Claim Missing Document
Check
Articles

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Lombok Timur Bekti Prasetyo, Yoyok
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 22, No 2 (2014): MEI - AGUSTUS 2014
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.086 KB) | DOI: 10.33476/jky.v22i2.306

Abstract

Salah satu permasalahan serius yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan khususnya kesehatan agregat usia sekolah dasar. Hal tersebut dapat dilihat dari masalah kesehatan umum yang terjadi biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar terdapat 124 kasus dari 336 siswa dengan prosentase sebanyak 37% yang mengalami masalah gigi, serta masalah kebiasaan cuci tangan pakai sabun oleh siswa di SDN Lombok Timur. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, tetapi dalam kenyataannya tidak sedikit sekolah yang tidak dapat melaksanakan UKS dengan baik dan benar. Analisis hubungan pelaksanaan program UKS dalam meningkatkan derajat kesehatan agregat usia sekolah di Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian ini pembina UKS sebanyak 6 responden dari 6 SD dan siswa sebanyak 336 responden dengan teknik sampling cluster random sampling dua tahap.Variabel independen yaitu pelaksanaan program UKS dan variabel dependen yaitu derajat kesehatan siswa. Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan antara program UKS dengan derajat kesehatan agregat usia sekolah dasar. Kegiatan yang dilakukan di upaya kesehatan sekolah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan agregat usia sekolah adalah screening, penemuan kasus, surveillance status imunisasi, pengelolaan keluhan ringan, dan pemberian obat-obatan. Perawat kesehatan komunitas sebagai pemberi pelayanan diharapkan dapat berperan aktif untuk meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah, memberi kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan sosial sekolah, serta menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lain.
INTEGRASI TEORI DAN MODEL FAMILY-CENTERED NURSING, COMMUNITY AS PARTNER, DAN PROMOSI KESEHATAN TANNAHILL’S: PADA AGREGAT BALITA SULIT MAKAN Bekti Prasetyo, Yoyok
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1045

Abstract

Integrasi konsep ini memberikan acuan bagaimana sebuah peningkatan kualitas dilakukan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan, melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan mewujudkan hal yang potensial menjadi pembelajaran organisasi. Model ini juga dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan pendidikan pada keluarga pada area yang relevan dalam upaya promosi kesehatan seperti pendidikan, komunikasi, manajemen dan ketrampilan psikososial; meningkatkan kualitas informasi program komunikasi dan pendidikan ketrampilan memberikan latihan kepada keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan. Tannahill?s model menggambarkan bahwa  upaya  promosi kesehatan terdiri dari tiga aktivitas yang saling terkait meliputi; pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan kesehatan (Tannahill, 1990).   Kata kunci: family centered nursing, community as partner, Tannahill?s models, anak dengan gangguan sulit makan  
PERAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI PADA LANSIA Hera Saputri, Yayuk; Bekti Prasetyo, Yoyok
Jurnal Keperawatan Vol 3, No 2 (2012): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.889 KB) | DOI: 10.22219/jk.v3i2.2602

