Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Effect of High Quality Feed Supplement on Growth Performance Post-Weaning Calves Besse Mahbuba We Tenri Gading; Panjono Panjono; Ali Agus
Buletin Peternakan Vol 43, No 2 (2019): BULETIN PETERNAKAN VOL. 43 (2) MAY 2019
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v43i2.38905

Abstract

This research aimed to evaluate the effect of high quality feed supplement (HQFS) in growth performance of post-weaning calves. Twenty four calves post-weaning aged 6 months old, consisting of 12 males and 12 females, randomly divided into 2 groups, each group consisting of 6 calves. Grouping male and female calves fed control feed plus HQFS, was formulated from corn grain, corn gluten meal (CGM), pollard, soybean meal (SBM), wheat flour and agromix booster (treatment diet) as first group (treatment), and the second group was fed control feed without addition of HQFS (control). This study was conducted for 6 weeks. The variables observed included feed intake (dry matter, crude protein, and TDN), weight gain, feed conversion, feed cost per gain and body size (body length, chest girth, and withers height). The treatment was in factorial 2x2 in a Completely Randomized Design (CRD). Growth performance of post weaning calves were analyzed as repeated measures with feed (treatment and control) and sex (male and female) as factors.  Results showed that the CP consumption, ADG and chest girth of treatment group was higher than (P<0.01) than the control group (0.42 and 0.34 kg/d, 0.95 and 0.71 kg/d, and 12.41 and 8.25 cm). TDN consumption, feed conversion, and body length of the treatment group were higher (P<0.05) than the control group (3.08 and 2.57 kg/d, 3.64 and 4.86, and 8.12 and 5.95 cm). DM consumption, chest girth and feed cost per gain of treatment and control group were not significant (3.87 and 3.69 kg/d, 7.30 and 6.72 cm, and IDR 16,280.00 and IDR 19,167.00). There was no difference between the growth of post-weaning calves between the male and female groups. There was no interaction between feed type and sex of the post-weaning calves. The conclusion of this study was that post-weaning calves fed HQFS (20.2%) produced better growth performance than controls.
Meat bone ratio (MBR) potongan komersial karkas ayam Broiler dengan nanoenkapsulasi ekstrak buah Mahkota Dewa Niati Ningsih; Taufik Ahmad Zulfian; Besse Mahbuba We Tenri Gading; Zuprizal
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v3i1.1403

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of supplementation nanoencapsulation of Mahkota Dewa fruit extract (NEMD) against the meat bone ratio (MBR) of the commercial part of the broiler chicken carcass. The research material was used 200 male broiler chickens aged eight days who were rearing in open house cages. The treatments consisted of drinking water without feed additives (P0; negative control), drinking water + tetracycline antibiotics (P1; positive control), drinking water + 2.5% Mahkota Dewa fruit extract (P2), drinking water + 2.5 % NEMD (P3), and drinking water + 5.0 % NEMD (P4). Parameters observed were slaughter weight, carcass weight, and MBR of the commercial part of the broiler chicken carcass. The data obtained were analyzed using a completely randomized design (CRD). Data with significant results were further tested using orthogonal contrast (P-Value < 0.05). The results showed that the use of NEMD up to 5% in drinking water did not have a significant effect on the MBR of the commercial part of the broiler chicken carcass. The 5% NEMD has not been able to work optimally to increase the MBR of the commercial part of the broiler chicken carcass.
Studi Kasus: Permasalahan Limbah di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Amessangeng, Kota Sengkang Besse Mahbuba We Tenri Gading; Adib Norma Respati; Edi Suryanto
JURNAL TRITON Vol 12 No 1 (2021): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v12i1.164

Abstract

Tempat Pemotongan Hewan yang memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Untuk menyediakan daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) harus memenuhi persyaratan teknis yang meliputi fisik (bangunan dan peralatan), sumber daya manusia, dan prosedur teknis pelaksanaannya. Penelitian ini dilaksanakan di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Amessangeng yang berlokasi di Kota Sengkang yaitu di Kelurahan Lamaddukelleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penanganan limbah di TPH Amessangeng, terkait langkah penanganan limbah yang telah dilaksanakan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. TPH Amessangeng telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk pemotongan hewan, namun berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi pengolahan limbah belum tersedia. Limbah TPH Amessangeng langsung mengalir ke lahan yang berujung di sungai, belum dilakukan penyaringan telebih dahulu. Jika terjadi terus menerus dan dalam jumlah yang banyak maka dapat berdampak terhadap masyarakat sekitar yang meliputi polusi bau atau pencemaran udara, pencemaran air dan berdampak pada kesehatan. Pembuatan kolam penampungan limbah harus dilakukan dan dilanjutkan dengan pengolahan limbah menggunakan Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) sebelum limbah dibuang ke sungai sekitar TPH. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, air, tanah dan gangguan kesehatan.
Uji Kualitas Fisik Kukis Pakan Ternak Dengan Level Penggunaan Jerami Padi fermentasi Yang Berbeda Najmah Ali; Besse Mahbubah We Tenrigading; Irma Susanti; Siti Nuraliah; Abd. Jamal
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2915

