Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

Evaluasi Tahap Seleksi, Perencanaan Dan Pengadaan Obat Di RSUD Kembangan Roza Falinda; Helen Andriani; Amal Chalik Sjaaf
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.353 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.9914

Abstract

Komponen penting dalam menjamin mutu pelayanan pada ketersediaan obat di Instalasi Farmasi adalah pada tahap seleksi, perencanaan dan pengadaan Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk melihat gambaran pada tahapan seleksi, perencanaan dan pengadaan obat di RSUD Kembangan tahun 2021. Evaluasi dilakukan dengan mengukur nilai indikator terhadap standar yang berlaku. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data-data logistik farmasi pada tahap seleksi, perencanaan dan pengadaan Tahun 2021 yang dikumpulkan secara retrospektif. Daftar obat tersedia yang sesuai dengan DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) 60%. Jumlah item obat tersedia terhadap jumlah item obat pada kenyataan pemakaian 87%. Jumlah obat yang diterima secara riil terhadap jumlah yang direncanakan pada periode yang sama 98%. Ada beberapa nilai indikator dari hasil penelitian ini yang belum sesuai standar.
Pengendalian Persediaan Obat Di Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Indonesia: Tinjauan Literatur Dwi Dharmaningsih; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.651 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.10066

Abstract

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia menimbulkan dampak masif bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit di Indonesia. Berbagai tantangan harus dihadapi rumah sakit agar tetap dapat menyediakan pelayanan paripurna, baik pada penderita COVID-19 maupun pasien umum. Pengendalian persediaan obat di instalasi farmasi harus dilakukan dengan cermat untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan obat di gudang farmasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi upaya rumah sakit di Indonesia dalam menghadapi permasalahan logistik farmasi saat pandemi COVID-19, khususnya pada pengendalian persediaan obat agar terhindar dari kehabisan persediaan obat di rumah sakit. Penelitian ini merupakan sebuah literature review berdasarkan metode PRISMA dengan menggunakan database ScienceDirect, Google Scholar, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan yaitu drug supply, hospital, COVID-19, Indonesia. Kriteria inklusi penelitian yaitu jika dipublikasikan dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia, membahas tentang persediaan obat di rumah sakit di Indonesia selama pandemi COVID-19, serta dipublikaskan tahun 2020-2021. Kriteria eksklusi jika bukan membahas persediaan obat selama pandemi di Indonesia dan teks tidak tersedia lengkap. Dari 2.013 artikel yang diperoleh dengan menggunakan kata kunci yang sudah ditentukan, didapat hasil kajian dari 7 artikel yang memenuhi kriteria. Sebagian besar artikel (n=5) membahas pelaksanaan manajemen persediaan obat saat pandemi COVID-19, masalah persediaan obat dan upaya dalam menanganinya, seperti melalui pengoptimalan sistem informasi logistik farmasi dan pengelolaan sumber daya kefarmasian. Dua artikel lainnya meneliti tentang metode perencanaan persediaan obat rumah sakit selama masa pandemi. Pada masa pandemi, rumah sakit perlu menetapkan strategi untuk mengatasi permasalahan persediaan obat diantaranya pengoptimalan pemanfaatan sistem informasi, pemilihan metode perencanaan kebutuhan obat yang sesuai kebutuhan dan pengelolaan sumber daya kefarmasian.
Analisis Kebijakan dan Implementasi terkait Keselamatan Pasien di Unit Farmasi RSX, Lampung Kartika Malahayati; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10421

