Claim Missing Document
Check
Articles

Maskulinisasi Ikan Cupang (Betta splendens) Menggunakan Propolis dengan Lama Perendaman Berbeda Atikah, Hasna; Yuniarti, Tristiana; Hastuti, Sri
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 8, No 2 (2024): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v8i2.21134

Abstract

Ikan cupang (Betta splendens) berkelamin jantan merupakan salah satu jenis ikan hias yang sangat diminati oleh masyarakat karena memiliki keunggulan pada bentuk dan warnanya. Namun, ikan jantan lebih populer sebagai hewan peliharaan estetik yang menyebabkan kondisi ini berdampak pada peningkatan permintaan dan menimbulkan masalah terkait pengendalian populasi berjenis kelamin jantan. Upaya untuk memperoleh persentase jantan dapat dilakukan dengan maskulinisasi perendaman embrio dalam propolis yang terdiri dari chrysin yang dalam penelitian sebelumnya memiliki banyak hormon testosteron yang mengarahkan kelamin menjadi jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 Mei – 16 Juli 2023 di Tlogo Betta Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pengaruh lama waktu perendaman yang berbeda, yaitu perlakuan A (0 jam), B (20 jam), C (24 jam), D (28 jam), dan E (32 jam). Bahan uji yang digunakan yaitu embrio ikan cupang fase bintik mata, larutan propolis 100µL/L, dan ethanol 98%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase jantan dan betina, sedangkan kelulushidupan tidak berpengaruh nyata (P>0.05). Hasil perendaman embrio dalam propolis dengan lama waktu perendaman yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap persentase kelamin jantan dan betina ikan cupang serta lama waktu perendaman yang terbaik adalah pada perlakuan C dengan lama waktu perendaman 24 jam menghasilkan persentase kelamin jantan sebesar 65,35%.
The Effect of Different Doses of Citronella Oil (Cymbopogon citratus) as Anesthetic for Prospective Tilapia Broodstock (Oreochromis niloticus) in Closed Transportation System Aryanti, Astarini Shabrina; Harwanto, Dicky; Yuniarti, Tristiana
Journal Omni-Akuatika Vol 18, No 2 (2022): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2022.18.2.987

Abstract

Anesthesia of fish with citronella oil in a closed transportation system has never been tested on prospective tilapia broodstock. The broodstocks transportation activities are to ensure survival and keep the reproductive stages undisturbed and safe to the destination. This study aims to determine the effect and the best dose on anesthesia with citronella oil for prospective tilapia broodstock in closed transportation systems. The research was conducted on 27 April – 4 May 2021 at Fish Seed Hall Potrobangsan, Magelang. The test material used citronella oil with a fish density of 10 fish/6 liters per bag. The experimental design used was a completely randomized design with five treatments and three replications with doses of citronella oil, namely A (0 mL/L as control); B (0,05 mL/L), C (0,10 mL/L); D (0,15 mL/L); and E (0,20 mL/L). Fish were transported for 13 hours with artificial simulation. Parameters observed were fish behavior during anesthesia, time to faint and recover, survival, water quality, blood glucose, blood profile (erythrocytes, leukocytes and hemoglobin), Hepatosomatic Index and Gonadosomatic Index. Behavior during anesthesia showed that the operculum slowed down, response weakened and swimming balance was lost. Different dose of citronella oil had a significant effect on survival, blood glucose, erythrocytes, and leukocytes, but had no significant effect on hemoglobin, Hepatosomatic Index (HSI) and Gonadosomatic Index (GSI). The best dose of citronella oil was 0.10 mL/L with an average survival of 93.33%.Keywords: anesthesia, citronella, tilapia, broodstock, transportation
Perendaman telur ikan koi (cyprinus rubrofuscus) dalam susu kambing etawa dengan dosis berbeda terhadap telur tidak lengket dan daya tetas telur Bagus Pratama, Muhammad Ibaneza; Yuniarti, Tristiana; Rejeki, Sri
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 9, No 1 (2025): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v9i1.26197

