Aida Sri Rachmawati
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MADU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETIK Aida Sri Rachmawati
HealthCare Nursing Journal Vol. 4 No. 1 (2022): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.372 KB) | DOI: 10.35568/healthcare.v4i1.1851

Abstract

Prevalensi penderita luka kaki diabetik di indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan luka kaki diabetik memerlukan perawatan jangka panjang dan pemilihan terapi yang tepat untuk dapat sembuh kembali. Salah satu terapi yang sering di lakukan dalam perawatan luka adalah dengan terapi madu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap penyembuhan luka kaki diabetik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review dengan cara melakukan pencarian artikel dengan mengakses jurnal dari internet dengan Search engine Google Scholar dan FreeFullPDF terdiri dari 2.345 populasi dan di dapat 10 jurnal fulltext yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil literature review menunjukan bahwa madu sangat efektik dalam penyembuhan luka kaki diabetik. Hasil menunjukan pemberian madu dengan beberapa cara yaitu ditetes, dioles, dikompres dan dikombinasikan dengan habbatus sauda dan minyak zaitun menunjukan adanya peningkatan derajat luka, epitelisasi dan granulasi berdasarkan metode DESIGN dan skala BJWAT. Madu memiliki sifat lembab/moist yang sangat baik untuk penyembuhan luka. Literature review ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian primer pemberian madu secara langsung terhadap perawatan luka kaki diabetik.
EDUKASI HAND HYGIENE SEBAGAI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM MENGHADAPI ADAPTASI KEBIASAAN BARU PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Hani Handayani; Sri Mulyanti; Nina Pamela Sari; Aida Sri Rachmawati; Rossy Rosnawanty; Fitri Nurlina; Yuyun Solihatin; Neni Nurhasanah; Ucu Rikmal; Alma Nurazmi Syahidah
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah jenis virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini bermula dari Cina. Novel corona virus merupakan salah satu keluarga dengan virus penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Tanda dan gejala umum infeksi Covid19 antara lain gejala gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, pilek, pneumonia ringan hingga berat. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui sentuhan fisik dan cairan batuk/bersin. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur. Berdasarkan hal tersebut edukasi hand hygiene sebagai penerapan protocol kesehatan dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru pandemic covid.19 di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya.
SIMULASI TANGGAP DARURAT BENCANA PADA MASYARAKAT DESA SINDANG JAYA KECAMATAN CIKALONG Hani Handayani; Yuyun Sholihatin; Asep Setiawan; Ida Herdiani; Hana Ariyani; Miftahul Falah; Bayu Brahmantia; Neni Sholihat; Saryomo Saryomo; Rossy Rosnawanty; Indra Gunawan; Neni Nuraeni; Ida Rosidawati; Sri Mulyanti; Nina Pamela Sari; Aida Sri Rachmawati; Tatang Kusmana; Fitri Nurlina; Lilis Lismayanti; Nia Restiana; Usman Sasyari; Oni Sahroni
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menjadikannya sebagai negara yang memiliki lebih kurang 17.504 buah pulau dengan luas. daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 atau sekitar 70% luas Indonesia merupakan perairan, sedangkan 30% sisanya merupakan daratan. Namun selain diberkahi oleh kekayaan alam yang melimpah, letak Indonesia yang unik ini pun membawa konsekuensi logis bahwa Indonesia merupakan negara dengan memiliki potensi kerawanan bencana geologi yang cukup tinggi dan tersebar dari ujungbarat pulau Sumatera hingga selatan pulau Papua. Hal ini disebabkan oleh letak geologis Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Sirkum Pasifik sebelah timur (Pasific Ring of Fire) serta berada pada pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah baratbaratlaut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Indo-Australia yang bergerak keutara-timurlaut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke arah baratdaya dengan kecepatan 13 cm pertahun
PENANGGULANGAN HIPERTENSI MELALUI EDUKASI HIPERTENSI DAN SCREENING TEKANAN DARAH DI KOTA TASIKMALAYA Nina Pamela Sari; Sri Mulyanti; Aida Sri Rachmawati; Hani Handayani; Fitri Nurlina; Tatang Kusmana; Azril Muzamil; Agung Alwi Ayudiani Prastika
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi menjadi masalah kesehatan perlu mendapatkan perhatian karena morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyatakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi.Persentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report on Non Communicable Disesases tahun 2010 menyebutkan persentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat 40% di negara ekonomi berkembang, sedangkan negara maju hanya 35%. Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014 (WHO, 2015)