Anita Widjajanti
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Jember

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL SUMBER BELAJAR MENUMBUHKAN BERFIKIR KRITIS KREATIF INOVATIF Muji Muji; Arju Muti’ah; Anita Widjajanti
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kegiatan penelitian dilakukan bertujuan menemukan asal sumber bahan bacaan yang mampu meningkatkan minat dan daya tarik pembelajar serta menumbuhkan daya nalar pembelajar mampu berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Latar pentingnya dilakukan penelitian, kualitas bahan bacaan yang dijadikan sumber belajar dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) rendah. Terkait konteks tersebut penelitian ini mempermasalahkan (i) bahan bacaan apa yang up to date untuk yang cocok untuk kebutuhan belajar pembelajar? dan bagaimanakah model bahan ajar yang mampu menumbuhkan pembelajar berfikir kritis, kreatif, dan inovatif. Desain penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumen, wawancara, dan angket. Instrumen penelitian ada lembar observasi, lembar angket, Hand Phone, dan WhatsApp . Data dianalisis menggunakan teknik evaluatif argumentatif, yaitu analisis kebutuhan belajar sesuai alam sekitar pembelajar tinggal di lokasi pembelajaran. Kata kunci: bahan ajar, kearifan lokal, kritis, kreatif, inovatif
BAHASA KREATIF DALAM WACANA HUMOR Anita Widjajanti
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Makalah ini mengkaji bahasa kreatif dalam wacana humor. Penelitian ini didasarkan pada kajian Sosiolinguistik. Artinya, peneliti mengkaji bahasa kreatif dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa dalam masyarakat. Tujuan kajian ini adalah (1) membandingkan bahasa yang digunakan dalam situasi wajar dengan bahasa yang digunakan dalam wacana humor, (2) mengkaji pemanfaatan aspek linguistik dalam bahasa kreatif yang terdapat pada wacana humor, (3) menghubungkan wacana humor dengan konteks sosial budaya yang melatarbelakanginya. Hasil kajian menunjukkan bahwa bahasa kreatif dalam wacana humor memanfaatan penyimpangan aspek linguistik. Pemanfaatan aspek linguistik berupa kreativitas fonologis, akronimisasi dan penyingkatan, homonimi, sinonimi, pemanfaatan majas, ketaksaaan gramatikal, dan eufimisme. Berdasarkan topiknya, bahasa kreatif dalam wacana humor memanfaatkan latar belakang konteks kesenian, profesi, trend masyarakat, dan keyakinan (nilai hidup). Kata-kata Kunci: bahasa kreatif, wacana humor, masyarakat
Implikatur Tuturan Pramuniaga Dempo Cosmetic Anggik Budi Prasetiyo; Muji Muji; Anita Widjajanti
Deiksis Vol 14, No 1 (2022): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.551 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v14i1.9546

Abstract

Implikatur percakapan merupakan maksud tersembunyi yang hendak disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur. Implikatur percakapan dapat ditemui di berbagai kegiatan pertuturan, salah satunya ialah kegiatan pemasaran suatu produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan wujud implikatur percakapan dalam kegiatan pemasaran. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah segmen tutur berupa kata-kata yang diindikasikan mengandung implikatur percakapan di dalamnya Sumber data dalam penelitian ini yaitu kegiatan pemasaran produk Dempo Cosmetic di Roxy Square Jember. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan  pendekatan sosiopragmatis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan tujuh implikatur percakapan yang muncul dalam kegiatan pemasaran produk Dempo Cosmetic. Ketujuh implikatur tersebut ialah implikatur meminta, menyarankan, menawarkan, meyakinkan, membandingkan, menyuruh, dan melarang. Implikatur tersebut diwujudkan dengan berbagai tindak ilokusi dengan fungsi pragmatis yang berbeda. Implikatur ini muncul dengan di dukung berbagai konteks tuturan yang melingkupinya.
MODALITAS KALIMAT PADA ANTOLOGI CERITA PENDEK LUKISAN KALIGRAFI KARYA A. MUSTOFA BISRI Imeylda Afyolanda; Anita Widjajanti; Furoidatul Husniah
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.324 KB) | DOI: 10.26858/retorika.v11i2.6211

Abstract

Modality Sentence in Short Story Anthology Lukisan Kaligrafi By A. Mustofa Bisri. The aim of this research is to describe about modality sentence as a way to uncover A. Mustofa Bisri's style in short story anthology Lukisan Kaligrafi. This research uses descriptive qualitative research design. The results of this research are the types of modalities including intensional modality, epistemic modality, dynamic modality, and deontic modality. The functionality of modalities includes the function of changing the tone, expressing attitudes, and mood expression. Furthermore, modality as a learning alternative of short story text material for SMA class XI that focuses on characterizing short stories.
Kata Arkais pada Hikayat Hang Tuah I dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X Reni Wulandari; Arief Rijadi; Anita Widjajanti
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v5i1.2445

Abstract

Hikayat merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dan didalamnya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan dan kepahlawanannya. Hikayat Hang Tuah I merupakan sebuah karya sastra melayu. Kata-kata yang terdapat dalam hikayat mengandung unsur arkais. Kata adalah satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Arkais merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu atau berciri kuno dan sudah tidak lazim lagi dipakai. Kata arkais adalah kata- kata yang lazim digunakan pada masa lampau yang memiliki makna atau bentuk sesuai dengan konteks pada saat itu dan sudah jarang atau tidak pernah digunakan pada masa sekarang. Penelitian ini mengkaji kategori kata arkais pada hikayat Hang Tuah I, padanan kata arkais dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis saat ini, dan pemanfaatan hasil penelitian kata arkais pada hikayat Hang Tuah I sebagai alternatif materi pembelajaran pada siswa SMA kelas X. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA Kurikulum 2013 revisi 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa kata arkais yang terdapat dalam hikayat Hang Tuah I karya Bot Genoot Schap terbitan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional dan Kompetensi Dasar 3.8 membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kategori kata arkais dan padanan kata arkais dalam penggunaan Bahasa Indonesia tulis saat ini. Kategori kata arkais meliputi verba, adjektiva, nomina, pronomina dan adverbia. Tidak seluruh kategori kata terpenuhi dalam data. 
PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALIS-RELIGIUS BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS JEMBER STUDI KASUS Sukatman S; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq; Endang Sri Widayati; Anita Widjajanti; Siswanto S; Fitri Nura Murti
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1872

Abstract

Penguatan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan pembinaan    mental-ideologi kebangsaan.  Kegiatan tersebut mendesak untuk dilakukan karena di Indonesia marak semangat mikro-etnis nasionlisme   dan ideologi fundamentalis anti Pancasila yang berpoteni memecah belah negara. Salah satu upaya penguatan ketahan nasional itu adalah pendidikan karakter nasionalis-religius. Pendidikan tersebut menjadi tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Kajian ini memaparkan upaya pendidikan karakter nasionalis-religius pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.   Penelitian dilaksanakan dengan rancangan kualitatif dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yakni pendidikan, kebudayaan, ketahanan nasioanal. Sasaran penelitian berupa pendidikan karakter nasionali-religius pada program studi pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Jember. Data dialisis dengan menggunakan metode kualitatif-multidipliner. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan  karakter  nasionalis-religius  untuk  mahasiswa  Pendidikan  Bahasa Indonesia di Universitas Jember terdapat pada (1) rencana pembelajaran yaitu pada (a) standard pembelajaran karakter, (b) “learning outcome” program studi, dan (c) silabus matakuliah, (2) materi ajar, dan (3) proses pembelajaran. Sementara, evaluasi pembelajaran masih kurang menekankan pendidikan karakter nasionalis-religius. Masih terdapat mahasiswa    yang cenderung “coba-coba atheis” 0,025% dan cenderung    religius-radikal  1%.  Untuk  mengatasi hal negatif tersebut  mahasiswa, program studi, dan universitas perlu bekerjasama secara terpadu.
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING Arju Muti’ah; Mujiman Rus Andianto; Parto P; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq; Endang Sri Widayati; Bambang Edi Pornomo; Siswanto F; Fitri Nura Murti; Anita Widjajanti; Ahmad Syukron; Arief Rijadi
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1882

Abstract

didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya.
Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi antara Customer service dengan Pelanggan PT KAI Alvinanda Pentasani; Rusdhianti Wuryaningrum; Anita Widjajanti
Nuances of Indonesian Language Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : PPJB-SIP (Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.275 KB) | DOI: 10.51817/nila.v2i1.61

