Articles
Pelatihan Bagi Kader Posyandu Penyakit Tidak Menular (PTM)
Lilis Lismayanti;
Ida Rosidawati
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (141.896 KB)
|
DOI: 10.35568/abdimas.v1i2.323
The Healthy Indonesia Program aims to improve health status through health efforts and equitable health services. The positive side of the success of health development is the increasing life expectancy. But it has a negative impact, namely the increasing incidence of degenerative diseases, one of which is hypertension. Hypertension is often called the "silent killer" because it can appear without symptoms or warning signs, so many do not realize it so that the prevalence of hypertension increases. The breadth of the work area and the lack of health workers, can lead to a lack of public access to health services, so the elderly who have hypertension are less able to control the condition of the disease. Cadres of Non-Communicable Diseases Posyandu (PTM) can be the first line in reaching the community, when health workers are not available. Posyand cadres can also be an extension of their hands in increasing people's knowledge and understanding of hypertension, even cadres can carry out blood pressure checks independently. The purpose of community service is IbM activities for Posyandu cadres of PTM, especially in Kelurahan Bantarsari in the form of counseling about hypertension and training in blood pressure measurement. The population and sample in this service were 24 cadres in Bantarsari village. Data was collected using a questionnaire in the form of questions to find out the knowledge of participants before and after training and a checklist to measure skills. Data analysis using the Paired-Samples T Test. The material used is a blood pressure measuring device, the OMRON brand digital sphygmomanometer using a new battery. The results of this activity are all female cadres, with a age range of 21-45 years. Educational background for cadres is 79.16% of high school graduates and 20.84% ??of junior high school graduates. The results of the Paired-Samples T Test analysis obtained p value 0,000 which means that there is an influence of counseling and training conducted on cadre knowledge about blood pressure measurement. In conclusion, counseling and training for cadres has a good influence in increasing their knowledge, so it is expected to reduce the incidence of hypertension in their target areas.
Family's Ability to Take Care The Patient of Type 2 Diabetes Mellitus in Tasikmalaya
Bayu Brahmantia;
Miftahul Falah;
Lilis Lismayanti;
Vina Erviana
Media Keperawatan Indonesia Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3259.193 KB)
|
DOI: 10.26714/mki.3.3.2020.150-158
Diabetes Mellitus is a metabolic disorder disease characterized by a rise of blood sugar due to a decrease of insulin by the pancreas. The role of the family in caring for the patient with type 2 diabetes mellitus is crucial in treatment. this study was aimed to know the ability of family in caring. a purposive sampling method was applied in this research. a total of 31 respondents were selected. the results showed that the majority of family's ability to recognize as a problem was good with 16 people ( 51,6 % ), in taking decisions for treatment was positive as much as 19 people (61.3%), in treatment of type 2 Diabetes Mellitus patients were positive 25 people (80,6%), in modifying the environment for Treatment was negative 18 people (58.1%). therefore, Health education for the family related to modifying the environment for treatment was required to recover the patient.
Tuberculosis Knowledge among University Students in Indonesia
Miftahul Falah;
Chun-Yi Tai;
Yu-Ying Lu;
Chieh-Yu Liu;
Lilis Lismayanti
South East Asia Nursing Research Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/seanr.1.2.2019.95-105
The rising tuberculosis (TB) incidence has become one of the main health issues in the world. The objective of this study is to understand TB knowledge and what factors may predict students’ TB knowledge among University students in Indonesia. This study included a total of 200 students. Convenient sampling was used to recruit students for the study. Univariate analysis utilized, such as t-test and one-way ANOVA and Pearson correlations coefficient. Stepwise multiple regression analysis was used to understand which factors can predict the TB knowledge. Overall, the mean score for TB knowledge among the students was 9.49 out of 14. Most of the respondents were male, and included several ethnicities, such as Sunda and non-Sunda. The variables associated with TB knowledge were gender, education, major field of study, and heard of TB. Moreover, the study found that, as predictors, the variables that influenced knowledge about TB ranked according to relevance were: major field of study and educational background. Health promotion among students is very important to improve their knowledge related to TB disease. The findings could be used for designing the university strategic programs in measuring the knowledge of TB among their students. Students with accurate knowledge of TB can help reduce its prevalence in Indonesia.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA LANSIA DI TASIKMALAYA
Ressy Fuzia Andhika;
Lilis Lismayanti;
Miftahul Falah
HealthCare Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Healthcare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (217.298 KB)
|
