Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Media Tanam dan Konsentrasi Aplikasi PGPR pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Labu Madu (Cucurbita moschata) Imani, Fahmi Lazuardi; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1246

Abstract

Tanaman labu madu ialah tanaman yang berasal dari keluarga Cucurbitaceae dengan kandungan nutrisi yang cukup lengkap diantaranya β-karoten, protein, karbohidrat, kalsium, vitamin B dan C. Kandungan nutrisi tersebut mampu menjadi salah satu upaya dalam mengatasi maraknya olahan pangan rendah gizi. Salah satu upaya peningkatan produksi labu madu ialah menggunakan media tanam dan konsentrasi PGPR yang tepat. Media tanam ialah tempat tumbuh dan tegaknya suatu tanaman dalam menunjang kelangsungan hidupnya, sedangkan PGPR ialah mikroorganisme hayati yang mampu memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Maret 2019 di rumah plastik Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan sembilan perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Analisis data menggunakan uji F pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan. Apabila hasil berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji BNT tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan media tanam dengan pemberian berbagai konsentrasi PGPR terhadap berbagai komponen pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu. Secara terpisah, perlakuan media tanam pupuk kandang kambing memberikan hasil paling tinggi pada pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang buah, diameter buah, bobot segar buah, bobot kering buah, bobot segar total per tanaman, dan bobot kering total per tanaman serta memberikan  umur berbunga dan umur panen yang lebih cepat. Sedangkan perlakuan konsentrasi PGPR menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap berbagai komponen pertumbuhan dan hasil tanaman labu madu.
Pengaruh Biourin Sapi dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kemangi (Ocimum americanum L.) Julianto, Nanok; Yurlisa, Kartika; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1276

Abstract

Tanaman kemangi banyak digunakan masyarakat sebagai bahan pangan dan bahan obat tradisional. Rata-rata petani mengusahakan kemangi dengan proporsi lahan yang relatif kecil. Tanaman kemangi mempunyai potensi yang cukup baik untuk dikembangkan (Azmi, 2016). Biourin ialah salah satu pupuk organik cair yang terdiri dari urin sapi yang telah melalui proses fermentasi yang memiliki kandungan zat yang komplek seperti enzim, hormon, dan nutrisi (Rinanto, Azizah, dan Santoso, 2015). Tanaman kemangi ditanam pada lahan yang telah diolah dalam bentuk bedengan dengan menggunakan jarak tanam 30 cm x 30 cm. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2019 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Jatimulyo, Universitas Brawijaya, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Berada pada ketinggian 440-460 m (Badan Pusat Statistik, 2016). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Berdasarkan hasil penelitian, interaksi jarak tanam dan dosis biourin sapi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman kemangi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat interaksi antara jarak tanam dan dosis biourin sapi terhadap beberapa parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang primer. Namun, tidak ada interaksi terhadap parameter hasil tanaman kemangi. Dosis biourin sapi yang ditingkatkan sampai dengan 17.000 L ha-1 memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan seperti pada parameter tinggi, jumlah daun, jumlah cabang primer, dan luas daun tanaman serta pada parameter hasil yaitu berat segar total konsumsi per tanaman. Pengaturan jarak tanam 15 cm x 15 cm memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman dan luas daun. Namun, tidak berpengaruh nyata terhadap parameter hasil tanaman kemangi.
PEMANFAATAN THERMAL UNIT UNTUK MENENTUKAN WAKTU PANEN TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) PADA JARAK TANAM DAN VARIETAS YANG BERBEDA Atmasari, Ayu; Santosa, Mudji; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/320

