Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENDERITA JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI Alamsyah, Alamsyah; Sulasri, Sulasri; Hasbullah, Hasbullah; Fahira Nur, A.; Vidyanto, Vidyanto; Hermiyanti, Hermiyanti; Ayu Wandira, Bertin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.792 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.129

Abstract

Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke otot jantung sebagai akibat tersumbatnya (obstruksi) pembuluh darah arteri koronaria. Data world Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5% juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Di seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) diantaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pada pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan gangguan kebutuhan oksigenasi di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Tk.II Pelamonia. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan deskriptif observasional untuk mengetahui gambaran yang terjadi pada kedua pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan gangguan kebutuhan oksigenasi setelah dilakukan asuhan keperawatan yang sama. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses asuhan keperawatan terhadap pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien Penyakit Jantung Koroner, kedua pasien mengalami perubahan pada pola napas dengan nilai respirasi dari 28x/menit menjadi 20 x/menit. Ketidakefektifan pola napas dapat diatasi dengan pemberian terapi oksigen nasal kanul 3 liter/menit.
KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT KLIEN INSOMNIA DAN HIPERTENSI Saifah, Andi; Fahira Nur, A.
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 6 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.889 KB) | DOI: 10.22487/htj.v6i3.141

Abstract

Hipertensi faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Hipertensi dapat menyebabkan insomnia, sebaliknya insomnia dapat meningkatkan hipertensi. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi kemampuan keluarga dalam merawat klien insomnia dan hipertensi. Desain Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Subyek penelitian adalah dua keluarga dengan masalah insomnia dan hipertensi. Fokus intervensi adalah pendidikan kesehatan dan mengajarkan pijat punggung pada caregiver keluarga, selanjutnya melakukan secara mandiri 1-2 kali sehari selama 15-30 menit, maksimal satu minggu pemberian. Analisis data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi mendalam selanjutnya diinterpretasi dengan membandingkan teori dan konsep yang terkait. Hasil penelitian adalah kedua klien berjenis kelamin perempuan, lanjut usia dan hipertensi kronik, kedua Caregiver adalah menantu perempuan yang tinggal serumah. Kedua klien puas dengan tidur siang dan malam, perasaan segar setelah bangun, durasi tidur 7-8 jam, tekanan darah normal, tidak ada keluhan (pusing, sakit kepala, lemas, cemas) setelah 4 hari intervensi. Kesimpulan penelitian adalah keluarga mampu merawat klien dalam mengatasi insomnia dan hipertensi serta keluhan yang menyertai dengan pijat punggung dan modifikasi lingkungan fisik dan psikologis. Rekomendasi penelitian adalah melanjutkan penelitian dengan desain Quasi Eksperimen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN PEGAWAI DI WILAYAH PUSKESMAS KAWATUNA KOTA PALU Vidyanto, Vidyanto; Nur, A Fahira; Dyastuti, Nur Eka; Saifah, Andi; Rahmawati, Nur
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.838 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i2.416

Abstract

PERBEDAAN KESANGGUPAN KARDIOVASKULAR PADA KARYAWAN PRIA PEROKOK DAN NON PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Tiara Yusan, Rizak; Setyono, Joko; Kusuma, Moh Nanang Himawan; Wahyudin, Wahyudin; Zainuddin, Zainuddin; Nur, A Fahira
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.046 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i3.459

Abstract

Aktivitas merokok merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Adapun proporsi karyawan perokok cukup tinggi sebesar 34%. Aktivitas merokok menganggu kesehatan salah satunya dengan menurunkan kesanggupan kardiovaskular. Kesanggupan kardiovaskular yang buruk akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan. Metode : Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 responden, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok karyawan pria perokok dan non perokok masing-masing sebesar 22 responden, kemudian dilakukan pengukuran kesanggupan kardiovaskular dengan protokol Kasch Step Test. Kesanggupan kardiovaskular dinilai dengan menghitung Recovery Heart Rate. Adapun analisis data digunakan uji Chi Square dan Mann-Whitney. Hasil : Karyawan pria perokok memiliki kesanggupan kardiovaskular yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan karyawan pria non perokok (p=0,001). Adapun hasil perhitungan Relative Risk didapatkan bahwa karyawan pria perokok memiliki risiko penurunan kesanggupan kardiovaskular 2,8 kali lebih besar dibandingkan karyawan pria non perokok. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesanggupan kardiovaskular karyawan pria perokok lebih rendah dibanding karyawan pria non perokok
Anemia Dan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu A.Fahira Nur
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i2.11

