Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Pengaruh Metode Singing dan Dancing Handwash pada Anak Prasekolah di RA. Al-Azhar, RA. Masyitoh VI, dan RA. Masyitoh VII Kecamatan Paiton 
                    
                    Kholishoh, Siti Nur; 
Munir, Zainal; 
Sholehah, Baitus                    
                     TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 4, No 3 (2023): Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan Pendidikan 
                    
                    Publisher : Universitas Nurul Jadid 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33650/trilogi.v4i3.7206                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Promosi cuci tangan adalah kegiatan pendidikan kesehatan terkait teknik cuci tangan dengan tujuan agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang dapat merugikan kesehatan. Metode singing dan dancing handwash merupakan salah satu bentuk metode yang bisa mengontrol dan mengamati setiap perkembangan anak, seperti perkembangan verbal, pendengaran daya tangkap, motorik, peniruan dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh metode singing dan dancing handwash terhadap keterampilan teknik cuci tangan pada anak usia prasekolah di RA. Al-Azhar, RA. Masyitoh VI, dan RA. Masyitoh VII kecamatan paiton. Jenis penelitian ini adalah pra-experimental dengan three group pra-post test design yang termasuk dalam metode penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah porposive sampling, Besar sampel untuk penelitian ini adalah 35 orang setiap kelompok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Friedman. Hasil analisis data dengan uji Friedman didapatkan nilai Asym. Sig 0,000<0,05, maka ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi singing dan dancing handwash. Hasil analisis data dengan uji Kruskal-Wallis sesudah dilakukan intervensi didapatkan nilai Asymp.Sig 0.142 (P.Velue >0.05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi. Keterampilan teknik cuci tangan pada anak usia prasekolah menjadi lebih baik antara sebelum dan sesudah dilakukan promosi cuci tangan dengan metode singing dan dancing handwash dikarenakan metode tersebut merupakan metode yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak seperti perkembangan verbal, pendengaran daya tangkap, motorik, peniruan dan lain sebagainya yang di sajikan dengan kegiatan yang lebih menarik
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Efektitfitas Aplikasi Cim-Z terhadap Kepuasan Perawat dalam Mengontrol Infus di RS Elizabeth Situbondo 
                    
                    Nugroho, Setiyo Adi; 
Hasan, Zainul; 
Sholehah, Baitus                    
                     TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 4, No 3 (2023): Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan Pendidikan 
                    
                    Publisher : Universitas Nurul Jadid 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33650/trilogi.v4i3.6731                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kepuasan perawat menjadi daya tarik utama bagi peneliti melakukan penelitian tersebut. Apabila perawat merasa puas maka pelayanan pun akan terus terus meningkat lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektifitas dari aplikasi CIM-Z dalam mengontrol infus pasien di RS Elizabeth Situbondo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan perawat bagi kelompok kontrol maupun eksperimen dengan sebuah aplikasi yang digunakan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Ekspermental Design dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Pada penelitian ini responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan total sampling sebanyak 70 orang perawat yang terbagi menjadi 2 yaitu 35 kelompok kontrol, 35 untuk kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol serta eksperimen sama-sama diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui hasil dari data kuesioner yang nantinya di uji dalam spss. Terdapat perbedaan perlakuan yang diberikan, pada kelompok kontrol peneliti meneyebarkan sap dalam media cetak sedangkan pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan kuesioner. Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan nilai expected count lebih kecil dari 5, nilai expected count yaitu 3.60 maka syarat uji statistik Chi Square terpenuhi, karena tabel adalah 2x2 maka menggunakan Pearson Chi-Square dengan nilai p-value atau sig. sebesar 0,000 (P<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan hasil expected count yang didapatkan kontrol infus pada kelompok intervensi 3.60 kali lebih berpengaruh dibandingkan kelompok kontrol dari 20 pernyataan yang telah diuji (reliabel).Kata Kunci : kepuasan perawat, kontrol cairan, aplikasi
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penerapan Posisi Semi Fowler Pada Masalah Penurunan Kapasitas Adaptif Intracranial Untuk Penurunan Tekanan Intracranial Pada Pasien Sepsis Di Ruangan ICU RSUD Sidoarjo 
                    
                    Hulsiyatul, Uud Munawaroh; 
Sholehah, Baitus; 
Fauzi, Ahmad Kholid                    
                     TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 1 (2024) 
                    