Abstract

Ketersediaan bahan pakan umumnya berfluktuasi sepanjang tahun, yaitu melimpah pada saat musim penghujan dan terbatas pada saat musim kemarau. Kondisi seperti itu adalah merupakan permasalahan pelit yang dihadapi petani dari masa ke masa untuk tetap eksis dalam  mencukupi kebutuhan pakannya.  Untuk mengatasi kondisi ini maka petani selalu berusaha mencari sumber-sumber pakan yang bisa jadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan ternaknya, termasuk mengeksplorasi sumber pakan yang berasal dari limbah tanaman pangan.  Jerami padi adalah adalah salah satu jenis limbah tanaman pangan  yang potensil dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Satu hal yang mendasar bahwa Jerami padi mempunyai keterbatasan karena  mengandung serat kasar yang tinggi, protein kasar yang rendah, dan ketersediaannya dipengaruhi oleh musim panen yang berlangsung hampir bersamaan di suatu daerah.  Untuk meningkatkan nilai gizi jerami  maka cara yang tepat  dilakukan yaitu dengan cara fermentasi.  Pembuatan pakan komplit berbahan dasar jerami fermentasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan pakan ternak pada musim-musim tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan inovasi teknologi pengolahan pakan yang bernilai gizi tinggi dan tersedia sepanjang waktu.  Bahan pakan berbentuk wafer pakan komplit merupakan solusi untuk mengatasi karena disamping zat-zat gizinya terpenuhi juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.  Oleh karena itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga penerapan teknologi pakan menjadi suatu gerakan masyarakat untuk dapat mencukupi kebutuhan pakan sapi potong secara memadai sepanjangtahun. Ketersediaan pakan yang memadai.  Tujuan penelitian adalah untuk menerapkan inovasi teknologi pengolahan limbah jerami padi fermentasi menjadi bahan pakan yang ketersediaannya berkesinambungan sepanjang tahun.Tahapan metode penelitian : 1. Waktu dan tempat penelitian  : Laboratorium Fakultas Peternakan  Universitas Hasanudddin dari Bulan November-Desember 2022. 2. Koleksi jerami padi yang merupakan limbah tanaman pangan yang ada di wilayah Kabupaten Majene. 3. Fermentasi jerami padi sebagai bahan dasar pembuatan wafer. 4. Pembuatan ransum komplit bentuk wafer.5. Rancangan perlakuan  yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan ransum dan tiga ulangan. P0= 0% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P1= 025% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P2= 50% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P3= 75% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea, P4= 100% jerami padi fermentasi + 10% dedak halus + 10% molasses + 10% urea Parameter yang diukur adalah Kadar Air dan kerapatan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi jerami dalam pembuatan kukis pakan komplit berpengaruh terhadap kandungan bahan kering dan kerapatan.  Bahan kering tertinggi dan tingkat kerapatan wafer yang paling kompak terdapat pada P3 dengan penggunaan 75% jerami fermentasi.
UPAYA PENINGKATAN DAYA KONSUMSI PRODUK PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN GIZI DAN IMUN TUBUH Besse Mahbuba We Tenri Gading; Najmah Ali; Adib Norma Respati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat "SIDOLUHUR" Vol 1 No 02 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SIDOLUHUR
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.734 KB)

