Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT : PRODUKSI DAN PEMBAGIAN HAND SANITIZER KEPADA MASYARAKAT TERDAMPAK COVID 19 SEKITAR KAMPUS UMJ Tri Yuni Hendrawati; Ratri Ariatmi Nugrahani; Ismiyati Ismiyati; Helfi Gustia; Yustinah Yustinah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.3.2.71-76

Abstract

Aloe vera merupakan tanaman pertanian daerah tropis yang berpeluang besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agribisnis. Produksi tananaman Aloe vera cukup tinggi, dan sudah mulai dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan menjadi bahan baku industri. Aloe vera memiliki kandungan zat nutrisi seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, protein dan komponen lain. Selain itu juga memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan, seperti sumber vitamin A dan C sebagai antioksidan untuk memerangi radikal bebas, sumber kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, serat, pektin dan air. Dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu di dalamnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Dimana menghadapai pandemic Corona Virus Disease 19 (Covid-19) dibutuhkan banyak handsanitizer guna menjaga kebersihan diri sehingga mampu mengurangi kemungkinan terinfeksi virus tersebut. Handsanitizer berbahan aloevera gel menjadi favorit dikalangan masyarakat karena mudah diolah sendiri dan cenderung aman.  Berdasar permasalahan ini maka perlu dilaksanakan pembuatan dan pembagian handsanitizer aloevera gel kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk keperdulian terhadap penanggulangan covid 19. Adapun sebagai Mitra program Pengabdian Masyarakat adalah PT. Agriland Agro Sinergi selaku pemilik kebun Aloe vera. Selain itu Mitra yang dilibatkan adalah PT. Zekindo yang merupakan mitra produksi handsanitizer. Mitra sasaran pembagian handsanitizer adalah Aisyiah UMJ, Ojek Online, Pedagang sekitar UMJ, Satpam Kompleks, RS/Klinik terdekat UMJ. Tujuan kegiatan, pengabdian masyarakan diantaranya adalah penanganan new normal pandemi covid-19 dengan memproduksi dan membagikan handsanitizer gratis kepada kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan
REKAYASA MODEL LAJU PENGERINGAN PADA PROSES MASERASI DAUN SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) DENGAN PELARUT ETANOL Fitri Nuryani; Yustinah Yustinah; Ismiyati Ismiyati; Ratri Ariatmi Nugrahani
JURNAL KONVERSI Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.1.6

Abstract

Tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional (obat herbal), salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat adalah sukun (Artocarpus altilis). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, daun sukun mengandung flavonoid yang sifatnya sebagai antibakteri. Tujuan penelitian adalah: mendapat waktu pengeringan daun sukun yang optimal, mendapatkan nilai laju pengeringan daun sukun, mendapatkan ekstrak daun sukun dengan proses maserasi, dan mendapatkan pengaruh waktu maserasi terhadap kadar flavonoid dalam ekstrak daun sukun. Penelitian dengan di awali proses persiapan bahan, yaitu daun sukun dikeringkan di oven dengan suhu 35 oC dengan variasi waktu pengeringan yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 Jam. Selanjutnya dilakukan ektraksi daun sukun secara maserasi dengan pelarut etanol. Proses ekstraksi dengan variasi waktu ekstraksi 24, 30, 36, 42, dan 48 jam, sehingga didapat ektraks daun sukun. Hasil ekstrak daun sukun dilakukan analisa : uji kadar air, rendemen, pH, viskositas, dan organoleptis. Hasil penelitian pada proses pengeringan di dapat, semakin lama waktu pengeringan maka semakin menurun laju pengeringannya.  Sedangkan pada proses ekstraksi, flavonoid terbesar pada waktu maserasi 42 jam dengan kadar flavonoid rata-rata sebesar 18,051 ppm
PENGARUH PENAMBAHAN THICKENER POLY URETHANE PADA PRODUK POLIMER DISPERSI TERHADAP PARTIKEL DISTRIBUSI POLIMER Wahid Arinanto Nugroho; Cheppy Asnadi; Yustinah Yustinah
Jurnal Konversi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.2.8