Abstract

Permasalahan kualitas kailan disebabkan waktu panen yang kurang tepat. Sedangkan, kuantitas kailan yang rendah disebabkan oleh kurangnya optimalisasi penggunaan lahan. Dengan menggunakan perhitungan thermal unit dapat meramal saat panen yang tepat. Selain itu dengan pengaturan jarak tanam dan varietas tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai thermal unit saat panen yang tepat pada jarak tanam dan varietas dan mengetahui interaksi antara jarak tanam dan varietas yang berbeda, mendapatkan jarak tanam yang efektif  dan  mendapatkan hasil produksi tertinggi pada setiap varietas. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok  dengan 9 perlakuan yang diulang 3 kali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juli  2014, di Desa Ngujung Kecamatan Bumiaji. Hasil penelitian varietas Veg-gin dan Tafung mempunyai thermal unit saat panen sebesar 600 hari 0C dan Nova memiliki thermal unit sebesar 742 hari 0C dengan waktu panen 60 hari. Setiap varietas menunjukkan respon yang berbeda terhadap jarak tanam yang berbeda hal ini ditunjukkan oleh luas daun perlakuan jarak tanam 40 cm x 25 cm dengan varietas Veg-gin sebesar 203,76 cm2 dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sedangkan pada indeks luas daun, pengaruh paling berbeda ditunjukkan oleh perlakuan jarak tanam 40 cm x 15 cm dengan varietas Veg-gin sebesar 0,277 cm2. Jarak tanam 40 cm x 15 cm hasil panen per hektar tertinggi sebesar 8,81 ton/ha, tetapi pada hasil panen per tanaman memberikan hasil terendah sebesar 72,60 g/tanaman. Varietas Veg-gin memberikan hasil panen per hektar tertinggi sebesar 9,74 ton/ha.
PENGARUH BIOURINE DAN JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L.) Murti, Borhan Wisnu; Baskara, Medha; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/340

Abstract

Pak choy (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Permintaan sayuran pak choy yang cukup tinggi tidak seimbang dengan jumlah produksi tanaman tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourine sapi dan jenis pupuk pada pertumbuhan dan hasil tanaman pak choy (Brassica chinensis L.). Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 3 kali ulangan yang terdiri dari 7 perlakuan: P0: Biourine (1000 L ha-1), P1: Biourine + pupuk phonska (800 kg ha-1), P2: Biourine + jamur mikoriza (20 g/tanaman), P3: Biourine + jamur Trichoderma sp. (15 mL), P4: Biourine + kompos kotoran sapi (10 ton ha-1) P5: Biourine + kompos seresah UB (20 ton ha-1), P6: POC ( Pupuk Organik Cair). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi biourine dan pupuk phonska 800 kg ha-1 (P1) berpengaruh nyata pada umur 21 dan 28 hst. Perlakuan P1 yaitu pemberian kombinasi biourine sapi dengan pupuk Phonska rata-rata pertumbuhan pakchoy lebih baik daripada perlakuan lainnya pada parameter tinggi, luas daun, panjang tanaman, bobot basah tanaman, bobot basah daun, bobot kering daun, diameter bonggol. Pada komponen hasil (panen) untuk total bobot segar tanaman/ha dan total bobot segar konsumsi/ha, perlakuan P1 memberikan hasil tertinggi 55.75 ton ha-1 dan pengaruh nyata terhadap perlakuan lain.
PENGARUH BIOURINE SAPI DAN PUPUK N ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) Rinaldhi, Aggy Dimas; Heddy, Y. B. Suwasono; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/344

Abstract

Tanaman kailan (Brassica oleraceae L. var. alboglabra) merupakan salah satu jenis sayuran yang menghasilkan daun, mempunyai gizi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Peningkatan hasil tanaman kailan perlu dilakukan dengan aplikasi biourine sapi dan pupuk N anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biourine sapi dan pupuk N anorganik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kalian. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok  dengan 10 perlakuan yang diulang 3 kali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015, di Desa Dadapan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hasil penelitian perlakuan pemberian biourine sapi dengan penambahan pupuk N anorganik 165 kg urea ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi. Pemberian biourine sapi dengan penambahan pupuk N anorganik 165 kg urea ha-1 mampu meningkatkan tinggi tanaman dari 24,63 menjadi 34,03 cm (38,16%), luas daun dari 424,21 cm2 menjadi 1461,14 cm2 (244,44%), indeks luas daun dari 1,06 menjadi 3,65 (244,34%), berat segar tanaman dari 60,70 g menjadi 141,34 g (132,85%), berat kering tanaman dari 8,03 g menjadi 17,77 g (121,30%), bobot segar total tanaman per hektar dari 10,53 ton ha-1 menjadi 26,59 ton ha-1 (152,52%), dan bobot segar konsumsi tanaman per hektar dari 9,29 ton ha-1 menjadi 24,72 ton ha-1 (166,09%) dengan perlakuan lainnya.
PENGARUH APLIKASI BIOURIN SAPI, EM4 DAN MACAM PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI MUSIM HUJAN Puspitasari, Risky Anggraeni; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.795 KB) | DOI: 10.21776/372

