Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Insisiva Dental Journal : Majalah Kedokteran Gigi Insisiva

Pengaruh Kombinasi Posisi Fiber Terhadap Kekuatan Fleksural dan Ketangguhan Retak Fiber Reinforced Composite Polyethylene Widyapramana, Widyapramana; Widjijono, Widjijono; Sunarintyas, S.
Insisiva Dental Journal Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan gigi akibat karies, trauma, kondisi sistemik dan penyakit periodontal, dapat menyebabkan gangguan fungsional terutama pada saat digunakan untuk pengunyahan. Restorasi gigi tiruan cekat (GTC) secara direct yang menggunakan material komposit dengan penguatan fiber sering disebut sebagai fiber reinforced composite (FRC). UHMWPE merupakan non-impregnated polyethylene fiber yang mempunyai kekuatan fleksural lebih baik dari Pre-impregnated glass fiber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi posisifiber terhadap kekuatan fleksural dan ketangguhan retak (fracture toughness) FRC UHMWPE. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris. Bahan penelitian menggunakan fiber Polyethylene (Construct, Kerr, USA) lebar 2mm, resin komposit flowable (Filtek Z350 XT 3M ESPE, USA), silane (RelyX 3M ESPETMSil, Germany). Sampel dalam penelitian ini adalah batang polyethylene fiber reinforced composite (FRC) dengan ukuran 2 x 2 x 25 mm terbagi dalam 3 kelompok kombinasi posisi fiber. Kelompok pertama adalah kombinasi posisi compression – neutral, kelompok kedua posisi neutral – tension dan kelompok ketiga posisi compression – tension dengan jumlah total sampel adalah 18. Sampel FRC diuji dengan menggunakan universal testing machine untuk mengetahui kekuatan fleksural (Mpa) dan ketangguhan retak/fracture toughness (MPa-m1/2). Perbedaan pengaruh diukur menggunakan analisis data Anova 1 jalur dan LSD (p<0,05). Hasil uji statistik pada sampel FRC menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan yang bermakna pada semua sampel yangdiuji p=0,00. Sampel batang polyethylene fiber reinforced composite (FRC) dengan kombinasi posisi compression – tension memiliki kekuatan fleksural 189 MPa dan ketangguhan retak 91,08 MPa-m1/2 tertinggi dibandingkan dengan kelompok sampel yang lainnya. Terdapat pengaruh perbedaan kombinasi posisi fiber polyethylene pada sampel FRC UHMWPE terhadap kekuatan fleksural dan ketangguhan retak (fracture toughness). Berdasarkan hasil uji sampel tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi posisi fiber compressiontension pada aplikasi gigi tiruan cekat (GTC) dapat memberikan kekuatan fleksural 189 Mpa yang optimal dan mendekati rerata tekanan pengunyahan sebesar 193 Mpa.
Pengaruh Penambahan Polyethylene Fiber Dan Serat Sisal Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Komposit Resin Akrilik Hadianto, Eko; Widjijono, Widjijono; Herliansya, M.K.
Insisiva Dental Journal Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin Akrilik Menjadi Pilihan Untuk Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan Karena Harganya Relatif Murah, Mudah Direparasi Dan Proses Pembuatan Mudah. Kelemahan Resin Akrilik Adalah Terbatasnya Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Penambahan Polyethylene Fi ber Dan Serat Sisal Dengan Konsentrasi 1,6% Berat Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Basis Gigi Tiru an Resin Akrilik. Penelitian Ini Menggunakan Resin Akrilik Kuring Panas Merek Qc 20 Dengan Ukuran 65x10x2,5 Mm Untuk Uji Fleksural Dan 65x10x8 Mm Untuk Uji Impak. Sampel Penelitian Masing-Masing Terbagi Menjadi 3 Kelompok, Setiap Kelompok Terdiri Dari 4 Subyek. Kelompok I Tanpa Penambahan Fiber, Kelompok Ii Dengan Penambahan Polyethylene Fiber, Kelompok Iii Dengan Penambahan Serat Sisal. Seluruh Plat Resin Akrilik Direndam Di Dalam Air Destilasi Selama 24 Jam Pada Suhu 370c. Pengujian Kekuatan Fleksural Menggunakan Universal Testing Machine Dan Pengujian Kekuatan Impak Menggunakan Metode Charpy. Analisis Data Menggunakan One Way Anova Dengan Tingkat Kepercayaan 95% (Α=0,05) Dan Analisis Lsd. Hasil Penelitian Menunjukkan Rerata Kekuatan Fleksural (Mpa) Tanpa Penambahan Fiber (109,79±5,93);Penambahan Polyethylene Fiber (134,18 ±3,80); Serat Sisal (170,15±5,50). Pada Kekuatan Impak (Kj/M2) Tanpa Penambahan (4,45±1,95) Penambahan Polyethylene Fiber (60,79±26,49); Penambahan Serat Sisal (16,23±3,02). Hasil Analisis One Way Anova Menunjukkan Pengaruh Bermakna Akibat Penembahan Fiber Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Resin Akrilik (P<0,05). Analisis Lsd Menunjukkan Perbedaan Bermakna Rerata Kekuatan Fleksural Antar Kelompok (P<0,05). Pada Hasil Uji Impak Menunjukkan Bahwa Rerata Kelompok Tanpa Fiber Berbeda Bermakna Dengan Kelompok Dengan Penambahan Fiber (P<0,05), Dan Antara Kelompok Penambahan Polyethylene Fiber Dengan Penambahan Serat Sisal Tidak Berbeda Bermakna. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Terdapat Peningkatan Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Komposit Resin Akrilik Pada Penambahan Polyethylene Fiber Dan Serat Sisal. Base Plate Dengan Penguat SeratSisal Memiliki Rerata Kekuatan Fleksural Paling Tinggi, Sedangkan Base Plate Dengan Penguat Polyethylene Fi ber Memiliki Rerata Kekuatan Impak Tertinggi.
Pengaruh Penambahan Polyethylene Fiber Dan Serat Sisal Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Komposit Resin Akrilik Eko Hadianto; Widjijono Widjijono; M.K. Herliansya
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i2.577

Abstract

Resin Akrilik Menjadi Pilihan Untuk Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan Karena Harganya Relatif Murah, Mudah Direparasi Dan Proses Pembuatan Mudah. Kelemahan Resin Akrilik Adalah Terbatasnya Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Penambahan Polyethylene Fi ber Dan Serat Sisal Dengan Konsentrasi 1,6% Berat Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Basis Gigi Tiru an Resin Akrilik. Penelitian Ini Menggunakan Resin Akrilik Kuring Panas Merek Qc 20 Dengan Ukuran 65x10x2,5 Mm Untuk Uji Fleksural Dan 65x10x8 Mm Untuk Uji Impak. Sampel Penelitian Masing-Masing Terbagi Menjadi 3 Kelompok, Setiap Kelompok Terdiri Dari 4 Subyek. Kelompok I Tanpa Penambahan Fiber, Kelompok Ii Dengan Penambahan Polyethylene Fiber, Kelompok Iii Dengan Penambahan Serat Sisal. Seluruh Plat Resin Akrilik Direndam Di Dalam Air Destilasi Selama 24 Jam Pada Suhu 370c. Pengujian Kekuatan Fleksural Menggunakan Universal Testing Machine Dan Pengujian Kekuatan Impak Menggunakan Metode Charpy. Analisis Data Menggunakan One Way Anova Dengan Tingkat Kepercayaan 95% (Α=0,05) Dan Analisis Lsd. Hasil Penelitian Menunjukkan Rerata Kekuatan Fleksural (Mpa) Tanpa Penambahan Fiber (109,79±5,93);Penambahan Polyethylene Fiber (134,18 ±3,80); Serat Sisal (170,15±5,50). Pada Kekuatan Impak (Kj/M2) Tanpa Penambahan (4,45±1,95) Penambahan Polyethylene Fiber (60,79±26,49); Penambahan Serat Sisal (16,23±3,02). Hasil Analisis One Way Anova Menunjukkan Pengaruh Bermakna Akibat Penembahan Fiber Terhadap Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Resin Akrilik (P0,05). Analisis Lsd Menunjukkan Perbedaan Bermakna Rerata Kekuatan Fleksural Antar Kelompok (P0,05). Pada Hasil Uji Impak Menunjukkan Bahwa Rerata Kelompok Tanpa Fiber Berbeda Bermakna Dengan Kelompok Dengan Penambahan Fiber (P0,05), Dan Antara Kelompok Penambahan Polyethylene Fiber Dengan Penambahan Serat Sisal Tidak Berbeda Bermakna. Kesimpulan Dari Penelitian Ini Adalah Terdapat Peningkatan Kekuatan Fleksural Dan Impak Base Plate Komposit Resin Akrilik Pada Penambahan Polyethylene Fiber Dan Serat Sisal. Base Plate Dengan Penguat SeratSisal Memiliki Rerata Kekuatan Fleksural Paling Tinggi, Sedangkan Base Plate Dengan Penguat Polyethylene Fi ber Memiliki Rerata Kekuatan Impak Tertinggi.
Pengaruh Kombinasi Posisi Fiber Terhadap Kekuatan Fleksural dan Ketangguhan Retak Fiber Reinforced Composite Polyethylene Widyapramana Widyapramana; Widjijono Widjijono; S. Sunarintyas
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i2.569