Abstract

Insiden keselamatan pasien merupakan salah satu penyebab utama angka kesakitan dan kematian global. Rumah sakit bertanggung jawab untuk mengupayakan sistem yang berorientasi menekan insiden keselamatan yang dapat membahayakan pasien. Unit farmasi rumah sakit memiliki peranan penting dalam upaya tersebut. Salah satu fungsi pelayanan kefarmasian adalah melindungi pasien dan masyarakat dari insiden keselamatan pasien yang terkait dengan obat. Demi mewujudkan hal tersebut, unit farmasi rumah sakit diharuskan untuk memiliki kebijakan terkait upaya keselamatan pasien dan mendorong implementasi dari kebijakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kebijakan dan implementasi upaya keselamatan pasien di unit farmasi RS X di Lampung dan memberikan usulan pemecahan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif melalui telaah dokumen, wawancara semi terstruktur, dan studi literatur. RS X Lampung telah menerbitkan sejumlah kebijakan terkait upaya keselamatan pasien di unit farmasi, namun beberapa kebijakan yang ada dinilai memiliki ketidaksesuaian isi dengan satu sama lain. Selain itu, beberapa kebijakan terkait penggunaan obat rasional belum diterbitkan. Implementasi upaya keselamatan pasien di unit farmasi RS X juga dinilai belum optimal, masih terdapat petugas farmasi yang kurang memahami dan tidak menjalankan upaya keselamatan pasien sesuai kebijakan yang berlaku. Dari hasil analisis, diketahui masih terdapat berbagai masalah terkait kebijakan dan implementasi upaya keselamatan pasien di RS X. Perlu upaya bersama antara unit farmasi dan manajemen rumah sakit untuk dapat membentuk kebijakan yang mendorong optimalisasi upaya keselamatan pasien.
Analisis Penyimpanan Dan Distribusi Obat, Alat Kesehatan Dan Bahan Medis Habis Pakai Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Ayudewi Komala Indriastuti; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10632

Abstract

Permasalahan penyimpanan yang kurang tepat dan pendistribusian obat, alat kesehatan (Alkes), dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang belum tersalurkan secara optimal dapat menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien sehingga dapat berdampak terhadap kepuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penyimpanan dan pendistribusian obat, alat kesehatan (Alkes), dan bahan medis habis pakai (BMHP) di Instalasi Farmasi RSGM Unjani Cimahi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 2 informan yaitu Kepala Instalasi Farmasi dan Direktur Administrasi Umum dan Keuangan RSGM Unjani, telaah dokumen data sekunder IFRS dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022. Penyimpanan obat, alat kesehatan (Alkes), dan bahan medis habis pakai (BMHP) di instalasi farmasi sudah sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian rumah sakit pada Permenkes No 72 tahun 2016, namun pada gudang penyimpanan masih terdapat kekurangan dari segi kriteria pergudangan yang seharusnya. Sementara untuk pendistribusian dari sistem alur distribusinya menggunakan sistem persediaan lengkap ruangan (floor stock) yang sudah berjalan dengan baik. Kriteria penyimpanan yang sudah sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian rumah sakit perlu ditingkatkan dan yang masih terdapat kekurangan terutama pada gudang penyimpanan dapat mengimplementasikan pengadaan sarana dan prasarana agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian maupun meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Pada alur distribusi yang sudah berjalan pada tahap perencanaan diperlukan peramalan yang tepat mengenai jumlah obat, alat kesehatan (Alkes), bahan medis habis pakai (BMHP) sehingga proses pendistribusian dapat berjalan lebih optimal.
Analisis Seleksi dan Pengadaan Obat di Instalasi Farmasi RSUD Kota Makassar Tahun 2021 di Era Pandemi COVID-19 Pratiwi Ananta A; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.587 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10668

Abstract

Wabah COVID-19 mengakibatkan kelangkaan obat di rumah sakit, sehingga pengelolaan persediaan obat harus dilakukan sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya kekosongan obat di gudang farmasi. Masalah kekosongan obat tentu akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Pada RSUD Kota Makassar ditemukan masih adanya obat kosong di instalasi farmasi, sehingga tidak jarang mendapat keluhan dari pasien. Menganalisis seleksi dan pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Kota Makassar. Deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui wawancara mendalam dengan 4 informan yaitu Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kota Makassar, Apoteker penanggung jawab perencanaan pengadaan obat, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, dan Kepala Bidang Keuangan RSUD Kota Makassar, telaah dokumen data sekunder IFRS dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021. Kesesuaian item obat yang tersedia di RSUD Kota Makassar dengan Formularium Nasional mencapai nilai 92%. Total persentase alokasi dana pengadaan obat 38,46%. Frekuensi pengadaan item obat per tahun 2-3 kali. Jumlah item obat yang diadakan dengan direncanakan memiliki persentase 63,89%.
Analisis Pengadaan, Distribusi dan Pengelolaan Obat di Rumah Sakit X Kota Bogor Tahun 2022 Saly Salim Saleh Alatas; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.601 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.12689

Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) RS X kota Bogor mempunyai salah satu peran penting dalam pengelolaan, pengadaan dan distribusi obat, karena kekurangan obat akan mengakibatkan keterlambatan pelayanan ke pasien, sementara kelebihan obat akan merugikan pihak rumah sakit. Pengadaan dan pengolaan obat pada jumlah yang tepat, waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat akan membantu rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan, produktivtas, dan efisiensi pengeluaran rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sistem pengadaan, distribusi dan pengelolaan obat, mengidentifikasi masalah, dan memberikan usul pemecahan masalah di IFRS RSU X. Metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif, dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IFRS RS X mengalami berapa masalah yaitu kesesuaian obat yang ada dengan fakta obat yang terpakai, kecocokan obat dengan kartu stok, presentase obat kadaluarsa dan rusak, rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani resep sampai ke tangan pasien, persentase resep dengan obat generik, presentase stok mati, jumlah item obat tiap lembar resep, persentase obat yang diresepkan berdasarkan formularium RS yang masih dibawah standar. RS X memiliki beberapa kendala dalam manajemen farmasi rumah sakit terutama mengenai waktu tunggu yang digunakan untuk melayani resep ke tangan pasien karena sistem IT yang ada belum terintegrasi dengan IFRS dan kepatuhan dokter terhadap formularium sehingga memerlukan waktu yang cukup besar, salah satu siasatnya adalah penerapan sistem pesan antar obat online yang membantu mengurangi waktu tunggu sebelumnya dan perbaikan sistem IT terhubung antara dokter dan instalasi farmasi dalam peresepan obat.
Analisis Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode ABC, Safety Stock, EOQ, dan Rop di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta Maharani Sylvia Rindawati; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.12847

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, salah satunya melalui pelayanan kefarmasian dalam persediaan obat – obatan. Anggaran belanja untuk obat di rumah sakit menghabiskan biaya terbesar, yaitu sekitar 40-50% dari total anggaran. Pengendalian obat berperan penting untuk melaksanakan fungsi kuratif oleh rumah sakit dengan biaya total yang rendah dan biaya penyimpanan yang terpantau. Pada penelitian pendahuluan, pengadaan obat berdasarkan pemakaian rata – rata akhir bulan dan perencanaan berdasarkan metode konsumsi jumlah persediaan tahun sebelumnya. Stok pengaman obat di rumah sakit dengan melebihkan persediaan barang melalui penambahan 1 bulan. Pembelian obat setiap bulan sering terjadi diluar perencanaan sehingga menimbulkan kerugian dari segi keuangan maupun pelayanan bagi rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengendalian obat di salah satu rumah sakit pemerintah di Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2023. Metode penelitian merupakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan telaah dokumen sekunder dari data obat instalasi farmasi. Informan terdiri dari direktur penunjang medis, kepala instalasi farmasi, dan staf farmasi. Penelitian menunjukkan pengendalian berdasarkan prioritas obat metode ABC, yaitu nilai pemakaian kelompok A 67%, kelompok B 19%, dan kelompok C 15%. Obat kelompok A merupakan obat yang sering diresepkan di IGD dan Poli Spesialis. Economic Order Quantity (EOQ) pada obat yang lebih mahal menjadi lebih kecil dikarenakan biaya penyimpanan yang besar. Safety Stock (SS) obat lebih kecil dibandingkan jumlah obat pengaman yang telah ditentukan oleh rumah sakit. Pengawasan terhadap pengendalian persediaan obat berdasarkan prioritas perlu dilakukan.
Efektivitas Media Sosial dalam Pemasaran Digital Rumah Sakit: Literature Review Yohana Septiani Merrynda; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i9.13651

