Abstrak Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, merupakan salah satu wilayah penghasil kopi utama di Indonesia. Namun, pada tahun 2023 terjadi penurunan signifikan dalam produktivitas kopi akibat serangan hama Penggerek Buah Kopi (PBKo) dan tingginya harga pupuk subsidi. Untuk mengatasi tantangan ini, dilakukan program pengabdian masyarakat berbasis mahasiswa yang berfokus pada pengenalan metode pertanian organik. Program ini mencakup sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan bagi kelompok tani "Abadi" dan "Taman Tirto" untuk menerapkan budidaya kopi organik yang terintegrasi. Pelatihan meliputi pembuatan bibit kopi organik, pupuk organik dari bahan lokal, serta pengendalian hama secara hayati menggunakan Beauveria bassiana dan sarang semut. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan produktivitas dari 5,47 kuintal per hektar menjadi 6,0 kuintal per hektar pada kelompok "Abadi" dan 6,1 kuintal per hektar pada kelompok "Taman Tirto." Selain itu, serangan PBKo berhasil dikendalikan dengan penurunan kerusakan dari 60% menjadi 36% dan 34%. Program ini juga meningkatkan manajemen kelompok tani melalui pembentukan badan pengelola input organik dan sertifikasi pertanian organik, yang berkontribusi pada peningkatan keberlanjutan dan nilai ekonomi petani kopi di Desa Pace. Kata Kunci :  kopi organik;  penggerek buah kopi;  beauveria bassiana; pupuk organik;  manajemen kelompok tani AbstractPace Village, Silo District, Jember Regency, is one of the main coffee producing areas in Indonesia. However, in 2023 there was a significant decline in coffee productivity due to attacks by the Coffee Berry Borer (PBKo) pest and the high price of subsidized fertilizers. To overcome this challenge, a student-based community service program was carried out that focused on introducing organic farming methods. This program includes socialization, training, and mentoring for the "Abadi" and "Taman Tirto" farmer groups to implement integrated organic coffee cultivation. The training includes making organic coffee seeds, organic fertilizers from local materials, and biological pest control using Beauveria bassiana and ant nests. The results of the activity showed an increase in productivity from 5.47 quintals per hectare to 6.0 quintals per hectare in the "Abadi" group and 6.1 quintals per hectare in the "Taman Tirto" group. In addition, the PBKo attack was successfully controlled with a decrease in damage from 60% to 36% and 34%. This program also improves the management of farmer groups through the establishment of an organic input management body and organic farming certification, which contributes to increasing the sustainability and economic value of coffee farmers in Pace Village. Keywords: organic coffee; coffee berry borer; beauveria bassiana; organic fertilizer; farmer group management