Abstract

Kehilangan gigi akibat karies, trauma, kondisi sistemik dan penyakit periodontal, dapat menyebabkan gangguan fungsional terutama pada saat digunakan untuk pengunyahan. Restorasi gigi tiruan cekat (GTC) secara direct yang menggunakan material komposit dengan penguatan fiber sering disebut sebagai fiber reinforced composite (FRC). UHMWPE merupakan non-impregnated polyethylene fiber yang mempunyai kekuatan fleksural lebih baik dari Pre-impregnated glass fiber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi posisifiber terhadap kekuatan fleksural dan ketangguhan retak (fracture toughness) FRC UHMWPE. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris. Bahan penelitian menggunakan fiber Polyethylene (Construct, Kerr, USA) lebar 2mm, resin komposit flowable (Filtek Z350 XT 3M ESPE, USA), silane (RelyX 3M ESPETMSil, Germany). Sampel dalam penelitian ini adalah batang polyethylene fiber reinforced composite (FRC) dengan ukuran 2 x 2 x 25 mm terbagi dalam 3 kelompok kombinasi posisi fiber. Kelompok pertama adalah kombinasi posisi compression – neutral, kelompok kedua posisi neutral – tension dan kelompok ketiga posisi compression – tension dengan jumlah total sampel adalah 18. Sampel FRC diuji dengan menggunakan universal testing machine untuk mengetahui kekuatan fleksural (Mpa) dan ketangguhan retak/fracture toughness (MPa-m1/2). Perbedaan pengaruh diukur menggunakan analisis data Anova 1 jalur dan LSD (p0,05). Hasil uji statistik pada sampel FRC menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan yang bermakna pada semua sampel yangdiuji p=0,00. Sampel batang polyethylene fiber reinforced composite (FRC) dengan kombinasi posisi compression – tension memiliki kekuatan fleksural 189 MPa dan ketangguhan retak 91,08 MPa-m1/2 tertinggi dibandingkan dengan kelompok sampel yang lainnya. Terdapat pengaruh perbedaan kombinasi posisi fiber polyethylene pada sampel FRC UHMWPE terhadap kekuatan fleksural dan ketangguhan retak (fracture toughness). Berdasarkan hasil uji sampel tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi posisi fiber compressiontension pada aplikasi gigi tiruan cekat (GTC) dapat memberikan kekuatan fleksural 189 Mpa yang optimal dan mendekati rerata tekanan pengunyahan sebesar 193 Mpa.