Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Formulasi Sediaan Blush on Cream Dengan Pewarna Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdarifa): Formulation of Blush on Cream Preparations with Rosella Flower Petals Extract Colorant (Hibiscus sabdarifa) Dwi Agustina; Wisnu Cahyo Prabowo; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 14 (2021): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.365 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v14i1.602

Abstract

Blush is a type of decorative cosmetic used to give red color in the cheeks area so that the face looks prettier, fresh and dimensional. Currently there are many blush on in the market that contain hazardous chemicals. Then a blush on made from Rosella flower extract (Hibiscus sabdariffa) containing anthocyanin pigments uses as a safer dye alternative. This blush on cream formula made using Rosella flower extract with concentrations of 1%, 3%, and 5% with the resulting color of pale pink, pink and purplish pink. Evaluations test undertaken include organoleptic test, homogeneity test, spreadability test, pH test, viscosity test and stability test. The results obtained based on organoleptic test, homogeneity test, spreadability test, pH test, viscosity test shows that all three formulas entered into the required range of values.
Review: TINGKAT KEPATUHAN DAN PERILAKU SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT SAMARINDA Wisnu Cahyo Prabowo; Risna Agustina
Jurnal Riset Inossa Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54902/jri.v4i1.71

Abstract

Kota Samarinda merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Timur yang dapat dijadikan rangkuman tingkat kesehatan masyakrakat Kalimantan Timur. Aspek kepatuhan dan perilaku sosial masyarakat samarinda dalam peningkatan kesehatan sangat berhubungan dengan kebijakan pemerintah kota Samarinda melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan kota samarinda. Adanya dukungan penuh dari keluarga, pendidikan, sosial masayarakat dan lingkungan masih menjadi harapan utama dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan hidup masyarakat Samarinda. Tantangan utama dinas pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Samarinda dalam peningkatan kepatuhan dan perilaku tersebut dapat diarahkan kemasalah kesehtan utama seperti pada penggunaan obat antibiotik, pelayanan kesehatan pada masyarakat golongan lansia dan penderita penyakit kanker.
Potensi Interaksi Obat Resep Pasien Hipertensi di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah di Kota Samarinda Risna Agustina; Nurul Annisa; Wisnu Cahyo Prabowo
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2015): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v1i4.41

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh seiring bertambahnya usia, salah satunya adalah hipertensi. Pada pengobatan penyakit hipertensi untuk stadium lanjut banyak terjadi komplikasi sehingga potensi terjadinya polifarmasi sangat besar yang menyebabkan kemungkinan terjadinya interaksi obat-obat. Dalam penelitian ini dilakukan studi untuk mengetahui potensial interaksi obat-obat. Pengecekan dilakukan melalui www.drugs.comdatabase. Penelitian ini memaparkan persentase dari jenis polifarmasi dan potensi interaksi obat-obat berdasarkan tingkatan yang telah ditetapkan. Dari total 290 resep hipertensi tersebut, terdapat 17(5,86%) lembar resep dengan jumlah 1R/ yang artinya pada lembar resep tersebut tidak memiliki potensi terjadinya interaksi obat-obat dan tidak termasuk dalam kategori polifarmasi, sebesar 147 (50,69%) lembar resep termasuk dalam kategori polifarmasi minor dan sejumlah 126 (43,45%) lembar resep masuk dalam kategori polifarmasi mayor . Sedangkan jumlah lembar resep yang mengandung lebih dari 1 R/ yaitu sejumlah 273 (94,14%) lembar resep dengan rata-rata jumlah R/ pada setiap lembar resep adalah 4. Dari keseluruhan lembar resep yang memiliki potensi interaksi obat-obat, total potensial yang terjadi adalah 183 interaksi dengan rincian, interaksi minor sebesar 66(22,75%) interaksi, interaksi moderat sebesar 99 (34,13%) interaksi, dan interaksi mayor sebesar 18 (6,21%) interaksi.