Abstract

Polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun secara berulang dari unit molekul (disebut monomer). Dispersi polimer didefinisikan sebagai sistem yang memiliki fase kontinu berupaliquid dan fase terdispersi berupa padatan, dalam hal ini polimer merupakan fasa terdispersi. Ukuran partikel memengaruhi sifat suatu polimer dispersi dan dapat menjadi indikator kualitas suatumaterial, sedangkan thickener response merupakan nilai respon sampel setelah ditambahkan thickener atau pengental yang diukur menggunakan alat viskometer Brookfield. Pada penilitianmenyajikan analisa pengaruh penambahan thickener dengan variasi ukuran partikel distribusi polimer. Berdasarkan hasil pengujian, ukuran partikel dispersi polimer mempengaruhi thickener response. Semakin besar ukuran partikel dispersi polimer maka nilai thickener response semakin kecil, jika ukuran partikel dispersi polimernya kecil maka nilai thickener response akan semakin besar. Pada sampel A1 memiliki ukuran partikel 141 nm dengan nilai thickener response 27156 mPa.s sedangkan pada sampel A10 memiliki ukuran partikel 124 nm dengan nilai thickener response 52450 mPa.s. Dengan demikian nilai ukuran partikel berbanding terbalik dengan nilai thickener response.
Pelatihan Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Padat di SMK Jayabeka 02 Karawang Yustinah Yustinah; Athiek Sri Redjeki; Fatma Sari; Sampor Ali; Sarah Fauziah; Wike Maylani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 4 (2023): July
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8183166

Abstract

Minyak goreng banyak digunakan di masyarakat dalam kehidupan di rumah tangga maupun dalam usaha kuliner. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang pada suhu tinggi (160-180 oC) disertai adanya kontak dengan udara dan air dalam bahan yang digoreng pada saat  proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi pada minyak goreng.  Reaksi degradasi  dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang dapat menurunkan kualitas minyak goreng. Selain itu juga mengakibatkan terjadi perubahan warna minyak goreng dari warna kuning jernih menjadi warna lebih gelap. Sehingga karena reaksi degradasi tersebut membuat minyak goreng menjadi kotor dan banyak ampasnya. Pemakaian minyak goreng yang sudah kotor (minyak goreng bekas), dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang mengkonsumsinya. Hal ini mengakibatkan minyak goreng bekas akan dibuang ke lingkungan, yang mengakibatkan pencemaran baik di tanah maupun di sungai. Limbah minyak bekas dapat dikurangi dengan memanfaatan minyak goreng bekas menjadi sabun padat, yang berguna untuk mencuci baju. Pengabdian masyarakat kali ini dengan mitra SMK Jayabeka 02 Karawang. Program pelatihan pembuatan sabun padat dari minyak goreng bekas, bertujuan untuk mengurangi limbah minyak goreng bekas. Selain itu untuk meningkatkan nilai ekonomi limbah minyak goreng bekas.
Pelatihan Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Padat di SMK Jayabeka 02 Karawang Yustinah Yustinah; Athiek Sri Redjeki; Fatma Sari; Sampor Ali; Sarah Fauziah; Wike Maylani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 4 (2023): July
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8183166

