Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Clinical comparison of arthemeter and quinine treatment of severe and complicated falciparum malaria patients in Indonesia: A preliminary report Pribadi, W.; Arbani, P. R.; Oey, T. S.; Harianto, P. N.; Soemohardjo, S.; Marwoto, H. A.; Syahrudji, N.; Sudiarso, Sudiarso; Gunawan, S.; Tjitra, E.; Oemijati, S.; Sulaksono, S.
Medical Journal of Indonesia Vol 4, No 4 (1995): October-December
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.008 KB) | DOI: 10.13181/mji.v4i4.922

Abstract

[no abstract available]
Comparative study of artemether and quinine treatment in severe and complicated falciparum malaria at Balikpapan General Hospital Pribadi, W.; Tjiptaningsih, B.; Leman, Y.; Mamesah, H.; Arbani, P. R.; Darwoto, Darwoto; Syahrudji, N.; Sudiarso, Sudiarso; Gunawan, S.; Tjitra, E.; Oemijati, S.; Oey, T. S.
Medical Journal of Indonesia Vol 5, No 4 (1996): October-December
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.244 KB) | DOI: 10.13181/mji.v5i4.876

Abstract

[no abstract available]
Kajian Kerapatan Tanam dengan Berbagai Arah Baris pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum Manis (Sorghum Bicolor (l.) Moench) Yusuf, Andi Cakra; Soelistyono, Roedy; Sudiarso, Sudiarso
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.956 KB) | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.5

Abstract

Perbaikan faktor lingkungan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum manis, salah satu alternatif yang dapat ditempuh dengan memanfaatkan suberdaya yang telah tersedia. Diantaranya adalah energi radiasi matahari yang berperan dalam proses fotosintesis. Arah baris dan kerapatan populasi tanaman mempengaruhi besarnya energi matahari yang diterima. Sehingga, perlu adanya pengaturan arah baris dan jarak tanam yang tepat agar penerimaan energi radiasi oleh tanaman lebih efisien. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Petak Terbagi (RPT). Penelitian terdiri dari 2 (dua) faktor perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Faktor pertama adalah Arah baris timut-barat (TB) dan utara-selatan (US) Sedangkan faktor kedua adalah jarak tanam (JT15, JT30 dan JT45). Hasil penelitian menunjukkan arah baris utara-selatan meningkatkan bobot kering total tanaman umur 53 hst sebesar 36,71% apabila dibandingkan dengan arah baris timur-barat. Jarak tanam secara nyata meningkatkan komponen pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum manis. Pemberian jarak tanam JT45 memberikan bobot segar total tanaman umur 67 hst dan 81 hst sebesar 35,25%, namun tidak berbeda nyata dengan JT30. Pemberian jarak tanam JT45 memberikan bobot kering total tanaman umur 81 hst sebesar 11,30%, apabila dibandingkan dengan perlakuan tanam 75 x 30 cm dan peningkatan rata-rata sebesar 40,84% apabila dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam 75 x 15 cm. Hasil panen biji kering jarak tanam 75 x 15 cm menunjukkan hasil yang lebih tinggi, dimana rata-rata hasil panen biji kering sebesar 3,84 ton h-1
Kajian Efektivitas Program RASKIN di Jawa Timur (RASKIN Program Effectiveness Study in East Java) Sudiarso, Sudiarso
JURNAL PANGAN Vol 21, No 1 (2012): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.037 KB) | DOI: 10.33964/jp.v21i1.93