                    Publisher : Universitas Nurul Jadid 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33650/trilogi.v5i1.7643                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Latar Belakang : Sepsis merupakan kegawatdaruratan medis dimana imun sistemik tubuh berespon terhadap proses infeksius dalam tubuh yang dapat menyebabkan disfungsi organ fatal dan kematian. Posisi semi fowler adalah posisi setengah duduk dengan menompang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada posisinya. Tujuan : Penerapan posisi semi fowler bertujuan untuk mengetahui pengaruh dilakukan posisi semi fowler terhadap penurunan kapasitas adaptif intrakranial pada pasien sepsis. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode pemeriksaan fisik. Hasil : Penerapan setelah dilakukan Penerapan posisi semi fowler selama tiga hari menunjukan adanya penurunan tekanan intrakranial. Kesimpulan : Penerapan posisi semi fowler mampu menurunkan tekanan intrakranial terhadap pasien sepsis. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pertolongan Pertama Gigitan Ular Berbisa Berbasis Masyarakat di Wilayah Kabupaten Probolinggo: Studi Fenomenologi 
                    
                    Sholehah, Baitus; 
Aulia Ahda, Putri; 
Maulina Yuniar, Ira                    
                     Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya (JAKMW) 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54883/jakmw.v3i1.598                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indonesia merupakan Negara tropis dengan populasi ular berbisa yang banyak, terutama dilahan pertanian yang mengakibibatkan banyak petani tergigit ular berbisa namun diabaikan. Gigitan ular berbisa sangat membahayakan dan sangat berpotensi meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Kabupaten Probolinggi merupakan daerah pertanian dimana kasus gigitan ular berbisa pada masyarakat sering tidak mendapatkan pertolongan pertama yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman pertolongan pertama gigitan ular berbisa berbasis masyarakat di wilayah Kabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan peneliti sebagai instrument penelitian dan melibatkan 9 partisipan yang dilakukan wawancara mendalam (indepth interview). Data yang yang didapatkan dianalisis menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang dapat mengungkap, mempelajari dan memahami fenomena pertolongan pertama gigitan ular berbisa sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Hasil penelitian mendapatkan 5 Tema yang mewakili makna dari pengalaman dalam melakukan pertolongan pertama berbasis masyarakat. Yaitu sebagai berikut: (1).  Mengutamakan penanganan tradisional untuk gigitan ular, (2). Menunjukan tanda dan gelaja yang mengancam nyawa, (3). Mengamalkan prinsip peduli sesama berdasarkan pengalaman, (4). Kurangnya alat pelindung diri agar terhindar dari gigitan ular, (5). Merasa perlu diberikan pelatihan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama dengan benar. Kesimpulan pengalaman pertolongan pertama gigitan ular berbisa berbasis masyarakat yaitu: masih banyak penanganan tradisional untuk gigitan ular, korban menunjukan tanda dan gelaja yang mengancam nyawa, masyarakat melakukan pertolongan berdasarkan peduli sesama berdasarkan pengalaman, dan masih kurang alat pelindung diri, serta masyarakat merasa perlu diberikan pelatihan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama dengan benar untuk korban.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERAN INSTALASI GAWAT DARURAT DAN FUNGSI TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT : THE ROLE OF THE EMERGENCY DEPARTMENT AND THE TRIAGE FUNCTION IN THE EMERGENCY DEPARTMENT 
                    
                    Sholehah, Baitus; 
Adelya Salsabilah Nurramadhani; 
Arika Azizah; 
Adila Qotrunada                    
                     Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP 
                    