Abstract

Minyak goreng banyak digunakan di masyarakat dalam kehidupan di rumah tangga maupun dalam usaha kuliner. Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang pada suhu tinggi (160-180 oC) disertai adanya kontak dengan udara dan air dalam bahan yang digoreng pada saat  proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi pada minyak goreng.  Reaksi degradasi  dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang dapat menurunkan kualitas minyak goreng. Selain itu juga mengakibatkan terjadi perubahan warna minyak goreng dari warna kuning jernih menjadi warna lebih gelap. Sehingga karena reaksi degradasi tersebut membuat minyak goreng menjadi kotor dan banyak ampasnya. Pemakaian minyak goreng yang sudah kotor (minyak goreng bekas), dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang mengkonsumsinya. Hal ini mengakibatkan minyak goreng bekas akan dibuang ke lingkungan, yang mengakibatkan pencemaran baik di tanah maupun di sungai. Limbah minyak bekas dapat dikurangi dengan memanfaatan minyak goreng bekas menjadi sabun padat, yang berguna untuk mencuci baju. Pengabdian masyarakat kali ini dengan mitra SMK Jayabeka 02 Karawang. Program pelatihan pembuatan sabun padat dari minyak goreng bekas, bertujuan untuk mengurangi limbah minyak goreng bekas. Selain itu untuk meningkatkan nilai ekonomi limbah minyak goreng bekas.
EFEKTIVITAS ADSORBEN ARANG AKTIF KULIT DURIAN (Durio Zibethinus) DAN WAKTU KONTAK TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI PEWARNA NAPHTOL LIMBAH CAIR BATIK Wike Maylani; Ismiyati Ismiyati; Yustinah Yustinah
Jurnal Teknologi Vol 15, No 2 (2023): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.15.2.247-256

Abstract

This study aims to analyze the characteristics of activated charcoal from durian shells and to determine the absorption capacity of activated charcoal from durian shells which acts as an adsorbent in reducing the concentration of naphtol dye in batik wastewater based on mass variations of activated charchoal (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%b/v) and variation of contact time (0, 25, 50, 75, and 100 in minutes). The characteristic results of activated charcoal from durian shells include a yield content 86,6%; moisture content of 9%; ash content of 13.3%; iodine absorption of 526.635 mg/g; the surface area using the methylene blue method is 456.24 m2/g and the SEM (Scanning Electron Microscope) test to determine the surface morphology of the activated charcoal. Based on the effect of the mass of activated charcoal from durian shells and contact time, the best results are obtained on a mass of 2,5%b/v of activated charchoal on durian shells and a contact time of t5 minutes to reduce the concentration of naphtol dye. In these parameters, the final concentration of naphtol dye from batik wastewater is obtained of 52,64 mg/l with a reduction percentage of naphtol dye of 79,52%.
Pengaruh Jumlah Kitosan dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Selulosa Sabut Kelapa dengan Pemplastik Gliserol Yustinah Yustinah; Syamsudin AB; Prasasty Putri Solekhah; Gitya Putri Novitasari; Fitri Nuryani; Moh Djaeni; Luqman Buchori
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 7 No. 2 September 2023: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrst.v7i2.15598

Abstract

Plastik adalah salah satu benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, namun karena sifat plastik yang sulit diuraikan, maka diperlukan bahan untuk membuat plastik yang bersifat mudah didegaradasi. Tujuan penelitian adalah untuk mencari pengaruh konsentrasi kitosan pada proses pembuatan bioplastik dari selulosa sabut kelapa. Penambahan kitosan berguna untuk memperbaiki karatetistik produk bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan metode inversi fasa, dengan variasi perbandingan massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada perbandingan  massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa sebesar 3:5, dengan karakteristik bioplastik yang dihasilkan mempunyai nilai penyerapan air 20%, nilai kuat tarik 18,1 kg/cm2, dan perpanjangan putus 18%. Hasil uji biodegradasi diperoleh semakin besar konsentrasi kitosan semakin mudah bioplastik akan terdegradasi.
Kemampuan Literasi Digital Berbasis Merdeka Belajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Semarang Yustinah, Yustinah; Hartono, Bambang
Jurnal Sastra Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has the theme of Merdeka Belajar-based Digital Literacy Skill for Indonesian Language Course at Universitas Muhammadiyah Semarang. This research analyzed the Merdeka Belajar-based Digital Literacy Skill for an Indonesian language course, starting from the planning, implementing, and evaluating stages. The subjects consisted of 1184 students of Universitas Muhammadiyah Semarang who took the Indonesian Language course. They were 291 students from the Economic Faculty, 468 students from the Health Science faculty, 123 students from the Public Health faculty, 117 students from the Medicine Faculty, 99 students from the Dental Faculty, 51 students from the Language and Foreign Culture Faculty, and 35 students of Engineering Faculty. This descriptive statistic research collected the data from Google Forms. The results showed the planning aspect achieved 56.06%; the implementation aspect 60.435, and the evaluation aspect with 62.35%. The results showed that Merdeka Belajar-based Digital Literacy Skill for Indonesian Language Course at Universitas Muhammadiyah Semarang had balanced planning, implementation, and evaluation stages or aspects. This finding proved the balanced cognitive, psychomotor, theoretical, and digital literacy skill practices based on Merdeka Belajar for an Indonesian language course.
Used Oil Refining Process by Using Green Tea Waste for Floor Cleaner With An Addition of Pineapple Skin Extract Yustinah, Yustinah; Wulandari, Qodriani Apri; Nabilah, Rifa; Arifka, Angelia Ainun
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 13, No 1 (2024): June 2024 [Nationally Accredited Sinta 2]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v13i1.48598