Abstract

Dalam upaya optimalisasi dan meningkatkan keberhasilan program RASKIN untuk dapat memenuhi hak pangan Rumah Tangga Miskin (RTM), maka perlu dilakukan evaluasi menyeluruh melalui kajian efektivitas program RASKIN. Kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat tentang penilaian masyarakat terhadap pelaksanaan program RASKIN, kemungkinan kenaikan harga tebus RASKIN serta kelayakan kenaikan jumlah kuantum RASKIN yang diterimakan kepada RTM. Hasil Kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan program RASKINdi Jawa Timur secara umum berjalan cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dari ketepatan pelaksanaan yang mencapai 81,9 persen. Kontribusi ketepatan tertinggi diperoleh dari ketepatan administrasi, kualitas, sasaran, waktu, dan harga masing-masing sebesar 94 persen, 84,3 persen, 83 persen, 80 persen, serta 78,3 persen. Sementara itu ketepatan jumlah nilai efektivitasnya paling rendah yaitu hanya sebesar 68 persen. Jumlah kuantum RASKIN yang diterimakan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) perlu dipertimbangkan untuk dinaikkan. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa jumlah kuantum RASKIN setiap bulan adalah 50 persen dari kebutuhan konsumsi beras yaitu sebesar 20 kg untuk setiap RTS. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa masyarakat menyadari adanya kemungkinan kenaikan harga tebus RASKIN, namun diharapkan tidak lebih dari Rp 2.500/kg.In order to optimize and enhance the achievement of RASKIN (Rice for Poor People) program to fulfill food rights for Underprivileged Family (Rumah Tangga Miskin = RTM), it is necessary to perform a comprehensive evaluation through a study on the effectiveness of RASKIN program. This study aims to provide precise information about the outlook of the society toward RASKIN program implementation, the response of RTM on the possibility of increasing RASKIN price and the feasibility of total quantity of RASKIN received by RTM. The result shows that the RASKIN program in East Java is generally implemented well. It can be shown by the suitability of the score of the implementation of the RASKIN that reaches up to 81.9 percent. The highest suitability of implementation is contributed by the precision of the administration, quality, object, time, and price at 94 percent, 84.3 percent, 83 percent, 80 percent, and 78.3 percent, respectively. Meanwhile, the lowest total value of the effectiveness is only 68 percent. The quantum total of RASKIN received by Rumah Tangga Sasaran (RTS) is needed to be raised. Based on this study, it can be concluded that the total quantity of RASKIN per month is 50 percent of the rice consumption i.e. 20 kgperRTS.This study also shows that the society is aware of Raskin price, but it is expected that the price is not more than Rp 2.500/kg. 
Pengaruh Pupuk Hijau Paitan dan Interval Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Novitasari, Risa; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 10 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1259

Abstract

Jagung manis ialah komoditas tanaman pangan yang dimanfaatkan bijinya karena memiliki rasa manis. Produksi jagung manis di Indonesia masih rendah dan belum memenuhi permintaan pasar. Pemberian bahan organik dan penggunaan teknologi baru yang dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung manis adalah dengan pemberian paitan sebagai pupuk hijau dan PGPR. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh paitan dan interval pemberian PGPR serta mendapatkan informasi dosis paitan dan interval pemberian PGPR yang tepat pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober 2018 di Ds. Ngijo, Kec. Karangploso, Kota Malang. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan petak utama dan anak petak, terdiri dari 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Petak utama yaitu dosis paitan dan anak petak yaitu interval pemberian PGPR. Petak utama terdapat dosis paitan dengan 3 taraf yaitu D0 0% (0 ton ha-1), D1 : 50% (2,43 ton ha-1), D2 :100% (4,86 ton ha-1) dan anak petak terdapat interval pemberian PGPR dengan 3 taraf yaitu P1 : pemberian PGPR 10 hst, P2 : pemberian PGPR 10 dan 20 hst, P3 : pemberian PGPR 10, 20, dan 30 hst. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan paitan 100% dapat meningkatkan hasil 10,45 ton ha-1 (47,54%) dibandingkan dengan tanpa pemberian paitan (0%), sedangkan untuk perlakuan interval waktu pemberian PGPR, hasil panen yang paling tinggi didapatkan pada pemberian PGPR tiga kali interval waktu (10, 20 & 30 hst) dan dapat meningkatkan hasil sebesar 2,89 ton ha-1 (15,11%) dibandingkan PGPR satu kali interval waktu (10 hst).
Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata) Krisnadhi, Janitra Dwicky; Yurlisa, Kartika; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1371

Abstract

Permintaan jagung manis (Zea Mays L. var. Saccharata) yang tinggi harus diimbangi dengan peningkatan produksi. Metode tepat untuk meningkatkan produksi jagung manis ialah dengan kombinasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk organik. PGPR yang diaplikasikan pada tanaman dapat berperan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Peran PGPR dapat dioptimalkan dengan penambahan pupuk organik. Bahan organik merupakan nutrisi yang dapat meningkatkan aktivitas PGPR. Sebaliknya, PGPR dapat mempercepat dekomposisi bahan organik, sehingga unsur hara tersedia untuk tanaman. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini ialah pupuk kandang kambing. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian PGPR dan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - September 2019 di kebun percobaan Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama ialah pemberian PGPR (tanpa PGPR dan PGPR 10 ml l-1) dan faktor kedua ialah dosis pupuk kandang kambing (tanpa pupuk kandang kambing, pupuk kandang kambing 5 t ha-1, pupuk kandang kambing 10 t ha-1, pupuk kandang kambing 15 t ha-1 dan pupuk kandang kambing 20 t ha-1). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi PGPR dengan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Aplikasi PGPR 10 ml l-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan mencapai 7,56% dibandingkan dengan perlakuan tanpa PGPR. Dosis pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan mencapai 52,6% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang kambing.
Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Sapi pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Purba, Rick Ventin; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 6 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1423