Abstract

The purpose of this study is to describe the principle of politeness in the interaction between customer service and PT KAI's customers clearly naturally. This type of research is descriptive using a qualitative research design. The data in this study are in the form of speech segments and context which are included in the principles of politeness. The research data were collected using observation or observation techniques, listening techniques, and note taking techniques. The results showed that four principles were found, namely the principle of protection, the principle of profit, the principle of discipline, and the method of delivery. Based on the results and discussion, it can be concluded that the principle of politeness in language is clearly realized in customer service interactions with customers of PT KAI.
Language as The Expression Representation of Thoughts Anita Widjajanti
Pancaran Pendidikan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education The University of Jember Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.868 KB) | DOI: 10.25037/pancaran.v8i2.235

Abstract

The focus of this research was ‘How is the form, content, and modes of language segment in the indicated media has many implicatures?’ The problem was studied by using a qualitative research design. The data were collected through observation, documentation, mingling, and focus group discussion. The data collected were analyzed by using the phenomenologist technique. The data fact “Everyone who commits obscene acts with other people of the same sex to person over 18 years old shall be convicted of the same criminal offenses if they use violence or threat of violence; violating public decency; publish; or contain pornographic elements”(note: the same sex, no violence or threat, no infringement,…., no pornography, is punished?) Language segment found in media was judged as (i) need to be reviewed, (ii) has pseudo certainty, (iii) open less satisfied opportunity, (iv) cause biased, and (v) lead injustice. Statements used in media that cause disgraceful behavior were not found. The modes of language use in media are intended to (i) give lessons, (ii) change behavior so that it does not violate the law, and (iii) fix reputation. Regarding the form, content, and mode formulated in media, it is suggested that statements must (i) be arranged in complete and flawless sentences, (ii) contain messages that cannot be refuted by anyone, and (iii) easily understood by anyone, not only law enforcers.
Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Usia Balita (4—5 Tahun): Analisis Fonem dan Silabel Miasari, Nia; Widjajanti, Anita; Andianto, Mujiman Rus
Jurnal Edukasi Vol 2 No 2: Juli 2015 : Jurnal Edukasi
Publisher : Universitas Jember, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.385 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v2i2.3509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fonem dan silabel pada pemerolehan bahasa Indonesia anak usia balita yang berumur 4 —5 tahun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif cross sectional dengan jenis penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa fonem dalam ujaran anak usia balita (4—5 tahun) yang terdiri atas 4 orang anak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catatan lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode pengumpulan data dan reduksi data. Selanjutnya mendeskripsikan hasil data serta menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Anak usia balita (4—5 tahun) memperoleh fonem bahasa Indonesia berupa fonem vokal [a, i, u, e, ǝ, o] dengan alofon fonem [/e/-/ɛ/, /o/-/ﬤ/] dan fonem konsonan [p, b, m, w, v, t, d, s, n, r, l, c, j, ñ, y, k, g, ŋ, h, ?] yang terdistribusi pada posisi awal, tengah dan akhir kata. (2) Pemerolehan silabel bahasa Indonesia [V, VK, KV, KVK, KKV, KKVK], (3) representasi fonem yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penggantian fonem [r>l, i>e, r>y, k>?, u>ﬤ, m>n, f>p, l>y, s>c, au>o, k>t, a>o, ai>ɛ, i>ɛ, v>p, a>e, r>ŋ, a>ǝ, u>o, d>j, j>c, ñ>n, s>ñ, h>?, b>d, ai>e, ai>o, p>b]; penghilangan fonem; penambahan fonem; dan pemerolehan bunyi perlancar, yakni konsonan semivokal [y, w] dan (4) representasi silabel yang diujarkan anak usia 4—5 tahun berupa penghilangan silabel, penambahan silabel dan perubahan silabel [VKKVKKV>VKKVKV, KVKKV>KVKV, KVKKV>KVKKVK, VKV>VKVK, KKVK>KVKVK, KVKVVK>KVKVK, KVKVK>KVK, KVKKVV>KVKKVK, KVKVV>KVKV, KVKVK>VKVK, KKVK>VKKVK, KVKKVV>KVKV, KVKVKVK>KKVKVK, KVKKV>KVKKVK]. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa anak usia balita (4—5 tahun) telah memperoleh fonem vokal dan konsonan serta silabel dalam bahasa Indonesianya sehingga diketahui bahwa semakin tinggi usianya, semakin beragam fonem dan silabel yang diperoleh. Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa Indonesia, Fonem, dan Silabel