Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN E-LKPD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATERI ASAM BASA Rahmadansah Rahmadansah; Haryanto Haryanto; Aulia Sanova; Asrial Asrial; Yusnidar Yusnidar; M Raidil
Jurnal Zarah Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Zarah
Publisher : Jurnal Zarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v10i1.4252

Abstract

Kemampuan critical thingking penting diperhatikan, agar dapat menyelesaikan masalah dalam pembelajaran. Saat ini tingkat critical thinking siswa masih termasuk rendah. Salah satu penyebabnya masih kurangnya bahan ajar yang membantu kemampuan tersebut. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini ditingkatkan dengan menerapkan model Team Assisted Individualization berbantuan E-LKPD Interaktif serta materi yang digunakan asam basa. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh bahan ajar E-LKPD interaktif dengan model TAI. Quasi eksperimen dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan dua kelas yang dibandingkan. Kelas kontrol ataupun kelas eskperimen akan diberi pretest sebelum dilakukan proses pembelajaran dan posttest selesai dilakukan pembelajaran. Data penelitian diperoleh melalui tes esai dan lembar observasi. Analisis data menggunakan pretest dan posttest dengan dilakukan uji-t. Terbukti bahwa adanya pengaruh setelah diterapkan model Team assisted individualization berbantuan E-LKPD interaktif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, dari analisis data menunjukkan peningkatan hasil rata-rata pretest dan posttest yaitu 47,49% - 65,51% di kelas kontrol dengan selisih kenaikan 18,02%, sedangkan di kelas eksperimen mendapatkan hasil 50,61% - 77,10%. Jika ditinjau dari hasil per aspek indikator kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol - eksperimen berturut-turut yaitu 62,38% - 71,20%.
Pengaruh Model Team Assisted Individulization dan Self Efficacy terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Asam Basa Raidil, M.; Damris, Damris; Syahri, Wilda; Triansyah, Fadli Agus
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.336 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i3.1766

Abstract

Hasil wawancara menunjukkan kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Penyebabnya kemampuan siswa masih lemah dalam menganalisis saat proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh penerapan model team assisted individualization dan self efficacy. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan faktorial design 2x2 yang menggunakan dua kelas yang dibandingkan. Kelas kontrol ataupun kelas eskperimen akan diberi pretest sebelum dilakukan proses pembelajaran dan posttest selesai dilakukan pembelajaran. Data penelitian diperoleh melalui angket self efficacy, tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Anova dua jalur. Terbukti bahwa penerapan model Team assisted individualization memberikan pengaruh terhadap berpikir kritis siswa dibuktikan dengan nilai signifikan uji anova yang didapatkan <0,05 yaitu 0,00. Kemudian self efficacy juga memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, dibuktikan dengan nilai signifikan uji anova didapatkan <0,05 yaitu 0,00. Dan untuk interaksi antara model pembelajaran dengan self efficacy didapatkan nilai signifikan >0,05 yaitu 0,313 yang berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan self efficacy.
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE-CREATIVE DAN PROBLEM BASED LEARNING BERMEDIA LABORATORIUM VIRTUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI ASAM BASA DI SMA NEGERI 2 MUARO JAMBI Rara Akda Septian; Rayandra Asyhar; Zurweni; M. Raidil
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 01 (2025): Volume 10, Nomor 01 Maret 2025 Progres
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i01.23113

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui keterampilan proses sains peserta didik model collaborative-creative dan model PBL bermedia laboratorium virtual dalam meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik serta mengetahui tingkat kognitif peserta didik dengan tes soal keterampilan proses sains. Mengunakan desain mix method. Teknik pengambilan sampel total random sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, tes soal esai keterampilan proses sains, dan observasi kemudian Uji Annova Satu arah. Hasil penelitian kelas eksperimen I diperoleh rata-rata skor sebesar 80,41 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 65. Kemudian rata-rata posstest kelas eksperimen II sebesar 78,79 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 60, Sedangkan rata-rata skor posstest kelas kontrol sebesar 76,38 skor tertinggi 90, skor terendah 56. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model collaborative-creative dan PBL bermedia laboratorium virtual cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik
Pengaruh Open Ended Problem Terhadap Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Raidil, M
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School VOL 7 NO 2 OCTOBER 2024
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v7i2.7094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh soal Open Ended Problem Terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi larutan elektrolit dan non eletrolit. Metode penelitian Quasi Expriment dengan Pretest Posttest Nonequivalent Control Group Design dengan teknik random sampling, kelas eksperimen menggunakan model POE berbasis open ended problem dan kelas kontrol menggunakan model CPS. Instrumen yang digunakan berupa tes essay yang terdiri dari 10 butir soal terbuka. Hasil analisis menunjukkan peningkatan rata-rata pretest dan posttest yaitu  47.40% - 63.74 % di kelas kontrol dengan selisih kenaikan 16,34%, sedangkan di kelas eksperimen 47.89% - 71.14% dengan selisih kenaikan 23.25%. Jika ditinjau dari hasil per indikator kemampuan berpikir kreatif didapatkan yaitu; sensitivity 64,17% - 72,75%, fluency 63.75% - 70.00%, flexibility 62.50% - 67.33%, originality 67.92% - 73.47%, dan elaboration 60.33% - 72.08%. Analisis data menggunakan uji t, sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas. Terbukti terdapat pengaruh signifikan penggunaan soal Open Ended Problem terhadap kemampuan berpikir kreatif dibuktikan dengan t hitung > t tabel.
Peningkatan Kemampuan Guru Kimia dalam Mengembangkan Asesmen Terintegrasi (Konsep, Berpikir HOTs, Teknologi) pada Materi Termodinamika I Florida Doloksaribu; Raidil
Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher) e- ISSN 2721-9666 Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/teacher.v6i2.5307