                    Publisher : STIKES Pamenang Kediri 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.53599/jap.v3i1.290                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak   Triage sangat penting dalam mengidentifikasi berat dan ringannya keadaan pasien untuk dilakukan prioritas penganganan oleh perawat triage. Beberapa pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dilakukan triage dan diberikan tindakan sesuai dengan katagori triage yang telah ditetapkan kepada pasien. Kurangnya pengetahuan keluaga pasien yang menemani pasien saat masuk ke IGD menginginkan pasien diberikan tindakan segera tanpa mengetahui skala prioritas triage yang berlaku di IGD, dalam hal ini sering terjadi kesalahpahaman terkait tindakan yang tidak segera dilakukan oleh perawat kepada pasien. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang sistem triage yang ada di IGD Rumah Sakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyaraat ini yaitu memberikan edukasi system triage dan melakukan wawancara mendalam terkait dengan pengetahuan kepada keluarga pasien tentang system triage di IGD dengan melibatkan keluarga pasien. Hasil pengabdian memberikan pengetahuan yang baik kepada keluarga pasien tentang system triage yang ada di IGD dan memahami skala prioritas tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien dari pasien yang mengancam nyawa sampai pasien yang bisa ditunda tindakannya.   Kata kunci: IGD, Keluarga Pasien, Pengetahuan, Triage.   Abstract   Triage is very important in identifying the severity and severity of the patient's condition and treatment priorities and triage nurses must be able to carry out response times quickly, namely <10 minutes, but in some cases there are many cases where patients come to the emergency room. must get help as soon as possible without knowing the triage categorization system carried out in the hospital emergency room. Objective: The aim of carrying out this activity is to provide education to the patient's family about how to identify life-threatening conditions and to determine the level of emergency category that requires immediate priority treatment. Method: The method used in this community service activity is providing education and conducting in-depth interviews regarding knowledge to the families of patients in the emergency department about the role of the Emergency Department (ED) and the triage function in the emergency department. Results: The results of this service can provide good knowledge regarding the function of the ED and the triage system in the ED, so that you understand the actions taken by nurses.  Keywords : Emergency Dapertement, Patient Family,  Knowledge, Triage
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Robot Sandwich Sebagai Media Edukasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Anak Usia Dini Tentang Pola Hidup Bersih Dan Sehat. 
                    
                    Nugroho, Setiyo Adi; 
Sholeha, Baitus                    
                     Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025) 
                    
                    Publisher : Universitas Malahayati Lampung 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33024/mnj.v7i1.17500                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Anak usia dini menjadi momen emas untuk membentuk perilaku sehat yang akan melekat seumur hidup. Oleh karena itu, media penyuluhan yang inovatif dan interaktif sangatlah diperlukan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis penggunaan Robot Sandwich sebagai media Pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku anak usia dini terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian ini dilakukan kepada siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Sampel peneltian dengan teknik simple random sampling kepada 144 siswa PAUD dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 72 Siswa kelompok intervensi dan72 Siswa pada kelompok kontrol. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui pengetahuan dan prilaku siswa, kemudian data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney Test. Dari hasil uji statistic didapatkan adanya perbedaan antara pre dan post pada kedua kelompok intervensi dan kelompok kontrol baik dari pengetahuan dan prilaku siswa PAUD, akan tetapi kelompok intervensi lebih berpengaruh dibandingkan kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan, media inovatif dan interaktif sangat diperlukan seperti robot sandwich sebagai media Pendidikan Kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku PBHS bagi anak khususnya Anak Usia Dini. Dapat disarankan bagi tenaga Kesehatan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat media Pendidikan Kesehatan, terutama mengkolaborasikan Kesehatan dan teknologi robotic.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penerapan Intervensi Posisi Miring Dengan Gangguan Intergritas Kulit/Jaringan Pasien Stroke Hemoragik Di Ruang Tulip 2 Rsud Sidoarjo 
                    
                    Ahmad Kholid Fauzi; 
Ashiva Austi Kania; 
Baitus Sholehah                    
                     MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 9 No. 2 (2024): Oktober 
                    
                    Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v9i2.458                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Indonesia merupakan negara tertinggi yang memiliki jumlah kasus stroke dan penyakit ini umumnya diderita oleh lanjut usia. Stroke adalah masalah utama kematian, kelemahan, dan penurunan kesadaran. Hal ini dapat menyebabkan adanya resiko luka dekubitus yangmemperpanjang waktu perawatan di rumah sakit. Jika pasien tidak segera dilakukan mobilisasi dini (24-48 jam setelah serangan), risiko tinggi terhadap luka dekubitus (ulkus tekan) dapat meningkat. Untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian posisi miring (ambulasi) dalam pencegahan ulkus dekubitus pada pasien stroke, pendekatan deskriptif dengan rancangan studi kasus dapat digunakan. Pendekatan ini melibatkan observasi dan dokumentasi rinci tentang penerapan posisi miring, respons pasien, serta perubahan kondisi kulit. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menilai sejauh mana intervensi tersebut dapat mencegah ulkus dekubitus pada pasien stroke. Hasil menunjukkan bahwa terapi yang diberikan kepada Tuan A dan Nyonya Y telah berhasil dalam meningkatkan derajat luka tekan. Dimana hasil studi kasus menunjukkan pemberian posisi miring setiap 2 jam terbukti adanya kenaikan skor derajat luka tekan yang lebih rendah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analysis of Factors for Increased Blood Pressure in Hypertensive Clients at Panarukan Community Health Center, Situbondo Regency 
                    