Abstract

The development of technology is currently developing rapidly. This also has an impact on the health sector. Every hospital is required to be able to make innovations, especially in marketing in the digital era. Social media is a powerful instrument in the current millennial era and since 2021 there are 4.66 billion internet users in the world or 59.5% of the population and social media users totaling 4.20 billion or 53.6% of the population. According to We Are Social, it states that the use of social media in Southeast Asia is ranked 6th and is 69% of internet users per country, indicating that internet user data in Indonesia since 2021 is 202.6 million people or 73.3% of the total population. Indonesia's population is 274.9 million people. The purpose is to review the effectiveness of social media in digital marketing in hospitals. The method uses a literature review approach from the "Scopus", "Pubmed" and "Google Scholar" databases with English keywords using the keywords "Social Media Effectiveness", 'Digital Marketing", and "Hospital" and in Indonesian using " Social Media Effectiveness”, 'Digital Marketing” and “Hospital” conducted in 2019-2023. The database search results obtained a total of 1235 articles through predetermined search terms, which consisted of Scopus = 632, Pubmed = 103, Scholar = 500. From these articles were filtered into 7 articles that met the inclusion criteria. The most used platforms are Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp and Snapchat.Social media is a digital marketing and promotional media that is currently quite effective in reaching patients globally.
Analisis Efektivitas Penggunaan System Console pharmacy terhadap Pembelian Obat Rawat Jalan Non Racikan di RS Premier Jatinegara Pita Aprilia; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i10.13789

Abstract

Hospital pharmacies are responsible for managing and monitoring the drug use process and ensuring the safe, effective, economical and timely availability of drugs to patients and hospital staff. The waiting times indikator set by the Hospital for non-compound drugs is less than 20 minutes with a target delay less than 10%. However, during the period July 2021 to June 2022, 56,77% of the drugs were prepared beyond 20 minutes. The Pharmacy Department and hospital manajemen decided to improve the manajemen of outpatient drug purchase queues by using an automated prescription queuing system (pharmacy console). Analyze the effect of using the console pharmacy system for outpatients purchase of non-compound drugs in terms of decreasing the percentage of delays when non- compound drugs are received by patients exceeding 20 minutes and increasing the number of line itemss in outpatient pharmacy. Analysis data of non-compound drugs delay report and the number of line itemss report in outpatient pharmacy in the period July-December 2022 after using the console pharmacy system. The number of prescriptions delayed more than 20 minutes decreased from a monthly average of 56.77% to 36.54%, a decrease of 20.23% per month. The number of Pharmacy line itemss also increased from the average per month in the previous period of 45,415 to 53,945 or an increase of 8,531 per month. Even though it still has not reached the target, the console pharmacy system has proven to be effective in providing many advantages for Premier Jatinegara Hospital in reducing waiting times and increasing the purchase of non-compound drugs in outpatients pharmacy. Pharmacy Departments and hospital manajemen must continue to work together for continuous improvement.
Sistem Pengadaan Perbekalan Farmasi Untuk Pelayanan Covid-19 di Rumah Sakit Hermina Medan Rendra Fariadi; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.13937

Abstract

Rumah sakit harus bisa memberikan pelayanan tersebut secara berkesinambungan, dan harus didukung seluruh instalasi yang terkait di dalam nya, khusus nya instalasi farmasi dengan segala pelayanan kefarmasian nya. Ketika pandemic Covid-19 melanda Indonesia, perbekalan farmasi menjadi salah satu hal yang hrus bisa dipenuhi, khusus nya dalam hal menyediakan bahan medis habis pakai, seperti masker, apron, hazmat dan obat-obatan untuk covid-19. Identifikasi alur pengadaan perbekalan farmasi di RS Hermina Medan, khusus nya perbekalan farmasi untuk menunjang pelayanan covid-19 sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah tujuan dari penelitian ini. Data didapat kemudian akan dibandingkan dengan permenkes nomor 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Hasil yang didapat Pengadaan Perbekalan Farmasi yang dilakukan di RS Hermina Medan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.