p-Index From 2020 - 2025
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal balarea
Neni Sholihat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI KOTA TASIKMALAYA Ida Rosidawati; Neni Sholihat; Abdul Gani Fauji Romdoni; Ai Sarah Sakinah K; Ali Muhamad Abdilah
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan individu yang sedang berada dalam masa transisi kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik, psikologis, dan sosial. Sementara kesehatan reproduksi merupakan salahsatu indikator untuk melihat kualitas kesehatan remaja. Kondisi ini menjadi tanggungjawab bersama khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang menaruh perhatian pada remaja perempuan dalam menyikapi permasalahan remaja. Solusi yang ditawarkan adalah dilaksanakannya pelayanan remaja kesehatan secara berkelanjutan yang kegiatannya meliputi pelatihan kader, pos pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu), pos pemeriksaan Indeks Massa Tubuh/IMT, pemeriksaan Hemoglobin (HB), pos konseling kesehatan reproduksi, pos konseling psikologi, pos layanan makanan bergizi, serta pos Edu. Tujuan pengmas memberikan penyuluhan pada remaja. Hasil pengabdian responden kooperatif dalam pelaksanaan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN CARE GIVER DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DI LEMBAGA SOSIAL REHABILITASI PENDERITA GANGGUAN JIWA MENTARI HATI Neni Sholihat; Indra Gunawan; Nia Restiana; Rosy Rosnawanti; Saryomo Saryomo
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang seimbang antara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu dapat mengatasi persoalan hidup, produktif, dan mampu berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila individu tidak mampu unuk beradaptasi dengan kondisi sekitarnya maka individu tersebut dapat mengalami ganguan jiwa. Berdasarkan data hasil Riskedas tahun 2013 mengenai prevalansi penderita gangguan jiwa di Indonesia, ditemukan sekitar 6% penduduk Indonesia mengalami gangguan emosional dan sekitar 1.7 % mengalami gangguan jiwa berat. Sedangkan di Jawa Barat prevalansi gangguan jiwa mencapai 1.6 % dan di Kota Tasikmalaya sebanyak 171 penderita. Tujuan pengmas ini untuk meningkatkan kemampuan care giver dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa. Hasil didapatkan ada peningkatan pengetahuan care giver dalam memahami cara merawat pasien dengan gangguan jiwa di Lembaga sosial rehabilitasi.
PENINGKATAN KEMAMPUAN CARE GIVER DALAM MERAWAT PASIEN DENGANGANGGUAN JIWA DI LEMBAGA SOSIAL REHABILITASI PENDERITA GANGGUANJIWA MENTARI HATI Neni Sholihat; Indra Gunawan; Nia Restiana; Rosy Rosnawanti; Saryomo Saryomo
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang seimbang antara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu dapat mengatasi persoalan hidup, produktif, dan mampu berkontribusi terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila individu tidak mampu unuk beradaptasi dengan kondisi sekitarnya maka individu tersebut dapat mengalami ganguan jiwa. Berdasarkan data hasil Riskedas tahun 2013 mengenai prevalansi penderita gangguan jiwa di Indonesia, ditemukan sekitar 6% penduduk Indonesia mengalami gangguan emosional dan sekitar 1.7 % mengalami gangguan jiwa berat. Sedangkan di Jawa Barat prevalansi gangguan jiwa mencapai 1.6 % dan di Kota Tasikmalaya sebanyak 171 penderita. Gangguan jiwaini disebabkan oleh faktor biologi, psikologis dan sosial budaya. Selain itu masalah kesehatan jiwa juga muncul diakibatkan oleh penyediaan perawatan pada pasien dengan gangguan jiwa yang tidak memadai khususunya di kota kecil atau di perdesaan. Pasien dengan gangguan jiwa kronis memerlukan pengelolaan perawatan yang melibatkan berbagai elemen dalam proses penyembuhan pasien seperti keluarga, komunitas dan care giver agar pengelolaan kilnisnya menunjukan perbaikan.
