 kilometer yang berlokasi di Isimu sampai Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi mengenai perencanaan proyek, dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu analisa fungsi. Tahap ketiga adalah tahap kreativitas untuk memunculkan alternatif. Tahap keempat evaluasi bertujuan untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Tahap kelima tahap pengembangan, dianalisis menggunakan dua metode yaitu metode zero one dan matriks penilaian, dan tahap terakhir presentasi bertujuan mempresentasikan langkah apa saja yang akan diambil beserta perkiraan penghematan biayanya.Hasil penelitian ini didapatkan alternatif baja tulangan polos BjTP 280, beton struktur, fc' 30 Mpa, pasangan batu untuk pekerjaan struktur. Geotextile, tulangan wiremesh M.10+ Shotcrete t=10 cm, 4 Excavator 143 hp, 9 Dumptruck 8 m3, 1 bulldozer 168 hp untuk pekerjaan tanah. AC - WC = 4 cm; AC - BC = 10 cm untuk pekerjaan aspal. Penghematan biaya yang diperoleh seterlah dilakukan rekayasa nilai (value engineering) yaitu sebesar Rp. 6.690.591.731,45 atau sebesar 12,48 % dari total seluruh biaya sebesar Rp 53.631.222.000.
ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS REKONSTRUKSI JALAN RUAS KOTA GORONTALO-BILUHU BARAT) Pratiwi Tuty Alawiyah Karim; Arfan Utiarahman; Mohamad Yusuf Tuloli
Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Jalan dan Jembatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/ptrkjj.v2i2.83

Abstract

Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Mencapai tujuan dari sebuah proyek diperlukan manajemen waktu yang mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar mencapai hasil yang maksimal. Metode PDM atau Precedence Diagram Method digunakan untuk mengatur waktu penyelesaian proyek, percepatan durasi dilakukan pada pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Berdasarkan hasil penelitian waktu yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyelesaikan proyek rekonstruksi jalan ruas Kota Gorontalo-Biluhu Barat sebesar 266 hari, setelah penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 247 hari dengan efisiensi waktu selama 19 hari atau 7,14%, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 231 hari dengan efisiensi waktu 35 hari atau 13,16% dan penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 220 hari dengan efisiensi waktu 17,29% atau 46 hari. Total biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp19.523.800.939,96, sedangkan dari hasil penelitian menggunakan network planning menggunakan metode PDM dengan percepatan waktu penambahan lembur 1 jam didapatkan total biaya sebesar Rp19.465.074.450 dengan efisiensi biaya 0,3%, untuk penambahan lembur 2 jam didapatkan total biaya sebesar Rp19.416.953.893 efisiensi biaya sebesar 0,55% dan penambahan lembur 3 jam didapatkan total biaya sebesar Rp19.393.902.515 efisiensi waktu sebesar 0,67%.
Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Jumiati Ilham; Ervan Hasan Harun; Arfan Utiarahman
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Mei - Oktober 2023
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v1i1.1

Abstract

The implementation of the Community Service Program – Building Villages this time is an integrated Community Service program with Merdeka Learning - Merdeka Campus activities which will be recognized as 20 credit hours of academic activities and spread over several courses, both contained in the curriculum and freeform courses. Based on the results of an assessment of community needs, a list of inventory problems, and a list of the potential that exists in Pontolo village, the KKN MBKM – Building Villages in 2022 has proposed 3 (three) core programs to the village government and have received approval, namely: 1). Microsoft Excel Training and Preparation of Work Unit Price Analysis (AHSP) in accordance with the Indonesian National Standard (SNI); 2). Dissemination and repair of good and safe electrical installations, and 3). UMKM training. The KKN MBKM Program – Building Villages in 2022 in Pontolo village, Mananggu sub-district, Boalemo district has produced: 1). Village officials who have skills in operating Microsoft Excel and are also able to prepare a Cost Budget Plan (RAB) based on Work Unit Price Analysis (AHSP) in accordance with the Indonesian National Standard (SNI); 2). Community groups who have knowledge and skills in making good and safe electrical installations based on and as many as 43 housing units have been successfully reinstalled (reinstalled) based on the General Guidelines for Electrical Installation (PUIL); and 3. Community groups who have knowledge in developing UMKM.
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI PEKERJA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI PROVINSI GORONTALO Amala, Ikdal; Utiarahman, Arfan; Achmad, Fadly
Composite Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/cj.v4i1.64