Abstract

PERAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI PADA LANSIASocial Character and Self Concept In Old Year AgeYayuk Hera Saputri1 & Yoyok Bekti Prasetyo21Perawat RS Yasmin Banyuwangi 2Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Kesehatan UMM Jl. Letkol Istiqlah 80-84 Banyuwangi e-mail: 1)she_ra52@ymail.comABSTRAKPerubahan fisik dan psikososial mengakibatkan perubahan sosial pada lansia dimana kaum manula tidak dihormati atau tidak disegani tetapi hanya ditolerin sehingga mengakibatkan perubahan pada konsep dirinya terutama pada peran sosial lansia dimasyarakat. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional. Sampel pada penelitian ini adalah semua lansia yang berusia 60-75 tahun. Dengan variabel independen adalah peran sosial dan variabel dependen adalah konsep diri. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan perhitungan chi square diperoleh hasil X2 hitung (18,14) sedangkan X2 tabel (5,991) dapat disimpulkan bahwa X2 hitung > X2 tabel ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan antara peran sosial dengan konsep diri pada lansia. Adanya hubungan antara peran sosial dengan konsep diri pada lansia maka lansia selain harus selalu memerhatikan kondisi atau kesehatan mereka juga harus memahami diri sendiri dan orang lain. Dalam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial, sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang.Kata kunci: Lansia, Peran Sosial, Konsep DiriABSTRACT Physical change and psychosocial cause social change in advance age where is class of advance age is not respected or not well-thought-of but only have tolerant so that cause change in self concept especially in social character of advance age in society. Design that used in this research is research design of correlation. Sample in this research is all advance age of 60-75 years old. With independent variable is social character and dependent variable of self concept. Data analysis that used is chi-square test with standard significance 0,05. Research that found is show that calculation with chi square get result X2 count (18,14) while X2 table (5,991) inferential that X2 count > X2 tabel2 this table means is Ho is averse and HI accepted its mean there is connection between social character with self concept in advance age. The connection that existence between social character with self concept in advance ages so they must always pay attention to their condition or their health also must realize own self and another person. In advance ages life so that can permanent watch over physical condition that wells, so necessary harmonization physical needs with psychological condition also social, so they must have an effort to decrease activity that force their physical. An advance age must can regulate the life manner well, for example eats, sleep, rest and work according to balance.Key Words: Old year , Social Character, Self Concept
Family Social Support and Behavior of Children with Caries in Doing Dental and Oral Care Indrianingsih, Nurfaida; Prasetyo, Yoyok Bekti; Kurnia, Anggraini Dwi
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): JULI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.166 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i2.5480

Abstract

Social support is an interpersonal relation which one individual provides support to another individual. The aim of this study was to examine the correlation of family support and behavior of 4 - 6 years old in doing dental and oral care. The research method used correlation research with quantitative approach. The participants of this reseach were 62 families who have children aged 4 to 6. The data analysis used Spearman Rank (Rho) correlation test that is carried out to discover the correlation between family support and behavior of 4 - 6 years old in doing dental and oral care. The result  showed that P= 0,027. It can be concluded that there is a relationship between family support and the behavior of children aged 4-6 years in performing dental and oral health care.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN VIDEO YOGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KESEHATAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KESEHATAN REPRODUKSINYA Dwi Larasati, Evi; Dwi Susanti, Henny; Bekti Prasetyo, Yoyok
Jurnal Keperawatan Vol 6, No 2 (2015): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.931 KB) | DOI: 10.22219/jk.v6i2.2863

Abstract

Motivasi kesehatan wanita usia subur merupakan dorongan mental yang dapat tumbuh dari dalam diri wanita usia subur sendiri maupun akibat rangsangan dari luar kemudian mengakibatkan seseorang (wanita usia subur) untuk bertindak memenuhi kebutuhan akan kesehatan reproduksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media promosi kesehatan video yoga dalam meningkatkan motivasi kesehatan wanita usia subur tentang kesehatan reproduksinya. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dan menggunakan pendekatan one group pretets-postest without Control Group Design. Subjek penelitian adalah Wanita Usia Subur (20-45 tahun) dengan populasi sebanyak 50 orang diambil dengan metode convenience sampling, tetapi yang bersedia menjadi responden sebanyak 25 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon dengan program SPSS, diperoleh nilai Z = -2,586 dengan taraf significancy 0,001 (p<0,05), nilai Sig. (2-tailed) d? taraf nyata (á/2) dan dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak. Penggunaan Media Promosi Kesehatan Video Yoga Efektif Dalam Meningkatkan Motivasi Kesehatan Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksinya
PENERAPAN FAMILY-CENTER NURSING THEORY PADA KASUS KELUARGA DENGAN BALITA SULIT MAKAN (STUDI KASUS) Bekti Prasetyo, Yoyok
Jurnal Keperawatan Vol 1, No 2 (2010): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.54 KB) | DOI: 10.22219/jk.v1i2.409