Abstract

The purpose of this study is to improve the ability of chemistry teachers in understanding integrated assessments. The study used a mixed method Embedded Design Experimental. The ability of chemistry teachers to design and implement integrated assessments with innovative learning models, problem-solving thinking skills, and technological skills is still a challenge, especially abstract materials such as the laws of Thermodynamics (energy and its changes). Previously, observations were conducted based on questionnaires distributed to participants to determine the level of understanding of participants in making integrated assessments. Participants' responses to ignorance on integrated assessments reached 80%. Therefore, the MER approach was carried out to improve the quality of knowledge on integrated assessments. Based on the results of the implementation, the average N-gain was in the medium and high categories (conceptual understanding 0.69, problem-solving thinking skills 0.62, and PhET skills 0.71), this indicates an increase in quality. Through the ANOVA test, the acquisition of conceptual understanding scores with (p <0.001) showed a significant difference in participants who obtained the medium and high categories. Meanwhile, there were no significant differences in problem-solving thinking skills (p = 0.024) and PhET technology skills (p = 0.071) across all participants. This study involved 20 chemistry teachers from Maluku and Papua. Participants' responses to the assessment implementation were 80% good and 20% very good.
Pengaruh Open Ended Problem Terhadap Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Raidil, M
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School VOL 7 NO 2 OCTOBER 2024
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v7i2.7094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh soal Open Ended Problem Terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi larutan elektrolit dan non eletrolit. Metode penelitian Quasi Expriment dengan Pretest Posttest Nonequivalent Control Group Design dengan teknik random sampling, kelas eksperimen menggunakan model POE berbasis open ended problem dan kelas kontrol menggunakan model CPS. Instrumen yang digunakan berupa tes essay yang terdiri dari 10 butir soal terbuka. Hasil analisis menunjukkan peningkatan rata-rata pretest dan posttest yaitu  47.40% - 63.74 % di kelas kontrol dengan selisih kenaikan 16,34%, sedangkan di kelas eksperimen 47.89% - 71.14% dengan selisih kenaikan 23.25%. Jika ditinjau dari hasil per indikator kemampuan berpikir kreatif didapatkan yaitu; sensitivity 64,17% - 72,75%, fluency 63.75% - 70.00%, flexibility 62.50% - 67.33%, originality 67.92% - 73.47%, dan elaboration 60.33% - 72.08%. Analisis data menggunakan uji t, sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas. Terbukti terdapat pengaruh signifikan penggunaan soal Open Ended Problem terhadap kemampuan berpikir kreatif dibuktikan dengan t hitung > t tabel.
Pelatihan Bela Negara untuk Meningkatkan Kompetensi dan Nasionalisme Mahasiswa PPG Universitas Cenderawasih Efendi, Rian; Mutaqin, Alim; Simorangkir, Agustina; M. Raidil; Wijaya, Silvia Anggri; Pamangin, Wilda Wijayani
Journal of Social and Community Service Vol. 3 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Faculty of Engineering University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jestmc.v3i2.170

Abstract

National defense training for prospective teachers is a strategic effort to develop resilient, disciplined educators with a strong sense of national identity. This article presents an evaluation of a community service program in the form of national defense training assistance for 21 students of the first cohort of the Teacher Professional Education (PPG) program at Cenderawasih University. The three-day program was conducted at the National Defense Education Depot, RINDAM XVII Cenderawasih, combining interactive lectures, simulations, and field practices such as drill regulations (PBB), ceremonial procedures, group dynamics, and field psychology. The experiential learning approach and collaboration with the military were key to the program's implementation. Evaluation through pretest-posttest and participatory observation revealed significant improvements: all participants (100%) achieved the Minimum Mastery Criteria (KKM) in the posttest, compared to only 14.29%-38.10% in the pretest. The greatest improvement was in drill regulations (85.71%), followed by military honors (80.95%), and national insight (71.43%). Qualitatively, participants showed enhanced discipline, teamwork, confidence, and understanding of national values. Activities such as campfires and field psychology simulations further strengthened solidarity and leadership skills. This program demonstrates the effectiveness of integrating experience-based training and educational-military partnerships in preparing prospective teachers as agents of character development for the younger generation. The results recommend incorporating similar training models into the PPG curriculum to reinforce the academic, social, and nationalistic competencies of future educators.