Abstract

Distribusi oksigen seringkali terganggu karena sifat telur ikan koi yang adhesif, sehingga mengganggu perkembangan embrio, serta berakibat pada kegagalan penetasan telur. Susu kambing etawa mengandung lemak yang dapat mendegradasi glIkoprotein, sehingga mengurangi sifat adhesif telur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman telur ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) dalam susu kambing etawa dengan dosis berbeda terhadap telur tidak lengket dan daya tetas telur, serta mengetahui  dosis yang memberikan hasil terbaik. Bahan uji, yaitu telur ikan koi sebanyak 15 g  yang setiap ulangannya 1 g telur (252-258 butir) dan susu kambing etawa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan RAL 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah dosis susu kambing etawa, yaitu 0 g/L, 5 g/L, 10 g/L, 15 g/L dan 20 g/L yang direndam selama 25 menit. Data yang diamati, meliputi persentase telur tidak lengket, FR, HR, dan SR. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa perendaman telur ikan koi (Cyprinus rubrofuscus)  dalam susu kambing etawa berpengaruh  nyata (P<0,05) terhadap persentase telur tidak lengket  dan daya tetas telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur yang direndam dalam dosis P5 (20 g/L) memberikan efek terbaik, yaitu telur tidak lengket 72,17±1,12%, FR 73,60±1,16, HR 82.32±1,94%, SR 92,49 ± 2,27.
PENGARUH PERBEDAAN TEMPAT IMPLANTASI TERHADAP MODEL INTI, PERTUMBUHAN DAN SINTASAN KERANG AIR TAWAR Margaritifera sp Rachman, Boedi; Yuniarti, Tristiana
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 4, No 1 (2008): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.037 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.4.1.15-20

Abstract

Beberapa masalah yang menghambat produksi mutiara tawar diantaranya kurang diketahuinya tipe kerang yang digunakan, jenis penyakit yang menyerang saat pemeliharaan, serta penguasaan tehnik produksi secara matang yang meliputi cara operasi dalam penempatan inti. Melihat potensinya untuk perhiasan bernilai tinggi, perlu dilakukan penelitian tentang tehnik implantasi (penempatan inti) yang tepat pada beberapa tempat dalam tubuh kerang. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1). Implantasi diluar garis pallial line , 2). Implantasi didalam garis pallial line dan 3). Implantasi pada rongga kaki. Pada saat dilakukan implantasi, kisaran bobot rata – rata individu kerang yang diimplan antara 74,13 gram sampai82,07 gram. Kepadatan pemeliharaan adalah 5 ekor per koja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implantasi pada tempat yang berbeda menghasilkan model mutiara yang berbeda pula. Pada perlakuan 1, model mutiara yang dihasilkan adalah barouqe (perahu terbalik), perlakuan 2 blister (setengah bulat) sedangkan perlakuan 3 around (mendekati bulat sempurna).Sedangkan dari pengamatan pertumbuhan kerang memperlihatkan bahwa pertumbuhan terbesar bobot rata – rata individu kerang yang diamati terdapat pada perlakuan 1 (194,60 gram) dan sintasan tertinggi dicapai pada perlakuan 2 (74%). Kata kunci : Margaritifera sp, implantasi, pertumbuhan, sintasan
PENERAPAN SUPLEMENTASI ASAM AMINO METIONIN DALAM PAKAN SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PRODUKSI PEM BUDIDAYA LELE SANGKURIANG DESA TAMBAKSARI, KECAMATAN ROWOSARI, KABUPATEN KENDAL Rachmawati, Diana; Elfitasari, Tita; Yuniarti, Tristiana
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i1.2249

Abstract

The success of fish farming is largely determined by the availability of quality feed that not only contains protein that meets the needs of the fish, but also contains a complete amino acid profile. The problem faced by catfish farmers Sangkuriang Sido Makmur Tambaksari Village, Rowosari District, Kendal District, which is a partner of the community service activity of the Community Superior Commodity Strengthening (PKUM) scheme is the still low efficiency of feed utilization so that feed costs are high, almost 60% of the total production costs. This is because soybeans as a source of vegetable protein in feed have limited methionine amino acid content. One effort to overcome partner problems is to apply methionine amino acid supplementation in feed to improve feed quality. The method of community service activities of the PKUM scheme consists of several stages, namely socialization, training, application of technology, mentoring and evaluation, and sustainability. The purpose of this PKUM scheme community service activity is to assist partners in solving problems so that feed utilization efficiency increases, fish growth increases, feed costs decrease and partner income increases. From the results of the PKUM scheme community service activities, it shows that the increase in the efficient value of feed utilization is 75%, fish growth is 4.2%/day, feed costs decrease to 50% of the total production costs, Sangkurian catfish production increases to 2,050 kg/cultivation cycle and partner income increases to Rp.8,750.-00/cultivation cycle. The results of the PKUM scheme community service activities can be concluded that the application of methionine amino acid supplementation in feed can increase the efficiency of feed utilization, the growth of Sangkuriang catfish, reduce feed costs and increase the income of partner members
The effect of supplementary feeding with cabbage (Brassica oleracea L.) at different time intervals on the growth of gourami fish (Osphronemus goramy) Syah, Ibrahim Brilian; Nugroho, Ristiawan Agung; Yuniarti, Tristiana; Andhikawati, Aulia
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 9, No 2 (2025): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v9i2.27832

