Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN REKOMBINAN HORMON PERTUMBUHAN (rGH) MELALUI METODE PERENDAMAN DENGAN LAMA WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN LELE VARIETAS SANGKURIANG Triwinarso, Wisnu Hadi; Basuki, Fajar; Yuniarti, Tristiana
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.4 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang yang diberi rekombinan hormon pertumbuhan dosis 2mg/L dengan metode perendaman dengan lama waktu yang berbeda dan mengkaji waktu yang optimal benih ikan lele sangkuriang yang diberi rekombinan hormon pertumbuhan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang. Penelitian ini dilaksanakan di Satker PBIAT Ngrajek, Magelang, pada bulan Agustus-November 2013. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan perendaman dengan larutan rekombinan hormon pertumbuhan 2mg/L perlakuan A selama 0 menit, perlakuan B 30 menit, perlakuan C 60 menit, dan perlakuan D 90 menit. rGH yang digunakan berasal dari ikan kerapu kertang (ElrGH). Hasil pengamatan pertumbuhan bobot spesifik perlakuan A sebesar 5,642±0,025 %/hari, perlakuan B sebesar 6,510±0,055 %/hari, perlakuan C sebesar 6,358±0,108 %/hari, perlakuan D sebesar 6,240±0,179 %/hari. Pengukuran panjang mutlak didapat hasil perlakuan A mendapatkan hasil 4,18±0,07 cm, pelakuan B 5,35 ± 0,03 cm, perlakuan C 5,30 ± 0,09 cm, dan perlakuan D 5,25 ± 0,23 cm. Nilai konversi pakan pada perlakuan A 0,751±0,008, perlakuan B 0,457±0,022, perlakuan C 0,514±0,010, perlakuan D 0,543±0,008. SR yang didapat selama pemeliharaan pada perlakuan A 82,67±1,53%, Perlakuan B 79,00±3,00% , perlakuan C 75,33±2,52%, perlakuan D 73,00±1,00%. Pemberian rekombinan hormon pertumbuhan melalui metode perendaman pada ikan lele sangkuriang dengan lama waktu 30 menit dapat meningkatkan pertumbuhan bobot spesifik, pertumbuhan panjang mutlak, dan kelulushidupan, serta menurunkan rasio konversi pakan. Pemberian rekombinan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan SGR sebesar 15,90%, panjang mutlak 28%, kelulushidupan 13,25%, dan menurunkan FCR 64,33% The purpose of this study was to assess the effect of seed growth sangkuriang catfish fed with recombinant growth hormone dose 2mg / L through immersion method with different time and assess the optimal time sangkuriang seed catfish fed recombinant growth hormone on growth and seed survival rate catfish sangkuriang. This study was conducted in Unit Freshwater Fish Hatchery Center (SATKER PBIAT) Ngrajek, Magelang, August-November 2013. Research using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. Immersion treatment with recombinant growth hormone solution of 2 mg / L treatment A for 0 min, 30 min treatment B, treatment of C 60 mins, and treatment D 90 minutes. The rGH used from giant grouper fish (rElGH). The observation of SGR treatment of A 5,642±0,025 %/day, treatment of B 6,510±0,055 %/day, treatment of C 6,358±0,108 %/day, treatment of D 6,240±0,179 %/day. The absolute length measurements that showed growth optimum results at A 4,18±0,07 cm, treatment of B 5,35 ± 0,03 cm, treatment of C 5,30 ± 0,09 cm, and treatment of D 5,25 ± 0,23 cm. Feed conversion value in treatment A 0,751±0,008, treatment B 0,457±0,022, treatment C 0,514±0,010, treatment D 0,543±0,008. SR obtained during the maintenance treatment A 82,67±1,53%, treatment B 79,00±3,00% , treatment C 75,33±2,52%, treatment D 73,00±1,00%. Administration of recombinant growth hormone through immersion method at catfish sangkuriang long 30 minutes can increase the growth of a specific weight, length of absolute growth, and survival, as well as lower feed conversion ratio. Administration of recombinant growth hormone can increase by 15.90% SGR, the absolute length of 28%, the survival of 13.25%, and 64.33% lower FCR
The Effect of Different Thyroxine Hormone (T4) Concentration on The Growth, Survival, and Pigment Development of Pink Zebra Fish Larvae (Brachydanio reiro) Arifianto Heraedi; Slamet Budi Prayitno; Tristiana Yuniarti
Journal Omni-Akuatika Omni-Akuatika Special Issue 2nd Kripik SCiFiMaS
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.104 KB) | DOI: 10.20884/1.oa.2018.14.2.538