Abstract

Most of the construction workers in Indonesia are only having experience-based knowledge. They are skilled but are only elementary school graduates. Only a small proportion are able to reach the high school level. This is a fundamental problem for construction workers in Indonesia because many of the construction workers lack in engineering knowledge. This is a descriptive qualitative study. The findings indicate that: 1) Field identification, referring to the 2016 and 2013 SKKNI, reveals that both respondents are still lacking in the application of Occupational Health and Safety (K3). 2) The utility factor values ​​of the two respondents are both above 50%, where the utility factor of the blacksmith is 63.96% with a work productivity ratio of 18.39 kg/hour, while the of carbon steel worker 63.42% with productivity work of 2.73 m2/hour. 3) Both respondents occupy the lower level in the IQF, where blacksmith is categorized at level 1 and carbon steel workers is categorized at level 2. 4) The education level of construction workers does not affect their competence. Most of the knowledge related to the guild profession is obtained from work experience factors.
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN FONDASI PEMBANGUNAN FASILITAS PENYIMPANAN PMI PROVINSI GORONTALO Jumi, Jumiati Bandu; Tuloli, M. Yusuf; Utiarahman, Arfan
Composite Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/cj.v3i2.66

Abstract

Labor productivity is one of the success factors of a project where the labor is directly involved in construction in the field. This study aims to know the level of labor productivity in the project for construction of PMI storage facility in Gorontalo Province. This study uses work sampling (productivity rating), which is a method that can be used to measure productivity easily to obtain the LUR (Labor Utilization Rate) value for each labor. This study is conducted by observing the productivity of 7 labors where the observation of productivity (LUR) is done for 22 days in each labor and the type of work observed is raft foundation work. The finding shows that the average labor productivity level in foundation work is 69.22% > 50°/». Thus, it can be concluded that the level of labor productivity in foundation work in the project for construction of the PMI storage facility in Gorontalo Province is quite productive and splendid. The avemge value of volume/labor is 0.163 m3 where its coefficient value in the field for excavation, soil compaction, workshop floor, formwork, and casting is higher than AHSP (Work Unit Price Analysis) 2016 whereas the value for reinforced bar and drainage reinforcement is higher.
EVALUASI METODE LEAN CONSTRUCTION DAN PENJADWALAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT (STUDI KASUS REKONSTRUKSI JALAN RUAS GORONTALO-BILUHU BARAT) Lige, Fifi Nabila; Utiarahman, Arfan; Tuloli, Mohamad Yusuf
Composite Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/cj.v3i1.71

