Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Hubungan pengetahuan dengan penerapan komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation (SBAR) pada perawat Sulastri, Rani; Basri, Burhanuddin; Hadiyanto, Hendri; Andriani, Ria
Journal of Health Research Science Vol. 5 No. 01 (2025): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v5i1.1716

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi efektif berperan penting dalam menjaga keselamatan pasien, dengan metode Situation, Background, Assessment, Recommendation sebagai salah satu strategi komunikasi yang direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara pengetahuan dan penerapan komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation oleh perawat di ruang perawatan rumah sakit.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Dalam penelitian ini digunakan metode perhitungan sampel dengan teknik purposive sampling, di mana jumlah sampel adalah 75 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square.Hasil: Di ruang rawat inap RSUD Jampangkulon, sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang baik (66,7%) dan mayoritas telah menerapkan komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation. Uji Chi-Square menunjukkan p-value 0,000 (p < 0,05), sehingga H0 ditolak.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan penerapan komunikasi Situation, Background, Assessment, Recommendation oleh perawat di ruang perawatan rumah sakit. Oleh karena itu, perawat disarankan terus meningkatkan pengetahuan tentang penilaian risiko jatuh dengan Skala Morse dan melakukan penilaian ulang secara berkala pada pasien berisiko tinggi.
Hubungan pengetahuan penilaian skala morse dengan persepsi assessment ulang risiko jatuh pada perawat Rahmah, Mila; Basri, Burhanuddin; Utami, Tri; Danismaya, Irawan
Journal of Health Research Science Vol. 5 No. 01 (2025): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v5i1.1717

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan mutu layanan rumah sakit sangat bergantung pada peran perawat dalam mencegah risiko jatuh pasien. Skala Morse digunakan secara luas untuk menilai risiko jatuh, namun efektivitasnya juga ditentukan oleh pemahaman perawat dan kepatuhan mereka dalam melakukan asesmen ulang. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang Skala Morse dengan persepsi terhadap asesmen ulang risiko jatuh pada perawat di ruang rawat inap.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel sebanyak 73 orang. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square.Hasil: Hasil menunjukkan 74% perawat memiliki pengetahuan yang baik dan 79,5% memiliki persepsi yang baik terhadap asesmen ulang. Uji chi-square menghasilkan p-value 0,000 (p < 0,05), menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan assessment ulang risiko jatuh pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit.Kesimpulan: Penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman perawat terhadap Skala Morse berhubungan erat dengan kesadaran mereka akan pentingnya asesmen ulang risiko jatuh, dan disarankan agar pengetahuan ini diterapkan secara konsisten dalam praktik keperawatan.
PROGRAM PENDIDIKAN PRANIKAH TERPADU UNTUK REMAJA MUHAMMADIYAH SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA SUKABUMI Basri, Burhanuddin; Utami, Tri; Safariyah, Erna; Abidinsah, Zainal; Oktaviana, Marcella; Sagita, Aqila Nur; Hidayat, Rini Alamsyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30995

Abstract

Abstrak: Stunting adalah masalah gizi serius yang memengaruhi 30% anak di Indonesia, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif mereka. Kurangnya pemahaman mengenai gizi dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu penyebabnya, terutama di kalangan remaja Muhammadiyah di Kota Sukabumi. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja Muhammadiyah mengenai stunting, kesehatan reproduksi, dan kesiapan mental dalam pernikahan. Metode yang digunakan termasuk sosialisasi, penyuluhan, dan kampanye media sosial, melibatkan 86 remaja di SMP/SMA/SMK Muhammadiyah Sukabumi. Sistem evaluasi yang digunakan adalah pre-test dan post-test dengan kuesioner terstruktur untuk mengukur peningkatan pengetahuan remaja Muhammadiyah terkait kesehatan reproduksi, gizi, peran keluarga, dan pencegahan stunting. Hasilnya dianalisis secara kuantitatif guna menilai efektivitas program pendidikan pranikah terpadu. Hasilnya, pengetahuan peserta meningkat signifikan, seperti tentang pendidikan seksual komprehensif dari 50% menjadi 90%, dan perilaku seksual pranikah dari 65% menjadi 92%. Sebanyak 92% peserta merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, dengan 95% puas dengan materi yang disampaikan. Program ini diharapkan dapat berlanjut melalui integrasi ke kurikulum sekolah dan kerjasama dengan tenaga kesehatan lokal.Abstract: Stunting is a serious nutritional problem that affects 30% of children in Indonesia, affecting their physical and cognitive development. Lack of understanding about nutrition and reproductive health is one of the causes, especially among Muhammadiyah teenagers in Sukabumi City. This community service program aims to increase awareness of Muhammadiyah teenagers about stunting, reproductive health, and mental readiness for marriage. The methods used include socialization, counseling, and social media campaigns, involving 86 teenagers in Muhammadiyah Junior High Schools/Senior High Schools/Vocational High Schools in Sukabumi. The evaluation system used is a pre-test and post-test with a structured questionnaire to measure the increase in knowledge of Muhammadiyah teenagers regarding reproductive health, nutrition, family roles, and stunting prevention. The results were analyzed quantitatively to assess the effectiveness of the integrated premarital education program. As a result, participants' knowledge increased significantly, such as about comprehensive sexual education from 50% to 90%, and premarital sexual behavior from 65% to 92%. As many as 92% of participants felt that this activity was very useful, with 95% satisfied with the material presented. This program is expected to continue through integration into the school curriculum and collaboration with local health workers.
Effect of Crystalloid Preloading on Blood Pressure Stability in Cesarean Section Under Spinal Anesthesia: A Study at Regional General Hospital of Sekarwangi Danismaya, Irawan; Basri, Burhanuddin; Safariyah, Erna; Hamzah, Amir
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 3 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i3.313