                    Silvi, Dinia; 
Andayani, Sri Astutik; 
Sholehah, Baitus                    
                     Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 5, No 2 (2024): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.58258/rehat.v5i2.7552                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The prevalence of hypertension or blood pressure in Indonesia is quite high. In addition, the consequences it causes a public health problem. Hypertension is a disease whose number continues to increase every year. It is estimated that the number of hypertension sufferers in the world currently reaches 970 million. Data from the World Health Organization (WHO) in 2015 showed that 1.13 billion people in the world have hypertension. Meanwhile, cases of hypertension in Indonesia in 2018 amounted to 31.4%. The average person who experiences or suffers from hypertension is around 30 to 65 years old and over. In addition, there are many factors that cause patients to develop hypertension. Purpose : to find out the factors that cause increased pressure in hypertensive clients. Methods: This study used a cross-sectional design with a population of 401 hypertensive clients at the Panarukan Health Center, Situbondo Regency. The sampling technique used the slovin formula and obtained a sample of 200 people. Data collection was carried out by means of observation, interviews and questionnaires. The data analysis used was bivariate test with Spearman's rank and multivariate test using logistic regression. This research was conducted at the Panarukan Health Center in Situbondo Regency in June – July 2023. Results: Age has an effect on blood pressure in hypertensive clients with a P Value = 0.000, genetics has an effect on blood pressure in hypertensive clients with a P Value = 0.000), Physical activity has an effect on blood pressure in hypertensive clients with P Value = 0.000, and diet affects blood pressure in hypertensive clients with P Value = 0.000). Age is the most dominant factor related to blood pressure in hypertensive clients. Conclusion: there are 4 influential variables and diet is the most dominant factor on blood pressure in hypertensive clients.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Complementary Wet Cupping Therapy in Lowering Blood Pressure in Hypertension Patients 
                    
                    Suryadi, Moh.; 
Sholehah, Baitus                    
                     Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 5, No 2 (2024): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.58258/rehat.v5i2.7434                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
More than 90 mmHg, which often causes complications in other body organs and causes various other complaints depending on the severity. Hypertension has risk factors including age and gender. Objective: This study aims to analyze the relationship between complementary wet cupping therapy and blood pressure in hypertensive patients. Method: The method in this research is an experimental research method with a pre-experiment design in a one group pretest posttest structure, data processing using SPSS Version 16.0 and statistical analysis using Wilcoxon Results: Research of 20 patients before carrying out wet cupping therapy, the degree of hypertension was found to be 15% pre-hypertension, 70% stage 1 and 15% stage 2. Meanwhile, after carrying out wet cupping therapy, it was found to be 65% pre-hypertension and 35% stage 1. Wilcoxon test results were obtained. The Z value is -3606 with a P-value (Asym p.Sig 2 tailed) of 0.000 which is less than the research critical limit of 0.05 so that H1 is accepted and H0 is rejected. Conclusion: There is a relationship between the application of cupping therapy in reducing blood pressure in hypertensive patients in the Islamic boarding school hamlet, Pajarakan Kulon Village, Probolinggo Regency
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Airway Hygiene Nursing Care Is Not Effective with Drinking Warm Water Therapy 
                    
                    Muhaimin, Ahmad; 
Sholehah, Baitus                    
                     Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 5, No 2 (2024): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.58258/rehat.v5i2.7539                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pulmonary edema is a common complication in chronic and acute kidney failure which has signs and symptoms, namely shortness of breath due to hypoxia caused by a buildup of fluid in the alveoli (pulmonary edema) which can cause ineffective airway clearance. The purpose of writing this scientific work is to study and implement the nursing care process for ineffective airway clearance with warm drinking water therapy for CKD patients in the ICCU room. The research design uses case studies on two of Mr. W and Mrs. T. Nursing care is carried out using the nursing process which includes assessment, data analysis, nursing diagnosis, nursing planning, implementation and evaluation. The results of nursing care for 3 x 24 hours showed that client 1 looked quite good, not short of breath, the secret was able to come out quite a lot and was thick, the RR was 26 x/min. Meanwhile, client 2 also looks quite good, it's not tight, the secret can come out quite a lot and the RR is thick at 26 x/min. The results of the evaluation carried out, the problem of ineffective airway clearance was resolved on the third day for both participants.  Implementation by recommending giving warm drinking water more frequently can help patients loosen their breathing so that secretions can come out and reduce the patient's breathing frequency.