DOI: 10.35568/healthcare.v1i2.980
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku kesehatan yang erat kaitannya dengan perilaku individu. Pembentukan perilaku sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu. Bertambahnya usia, stimulasi pada lansia menurun yang mengakibatkan lansia lupa kejadian baru dan mengingat kejadian lama sehingga untuk bisa menyampaikan informasi pun harus dengan cara berulang-ulang. Hasil dari wawancara kepada lansia mengatakan tidak mengetahui PHBS terutama dalam menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, tidak merokok di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Desa Parakanyasag Kecamatan Indihiang Tasikmalaya. Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan metode survey analitik korelasional. Jumlah sampel sebanyak 53 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dengan kuesioner dan dianalisis secara analitik menggunakan rumus product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan PHBS dengan nilai Korelasi Pearson –0,365 dengan P-value / Sig. 0.007<0,05 dan nilai persentasi kategori baik sebanyak 33 orang dengan persentasi 62.3% dan kategori tidak baik 20 orang dengan persentasi 37.7%. Kesimpulannya pengetahuan lansia yang tidak baik berdampak pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Mengingat pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan lansia lebih memperhatikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB DI KOTA TASIKMALAYA
Gita Nopiayanti;
Miftahul Falah;
Lilis Lismayanti
HealthCare Nursing Journal Vol. 4 No. 1 (2022): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (289.155 KB)
|
DOI: 10.35568/healthcare.v4i1.1838
TB Paru merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian. Indonesia masih menjadi negara kedua penyumbang tingginya angka kejadian TB di dunia setelah India. Total jumlah kasus TB di Indonesia sebanyak 209.575 kasus pada tahun 2021. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan penderita TB di wilayah kerja Puskesmas Cihideung kota Tasikmalaya tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analitik, pendekatan cross sectional dilakukan dalam penelitian dengan total sampling 66 responden. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan (p-value 0.000), sikap (p-value 0.000), dukungan keluarga (p-value 0.016), peran tenaga kesehatan (p-value 0.000) dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita TB. Terdapat 4 faktor yang memiliki hubungan dengan kepatuhan minum obat namun kedepan diharapkan variabel faktornya dapat diperluas cakupannya.
PENGARUH TERAPI REMINISCENCE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
Miftahul Falah;
Mukhsin Abdulah;
Lilis Lismayanti
HealthCare Nursing Journal Vol. 4 No. 2 (2022): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (262.488 KB)
|
DOI: 10.35568/healthcare.v4i2.2412
Lansia merupakan tahap akhir dari kehidupan manusia. Dalam proses penuaan Lansia sering mengalami masalah kesehatan salah satunya hipertensi. Lansia dengan hipertensi cederung mengalami kecemasan. Salah satu upaya dalam menurunakan tingkat kecemasan yaitu dengan terapi reminiscence. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengkritisi dan menganalisa artikel penelitian mengenai pengaruh terapi reminiscence terhadap tingkat kecemasan pada Lansia dengan hipertensi. Desain penelitian adalah literature review. Pencarian artikel menggunkan seacrh engine google scholar, freefullpdf dan researchgate. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 12 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dna eklusi berasal dari jurnal internasional dan nasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian terapi reminiscence memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan Lansia dengan hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa terapi reminiscence memiliki pengaruh pada penurunan hipertensi. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya, dan dijadikan sebagai salah satu metode non farmakologi untuk menurunkan kecemasan
PENERAPAN JUS MENTIMUN UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Atria Nurwahyu Adegita;
Lilis Lismayanti
Healthcare Nursing Journal Vol. 4 No. 2b (2022): EDISI PROSIDING WEBINAR NASIONAL DAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN “PERAN KOMPLE
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (278.468 KB)
Hipertensi dikenal sebagai silent killer karena mempengaruhi organ lain dan biasanya baru disadari oleh pasien ketika gejala yang menyebabkan komplikasi terjadi. Salah satu pengobatan nonfarmakologis untuk hipertensi adalah manajemen diet dengan makan mentimun. Mentimun mengandung potasium dan bersifat diuretik yang dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan jus mentimun untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi RT. 02RW. 03 Tasikmalaya, Kecamatan Singaparna, Desa Sukamria. Subyek studikasus ini adalah seorang penderita hipertensi. Standar operasional prosedur (SOP) untuk jus mentimun berfungsi sebagai sumber data. Hasil perawatan menunjukkan bahwa setelah 3 hari terapi jus mentimun, tekanan darah turun dari 160/100 mmHg menjadi 144/80 mmHg. Kesimpulan dari hasil pasien bahwa terapi jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi adalah . Diharapkan tenaga medis dapat memberikan informasi kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi dalam bentuk pengobatan nonfarmakologis melalui kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan jus mentimun.