Abstract

Biourin sapi dan EM4 dapat digunakan sebagai bahan pemacu pertumbuhan dan dikombinasikan dengan pupuk untuk mempertahankan produksi bawang merah di musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dan mendapatkan kombinasi bahan pemacu pertumbuhan dan pupuk terbaik pada bawang merah di musim hujan. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Maret 2015 di Dusun Ngujung, Batu menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 9 perlakuan (B) dan diulang sebanyak 3 kali. B0:100% anorganik, B1: 50% kompos kotoran sapi, B2: 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi, B3:EM4 dan 100% anorganik, B4:EM4 dan 50% kompos kotoran sapi, B5:EM4 dan 50% anorganik dan 25% kompos kotoran sapi, B6­:biourin sapi dan 100% anorganik, B7:biourin sapi dan 50% kompos kotoran sapi, B8:biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi ialah perlakuan terbaik pada variabel pertumbuhan dengan panjang tanaman 34,60 cm, 12,58 anakan, luas daun 533,70 cm2, ILD 1,07, bobot umbi 34,18 g lubang tanam-1 dengan jumlah 10,75 umbi lubang tanam-1. Variabel panen menunjukkan perlakuan tersebut bobot basah umbi panen 16,31 ton ha-1, bobot kering matahari umbi panen 13,59 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi 43,63% lebih tinggi dibandingkan pemupukan serupa tanpa kombinasi. Produksi pada musim hujan dapat menurun hingga 42,15% bila dibandingkan pada musim kemarau.
PENGARUH BIOURIN, EM4 DAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA KONDISI TERNAUNGI Fitria, Erfstien Lailatul; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/402

Abstract

Peningkatan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) perlu dilakukan dengan penambahan pupuk organik seperti biourin sapi dan EM4. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian biourin yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil bawang merah. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 9 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Batu pada bulan Januari–Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biourin sapi memberikan hasil lebih baik dibandingkan EM4. Perlakuan terbaik ialah biourin sapi + 50% dosis pupuk anorganik + 25% kompos kotoran sapi. Perlakuan tersebut memberikan hasil terbaik pada parameter panjang tanaman 34,4 cm, jumlah daun 38 helai rumpun-1, jumlah anakan 13 rumpun-1, luas daun 998,4 cm2, indeks luas daun 2,00 cm. Bobot basah umbi panen 16,2 ton ha-1 dan bobot kering matahari umbi panen 13,8 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi umbi bawang merah sebesar 58,69% dari perlakuan serupa tanpa kombinasi dengan biourin sapi.
PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) Khoir, Mochammad Shofarul; Herlina, Ninuk; Koesriharti, Koesriharti; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/474