Abstract

Penerapan Family-Center Nursing Theory pada Kasus Keluarga dengan Balita Sulit Makan (Studi Kasus)Applying Family-Center Nursing Theory At Family Case With Children Under Five Years Old Eating Disorders (Case Study)Yoyok Bekti PrasetyoProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145e-mail: yybekti_pras@yahoo.comABSTRAKMasalah sulit makan merupakan masalah yang umum terjadi pada anak usia prasekolah. Struktur peran anggota keluarga terutama ibu sangat berpengaruh terhadap gangguan sulit makan pada anak. Tujuan studi kasus untuk mengetahui diagnosa keperawatan keluarga, mengidentikasi tindakan keperawatan, melakukan evaluasi pada kasus keluarga dengan balita sulit makan. Metode yang digunakan dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga meliputi tahapan yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil berupa diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi ada dua yaitu: kurang pengetahuan dan resiko gangguan nutrisi. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah aplikasi terapi modalitas (terapi perilaku, food combining), konseling dan choaching. Kesimpulan dan saran meliputi strategi intervensi meliputi penerapan terapi modalitas (food combining), terapi perilaku, konseling dan (coaching), pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kompetensi komunitas, membangun koalisi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai pihak yang potensial. Penerapan terapi modalitas food combining pada agregat balita sulit makan memerlukan modifikasi dan kombinasi dengan terapi modalitas perubahan perilaku. Pemberian menu seimbangan dan modifikasi perilaku yang maladaptif menjadi perliku adaptif akan menciptakan suatu terapi yang handal untuk mengatasi masalah sulit makan pada agregat balita.Kata kunci: gangguan sulit makan, asuhan keperawatan keluargaABSTRACTDifficult problem eat is common problem happened at age child of prasekolah. Structure role of family member especially mother very have an effect on to difficult trouble eat at child. Target of case study to know diagnosa treatment of family, treatment action mengidentikasi, evaluate at family case with difficult balita eat. Used method with approach of upbringing treatment of family cover step that is study, planning, execution, and evaluation. Result of in the form of diagnosa treatment of which can identified by there is two that is: less and trouble risk of nutrisi. Action treatment of which can conducted by is therapy application of modalitas (behavioral therapy, combining food), and konseling of choaching. Conclusion and suggestion cover intervention strategy cover applying of therapy of modalitas (combining food), behavioral therapy, and konseling ( coaching), enableness of society to reach community interest, developing coalition to reach wanted target by various potential side. Applying of therapy of modalitas combining food at aggregate of balita difficult eat to need combination and modification with therapy of modalitas change of behavior. Gift of well-balanced menu and behavioral modification which is maladaptif become my innuendo of adaptif will create an reliable therapy to overcome difficult problem eat at aggregate of balita.Keywords: eating disorder, family-center nursing
HOMECARE SERVICES’ POTENTIAL AT THE UMM HOSPITAL: ANALYSIS ON THE DISEASE CASES, PUBLIC SOCIAL AND ECONOMY Prasetyo, Yoyok Bekti
Jurnal Keperawatan Vol 7, No 1 (2016): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.508 KB) | DOI: 10.22219/jk.v7i1.3921

Abstract

Limitations of the community to pay for health services in cases of degenerative diseases requires a relatively long treatment, thus impacting the ever increasing cases that require follow-up nursing home. This study aims to identify the public health problems which need at service homecare, identify the assets required to service homecare, selecting issues problems with depth analysis of the problem characteristics homecare, define service needs homecare terminology measurable factors include economy and social, formulate design service model homecare (services inside the building and outside the building). Observational method is used in this research. The results of the study identified health issues that have the potential to do homecare is wound care, antenatal care, clean cord care, palliative cases. The model of homecare services need to be developed in the form of discharge planning in RS UMM
PERSPEKTIF KEPERAWATAN TRANS-BUDAYA: BUDAYA TRADISIONAL MASYARAKAT DAN PERAWAT TERHADAP PENYAKIT KUSTA DENGAN PENDEKATAN MODEL KEPERAWATAN TRANSKULTURAL DI KABUPATEN TUBAN Prasetyo, Yoyok Bekti
Jurnal Bestari No 42 (2009)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17786.847 KB)