Pengaruh Pemberian Teh Bunga Rosella Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Lilis Lismayanti;
Miftahul Falah;
siti Desi Nazila;
Zainal Muttaqin;
Nina Pamela Sari
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 1 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (287.669 KB)
|
DOI: 10.35568/healthcare.v5i1.3156
Hipertensi adalah tekanan darah yang meningkat secara kronis karena jantung memompa lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, hipertensi kronis dapat menimbul komplikasi, sehingga hipertensi dikatakan sebagai penyakit silent killer yang artinya diam tapi membahayakan bahkan sampai mematikan. Pengobatan dengan bahan alami yang ekonomis merupakan solusi yang baik untuk mencegah komplikasi tekanan darah, salah satunya adalah bunga rosella untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Teh Bunga Rosella untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Metode Penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah 53 responden dengan menggunakan rumus Federer maka di dapatkan sampel 18 responden.Hasil: Hasil uji analisis Wilcoxon Signed Rank Test di dapatkan hasil p value 0,000 pada tekanan darah sistole dan diastole pre-post test yang artinya nilai p < 0,05. Kesimpulannya Ada pengaruh pemberian teh bunga rosella untuk menurunkan tekanan darah tinggi di Kp. Ceungceum Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Disarankan penggunaan bunga rosela bisa menjadi alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Literature Review
Siti Aisah;
Lilis Lismayanti
Jurnal Keperawatan Galuh Vol 5, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Galuh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/jkg.v5i2.11159
Pendahuluan Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mencari solusi alami dalam menangani hipertensi, dan salah satu bahan alami yang menarik perhatian adalah jus tomat. Hipertensi merupakan masalah yang cukup besar di seluruh Indonesia, dinyatakan dengan jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang. Sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian Tujuan literature Review ini untuk mengetahui pengaruh jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan metode Literature Review dengan menggunakan google scholar antara tahun 2018-2023. Pembahasan : jus tomat mengandung senyawa bioaktif seperti likopen, beta-karoten, vitamin C, dan potassium, yang memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah. Hasil : dari literature review ini bahwa terapi komplementer terhadap jus tomat. Menunjukan hasil yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah. Kesimpulan : konsumsi jus tomat segar efektif untuk membantu penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah sistolik dan diastolik. Saran : Diharapakan dapat dijadikan masukan sebagai penyusun standar operational prosedur (SOP) untuk penatalaksanaan tindakan keperawatan pada penderita hipertensi.
SIMULASI TANGGAP DARURAT BENCANA PADA MASYARAKAT DESA SINDANG JAYA KECAMATAN CIKALONG
Hani Handayani;
Yuyun Sholihatin;
Asep Setiawan;
Ida Herdiani;
Hana Ariyani;
Miftahul Falah;
Bayu Brahmantia;
Neni Sholihat;
Saryomo Saryomo;
Rossy Rosnawanty;
Indra Gunawan;
Neni Nuraeni;
Ida Rosidawati;
Sri Mulyanti;
Nina Pamela Sari;
Aida Sri Rachmawati;
Tatang Kusmana;
Fitri Nurlina;
Lilis Lismayanti;
Nia Restiana;
Usman Sasyari;
Oni Sahroni
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia menjadikannya sebagai negara yang memiliki lebih kurang 17.504 buah pulau dengan luas. daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2 atau sekitar 70% luas Indonesia merupakan perairan, sedangkan 30% sisanya merupakan daratan. Namun selain diberkahi oleh kekayaan alam yang melimpah, letak Indonesia yang unik ini pun membawa konsekuensi logis bahwa Indonesia merupakan negara dengan memiliki potensi kerawanan bencana geologi yang cukup tinggi dan tersebar dari ujungbarat pulau Sumatera hingga selatan pulau Papua. Hal ini disebabkan oleh letak geologis Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Sirkum Pasifik sebelah timur (Pasific Ring of Fire) serta berada pada pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah baratbaratlaut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Indo-Australia yang bergerak keutara-timurlaut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang bergerak ke arah baratdaya dengan kecepatan 13 cm pertahun