Abstract

Latar Belakang & Tujuan : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah yang termasuk besar di dunia, karena dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu, sehingga generasi penerus bangsa akan berpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan anemia dengan kejadian berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu . Bahan dan Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 91 responden yang ditentukan dengan teknik Accidential sampling. Analisis data yaitu uji che-square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil : Ibu yang anemia yaitu 72,5% dan BBLR yaitu 40,7%. Anemia kategori berat yaitu 4,39%, sedang yaitu 37,3%, dan ringan yaitu 30,7%. Tingkat anemia berpengaruh signifikan terhadap berat badan lahir (ρ= 0,000). Anemia memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (ρ= 0.000) di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Kesimpulan : Anemia pada ibu hamil memiliki korelasi yang positif terhadap berat badan lahir bayi dan berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah
PERANAN CLINICAL GOVERNANCE TERHADAP PENJAMINAN MUTU RUMAH SAKIT : Sistematik Review Adhar Arifuddin; Siti Rochmiyati; A Fahira Nur; Nur Eka Dyastuti; Hidayanti Arifuddin; Vidyanto
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v8i2.530

Abstract

This study is a systematic review to obtain an overview of previous studies regarding the role of clinical governance in hospital quality assurance. Article searches were conducted on academic search complete, medline with full text, Proquest and Pubmed, EBSCO, and Scinapse using selected keywords, namely: Clinical Governance, Hospital, Quality Assurance. A total of 70 journals from journals found according to the search keywords were then screened, and 10 full text journals were obtained that met the criteria for review. The search results from various articles as literature sources, found several roles of clinical governance on hospital quality assurance, namely as: Clinical audit, Preparation of Medical Service Standards, Nursing Indicators, Quality Management, Clinical Leadership/ Doctor Involvement, Clinical Effectiveness, Training and Education, Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, Equality and Fairness, Systematic Implementation, Revalidation, Involving Staff and Patients in Quality Improvement, and Encouraging a Culture of Continuous Improvement. Research is needed on how big the contribution of clinical governance is to changes in the quality of health services. So that it can be arranged in the form of a clinical governance priority scale, and the division of roles in providing satisfactory health services to all parties, both patients, patient families, and stakeholders.
EPIDEMIOLOGICAL MODEL OF STUNTING DETERMINANTS IN INDONESIA Adhar Arifuddin; Yuli Prihatni; Ari Setiawan; Rosa Dwi Wahyuni; A Fahira Nur; Nur Eka Dyastuti; Hidayanti Arifuddin
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v9i2.928

Abstract

Stunting dapat menghambat pertumbuhan fisik, meningkatkan kerentanan anak terhadap penyakit, hambatan perkembangan kognitif yang menurunkan kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Penelitian ini bertujuan menggali fenomena determinan stunting pada anak dengan pendekatan epidemiologi. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah para ibu yang memiliki anak menderita stunting sebanyak 8 informan di Sulawesi Tengah. Partisipan berusia antara 25 sampai dengan 35 tahun yang berdomisili di daerah perkotaan dan pedesaan. Pengumpulan data menggunakan angket yang dilengkapi wawancara. Penggunaan angket untuk mengeksplorasi faktor risiko dan mengidentifikasi berbagai determinan stunting dengan pendekatan trias epidemiologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan stunting dengan pendekatan trias epidemiologi diantaranya faktor host terdiri dari penyakit infeksi yang diderita, kurang asupan gizi/ status gizi, ketahanan pangan yang rendah, pola asuh/pola makan yang buruk, kualitas dan kuantitas makanan yang rendah, ASI eksklusif, serta gangguan mental dan hipertensi pada ibu. Faktor agent terdiri dari bakteri, parasit dan virus yang mengakibatkan diare, ISPA dan campak pada anak. Faktor environment terdiri dari sanitasi, akses air bersih, bahan bakar memasak, perilaku merokok, dan paparan asap rokok. Pengembangan riset literature review diperlukan dalam menentukan faktor lain sebagai determinan stunting pada anak untuk mengembangkan riset epidemiologi dalam mengendalikan faktor risiko stunting.
The village government’s communication model: A promotion strategy for stunting prevention in Indonesia Nur, A Fahira; Suriati; Nur, Makmur Jaya; Arifuddin, Adhar; Rahman, Nurdin; Fajriah, Rasyika Nurul; Wahyuni, Rosa Dwi
Public Health of Indonesia Vol. 9 No. 4 (2023): October - December
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v9i4.719