PENGABDIAN MASYRAKAT TENTANG KESEHATAN JIWA PADA REMAJA SMP DAN SMA DI WILAYAH PUSKESMAS TAMANSARI Rossy Rosnawanty; Neni Sholihat; Saryomo Saryomo; Nia Restiana; Qonita Chairun Nissa; Gandi Sukma Nugraha; Fani Sulistian; Fitri Nurlina; Dede Elvan Rispandi
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa Remaja dikatakan sebagai masa kritis, dimana pada usia ini Remaja mulai mencari jati dirinya. Masalah-masalah yang terjadi pada remaja antara lain tidak punya gaya sendiri, takut menyampaikan ide, mudah tersinggung, kurang percaya diri, malu bergaul, minder, suka menyendiri, melamun, ide bertentangan dengan orang tua, punya aturan sendiri yang tidak sesuai dengan orang tua, ragu dengan cita-cita, tidak punya harapan, mudah putus asa, sampai dengan pergaulan bebas dan terjerumus dalam narkoba. Maka untuk menghindari dan mengatasi dampak penyimpangan tersebut diperlukan suatu wadah agar dapat mewujudkan sumberdaya yang tidak hanya sehat secara fisik saja tetapi juga mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal melalui upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa yang terus menerus melalui pendidikan kesehatan jiwa pada remaja
SIMULASI TANGGAP DARURAT BENCANA PADA MASYARAKAT DESA SINDANG JAYA KECAMATAN CIKALONG Hani Handayani; Yuyun Sholihatin; Asep Setiawan; Ida Herdiani; Hana Ariyani; Miftahul Falah; Bayu Brahmantia; Neni Sholihat; Saryomo Saryomo; Rossy Rosnawanty; Indra Gunawan; Neni Nuraeni; Ida Rosidawati; Sri Mulyanti; Nina Pamela Sari; Aida Sri Rachmawati; Tatang Kusmana; Fitri Nurlina; Lilis Lismayanti; Nia Restiana; Usman Sasyari; Oni Sahroni
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menjadikannya sebagai negara yang memiliki lebih kurang 17.504 buah pulau dengan luas. daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 atau sekitar 70% luas Indonesia merupakan perairan, sedangkan 30% sisanya merupakan daratan. Namun selain diberkahi oleh kekayaan alam yang melimpah, letak Indonesia yang unik ini pun membawa konsekuensi logis bahwa Indonesia merupakan negara dengan memiliki potensi kerawanan bencana geologi yang cukup tinggi dan tersebar dari ujungbarat pulau Sumatera hingga selatan pulau Papua. Hal ini disebabkan oleh letak geologis Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Sirkum Pasifik sebelah timur (Pasific Ring of Fire) serta berada pada pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah baratbaratlaut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Indo-Australia yang bergerak keutara-timurlaut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke arah baratdaya dengan kecepatan 13 cm pertahun
EDUCATIONAL KIT PENCEGAHAN STUNTING DI MASA COVID-19 DI DESA MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI WILAYAH KERJA PKM TAMANSARI Neni Nuraeni; Hani Handayani; Asep Setiawan; Neni Sholihat; Ali Firdaus; Ayu Yulia; Deba Yasa Zakiah; Desi Mulyani
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia kejadian stunting masih fluktuatif setiap tahunnya, prevalensi stunting mengalami penuruan dan juga kenaikan. Ini terbukti dari hasil data Riskesdas tahun 2007 (36%), 2010 (35%), 2013 (37,2%), 2015 (29%) (Kemenkes, 2016). Sedangkan tahun 2018 prevelensi stunting mengalami kenaikan kembali yaitu 30,8 % data ini menunjukkan bahwa prevelensi stunting masih diatas target yang ingin dicapai oleh nasional, karena prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 pada anak dibawah usia 5 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sering terjadi pada usia 12-35 bulan dengan prevalensi 41,2% pada usia 12-23 bulan dan 43% usia 24-35 bulan. (Riskesdas, 2018). Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI (2018) menunjukkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 prevalensi stunting pada balita di Jawa Barat berjumlah 29,6% yaitu sebanyak 9,8% mempunyai status gizi sangat pendek dan 19,8% pendek. Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya 2018 menunjukkan angka stunting di Kota Tasikmalaya berjumlah 5.290 kasus yang tersebar di 21 Puskesmas. Upaya pencegahan stunting merupakan prioritas nasional pemerintah Indonesia. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Program prioritas dalam pencegahan stunting meliputi percepatan pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat, pemerataan layana pendidikan berkualitas, peningkatan akses terhadap perumahan dan pemukiman layak, serta peningkatan tata kelola layanan dasar (Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, 2017)