Abstract

The thyroxin hormone plays an important role in the process of metabolism, yolk sac absorbsion, and growth of fish. The aims of this research were to observe the effect of various concentration of thyroxin (T4) on the absolute growth weight, total length, survival rate, and pigment development of pink zebra fish larvae (Brachydanio reiro ) after being reared 42 days. The pink zebra fish larvae at 4 day age with the average weight of  0,002 – 0,003g and average length of ± 3.10 – 3.43 mm were immersed at various concentration of T4 for 24 hours. Prior the treatment fish larvae were dipped into 1 ppt salinity for 2 minutes then transferred into 1 Liter, 1ppt saline and various T4 in plastic bags. The thyroxin concentrations were A (0 mg / L); B (0.05 mg / L); C (0.10 mg / L) and D (0.15 mg / L) respectively. The stocking density was 40 fish/L. After that they were transferred into aquariums and reared for 42 days. Completely Randomized Design (RAL) with four treatments and three replications were used. The variables observed were absolute and specific growth, total length, survival rate and hue degree. The results showed that the thyroxin hormone had significant effect on absolute growth weight, total length and specific growth rate.  The dosage 0.1 mg/L was the best treatment on absolute growth, total length, and specific growth rate. Whilee the survival rate showed no significant differences across the treatments. Treatment C also demonstrated the best ppigment development (14.60 + 0.36º hue) compared to others.
Production Technique of Female Tilapia (Oreochromis niloticus) Brood Stock at Verification Level Functional Male (XX) Tristiana Yuniarti; Sofi Hanif; Teguh Prayoga; Suroso Suroso
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.396 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.5.1.38-43

Abstract

A technology for producing tilapia monosex female brood stock was needed in order to fulfill the female brood stock for YY male brood stock. The first step was producing XX male brood stock. A monosex female brood stock generation could be obtained if XX male brood stock population was mated with the female. The objective of this activity was to obtained XX male brood stock veryvication result. The result showed that 2 XX male were obtained from 38 fungtional male brood stocks. This could be seen that from female offspring > 95% only 2 brood stocks, i.e. brood stock code 460041352B qnd 460966737A Key word: Tilapia, breeding programe, sex reversal, female offspring
EFISIENSI PRODUKSI RUMPUT LAUT E. cotonii DENGAN METODE BUDIDAYA LONG LINE VERTIKAL SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN KOLOM AIR Lestari Lakhsmi Widowati; Sri Rejeki; Tristiana Yuniarti; Restiana Wisnu Ariyati
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 11, No 1 (2015): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.585 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.11.1.47-56