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membagikan informasi dan menambah pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi produk peternakan demi meningkatkan gizi dan imun, terutama di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan September 2021 di SDN 366 Salobulo. Peserta dalam kegiatan ini diikuti oleh siswa SDN 366 Salobulo. Peserta yang mengikuti kegiatan ini wajib menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan selama pelaksanaan pengabdian. Pemberian materi mengenai protokol kesehatan dan pentingnya mengkonsumsi produk peternakan untuk mencegah virus corona dilakukan dengan materi menggunakan brosur, kemudian dijelaskan secara lisan dan diakhiri dengan pemberian produk peternakan. Peserta yang mengikuti kegiatan menjadi paham akan penting adanya protokol kesehatan dan mengkonsumsi produk peternakan yang dapat meningkatkan daya imun tubuh di masa pandemi Covid-19.
Efek Pemberian Bungkil Inti Sawit Fermentasi Dengan Level Berbeda Terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Cross Boer Jantan Lepas Sapih Besse Mahbuba We Tenri Gading; Najmah Ali; Niati Ningsih; Renaldhy Irsan
Jurnal sosial dan sains Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1821.93 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v2i1.325

Abstract

Latar Belakang : Kambing Cross Boer merupakan kambing hasil persilangan antara kambing boerawa jantan dengan kambing Peranakan Etawa (PE) betina. Kelebihan kambing Boerawa terdapat pada tingkat pertumbuhan yang lebih cepat, dan daya tahan tubuh yang baik. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian bungkil inti sawit fermentasi dengan level berbeda terhadap pertambahan bobot badan kambing Cross Boer jantan lepas sapih. Metode : Penelitian ini menggunakan 4 ekor kambing Cross Boer jantan lepas sapih berumur 11 bulan dengan bobot badan awal 17±3kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBL) dengan 4 perlakuan pemberian bungkil inti sawit dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: P0= pakan basal, P1= pakan basal + 15% bungkil inti sawit fermentasi, P2= pakan basal + 30% bungkil inti sawit fermentasi, P3= pakan basal + 45% bungkil inti sawit fermentasi. Percobaan dilaksanakan selama 56 hari. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pemberian bungkil inti sawit fermentasi (P1, P2, P3) nyata menghasilkan konsumsi pakan yang lebih tinggi dibanding tanpa pemberian bungkil inti sawit fermentasi (P0), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan beratbadan kambing. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Pemberian bungkil inti sawit fermentasi dengan level berbeda berpengaruh nyata terhadap komsumsi pakan dan pertambahan bobot badan kambing Cross Boer jantan lepas sapih.
Penerapan Produk Fitobiotik Jamu Ternak Ramah Lingkungan pada “Kelompok Ternak Balanipa” Polewali Mandar Sulawesi Barat Najmah Ali; Siti Nuraliah; Hendro Sukoco; Besse Mahbuba We Tenri Gading; Agustina Agustina; Irma Susanti S; Takril Takril; Dahniar Dahniar; Nurfadilah Nurfadilah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.7529