Abstract

Professional nursing practices often experience constraint in giving service caused by cultural disparity between modern and traditional cultures. It causes less optimal services to the clients. Ignoring the existing culture will result on certain behaviors such as not taking care, accepting, and understanding clients' cultural background in expressing their feelings. Thus, it sometimes results conflict so that it will decrease nursing service quality. Moreover, from various health problems in Indonesia, leprosy generates various complex problems not only from medical but also from patients' mental and social aspects. Furthermore, there is still a stigma in society that leprosy is shameful contagion disease. So, this disease sufferer is isolated from local community. Some nurses are even suffering from phobia of the disease. Therefore, in order to neutralize negative stigma on the disease and even the nurses themselves, trans-cultural model theory approach can be used to unite traditional local cultural disparity and professional health system.
MATAHARI HOMECARE SEBAGAI TEROBOSAN BISNIS DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Prasetyo, Yoyok Bekti; Djauhari, Thontowi; ., Kumboyono; Rosadi, Rahmad; Dwi Kurnia, Anggraini
Jurnal Dedikasi Vol 9 (2012): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1460.355 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v9i0.1388

Abstract

Yoyok Bekti Prasetyo1, Thontowi Djauhari2, Kumboyono3, Rahmad Rosadi4,& Anggraini Dwi Kurnia51,4,5 Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2Fakultas Kedokteran,Universitas Muhammadiyah Malang3 Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas BrawijayaEmail: yybekti_pras@yahoo.com, tdjauhari@yahoo.comABSTRAKMatahari homecare sebagai agensi pelayanan kesehatan dirumah bertujuan meningkatkan,mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian danmeminimalkan akibat dari penyakit merupakan bisnis baru dibidang kesehatan yang hadir di UniversitasMuhammadiyah Malang. Pendekatan improvements in revision to existing product dilaksanakan untukmelakukan perbaikan pada sistem pengelolaan pelayanan homecare guna meningkatkan produksipada usaha ini. Pelayanan utama yang diberikan adalah perawatan luka (wound care) meliputi perawatanluka pasca operasi dan perawatan luka gangren Diabetes Mellitus serta perawatan rehabilitasi pascastroke. Program ini akan semakin eksis dengan akan berdirinya rumah sakit di UMM.Kata kunci: homecare, pasca stroke, luka gangren
THE EFFECT OF GREEN COLOR BREATHING THERAPYTOWARDS REDUCTION OF STRESS LEVELS IN HEMODIALIZED PATIENTS Suli, Didik Prasetyo; Aini, Nur; Prasetyo, Yoyok Bekti
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.389 KB) | DOI: 10.22219/jk.v10i2.7787

Abstract

Hemodialysis therapy is a lifelong therapy for the patient. One therapy that can be used in lowering stress levels and not yet widely used in Indonesia is color therapy (chromotherapy). The research design was quasi experimental with a pre-post test with control group design. The total sample of 12 intervention groups and 13 control groups was taken by purposive sampling technique. The study was conducted in March 2017 at Dr. Soepraoen Malang Hospital. The variables observed were a decrease in stress levels using the DASS questionnaire. Data were analyzed by the Mann-Whitney test. The results showed that at pretest the majority of the intervention groups were at moderate stress levels of 5 people (41,7%), while in the control group 8 people (61,5%). After posttest the stress level in the intervention group fell to normal 8 people (66,7%) while in the control group it remained. The results of statistical tests obtained p value 0.001 < ? 0.05 so it can be concluded that there is an effect of giving green color breathing therapy to decrease stress levels. Green color affects the central nervous system by using the retinohypothalamic tract as the main pathway of the color transmission mechanism to the limbic system and the endocrine system, so it will provide a calming effect, cause a sense of comfort, and reduce stress.