Abstract

Construction project development requires careful planning, but the uncertainty that occurs in the procerss is very diverse. Inefficiencies such as schedule mismatch with the work process in the field must be minimized so that there is no significant waste of costs. Therefore, related parties need to take appropriate steps to identify and evaluate waste so that the planning time and the work process do not differ significantly, so as to reduce waste of costs and provide satisfactory results to the project owner. Thus, it is necessary to conduct research on lean construction mehod and critical chain project management scheduling to know the occurrence of waste so that anything that does not add value can be minimized or even eliminated. Based on the result of interviews, there are 73% value added activity and 27% non-value adding but necessary activity. The critical waste is waiting and unnecessary inventory. The risks that occur are incompatibility of planning designs with the field, delays in materials/tools, damage to materials/tools, work safety, traffic disturbances at the project site, low labor productivity, design change from planners, bad weather, and the COVID-19 pandemic. The estimated total project duration obtained using the Critical Chain Project Management (CCPM) method is 200 days from the initial duration of 266 days.
ANALISIS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR KAWASAN KUMUH KELURAHAN LEKOBALO, KOTA GORONTALO Utiarahman, Arfan; Tuloli, Mohammad Yusuf; Saliko, Kevin
International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) Vol. 3 No. 1 (2024): Third International Conference on Humanity Education and Society (ICHES)
Publisher : FORPIM PTKIS ZONA TAPAL KUDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas lingkungan hunian di berbagai wilayah di Indonesia sedang mengalami penurunan, termasuk di permukiman perkotaan maupun pedesaan. Meskipun begitu, permasalahan kawasan permukiman yang tidak layak huni masih tetap relevan. Dalam konteks ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa selain kendala terkait kondisi fisik bangunan tempat tinggal, juga ditemukan permasalahan terkait ketersediaan fasilitas dan infrastruktur. Ketidaksempurnaan dalam pemanfaatan sarana tersebut juga menjadi penyebab menurunnya kualitas hunian di Kelurahan Lekobalo. Sehingga diperlukan analisis perencanaan infrastruktur kawasan kumuh di Kelurahan Lekobalo.­­­­ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan infrastruktur kawasan perkumuhan serta merumuskan analisis hitungan rencana anggaran biaya dalam penanganan kawasan kumuh Kelurahan Lekobalo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bangunan hunian / rumah memiliki karakteristik yang hampir sama tergolong buruk, kondisi prasarana dan sarana utilitas yaitu kondisi jalan lingkungan sebagian lokasi tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis, kondisi penyediaan air minum tidak tercukupinya air minum, kondisi drainase jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air, kondisi pengelolaan air limbah tidak ada pngelolaan air limbah rumah tangga, dan kondisi pengelolaan persampahan tidak adanya fasilitas pengumpulan sampah. Perhitungan rencana anggaran biaya, perencanaan jalan hot mix, menghasilkan Rp. 3,380,002,558.71 (Tiga Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Juta Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh Delapan Koma Tujuh Puluh Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Satu). Solusi penanganan kawasan kumuh yaitu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dengan pemugaran dan permukiman kembali yang difokuskan pada perbaikan bangunan hunian, prasarana dan sarana utilitas.
ANALISIS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR KAWASAN KUMUH KELURAHAN LEKOBALO, KOTA GORONTALO Utiarahman, Arfan; Tuloli, Mohammad Yusuf; Saliko, Kevin
International Conference on Humanity Education and Society (ICHES) Vol. 3 No. 1 (2024): Third International Conference on Humanity Education and Society (ICHES)
Publisher : FORPIM PTKIS ZONA TAPAL KUDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas lingkungan hunian di berbagai wilayah di Indonesia sedang mengalami penurunan, termasuk di permukiman perkotaan maupun pedesaan. Meskipun begitu, permasalahan kawasan permukiman yang tidak layak huni masih tetap relevan. Dalam konteks ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa selain kendala terkait kondisi fisik bangunan tempat tinggal, juga ditemukan permasalahan terkait ketersediaan fasilitas dan infrastruktur. Ketidaksempurnaan dalam pemanfaatan sarana tersebut juga menjadi penyebab menurunnya kualitas hunian di Kelurahan Lekobalo. Sehingga diperlukan analisis perencanaan infrastruktur kawasan kumuh di Kelurahan Lekobalo.­­­­ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan infrastruktur kawasan perkumuhan serta merumuskan analisis hitungan rencana anggaran biaya dalam penanganan kawasan kumuh Kelurahan Lekobalo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bangunan hunian / rumah memiliki karakteristik yang hampir sama tergolong buruk, kondisi prasarana dan sarana utilitas yaitu kondisi jalan lingkungan sebagian lokasi tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis, kondisi penyediaan air minum tidak tercukupinya air minum, kondisi drainase jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air, kondisi pengelolaan air limbah tidak ada pngelolaan air limbah rumah tangga, dan kondisi pengelolaan persampahan tidak adanya fasilitas pengumpulan sampah. Perhitungan rencana anggaran biaya, perencanaan jalan hot mix, menghasilkan Rp. 3,380,002,558.71 (Tiga Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Juta Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh Delapan Koma Tujuh Puluh Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Satu). Solusi penanganan kawasan kumuh yaitu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dengan pemugaran dan permukiman kembali yang difokuskan pada perbaikan bangunan hunian, prasarana dan sarana utilitas.
Analisis Life Cycle Cost Pada Gedung Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Telaga, Gorontalo Doda, Indriani Kurniati; Utiarahman, Arfan; Sumaga, Arfan Usman
Composite Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Composite Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/cj.v5i1.139

Abstract

Keberadaan bangunan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Setelah dibangun, diharapkan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan umur layanan yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya pemeliharaan pada bagian dinding (pengecatan), plafond dan pelapis lantai/keramik pada gedung Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Telaga dan menganalisis komponen yang memiliki biaya pemeliharaan terbesar pada gedung tersebut. Analisis data meliputi identifikasi lokasi penelitian dengan observasi lapangan dan mengumpulkan data RAB bangunan yang digunakan untuk menganalisis Life Cycle Cost (LCC) bangunan. LCC aktual Gedung Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Telaga pada lantai 1, 2, dan 3 berdasarkan item yang ditinjau yaitu biaya awal sebesar Rp 642,015,564.75 (17.46%), biaya pemeliharaan dinding sebesar Rp. 977,724,531.43 (26.59%), biaya pemeliharaan lantai sebesar Rp. 809,013,395.252 (22%), biaya pemeliharaan keramik sebesar Rp. 96,316,033.733 (2.62%) dan biaya operasional sebesar 1,152,000,000.00 (31.33%). Sehingga didapat total LCC sebesar Rp 3,677,069,525.15. Berdasarkan perhitungan didapat total biaya pemeliharaan sebesar Rp. 1,883,053,960.40. Komponen lantai merupakan elemen dengan biaya pemeliharaan tertinggi mencapai 26.59% atau sebesar Rp. 977,724,531.43