Abstract

Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam meramu “jamu ternak” berdasarkan formulasi ransum, yaitu penyusunan berdasarkan angka kecukupan nutrisi ternak. Kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan pada tanggal 22 November 2022 di “Kelompok Ternak Balanipa” Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar.  Anggota kelompok mitra adalah kelompok peternak ayam dan sapi. Pelaksanaan pelatihan, meliputi 1.  Pemberian materi pelatihan dengan topik “Manajemen Usaha Kecil”. Memperkenalkan mitra mengenai manajemen usaha kecil, di dalamnya menjelaskan tentang aspek pemasaran, aspek produksi, aspek permodalan dan keuangan, dan aspek sumber daya manusia. 2. Pemberian materi pelatihan dengan topik “Pembuatan jamu ternak”.  Pada sesi ini disampaikan 2 topik materi yaitu pembuatan jamu untuk ternak sapi dan ternak unggas.    Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, terjadi penambahan pengetahuan dan kesadaran para anggota kelompok ternak “KT Balanipa” Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar tentang pentingnya manajemen usaha kelompok ternak dan pembuatan jamu ternak.  Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan skor hasil kuesioner awal dan akhir dari 17 anggota kelompok ternak, terdapat peningkatan pengetahuan peternak dari 25%  menjadi 70% yang paham dan tahu betul tentang jamu ternak dan kelebihan-kelebihannya jika diberikan pada ternak. This activity aims to develop the knowledge and skills of breeders in concocting "livestock herbs" based on a ration formula, namely preparation based on livestock nutritional adequacy figures. This PKM program activity was carried out on November 22, 2022, at the "Balanipa Cattle Group" in Balanipa Village, Balanipa District, Polewali Mandar Regency. Members of the partner group are groups of chicken and cattle breeders. Implementation of training, including 1. Provision of training materials on the topic "Small Business Management." Introducing partners regarding small business management, in which they explain marketing, production, capital, financial, and human resource aspects. 2. Provision of training materials on "Making herbal medicine for livestock". In this session, two material topics were presented, namely the manufacture of herbal medicine for cattle and poultry. After counseling and training, additional knowledge and awareness of the members of the livestock group "KT Balanipa" Balanipa Village, Balanipa District, Polewali Mandar Regency was carried out regarding the importance of managing livestock groups and making livestock herbal medicine. This can be seen from comparing the scores of the initial and final questionnaire results of 17 members of the livestock group. There was an increase in farmers' knowledge from 25% to 70% who understood and knew very well about herbal medicine and its advantages when given to livestock. 
Hubungan Antara Ukuran Tubuh dengan Bobot Badan Kambing Lokal Di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene: Relations Between Body Size and Body Weight Local Goats In Sendana District Majene District Nuraliah, Siti; Besse Mahbuba We Tenri Gading; Alwi, Muh.; Irmayanti, Irmayanti; Palayukan, Jisril; Hikmawaty, Hikmawaty
Jurnal Agrisistem Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v18i2.236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetuahui korelasi antara ukuran bagian-bagian tubuh dengan berat badan pada kambing lokal. Metode pada penelitian ini yaitu pengambilan sampel dilakukan dalam bentuk survei yang perpedoman pada pengukuran statistik secara vital serta penimbangan berat badan ternak yang dilakukan secara langsung di Lapangan. Adapun dalam penentuan lokasi penelitian menggunakan metode Purposive sampling yang dalam pengambilan data sebagai obyek didasarkan pada kriteria khusus. Jumlah ternak yang digunakan sebanyak 45 ekor kambing lokal jantan yang terdapat di Kec. Sendana. Data di analisis menggunakan analisis regresi linear sederhana serta menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran tubuh meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini ditunjukkan pada ternak tersebut terjadi pertumbuhan atau proses bertambahnya ukuran yang dapat dihitung secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan ukuran pada bagian-bagian tubuh ternak dengan berat badan kambing lokal yang lebih tua. Pada umur 12-24 bulan memiliki rataan yang paling tinggi dari pada kelompok umur lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berat badan dan ukuran bagian-bagian tubuh ternak kambing lokal meningkat seiring bertambahnya umur dan masing-masing bagian ukuran tubuh ternak yaitu lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan memiliki hubungan dengan berat badan ternak.  
Kualitas Nutrien Pellet Kombinasi Limbah Ikan dan Daun Kelor sebagai Supplemen Pakan Protein Tinggi Besse Mahbuba We Tenri Gading; Agustina Agustina
JURNAL TRITON Vol 16 No 1 (2025): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v16i1.1276

Abstract

Protein adalah salah satu nutrien yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia yang sangat penting terutama untuk pertumbuhan ternak muda. Limbah ikan dan daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi dan berpotensi dijadikan sebagai pakan sumber protein tinggi dan tidak bersaing dengan manusia. Pembuatan pellet diharapkan dapat meningkatkan proteksi protein dalam rumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien pellet suplemen pakan protein tinggi yang berbahan dasar limbah ikan dan daun kelor yang akan diberikan ke ternak ruminansia. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu persiapan, pencampuran dan pencetakan pellet. Materi yang digunakan adalah limbah ikan, daun kelor, dedak, mineral mix, molases dan tepung tapioka, kemudian dilakukan analisis kandungan nutrien. Formulasi pellet terdiri dari FA: limbah ikan 60%, daun kelor 20%. FB: limbah ikan 50%, daun kelor 30%. FC: limbah ikan 40%, daun kelor 40%, FD: limbah ikan 30%, daun kelor 50%. serta masing-masing formulasi memiliki kandungan dedak 10%, mineral mix 2%, molases 3%. Analisis data menggunakan analisis statistik secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kadar air FA, FB dan FC memenuhi standar mutu pellet, sedangkan FD melebihi standar. Kadar protein keempat formulasi berada diatas 20%. Lemak kasar tidak lebih dari 7%. Kandungan serat kasar formulasi FA, FB, FC dan FD memenuhi standar namun memiliki kadar abu yang sangat tinggi. Simpulan dari hasil penelitian adalah formulasi terbaik dari supplemen pakan protein tinggi adalah pada formulasi FC yaitu kandungan limbah ikan dan daun kelor yang seimbang. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pemberian pellet pakan kombinasi limbah ikan dan daun kelor secara langsung ke ternak ruminansia, untuk melihat pengaruh pada performa yang dihasilkan.