Abstract

Background: Stunting remains a significant social issue among the population in Indonesia. Inadequate treatment has led to numerous cases of suboptimal height in children aged 19 years. Objective: This study aimed to explore the strategy of the village government in formulating communication messages, utilizing communication methods, and employing communication media for the stunting alleviation program. Methods: A phenomenological approach was employed, with the research conducted in Pulau Harapan Village, Nine Island District, Sinjai Regency. Data were gathered from the government officials of Pulau Harapan Village through observations, interviews, and documentation. Subsequently, the collected data underwent analysis involving reduction, presentation, verification, and conclusions drawing, facilitated by Atlas TI 8 software. Results: The village government's strategy in crafting stunting alleviation program messages, from socialization to implementation in Harapan Island Village, Nine Island District, Sinjai Regency, revolves around the Two-Step Flow Communication model. The communication methods used include information repetition, channelization, persuasion to alter the target mothers' perceptions, educational methods, and coercion (coerfindings). Media employed include print media, electronic media, and human resource mobilization within Harapan Island Village. Conclusion: The findings of the study provide valuable insights to address the stunting issue in Indonesia.
Understanding Maternal Intentions And Behaviors For Vaccine Preventable Diseases (Vpd) Control : A Structural Equation Modeling Analysis Nur, Andi Fahira; Rahman, Nurdin; Fadjriah, Rasyika Nurul
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 10 No 2 (2024): August 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v10i2.1379

Abstract

The development of the health sector in Indonesia faces dual challenges of infectious and degenerative diseases. Immunization has proven to be an effective strategy in combating infectious diseases. However, achieving optimal immunization coverage remains a challenge. This study aimed to understand the factors influencing maternal intentions and behaviors in Vaccine Preventable Disease (VPD) control through immunization based on the Theory of Planned Behavior. Research methods is A Structural Equation Modeling (SEM) analysis was conducted to examine the relationships between constructs studied, namely Attitude, Subjective Norms, Perceived Control, Intention, and Behavior. Data were collected through a survey administered to a sample of mothers of toddlers. Results the SEM analysis revealed significant relationships between Attitude, Subjective Norms, Perceived Control, Intention, and Behavior. Attitude significantly influenced Intention, while Subjective Norms and Perceived Control indirectly influenced Intention. However, Subjective Norms and Perceived Control did not have a direct significant impact on Behavior. Conclusion this research is findings underscore the importance of Attitude, Subjective Norms, and Perceived Control in shaping maternal intentions and behaviors regarding VPD. Recommendations for improving maternal attitudes, subjective norms, perceived control, and intentions include educational strategies, social support, and enhancing accessibility to immunization services. By implementing these recommendations, it is hoped that the coverage and effectiveness of VPD immunization programs in Indonesia will be enhanced.
Innovative Approach: Exploring the Efficacy of Red Ginger Infusion Therapy in Hypertension Management Sridani, Ni Wayan; Muh Sabir; Fauzan; Ratna Devi; Arifuddin, Adhar; Rahman, Abd; Nur, A Fahira
Public Health of Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): January - March
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v11i1.824

Abstract

Background:Hypertension is a serious global health issue due to its rising prevalence and its link to severe cardiovascular diseases. Red ginger (Zingiber officinale var. rubrum)infusion therapy has gained attention as a potential natural treatment for high blood pressure because of its active compounds, such as gingerols and shogaols, which have anti-inflammatory and vasodilatory effects. Objectives:This study investigates the effectiveness of red ginger infusion therapy in reducing hypertension among residents of Kawatuna Village, where hypertension rates reached 12.2% in 2022. Given the community’s dietary habits and limited healthcare access, alternative treatments like this are important for managing blood pressure. Methods:The study used a Quasi-Experimental design with a Pretest-Posttest Control Group approach. A total of 66 participants were divided into an experimental group and a control group. The experimental group consumed red ginger infusion daily for seven days, while the control group received no intervention. Blood pressure was measured before and after the intervention. Results:The results showed a significant decrease in blood pressure in the experimental group. Systolic pressure dropped by an average of 24 mmHg and diastolic pressure by 11 mmHg (both p<0.001). In contrast, the control group had only slight changes, with a decrease of 0.17 mmHg in systolic pressure and 1.1 mmHg in diastolic pressure. These findings suggest that red ginger infusion therapy can effectively lower blood pressure in the short term. However, the small sample size and short duration of the study highlight the need for further research. Future studies should explore the specific mechanisms behind red ginger’s effects and assess its long-term safety and efficacy. Addressing lifestyle factors, like the high consumption of coconut milk in Kawatuna, through health education programs could also improve hypertension management. Conclusion:Red ginger infusion therapy shows promise as a complementary treatment for hypertension, but more comprehensive studies are needed to confirm its long-term benefits. Keywords: red ginger; hypertension; infusion therapy, blood