Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

BENCHMARKING : INDIKATOR KINERJA YANG DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY REPORTING) Wardi, Jeni
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Vol. 22 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jieb.v22i1.22465

Abstract

This research to find out how to disclose sustainability reports based on the items in the GRI guidelines and what the level of breadth and depth of disclosure of sustainability reports for case study companies at PT. Unilever, PT Sidomuncul and BCA Syariah, as Benchmarking. The research method used is a qualitative research method, namely a method used to produce data findings without using statistical procedures or measurements. Research Subjects and Objects The research subjects were three companies that had received awards, namely PT. Unilever, PT Sidomuncul and BCA Syariah. Meanwhile, the research object is the Sustainability Reports of the three companies. In general, the results of the analysis of the sustainability reports of the companies Unilever, Sidomuncul and BCA Syariah for 2022 based on GRI Standards show good disclosure, although not all indicators are disclosed by these companies. In 2022, the highest disclosure of Standard GRI indicators will be presented by BCA Syariah. by 33% on General Standards and 40% on Specific Standards. The proportion of CSR program disclosures through Specific Standard indicators including Economic, Environmental and Social Performance indicators during 2022 was carried out by Sidomuncul with a total score of 50, followed by second place namely Unilever with a total score of 34, while the company with the least disclosure was BCA Syariah with total score of 29.
Strategi Komunikasi Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekanbaru Kota dalam Meningkatkan Keikutsertaan Pekerja BPU Helena; Wardi, Jeni; Zargustin, Dedi
JURNAL KOMUNITAS SAINS MANAJEMEN Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Komunitas Sains Kontemporer
Publisher : Yayasan Education Al Aqsho Modern

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55356/jksm.v4i1.115

Abstract

Tujuan pemasaran secara umum adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga tercipta kesesuaian antara produk atau jasa yang diharapkan dengan yang dirasakan, guna mencapai kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekanbaru Kota dengan Alamat: Jl. Tengku Zainal Abidini No. 26, Kelurahan Sekip, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan mengenai strategi Komunikasi Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekanbaru Kota dalam Meningkatkan Keikutsertaan Pekerja BPU diperoleh kesimpulan: 1) Segmentasi berpengaruh positif terhadap peningkatan keikutsertaan BPU pada BPJS Ketenagakerjaan. 2) Targeting berpengaruh positif terhadap peningkatan keikutsertaan BPU pada BPJS Ketenagakerjaan. 3) Positioning berpengaruh positif terhadap peningkatan keikutsertaan BPU pada BPJS Ketenagakerjaan.
ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH PENGGABUNGAN USAHA Liviawati, Liviawati; Putri, Gusmarila Eka; Wardi, Jeni
Jurnal Daya Saing Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Daya Saing (JDS)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/dayasaing.v11i2.1633

Abstract

Pemerintah Indonesia memiliki mimpi ingin mempunyai satu bank syariah BUMN yang besar maka untuk mewujudkan mimpinya tersebut pemerintah bermaksud untuk melakukan penggabungan usaha tiga bank syariah milik BUMN menjadi satu bank syariah. Bank syariah BUMN yang digabung pemerintah adalah Bank Negara Indonesia syariah, Bank rakyat syariah dan bank mandiri syariah, dimana hasil penggabungan ketiga Bank BUMN syariah ini diberi nama Bank Syariah Indonesia. Penggabungan ini terlaksana sejak 1 februari 2021 silam. Maksud dan tujuan penggabungan ini adalah untuk memperoleh bank syariah yang memiliki aset besar sehingga dapat menjadi bank syariah yang terbesar yang dimiliki oleh indonesia. Akan tetapi peneliti menilai penggabungan ini menyiratkan tujuan lain dimana mengingat kembali peristiwa penggabungan bank konvensional pada tahun 1998 yang mana sekarang melahirkan Bank Mandiri. Penggabungan bank konvesional pada tahun 1998 merupakan penggabungan 4 bank konvensional dimana 3 bank konvensional memiliki kinerja jelek hanya satu bank konvensional yang memiliki kinerja baik yaitu bank EXIM . Jadi pendirian bank mandiri ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja 3 bank konvensional yang jelek, sehingga 3 bank itu digabungkan kedalam bank exim dan berganti nama dengan bank mandiri. Peneliti bermaksud untuk melihat ini, apakah penggabungan bank syariah BUMN menjadi bank syariah indonesia memang bertujuan untuk mendapatkan asset bank syariah yang besar atau juga dikarenakan 3 bank syariah BUMN ( BNIS, BRIS dan mandiri syariah ) sebelum bergabung memiliki kinerja keuangan yang jelek atau sebaliknya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul kinerja Bank Syariah Indonesia sebelum dan setelah penggabungan usaha. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan uji beda kinerja bank sebelum dan setelah penggabungan usaha dengan menggunakan rasio FDR, CAR, NPF,ROA dan BOPO. Hasil penelitiannya adalah terdapat perbedaan kinerja BSI sebelum dan setelah penggabungan usaha dimana indikator kinerja yang berbeda adalah BOPO,ROA,NPF dan DPK ( dana pihak ketiga ). Sedangkan indikator kinerja yang tidak berbada antara sebelum dan setelah merger Bsi adalah CAR dan FDR. Setelah Merger BOPO BSI menurun dari pada sebelum merger, sedangkan ROA setelah merger naik dari pada sebelum Merger. Setelah merger NPF BSI turun dari pada sebelum merger sedangkan DPK setelah merger juga niak dari pada sebelum merger. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Bank Syariah, Bank Konvensional, BRIS
ZERO WASTE : MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT DI DESA BULUHCINA, KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Wardi, Jeni; Wahyuni, Sri; Putri, Gusmarila Eka
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v9i1.1796

Abstract

Taman Wisata Alam Desa Buluh Cina memiliki pemandangan alam yang menarik untuk wisatawan dengan bermacam kekayaan flora dan fauna dengan ekosistem hutan TWA Buluh Cina yang didominasi hutan dataran rendah dan rawa air tawar. Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa komitmen para wisatawan terkait penanganan sampah masih rendah di desa wisata Buluh Cina. Walaupun pihak desa telah menyampaikan himbawan kepada para wisatawan yang datang agar mereka tidak membuang sampah dan membawa turun kembali sampah bawaannya, namun masih banyak ditemukan sampah berserakan di areal tempat wisata. Berdasarkan rincian permasalahan yang dihadapi mitra, maka beberapa solusi yang ditawarkan tim Pengabdian Unilak adalah Memberikan edukasi dan sharing ilmu kepada warga desa buluh cina tentang penanganan sampah dan pengolahan sampah melalui penyampaian materi oleh tim PKM FEB unilak. Merealisasikan gerakan zero waste melalui sosialisasi dan penyuluhan terkait kegiatan pembersihan, pemilahan, dan pengelolaan sampah sesuai prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle). Hasil dari kegiatan ini menemukan bahwa masyarakat desa Buluhcina Sebagian masih belum memahami tujuan pengelolaan sampah dan belum memahami strategi pengelolaan bank sampah, padahal di desa tersebut telah berdiri bank sampah. Hal ini memberikan temuan bahwa pendampingan yang konsisten kepada masyarakat perlu dilanjutkan dan dimonitor agar optimalisasi bank sampah dapat tercapai dan lingkungan TWA menjadi lebih bersih, terjaga, dan menarik. Kata Kunci : Zero Waste, 3 R, Sosialisasi, Sampah, wisata