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang mempunyai peranan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan jenis kacang-kacangan. Kacang tanah dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis olahan makanan. Produksi kacang tanah pada tahun 2014 yaitu 638.896 ton dengan lahan seluas 499.338 ha. Sedangkan pada tahun 2015 produksi menurun menjadi 605.449 ton dengan lahan seluas 454.349 ha. Dengan berkurangnya luas lahan yang di panen, maka perlu dilakukan suatu cara dalam peningkatan jumlah produksi kacang tanah. Salah satu sumber unsur hara dalam pertanian organik adalah bahan organik yang berasal dari pupuk kandang, pupuk hijau, limbah pertanian, pupuk hayati. Selain itu pengendalian hayati yang dapat digunakan untuk menurunkan serangan hama dan penyakit pada tanaman adalah Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang sapi dan PGPR yang tepat tehadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 – Desember 2018. Penelitian ini dilaksanakan di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terletak di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 16 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada parameter tinggi tanaman, luas daun dan bobot 100 biji.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Plant Growth Promothing Rhizobacteria (PGPR) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Agustina, Yessy Christi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 9 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1458

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan selain padi. Produksi jagung pada tahun 2015 mencapai 19,6 juta ton, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 600 ribu ton. Meskipun demikian, Indonesia masih melakukan impor jagung sebesar 3,27 juta ton dari luar negeri. Maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi jagung. Tujuan percobaan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian pemberian pupuk kandang ayam dan PGPR pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam yang terdiri atas 3 taraf, dan faktor kedua adalah konsentrasi PGPR yang terdiri atas 3 taraf. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2020 hingga Juni 2020 dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang ayam dan PGPR terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 28 dan 56 hst, panjang tongkol, diameter tongkol, dan bobot 100 biji. Secara terpisah pemberian dosis pupuk kandang ayam pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering total, bobot tongkol jagung tanpa klobot, hasil panen per hektar memberikan hasil yang berbeda nyata, kecuali parameter laju pertumbuhan relatif. Perlakuan pupuk kandang ayam 10 ton ha-1 + PGPR 15 ml. l-1 menunjukkan respon yang baik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman
Pengaruh Pemberian Kompos Sampah Kota dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) Amina, Marintya Candra; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 9 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1455

Abstract

Tanaman Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) memiliki nilai komersial tinggi dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga permintaan terhadap brokoli juga semakin meningkat. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap pemenuhan gizi dengan berbagai sayuran yang lebih variatif. Peningkatan yang dilakukan tidak hanya dengan penggunaan varietas unggul saja, tetapi juga memperhatikan pemberian pupuk yang tepat. Salah satunya dengan menggunakan pupuk organik kompos sampah kota dan pupuk anorganik NPK. Penggunaan pupuk sampah kota, selain dapat dijadikan sebagai pupuk untuk menutrisi tanaman, juga dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Selain itu pemberian imbangan pupuk organik dan pupuk anorganik, mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2019. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos sampah kota dengan pupuk NPK dengan memberikan pengaruh nyata parameter pertumbuhan dan hasil yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar brokoli, bobot kering brokoli dan diameter bunga brokoli. Perlakuan 20 t ha-1 kompos sampah kota + 800 kg ha-1 NPK (P9) memiliki rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Anorganik dan Pupuk Kandang Kambing pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Panjaitan, Sinar Sonny Praja Muda; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1494

Abstract

Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica) merupakan tanaman hortikultura yang dimanfaatkan bunganya. Produksi tanaman brokoli pada tahun 2012 hingga tahun 2015 mengalami penurunan produksi dari 135.837 menjadi 118.394 ton. Oleh karena itu, belum dapat mencukupi kebutuhan pasar lokal, apalagi untuk mencukupi pasar Internasional yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan 20-30%. Teknik perbaikan budidaya brokoli dapat dilakukan dengan pemberian pupuk NPK anorganik dan pupuk kandang kambing. Pemberian pupuk kandang kambing bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah dan komposisi hara tanah. Tekstur dari kotoran kambing khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Selain menggunakan pupuk organik, pupuk anorganik juga diperlukan untuk meningkatkan produksi brokoli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Parameter pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan dan hasil. Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi jumlah daun dan tinggi tanaman. Parameter pengamatan hasil meliputi luas daun, diameter batang, diameter bunga brokoli, berat bunga segar brokoli dan berat bunga kering brokoli. Kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik mampu memberikan hasil bobot basah bunga brokoli sebesar 203 %  atau sebesar 6,85 ton dibanding perlakuan kontrol, serta peningkatan hasil sebesar 181 % atau sebesar 6,05 ton dibanding perlakuan pupuk standar. Perlakuan 800 kg ha-1 NPK + 10 ton ha-1 kandang kambing memberikan hasil yang paling baik dibanding perlakuan lainnya pada seluruh parameter pengamatan.