Abstract

ABSTRAK   Kualitas dan kuantitas rumput laut yang baik dan berkelanjutan merupakan hal yang masih menjadi tantangan bagi usaha budidaya. Metode budidaya danlama pemeliharaan yang tepat diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas budidaya yang berkelanjutan.Metode long line vertikal diterapkan untuk mengetahui kolom air yang dapat digunakan untuk pertumbuhan optimum rumput laut. Kualitas terbaik kandungan karaginan dilihat dari lama pemeliharaan. Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui interaksi lama pemeliharaan  dan  kedalaman terhadap produksi biomassa dan kualitas rumput laut. (2) Mengetahui lama pemeliharaan  dan  kedalaman yang terbaik terhadap produksi biomassa dan kualitas rumput laut. (3) Mengetahui kedalaman kolom air yang masih menghasilkan pertumbuhan rumput laut secara optimal. Penelitian dilakukan di perairan laut Pulau Pasir Kabupaten Brebes dengan lama pemeliharaan 45 hari dan 60 hari, serta 3 perlakuan pada kedalaman 30 cm, 60 cm, dan 90cm. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial 2 x 3. Variabel yang diamati adalah laju pertumbuhan dan kandungan karaginan.Hasil yang didapatkan yaitu laju pertumbuhan selama 45 hari pada kedalaman 30 cm, 60 cm dan 90 cm berturut-turut adalah 117%, 158%, 111%, dan pada pemeliharaan selama 60 hari adalah 198%, 182% dan 136%. Pada pemeliharaan 45 hari laju pertumbuhan harian pada kedalaman 30 cm, 60 cm dan 90 cm berturut-turut adalah 2,26%/hari, 2,10%/hari dan 1,66%/hari, dan pada pemeliharaan 60 hari adalah 1,82%/hari, 1,73%/hari dan 1,43%/hari. Dari segi kualitas dilihat pada kandungan karaginan menghasilkan rata-rata karaginan 76,3% pada pemeliharaan 45 hari dan 96,3% pada pemeliharaan selama 60 hari. Kesimpulan yang diambil alah bahwa (1) Kedalaman dan lama pemeliharaan  memberikan pengaruh terhadap produksi biomassa dan kandungan karaginan rumput laut. (2) Produksi biomassa tertinggi dihasilkan pada pemeliharaan selama 45 hari pada kedalaman 30 cm dengan pertumbuhan harian 2,26 %/hari dan kedalaman 60 cm  dengan laju pertumbuhan 2,10 %/hari. Kandungan karaginan rata-rata sebesar 96,3% didapatkan pada pemeliharaan selama 60 hari. (3) Kedalaman optimal untuk pemeliharaan rumput laut dengan metode longline vertikal adalah sampai dengan 60cm.   Kata kunci : long line vertikal, E. cottoni, karaginan   ABSTRACT   Good quality, quantity and sustainable still a challenge for aquaculture. The right method and duration of cultivation is expected to be one of the solutions to produce a sustainable quantity and quality of seaweed culture. Long line vertical method is applied to find out the column of water that can be used for optimum growth of seaweed. The best quality of carrageenan content was observed in duration of cultivation. The purpose of the study was (1) To find out the interaction between duration of cultivation and depth for the production of biomass and quality of seaweed. (2) To know the best duration of cultivation and depth for production of biomass and quality of seaweed. (3) To find out the depth of the water column which still produces the growth of seaweed optimally. Research conducted in sea water at Pulau Pasir, Brebes Regency with duration of cultivation were 45 days and 60 days, with 3 treatments at thedepth of 30cm, 60cm, and 90cm . Each treatment was repeated three times. The research used 3 x 2 factorial design. The observed variablewere growth rate and carrageenan content. The results are obtained, relative growth rate for 45 days at a depth of 30 cm, 60 cm and 90 cm was 117%, 170%, 110%, and for duration of cultivation  60 days was 187%, 185% and 136%. In 45 days duration of cultivation, the  of specific growth rate at depth of 30 cm, 60 cm and 90 cm was 2.26%/day, 2.10%/day and 1.66%/day, and on duration of cultivation 60 days is 1.82%/day, 1.73% and 1.43%/day. In terms of the quality of seaweed the average of karaginan content was 76.3% in 45 days duration of cultivation  and 96.3% on 60 days duration of cultivation . The conclusions were (1) The depth and period of cultivation influence the production of biomass and karaginan content of seaweed. (2 The highest biomass production on 45 days period of cultivation at a depth of 30 cm with specific growth rate of 2.26%/day and in depth of 60 cm with specific growth rate of 2.10%/day The content of carageenan an average of 96.3% obtained on maintenance for 60 days. Optimal depth for the maintenance of seaweed with vertical longline method is up to 60 cm.  Keywords : long line vertikal, E. cottoni, karaginan 
ANALISIS KARAKTER REPRODUKSI DAN PERFORMA BENIH HIBRID IKAN NILA PANDU F6 DENGAN IKAN NILA NILASA (Oreochromis niloticus) Analysis of the Character Reproduction and Seed Hybrid Performance 0f Tilapia Fish F6 Pandu with Nilasa Tilapia (Oreochromis niloticus) Dio Patria Yustysi; Fajar Basuki; Titik Susilowati; Tristiana Yuniarti
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 12, No 1 (2016): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.704 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.12.1.19-23