Abstract

Ikan gurami (Osphronemus goramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke seluruh perairan Asia Tenggara dan Cina. Pertumbuhan produksi ikan gurami yang meningkat berbanding lurus dengan biaya pakan yang tinggi, oleh karena itu upaya untuk menekan biaya produksi pakan ikan gurami (Osphronemus goramy) dapat dilakukan melalui perbaikan kombinasi pakan yang mampu menghasilkan pertumbuhan ikan secara optimal dengan cara pemberian pakan tambahan kubis yang mudah didapatkan dan berharga murah dengan interval waktu yang berbeda terhadap pembesaran ikan gurami (Osphronemus goramy). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan tambahan kubis dengan interval waktu pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan gurami dan mengetahui  interval waktu pemberian terbaik pakan tambahan kubis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan 3 kali ulangan dengan pemberian pakan dengan interval waktu yaitu A (interval waktu 0 hari), B (1 hari), C (2 hari) dan D (3 hari). Ikan uji yang digunakan yaitu ikan gurami ukuran rata-rata 8,9±0,1 cm dengan bobot rata-rata 10,5±0,24 gram/ekor. Wadah pemeliharan ikan gurami menggunakan hapa berukuran (1x1x1 m). Padat tebar per hapa 30 ekor/m2 dengan lama pemeliharaan 42 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan tambahan kubis dengan interval waktu yang berbeda terhadap pembesaran ikan gurami hanya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total konsumsi pakan (TKP) pada perlakuan A (0 hari) yang menghasilkan TKP (511,6±37,8gr), namun tidak berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan relatif (RGR), pertumbuhan bobot dan panjang mutlak serta kelulushidupan (SR). Kualitas air menunjukan cukup optimal dengan hasil suhu 21-28,4℃, pH 7-8,5 dan DO 2,6-9 mg/L.
Efektivitas Anestesi Dengan Penambah Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.) dalam Media Untuk Transportasi Basah Ikan Nila (Oreochromis niloticus) -, Linayati -; Mardiana, Tri Yusufi; Syakirin, Muhammad Bahrus; Rifqi, Muhamad; Prayogo, Luhur Moekti; Yuniarti, Tristiana; Permatasari, Mahardhika Nur
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 24 No. 2 (2025): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandotan leaves have the potential to be used as a natural anaesthetic for fish transportation. The objective of this study was to determine the effectiveness and optimal concentration of bandotan leaf extract (Ageratum conyzoides L.) on the survival of tilapia during wet transportation. This study employed a completely randomised design (CRD) with four treatments of bandotan leaf extract: P0 (Control), P1 (250 mg/3L), P2 (300 mg/3L), and P3 (350 mg/3L), each repeated three times. The test subjects were tilapia fingerlings transported in a wet transport system for 6 hours. The optimal dose of bendotan leaf extract was found to be P1 (250 mg/3L) with an induction time of 40 minutes, a recovery time of 5.5 hours, and a survival rate (SR) of 98.04±3.39%. Water quality during transport was within tolerable conditions for tilapia, with temperature ranging from 26–27.2 °C, pH from 7.43–7.66, and dissolved oxygen (DO) from 0.7–1.2 mg/L. Keywords: anaesthesia, bandotan leaves, tilapia, survival rate, wet transport
Performan Kecernaan Protein, Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan, Dan Kelulushidupan Benih Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var. Sangkuriang) Melalui Penambahan Asam Amino Lisin Dalam Pakan Buatan Rachmawati, Diana; Samidjan, Istiyanto; Yuniarti, Tristiana
Pena Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 23 No. 1 (2024): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v23i1.3753

Abstract

Lisin merupakan asam amino pembatas dalam pakan dikarenakan sumber protein nabati  yang digunakan sebagai bahan  penyusun pakan defisiensi lisin.  Kekurangan asam amino menyebabkan penurunan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan. Tujuan penelitian  ini adalah mengkaji penambahan lisin pada pakan buatan terhadap kecernaan protein, efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, dan kelulushidupan benih lele Sangkuriang. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah lele Sangkuriang stadia pembesaran memiliki bobot rata-rata 6,48±0,22 g/ekor. Pakan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa pakan buatan berbentuk pellet dengan kandungan protein 31% yang ditambahkan lisin yaitu perlakuan A (0 %/kg pakan), B (0,5 %/kg pakan), C (1,0/kg pakan) dan D (1,5 %/kg pakan). Parameter yang diamati meliputi kecernaan protein (ADCp), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio konversi pakan (FCR), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan lisin pada pakan dapat meningkatkan ADCp, EPP, FCR, PER, dan RGR. Parameter kualitas air selama penelitian menurut literatur masih layak untuk budidaya lele Sangkuriang. Dosis lisin 1,0 %/kg pakan merupakan dosis terbaik penambahan lisin pada pakan menghasilkan nilai ADCp, EPP, FCR, PER, dan RGR tertinggi sebesar 70,18±0,28, 71,02±0,15, 1,32±0,10,  3,06±0,13 dan 2,87±016%/hari.
THE EFFECT OF THYROXINE HORMONE AND RECOMBINANT GROWTH HORMONE (RGH) SOAKING ON THE RATE OF EGG YOLK ABSORPTION AND GROWTH OF TAWES FISH (Barbonymus gonionotus) Yuniarti, Tristiana; Hastuti, Sri; Nugroho, Ristiawan Agung; Basuki, Fajar; Chilmawati, Diana; Saputra, Raka Gilang
Indonesian Aquaculture Journal Vol 20, No 1 (2025): (June, 2025)
Publisher : Agency for Marine and Fisheries Extension and Human Resources

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/iaj.20.1.2025.37-47

Abstract

Tawes fish (Barbonymus gonionotus), also known as lampan, is an indigenous freshwater species with significant economic value and cultivation potential. However, suboptimal growth remains a common challenge in aquaculture. Hormonal treatments such as thyroxine and rGH are known to enhance metabolic processes, potentially improving egg yolk absorption and larval growth. This study aimed to evaluate the effects of thyroxine and rGH hormone immersion on the rate of egg yolk absorption and development of newly hatched tawes fish larvae. The experimental design employed a CRD with four treatments and three replications: A (thyroxine 0 mg/L + rGH 2.5 mg/L), B (thyroxine 0.1 mg/L + rGH 0 mg/L), C (thyroxine 0 mg/L + rGH 2.5 mg/L), and D (thyroxine 0.1 mg/L + rGH 2.5 mg/L), with hormone immersion conducted for 60 minutes. The results demonstrated that the combined immersion of thyroxine and rGH significantly (P <0.05) improved the absolute weight gain, absolute length increment, and survival rate of tawes fish larvae. The highest values for absolute weight (0.043±0.002 g) and length (12.77±0.15 mm) were observed in treatment D (thyroxine 0.1 mg/L + rGH 2.5 mg/L), while the best survival rate (70.00±2.00%) was recorded in treatment A (thyroxine 0 mg/L + rGH 2.5 mg/L). These findings suggest that the combined use of thyroxine and rGH can effectively enhance the early growth and development of tawes fish larvae.
Co-Authors - Desrina, - -, Linayati - Adhika Widya Putra, Adhika Widya Adimahsyaf, Nur Fadhilah Agung Sudaryono Alfabetian Harjuno Condro Haditomo Alfabetian Herjuno Condro Haditomo Anis Marfuah Arfa, Mochammad Arifianto Heraedi Aryanti, Astarini Shabrina Atikah, Hasna Aulia Andhikawati Bagus Pratama, Muhammad Ibaneza Bambang Perwito, Bambang Benediktus Rianwara Ilham Gemilang, Benediktus Rianwara Ilham Boedi Rachman Desrina, - - Dewi Nurhayati Dian Afdelima Sibarani, Dian Afdelima Diana Chilmawati Diana Rachmawati Dicky Harwanto Dio Patria Yustysi Dyhar Rachmawati, Dyhar Erlangga, Muhammad Zufar Fajar Basuki Faramida, Richa Na’imatul Fitriyatus Shoimah Himawan, Asrul Huda, Rachmat Nurul Iman Ihsanudin Indreswari, Annisa Rizkia Istiyanto Samidjan Janet Rizkiana Kahan Dwi Supardi Laksono Trisnantoro Larasati, Stya Latifah Apriliana Maisyaroh Lestari Lakhsmi Widowati Linayati, Linayati Luhur Moekti Prayogo Mahardhika Nur Permatasari Mohammad Bahrus Syakirin Muhamad Rifqi Nazar, Danella Austraningsih Puspa Ozan Faozi Panji Inu Kertapati Pinandoyo Pinandoyo Prasetyo, Muhammad Deny Haris Rahayu Pratiwi, Rahayu Restiana Wisnu Ariyati Ristiawan Agung Nugroho Saidunnafi, Saidunnafi Saputra, Raka Gilang Setiawan, Arif Bayu Siti Qotijah Slamet Budi Prayitno Sofi Hanif Solly Aryza Sri Hastuti Sri Hastuti Sri Rejeki Sri Rejeki Subandiyono Subandiyono Suminto Suminto Suminto, - - Suroso Suroso Syah, Ibrahim Brilian Teguh Prayoga Tita Elfitasari Titik Susilowati Tri Yusufi Mardiana Ulin Nuha, Ulin Very Luftia Azizati, Very Luftia Vivi Endar Herawati Wildah Faizati Wisnu Hadi Triwinarso Yaeni, Tri Yahya, Muhammad Zulkham Yundari, Yundari