Abstract

Used cooking oil is a waste that is produced every day and is increasing. Used cooking oil cannot be consumed again because it contains dangerous substances that will cause disease, but it also cannot be thrown away since it will pollute the environment. Therefore, it is necessary to process used cooking oil, one of which is purification using the adsorption method. The adsorption method for used cooking oil can be derived from green dregs because greens contain antioxidants which can reduce the content of dangerous substances in used cooking oil. In this study, we used variations in adsorbent mass (10 gr, 20 gr, 30 gr, 40 gr, and 50 gr) and stirring time (25 minutes, 45 minutes, 65 minutes, 86 minutes, and 105 minutes) to obtain the highest purification results. was the best and it was found that the adsorbent mass of 50 grams of green dregs and a stirring time of 105 minutes had the best results in being able to reduce the peroxide value, air content and free fatty acids. Next, the purified used cooking oil will be processed into floor cleaning liquid soap with the addition of 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml and 10 ml of pineapple peel extract. The results of the floor cleaning soap showed that the best results were 2 ml based on the alkaline number, pH and anti-bacterial test.
Pengaruh Massa Bioadsorben dari Klobot Jagung Terhadap Penurunan Kandungan Asam Lemak Bebas (FFA), Nilai Peroksida (PV) dan Tingkat Warna Dalam Minyak Sawit Mentah (CPO) Yustinah, Yustinah; Susanty, Susanty; Hendrawati, Tri Yuni; Fithriyah, Nurul Hidayati; Cardosh, Syafira R
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2023: PROSIDING SNTKK 2023
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia as an agricultural country, produces many agricultural products. In addition to agricultural products, agricultural waste is also generated throughout the year. This agricultural waste is still underutilized. One of the efforts to utilize agricultural waste is to process agricultural waste into bioadsorbent. This study aims to study the effect of the mass of bioadsorbent from agricultural waste, namely corn husks on reducing levels of free fatty acids (FFA), peroxide value (PV) and color in crude palm oil (CPO). Clean corn husks are then mashed, after which it is reacted with NaOH to remove the lignin content and neutralized with HCl, so that a bioadsorbent is obtained. Crude palm oil is heated to 80 oC, then mixed with 2 to 10 grams of bioadsorbent according to the variables used. The mixture was stirred at 500 rpm for one hour, and the temperature was maintained at 80 oC. After the adsorption process is complete, the mixture is filtered using a vacuum pump and the filtrate is taken. The filtrate obtained was analyzed for free fatty acid content, peroxide value and color. The research resulted in the more mass of bioadsorbent used, the greater the decrease in free fatty acid levels, peroxide value and color. Using 10 g of bioadsorbent can reduce FFA levels by 41.29%, reduce PV values by 54.96% and reduce color absorbance by 29.06%.