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari hibridisasi ikan nila Pandu F6 dengan nila Nilasa terhadap karakter reproduksinya dan performa benih yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (Pandu F6 ♀><Pandu F6 ♂), B (Nilasa ♀><Nilasa ♂), C (Pandu F6 ♀>< Nilasa ♂), dan D (Nilasa ♀><Pandu F6 ♂). Data yang diamati meliputi fekunditas, daya tetas telur, diameter dan bobot telur, panjang dan bobot larva TL, panjang dan bobot larva lepas kuning telur, kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik, konversi pakan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan nilai terbaik pada fekunditas sebesar 1191,67 ± 239,45 butir/200 g, daya tetas telur sebesar 80,93 ± 3,90%, kelulushidupan sebesar 81,55 ± 7,54%, laju pertumbuhan spesifik sebesar 7,26 ± 0,25, konversi pakan 0,54 ± 0,02 didapatkan pada perlakuan C, akan tetapi untuk diameter dan bobot telur, panjang dan bobot larva Kuning Telur, dan panjang dan bobot larva lepas kuning telur tidak berbeda nyata. Hasil tersebut menunjukan bahwa hibridisasi (perlakuan C) memberikan pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap fekunditas, daya tetas telur, kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik, dan konversi pakan tetapi tidak berpengaruh terhadap diameter dan bobot telur, panjang dan bobot larva, dan panjang dan bobot larva lepas kuning telur.  This research aims to know the influence of hybridization tilapia fish Pandu F6 with nila Nilasa against the character of the reproduction and seed performance. This research was conducted with the experimental method using Random Design complete (RAL) with 4 treatments and three replicates. The treatments in this study: the treatment A (Pandu F6 F6 ♀ >< Pandu ♂), B (Nilasa ♀>< Nilasa ♂), C (Pandu F6 ♀>< Nilasa ♂), and D (Nilasa ♀ >< Pandu F6 ♂). The observed data covering fecundity, hatching rate, egg size, yolk sack larva length and weight, length and weight of the egg yolk off larvae, survival rate, specific growth rate, feed conversion rate, and water quality. The results showed the best value on the fecundity of 1191.67±239.45 eggs/200 g, Hatching rate 80.93 ± 3.90%, Survival rate of 81.55 ± 7.54%, specific growth rate of 7.26 ± 0.25, conversion fodder 0.54 ± 0.02 obtained at the treatment C, but for the diameter and weight of egg, larval length and weight TL, and the length and weight of the yolk egg off larvae for each treatment do not differ markedly. The results showed that hybridization (treatment C) gives a real influence (P < 0.05) of fecundity,hatching rate, survival rate but not with the egg size, larva weight and length, and the length and weight of larvae off yolk. Water quality on the spawning, hatching eggs and larvae found on the maintenance of a decent range for tilapia fish farming  
PENINGKATAN PRODUKSI BIOMASSA SIDAT (Anguilla bicolor) MELALUI PEMANFAATAN FERMENTASI PAKAN DAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus sp) (Production increase of Anguila Biomass by using food fermentation and earth worms flour) Diana Chilmawati; Suminto Suminto; Tristiana Yuniarti
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 12, No 2 (2017): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.516 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.12.2.86-92

Abstract

 Sidat (Anguilla bicolor) merupakan jenis ikan yang pertumbuhan lambat, karena kemampuan daya cerna dan efisiensi pemanfaatan pakan sidat rendah. Salah satu usaha untuk mempercepat laju pertumbuhannya yaitu dengan memfermentasikan pakan buatan dan penambahan tepung cacing (Lumbricus sp.) untuk memperbaiki kandungan nutrisi pakan sehingga pertumbuhan sidat akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan  menentukan kombinasi fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah yang memberikan pertumbuhan, efisiensi pakan, dan kelulushidupan sidat (A. bicolor) terbaik. Elver sidat yang digunakan adalah 320 ekor dengan berat rata-rata 15±1,2 g yang dibudidayakan dalam enam belas akuarium berukuran 80 l yang diisi 40 L air dan diaerasi.  Kepadatan awal 20 ekor/akuarium. Pergantian air dilakukan setiap hari 10% dari total air dan dilakukan pemberian pakan 5% dari biomassa sidat dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, pakan yang diberikan mempunyai kadar protein >50%. Pola rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A, B, C, dan D masing-masing ditambahkan dengan tepung cacing tanah 0%, 5%, 10%, dan 15% dari total pakan yang diberikan dalam pakan buatan yang telah difermentasi. Variabel yang diukur adalah PER, SGR, EPP, FCR, dan SR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah dalam pakan berbentuk pasta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan (RGR) ,efisiensi pakan (EPP) dan rasio konversi pakan (FCR) namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan (SR) sidat (A. bicolor) dan kombinasi fermentasi pakan buatan dan penambahan tepung cacing tanah dengan dosis 5% (perlakuan B) memberikan pertumbuhan, efisiensi pakan, dan rasio konversi pakan sidat (A. bicolor) terbaik. Kualitas air pada media pemeliharaan masih pada kondisi layak untuk budidaya sidat. The elver of Anguilla bicolor is the kind of fish that the late growth, due to low in digestability and inefficiency to the feed utilization. One of the solutions to accelerate the growth rate is by adding earthworm powder (Lumbricus sp.) and the fermented artificial feed to improve feed nutrition content so the increasing growth. The obyective of this research was to know the effect of  fermented artificial feed and the addition of earthworm powder in pasta artificial feed on the best of growth, feed utilization, and survival rate of A. bicolor in the culture. Elvers of 320 individuals  with an average weight of 15 ± 1.2 g were cultivated in sixteen of  the  circular aquarium with 80 L in volume. Every aquarium was added 40 L of tap water and weekly aeration with initial density of 20 individuals/aquarium.  Everyday was changed 10 % of tap water and added the pasta artificial feed 5 % of elver body weight for three time feeding habit per day with protein content of  >50%.  The treatments were designed by using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replicates.  The culture of treatments A was not added  earthworm powder in the fermented pasta artificial feed. Treatments of B, C, and D were added by earthworm powder of 5 %, 10 %, and 15 % in the fermented pasta artificial feed, respectively.  The variables measured were PER, SGR, EPP, FCR, and SR.  The result showed that the artificial feed with different protein levels highly significant influenced (P<0,05) on the RGR, EPP, and FCR, and there was no significant influences (P>0,05) on the SR of elver.  The treatment B (5 % of earthworm) however showed the best one treatment dosage for elvers growth rate than the other treatments. Water quality in culture media was still in decent condition for the cultivation of eels.  
DEPOSIT STRUCTURE CHARACTER CaCO ON THE SHELLS OF SCALLOP (Amusium pleuronectes) AS BIO-INDICATORS OF ENVIRONMENTAL CONDITIONS IN THE BATANG WATERS Ristiawan Agung Nugroho; Pinandoyo Pinandoyo; Tristiana Yuniarti; Vivi Endar Herawati
AQUASAINS Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.519 KB)

Abstract

The objectives are :(1) Measurement of the character structure of CaCO3 deposit on simping’sshells, (2) Identifying Environmental Conditions of simping in Batang. The study will be conducted exploratory descriptive method (non-experimental).  The results showed as morphometric’s measurement, there’s no difference in the population growth of simping in Batang from 2003 to current. Based of analysis of the hue-saturation value which is the phenotype of CaCO3 biomineralization mechanism that is deposited in the shell, showed that the biological potency (early-stage) of the character of the population’s simping growth in Batang is better than the Brebes’s population as a comparison. Conditions of natural habitat in Brebes relatively better, so that CaCO3 deposits is better also.Based on those results, efforts to provide science and technology inputs to support the preservation of aquaculture activities is to engineer a better environment to support the genetic potential to convert to a more optimum growth rate.  Another thing that can do is to optimize the genetic potential of Batang’s simping as selective-breeding material in marine culture. It is expected that these strategies can be used to overcome the problem of limited production scallop in northern coast of Central Java in order to meet the needs of the market potential through mariculture activities.
The Effect of Tuba Root Extract (Derris elliptica) with Different Dosage on Survival Rate and Blood Profiles for Broodstock of Tilapia (Oreochromis niloticus) in a Closed Transport System Kahan Dwi Supardi; Desrina Desrina; Tristiana Yuniarti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 1 (2022): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i1.10644

Abstract

Fish transportation activity is one of the important components in providing quality broodstock of tilapia. The study was conducted to determine the effect of extract tuba root on the blood profiles and survival of nile tilapia broodstock (Oreochromis niloticus) and also to determine the optimal dose of extract tuba root to produce the highest survival value of nile tilapia broodsctock. The fish used in this study were broodstock from Kendal, Central Java, with a wight 104±4.96 gram. The research method used was a complete randomized design experimental method (RAL) with 5 treatments and 3 replications. The doses of extract tuba root were A (0 ppm), B (0.05 ppm), C (0.1 ppm), D (0.15 ppm) and E (0.2 ppm). The density of tilapia broodstock in each bag is 10 individuals with a transport time of 10 hours. The parameters measured included length of time to faint, time to recover to consciousness, blood profiles (erythrocytes, leukocytes and hemoglobin), survival rate and water quality. The addition of extract tuba root with different doses did significantly affect (P<0.05) the survival rate and leukocytes of nile tilapia broodstock after transportation, but not significantly on erythrocytes and hemoglobin. The highest SR value was treatment D (0.15 ppm) of 96.67% during transportation.
PENGGUNAAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana) SEBAGAI ANTIBAKTERI UNTUK MENGOBATI INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Latifah Apriliana Maisyaroh; Titik Susilowati; Alfabetian Herjuno Condro Haditomo; Tristiana Yuniarti; Fajar Basuki
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3021

Abstract

Ikan nila (O. niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar ekonomis penting. Salah satu kendala utama dalam kegiatan budidaya adalah adanya penyakit, diantaranya Motile Aeromonas Septicema (MAS) yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Sekarang ini, penanganan penyakit lebih diutamakan menggunakan obat herbal. Ekstrak kulit buah manggis diduga mengandung senyawa antibakteri yang mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan kelulushidupan ikan Nila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak kulit buah manggis terhadap kelulushidupan ikan nila yang diinfeksi A. hydrophila. Sebanyak 120 ekor ikan Nila dengan panjang rata-rata 8,55±0,50 cm digunakan pada penelitian ini. Ikan diinfeksi bakteri A. hydrophila sebanyak 0,1 mL secara intramuscular dengan kepadatan 108 CFU/mL. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan yaitu perlakuan A (0 mg/L, B (500 mg/L), C (600 mg/L) dan D (700 mg/L). Setelah munculnya gejala klinis, ikan dilakukan perlakuan perendaman dengan ekstrak kulit manggis selama 4 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman ekstrak kulit buah manggis berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kelulushidupan ikan nila. Perlakuan terbaik ditunjukan pada perlakuan D (700 mg/L) dengan prosentasi kelulushidupan sebesar 76,67±15,28.
Perkembangan Gonad Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dengan Penyuntikan Estradiol 17β Dosis Berbeda Tristiana Yuniarti; Titik Susilowati; Fajar Basuki; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho; Anis Marfuah
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 4, No 2 (2021): JKPT Desember 2021
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v4i2.10789

Abstract

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) adalah salah satu ikan endemik yang potensial untuk dikembangkan. Benih ikan nilem pun banyak dimanfaatkan sebagai ikan terapi. Ikan nilem tergolong ikan yang memijah tergantung musim, sehingga perlu adanya teknologi pengelolaan induk untuk meningkatkan perkembangan gonad. Salah satunya adalah dengan manipulasi hormonal melalui pemberian hormon estradiol 17β. Hormon estradiol 17β berperan penting dalam proses vitelogenesis dan perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon estradiol 17β terhadap perkembangan gonad ikan nilem dan dosis terbaiknya. Hewan uji menggunakan 48 ekor ikan nilem (O. hasselti) dan berat ±100 gram dengan umur 10 bulan yang sudah memasuki TKG III. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis estradiol yang digunakan yaitu A (0 µg/kg), B (100 µg/kg), C (200 µg/kg) dan D (300 µg/kg). Penyuntikan estradiol 17β dilakukan secara berkala pada hari 0, 10 dan 20 dengan dosis sesuai perlakuan. Respon yang diamati meliputi bobot mutlak, panjang mutlak, TKG, IKG, IHS dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan estradiol 17β dengan dosis berbeda secara berkala memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot mutlak, IKG dan IHS, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak. Perlakuan terbaik adalah perlakuan C dengan dosis estradiol 200 µg/kg yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 27,92±2,84 gram, pertumbuhan panjang mutlak 1,46±0,21 cm, IKG 18,34±1,58%, IHS 1,08±0,09% dan TKG IV pada hari ke 30.  Kualitas air media selama pemeliharaan yaitu suhu 26,7-28,4˚C, DO 3-4,0 mg/l dan pH 7-8.
Co-Authors - Desrina, - -, Linayati - Adhika Widya Putra, Adhika Widya Adimahsyaf, Nur Fadhilah Agung Sudaryono Alfabetian Harjuno Condro Haditomo Alfabetian Herjuno Condro Haditomo Anis Marfuah Arfa, Mochammad Arifianto Heraedi Aryanti, Astarini Shabrina Atikah, Hasna Aulia Andhikawati Bagus Pratama, Muhammad Ibaneza Bambang Perwito, Bambang Benediktus Rianwara Ilham Gemilang, Benediktus Rianwara Ilham Boedi Rachman Desrina, - - Dewi Nurhayati Dian Afdelima Sibarani, Dian Afdelima Diana Chilmawati Diana Rachmawati Dicky Harwanto Dio Patria Yustysi Dyhar Rachmawati, Dyhar Erlangga, Muhammad Zufar Fajar Basuki Faramida, Richa Na’imatul Fitriyatus Shoimah Himawan, Asrul Huda, Rachmat Nurul Iman Ihsanudin Indreswari, Annisa Rizkia Istiyanto Samidjan Janet Rizkiana Kahan Dwi Supardi Laksono Trisnantoro Larasati, Stya Latifah Apriliana Maisyaroh Lestari Lakhsmi Widowati Linayati, Linayati Luhur Moekti Prayogo Mahardhika Nur Permatasari Mohammad Bahrus Syakirin Muhamad Rifqi Nazar, Danella Austraningsih Puspa Ozan Faozi Panji Inu Kertapati Pinandoyo Pinandoyo Prasetyo, Muhammad Deny Haris Rahayu Pratiwi, Rahayu Restiana Wisnu Ariyati Ristiawan Agung Nugroho Saidunnafi, Saidunnafi Saputra, Raka Gilang Setiawan, Arif Bayu Siti Qotijah Slamet Budi Prayitno Sofi Hanif Solly Aryza Sri Hastuti Sri Hastuti Sri Rejeki Sri Rejeki Subandiyono Subandiyono Suminto Suminto Suminto, - - Suroso Suroso Syah, Ibrahim Brilian Teguh Prayoga Tita Elfitasari Titik Susilowati Tri Yusufi Mardiana Ulin Nuha, Ulin Very Luftia Azizati, Very Luftia Vivi Endar Herawati Wildah Faizati Wisnu Hadi Triwinarso Yaeni, Tri Yahya, Muhammad Zulkham Yundari, Yundari