Abstract

Tanaman Wortel (Daucus carota L.) merupakan salah satu sayuran yang banyak disukai oleh masyarakat, sehingga permintaan terhadap komoditas ini sangat besar baik dalam dan luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mempelajari pengaruh dosis pupuk kompos kotoran kelinci dan NPK yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil tanaman wortel serta untuk mengetahui dosis yang tepat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman wortel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014 di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 9 perlakuan dari pemberian pupuk kompos kelinci dan pupuk anorganik NPK dan ulangan 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Parameter pengamatan yang dilakukan untuk tanaman wortel terdiri dari pengamatan non-destruktif, destruktif dan pengamatan hasil. Pengamatan destruktif dilakukan pada umur 42, 56, 70 HST dan non-destruktif dilakukan pada umur 28, 42, 56, 70 HST dengan mengambil 3 tanaman sampel setiap perlakuan destruktif dan 5 tanaman sampel setiap perlakuan non-destruktif. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kompos kelinci dan pupuk NPK tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi dan produksi umbi ha-1. Namun berbeda nyata pada komponen luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan bobot segar umbi. Perlakuan 100 % kompos kelinci + 100 % NPK menghasilkan bobot kering umbi tertinggi sebesar 23.07 ton-1 ha. Sedangkan yang terendah pada perlakuan Tanpa Kompos kelinci dan Tanpa NPK sebesar 12.26 ton-1 ha.
KAJIAN BEBERAPA MACAM SISTEM TANAM DAN JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM PADA PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) var. INPARI 30 Nararya, Mas Bagus Aulia; Santosa, Mudji; Suryanto, Agus
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.056 KB) | DOI: 10.21776/512

Abstract

Salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan adalah dengan perbaikan sistem tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai macam sistem tanam dan jumlah bibit per lubang tanam pada  produksi padi sawah. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT), Faktor yang diujikan adalah beberapa macam sistem tanam sebagai petak utama dan jumlah bibit per lubang tanam sebagai anak petak dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilakukan di lahan pertanian di desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro pada bulan Februari−Mei 2015. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi pada parameter pengamatan jumlah malai per rumpun saat umur 65 hari setelah tanam. Dengan menggunakan sistem tanam Jajar legowo 2:1 memberikan rerata hasil yang rendah disemua parameter pengamatan saat fase vegetatif dibandingkan ketiga sistem tanam yang lain namun dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi sebesar 6,9 ton ha-1 atau meningkat (53%) jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional sebesar 4,5 ton ha-1.
STUDI POLIEMBRIONI PADA BENIH BATANG BAWAH JERUK JAPANSCHE CITROEN (JC) Kusumaning Ayu, Yuana Pristy; Supriyanto, Arry; Santosa, Mudji; Setyobudi, Lilik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/532

Abstract

Japansche Citroen (JC) ialah varietas batang bawah untuk okulasi yang mempunyai banyak keunggulan dan bersifat poliembrioni. Hasil benih yang disemaikan tidak sebanding dengan semaian yang didapatkan karena adanya semaian off type dari sifat poliembrioni. Bobot buah, jumlah biji per buah dan diameter biji dipelajari untuk meningkatkan hasil semaian. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari sifat poliembrioni yang mampu membentuk semaian multiple seedling benih Japansche Citroen berdasarkan bobot buah, jumlah biji per buah dan diameter biji. Penelitian dilaksanakan bulan April-Juli 2015 di KP Punten, BALITJESTRO. Metode penelitian yang digunakan ialah metode survei, dilanjutkan dengan observasi yang didasarkan pada penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan mendapat 3 kategori yaitu bobot buah dengan 3 kriteria, jumlah biji per buah dengan 2 kriteria dan diameter biji dengan 2 kriteria. Biji dari buah yang diambil sampelnya, diamati keseluruhan sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase poliembrioni sebesar 44% dengan jumlah 2-6 embrio per benih serta persentase multiple seedling sebesar 21.34% dengan jumlah 2-4 semaian per benih. Kategori bobot buah dan jumlah biji per buah tidak mempengaruhi semua peubah pengamatan, dan diameter biji berpengaruh terhadap persentase semaian tunggal, multiple seedling, total semaian hidup serta total semaian true to type. Benih berdiameter besar berpengaruh nyata terhadap persentase multiple seedling sehingga mampu meningkatkan total semaian hidup dan total semaian true to type. Meningkatnya hasil semaian true to type menyebabkan estimasi penggunaan biji awal untuk batang bawah berkurang sebesar 14.6% dari total sebelumnya.