Abstract

Spinal anesthesia is a form of regional anesthesia administered by injecting a local anesthetic into the subarachnoid space and is commonly employed in cesarean section (C-section) procedures. One of its major side effects is hypotension, which, if not properly managed, can compromise uteroplacental perfusion and potentially result in fetal hypoxia, acidosis, and neonatal complications. Preoperative intravenous fluid administration is a preventive strategy aimed at stabilizing blood pressure by increasing central blood volume. This study aimed to examine the effect of preoperative fluid administration on blood pressure stability in C-section patients undergoing spinal anesthesia at the Regional General Hospital at Sekarwangi. A quantitative analytic approach with a pre-test and post-test design was employed. The study population consisted of 62 C-section patients who received spinal anesthesia within the last three months. Data were analyzed using the Paired Samples t-test. The results showed a statistically significant difference in blood pressure before and after fluid administration (p = 0.000 < 0.05), indicating that preoperative fluid administration had a significant effect on blood pressure stability. Future studies are recommended to employ research designs that better control for external variables and address the limitations of the present study.
Hubungan Pengetahuan Pasien tentang Perawatan Luka Post Sectio Caesaria dengan Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) Pada Pasien Sectio Caesaria di RSUD Jampangkulon Provinsi Jawa Barat Oktaviani, Desti; Danismaya, Irwan; Basri, Burhanuddin; Safariyah, Erna
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i10.20654

Abstract

ABSTRACT Surgical Site Infections (SSI) are among the most common complications following surgical procedures, including caesarean sections (CS), potentially increasing morbidity rates and length of hospital stay. Patients' knowledge regarding postoperative wound care is a crucial factor in preventing SSI. This study aimed to determine the relationship between patients' knowledge about post-CS wound care and the incidence of SSI at RSUD Jampangkulon. A quantitative research method with a cross-sectional design was used. The sample consisted of 87 respondents selected through accidental sampling. Data were collected using questionnaires and observation sheets and analyzed using the Fisher Exact test. The results showed that most respondents had good knowledge (65.5%) and the majority did not experience SSI (75.9%). A significant relationship was found between knowledge level and the incidence of SSI (p-value = 0.000). The study concludes that better patient knowledge about post-CS wound care is associated with a lower risk of developing surgical site infections. Keywords: Knowledge, Wound Care, Caesarean Section, Surgical Site Infection  ABSTRAK Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pasca tindakan bedah termasuk sectio caesaria (SC) dan dapat meningkatkan angka morbiditas serta memperpanjang hari rawat inap. Pengetahuan pasien mengenai perawatan luka post operasi menjadi faktor penting dalam mencegah IDO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pasien tentang perawatan luka post sectio caesaria dengan kejadian infeksi daerah operasi di RSUD Jampangkulon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 87 responden yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan lembar observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (65,5%) dan mayoritas tidak mengalami IDO (75,9%). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian IDO (p-value = 0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan pasien tentang perawatan luka post SC, semakin rendah risiko terjadinya infeksi daerah operasi. Kata Kunci: Pengetahuan, Perawatan Luka, Sectio Caesaria, Infeksi Daerah Operasi
Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap rumah sakit Mutakin, Ilman Akbar; Makiyah, Arfatul; Basri, Burhanuddin
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 6 No 01 (2025): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/6cwys863

Abstract

Latar Belakang: Tingkat kepuasan pasien masih menjadi permasalahan global, termasuk di Indonesia, dengan data menunjukkan angka kepuasan yang relatif rendah di berbagai wilayah seperti Asia Tenggara (35%), Amerika Serikat (42%), Kenya (40,4%), India (34,4%). Sekitar 60% rumah sakit di Indonesia belum memenuhi standar pelayanan yang ideal, sehingga diperlukan evaluasi terhadap faktor yang memengaruhi kepuasan pasien, seperti perhatian terhadap keluhan, kenyamanan selama perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RS Al-Mulk.Metode: Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Jumlah responden sebanyak 79 orang, teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, analisis menggunakan uji Chi-square.Hasil: Uji statistik Chi-square menghasilkan nilai p = 0,000, yang berarti lebih kecil dari 0,05.  Kesimpulan: Terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RS Al-Mulk. Dapat berpartisipasi sebagai responden diharapkan terus memberikan umpan balik positif mengenai kualitas komunikasi dengan perawat, sehingga dapat mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan.