Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH APLIKASI BIOURIN SAPI, EM4 DAN MACAM PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI MUSIM HUJAN Puspitasari, Risky Anggraeni; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biourin sapi dan EM4 dapat digunakan sebagai bahan pemacu pertumbuhan dan dikombinasikan dengan pupuk untuk mempertahankan produksi bawang merah di musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dan mendapatkan kombinasi bahan pemacu pertumbuhan dan pupuk terbaik pada bawang merah di musim hujan. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Maret 2015 di Dusun Ngujung, Batu menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 9 perlakuan (B) dan diulang sebanyak 3 kali. B0:100% anorganik, B1: 50% kompos kotoran sapi, B2: 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi, B3:EM4 dan 100% anorganik, B4:EM4 dan 50% kompos kotoran sapi, B5:EM4 dan 50% anorganik dan 25% kompos kotoran sapi, B6­:biourin sapi dan 100% anorganik, B7:biourin sapi dan 50% kompos kotoran sapi, B8:biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi ialah perlakuan terbaik pada variabel pertumbuhan dengan panjang tanaman 34,60 cm, 12,58 anakan, luas daun 533,70 cm2, ILD 1,07, bobot umbi 34,18 g lubang tanam-1 dengan jumlah 10,75 umbi lubang tanam-1. Variabel panen menunjukkan perlakuan tersebut bobot basah umbi panen 16,31 ton ha-1, bobot kering matahari umbi panen 13,59 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi 43,63% lebih tinggi dibandingkan pemupukan serupa tanpa kombinasi. Produksi pada musim hujan dapat menurun hingga 42,15% bila dibandingkan pada musim kemarau.
PENGARUH BIOURIN, EM4 DAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA KONDISI TERNAUNGI Fitria, Erfstien Lailatul; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 3 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) perlu dilakukan dengan penambahan pupuk organik seperti biourin sapi dan EM4. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemberian biourin yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil bawang merah. Rancangan percobaan ialah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 9 macam perlakuan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 petak percobaan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Ngujung, Desa Pandanrejo, Batu pada bulan Januari–Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan pemberian biourin sapi memberikan hasil lebih baik dibandingkan EM4. Perlakuan terbaik ialah biourin sapi + 50% dosis pupuk anorganik + 25% kompos kotoran sapi. Perlakuan tersebut memberikan hasil terbaik pada parameter panjang tanaman 34,4 cm, jumlah daun 38 helai rumpun-1, jumlah anakan 13 rumpun-1, luas daun 998,4 cm2, indeks luas daun 2,00 cm. Bobot basah umbi panen 16,2 ton ha-1 dan bobot kering matahari umbi panen 13,8 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi umbi bawang merah sebesar 58,69% dari perlakuan serupa tanpa kombinasi dengan biourin sapi.
PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) Khoir, Mochammad Shofarul; Herlina, Ninuk; Koesriharti, Koesriharti; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Wortel (Daucus carota L.) merupakan salah satu sayuran yang banyak disukai oleh masyarakat, sehingga permintaan terhadap komoditas ini sangat besar baik dalam dan luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mempelajari pengaruh dosis pupuk kompos kotoran kelinci dan NPK yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil tanaman wortel serta untuk mengetahui dosis yang tepat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman wortel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014 di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 9 perlakuan dari pemberian pupuk kompos kelinci dan pupuk anorganik NPK dan ulangan 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Parameter pengamatan yang dilakukan untuk tanaman wortel terdiri dari pengamatan non-destruktif, destruktif dan pengamatan hasil. Pengamatan destruktif dilakukan pada umur 42, 56, 70 HST dan non-destruktif dilakukan pada umur 28, 42, 56, 70 HST dengan mengambil 3 tanaman sampel setiap perlakuan destruktif dan 5 tanaman sampel setiap perlakuan non-destruktif. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kompos kelinci dan pupuk NPK tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi dan produksi umbi ha-1. Namun berbeda nyata pada komponen luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan bobot segar umbi. Perlakuan 100 % kompos kelinci + 100 % NPK menghasilkan bobot kering umbi tertinggi sebesar 23.07 ton-1 ha. Sedangkan yang terendah pada perlakuan Tanpa Kompos kelinci dan Tanpa NPK sebesar 12.26 ton-1 ha.
KAJIAN BEBERAPA MACAM SISTEM TANAM DAN JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM PADA PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) var. INPARI 30 Nararya, Mas Bagus Aulia; Santosa, Mudji; Suryanto, Agus
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan adalah dengan perbaikan sistem tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai macam sistem tanam dan jumlah bibit per lubang tanam pada  produksi padi sawah. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT), Faktor yang diujikan adalah beberapa macam sistem tanam sebagai petak utama dan jumlah bibit per lubang tanam sebagai anak petak dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilakukan di lahan pertanian di desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro pada bulan Februari−Mei 2015. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi pada parameter pengamatan jumlah malai per rumpun saat umur 65 hari setelah tanam. Dengan menggunakan sistem tanam Jajar legowo 2:1 memberikan rerata hasil yang rendah disemua parameter pengamatan saat fase vegetatif dibandingkan ketiga sistem tanam yang lain namun dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi sebesar 6,9 ton ha-1 atau meningkat (53%) jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional sebesar 4,5 ton ha-1.
STUDI POLIEMBRIONI PADA BENIH BATANG BAWAH JERUK JAPANSCHE CITROEN (JC) Kusumaning Ayu, Yuana Pristy; Supriyanto, Arry; Santosa, Mudji; Setyobudi, Lilik
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Japansche Citroen (JC) ialah varietas batang bawah untuk okulasi yang mempunyai banyak keunggulan dan bersifat poliembrioni. Hasil benih yang disemaikan tidak sebanding dengan semaian yang didapatkan karena adanya semaian off type dari sifat poliembrioni. Bobot buah, jumlah biji per buah dan diameter biji dipelajari untuk meningkatkan hasil semaian. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari sifat poliembrioni yang mampu membentuk semaian multiple seedling benih Japansche Citroen berdasarkan bobot buah, jumlah biji per buah dan diameter biji. Penelitian dilaksanakan bulan April-Juli 2015 di KP Punten, BALITJESTRO. Metode penelitian yang digunakan ialah metode survei, dilanjutkan dengan observasi yang didasarkan pada penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan mendapat 3 kategori yaitu bobot buah dengan 3 kriteria, jumlah biji per buah dengan 2 kriteria dan diameter biji dengan 2 kriteria. Biji dari buah yang diambil sampelnya, diamati keseluruhan sebagai ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase poliembrioni sebesar 44% dengan jumlah 2-6 embrio per benih serta persentase multiple seedling sebesar 21.34% dengan jumlah 2-4 semaian per benih. Kategori bobot buah dan jumlah biji per buah tidak mempengaruhi semua peubah pengamatan, dan diameter biji berpengaruh terhadap persentase semaian tunggal, multiple seedling, total semaian hidup serta total semaian true to type. Benih berdiameter besar berpengaruh nyata terhadap persentase multiple seedling sehingga mampu meningkatkan total semaian hidup dan total semaian true to type. Meningkatnya hasil semaian true to type menyebabkan estimasi penggunaan biji awal untuk batang bawah berkurang sebesar 14.6% dari total sebelumnya.
PENGARUH BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Widyaswari, Erningtyas; Herlina, Ninuk; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan hasil tanaman bawang merah dapat dilakukan melalui aplikasi biourin sapi dan pupuk anorganik. Penelitian bertujuan untuk mempelajari interaksi antara aplikasi biourin dan pupuk anorganik terhadap tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2014 di Dusun Sekarputih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu Konsentrasi Biourin (B) dan Dosis Pupuk Anorganik (P) yang diulang 3 kali. Faktor I yaitu konsentrasi biourin terdapat 3 taraf yaitu tanpa biourin (B0), biourin konsentrasi 1 liter urin+5 kg feses+30 liter air (B1) dan biourin konsentrasi 1 liter urin+5 kg feses+15 liter air (B2), dan faktor II yaitu dosis pupuk anorganik dengan 3 taraf yaitu tanpa dosis pupuk anorganik (P0), pupuk anorganik 50 kg N, 12.5 kg P2O5, 17.5 kg K2O (P1) dan dosis pupuk anorganik 100 kg N, 25 kg P2O5, 35 kg K2O (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pemberian konsentrasi biourin dengan pemberian dosis pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Perlakuan biourin dengan konsentrasi 1 liter urin + 5 kg feses + 15 liter air ha-1 dan perlakuan pupuk anorganik dengan dosis 50 kg N, 12.5 kg P2O5, 17.5 kg K2O menghasilkan jumlah umbi panen tanaman bawang merah yang meningkat sebesar 27.33% lebih banyak dibanding tanpa perlakuan konsentrasi biourin dan dosis pupuk anorganik.
PENGARUH BIOURIN KELINCI DAN PUPUK NPK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Sirot, Titis Ariesa; Sudiarso, Sudiarso; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) atau sweet corn merupakan salah satu varietas jagung yang banyak diminati konsumen karena rasanya manis serta mengandung kadar gula, kadar gula rendah, vitamin A dan C yang lebih tinggi dibanding jagung biasa. Di Indonesia produksi jagung manis masih belum mencukupi kebutuhan nasional. Penelitian ini bertujuan Mempelajari pengaruh biourin kelinci dan pupuk NPK bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) dan telah dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2015 di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Bumiaji, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) menggunakan 2 faktor yaitu pupuk biourin kelinci dan pupuk NPK yang terdiri dari 9 perlakuan dan diulang 3 kali menjadi 27 unit perlakuan. Pengamatan terdiri dari parameter pertumbuhan (bobot kering total, tinggi, jumlah daun, luas daun dan indeks luas daun) dan parameter hasil panen (bobot segar tongkol berklobot, Bobot segar tongkol tanpa klobot dan hasil panen). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa pemberian biourin kelinci memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Pada perlakuan biourin kelinci 3000 l ha-1 dapat meningkatkan hasil 18,29% apabila dibandingkan dengan perlakuan biourin kelinci 1500 l ha-1. Pada perlakuan pemberian pupuk NPK 200 kg ha-1 dapat meningkatkan hasil 15,45% apabila dibandingkan dengan perlakuan pemberian pupuk NPK 100 kg ha-1.
PENGARUH KONSENTRASI BIOURIN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Wati, Rahayu Pancoro; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas buncis di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir, 2011-2015 mencapai 10,437 ton ha-1, 10,384 ton ha-1, 10,878 ton ha-1, 11,113 ton ha-1 dan 11,080 ton ha-1. Data tersebut menunjukan bahwa produktivitas buncis masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi buncis adalah melalui perbaikan teknologi budidaya dengan memberikan biourin sapi sebagai bahan penyubur tanaman dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi biourin sapi dan varietas yang tepat pada tanaman buncis. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama konsentrasi biourin sapi terdiri dari 3 taraf : B0 (Tanpa biourin sapi), B1 (1 l urin sapi + 5 kg kotoran padat sapi + 25 l air) dan B2 (1 l urin sapi + 5 kg kotoran padat sapi + 50 l air) dan faktor kedua penggunaan varietas buncis terdiri dari 3 taraf : V1 (Varietas Perkasa), V2 (Varietas Grand Bayu) dan V3 (Varietas Lebat-3). Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga April 2016, bertempat di Dusun Bakalan, Desa Dungus, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuan konsentrasi biourin sapi dengan tiga varietas buncis. Aplikasi biourin sapi menghasilkan hasil buncis lebih tinggi B1 (18,93 ton ha-1) 23,80% dan B2 (19,42 ton ha-1) 27,01% daripada tanpa biourin sapi (15,29 ton ha-1). Varietas Lebat-3 (21,98 ton ha-1) menghasilkan hasil buncis lebih tinggi 66,09% dibandingkan varietas Grand bayu (13,17 ton ha-1) dan 18,87% dibandingkan varietas Perkasa (18,49 ton ha-1).
PENGARUH BIOURINE SAPI DAN PGPR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG Damayanti, Defi Ismi; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya yang dilakukan kepada masyarakat untuk meningkatkan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas ciherang yaitu dalam meningkatkan produksi padi  perlu adanya metode baru yang dapat menunjang hasil tanaman padi dalam setiap panennya (Elkawakib et al., 2012). Salah satu metode baru yang dapat diterapkan dalam usaha untuk menunjang hasil tanaman padi setiap panennya dengan penggunaan pupuk organik yaitu biourine sapi dan PGPR  dalam budidaya padi. Biourine sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan, kecukupan, dan efisiensi serapan hara bagi tanaman. Plant Growth Promoting Rizobacteria (PGPR) merupakan satu sumbangan bioteknologi dalam usaha peningkatan produktivitas tanaman. Rizobakteri merupakan suatu kelompok bakteri yang hidup secara saprofit pada daerah rizosfer atau daerah perakaran dan beberapa jenis diantaranya dapat berperan sebagai pemacu pertumbuhan tanaman dan atau sebagai agens biokontrol terhadap penyakit sehingga mampu meningkatkan hasil tanaman pertanian (Sutariati et al., 2006). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian biourine sapi dan PGPR  pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016  sampai Juli 2016, di Dusun Sekar Putih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biourine sapi dan PGPR berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
PENGARUH PEMBERIAN BIOURINE SAPI DAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Yuliana, Nur Winda; Santosa, Mudji
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan organik merupakan salah satu indikator kesuburan tanah. Kesuburan tanah berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berpengaruh pada produksi tanaman. Bahan organik berupa biourine sapi, pupuk kandang sapi dan pupuk Petroganik memiliki pengaruh yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh biourine sapi, pupuk kandang sapi dan pupuk Petroganik pada tanaman padi serta menentukan kombinasi perlakuan yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian dilaksanakan di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Maret sampai Juli 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan biourine sapi, pupuk kandang sapi dan pupuk Petroganik berpengaruh nyata pada jumlah anakan, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, bobot bulir per rumpun dan hasil padi (ton ha-1). Perlakuan biourine sapi campuran (ditambahkan EM4+molase) dan pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Co-Authors Agus Suryanto Agus Suryanto Aini Nurul Aini, Nurul Amri S., M. Syaikhu Amri S., M. Syaikhu Arry Supriyanto Atmasari, Ayu Atmasari, Ayu Azizah, Nur Bahzar, Muhammad Hafizh Bahzar, Muhammad Hafizh Bili, Verawati Karlinda Bili, Verawati Karlinda Damayanti, Defi Ismi Damayanti, Defi Ismi Damayanti, Riska Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Fajrin, Maulidya Fajrin, Maulidya Fitria, Erfstien Lailatul Fitria, Erfstien Lailatul Fransin, Fransin Fransin, Fransin Hariodamar, Herudi Hariodamar, Herudi Heddy, Y. B. Suwasono Imani, Fahmi Lazuardi Imani, Fahmi Lazuardi Julianto, Nanok Julianto, Nanok Kartika Yurlisa, Kartika Khoir, Mochammad Shofarul Khoir, Mochammad Shofarul Koesriharti Koesriharti Kusumaning Ayu, Yuana Pristy Kusumaning Ayu, Yuana Pristy Larasati, Jehan Larasati, Jehan Larassati, Anggita Larassati, Anggita Lilik Setyobudi M. Dawam Maghfoer Medha Baskara Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Murti, Borhan Wisnu Murti, Borhan Wisnu Nararya, Mas Bagus Aulia Nararya, Mas Bagus Aulia Nawawi, Mochammad Naznaini, Risya Naznaini, Risya Ninuk Herlina Nur Azizah Nurlaelih, Euis Ellih Puspitasari, Risky Anggraeni Puspitasari, Risky Anggraeni Qorina Syafitri, Pranita Puspa Qorina Syafitri, Pranita Puspa Rahmanda, Arif Rahmanda, Arif Rinaldhi, Aggy Dimas Rinaldhi, Aggy Dimas Riska Damayanti, Riska Roedy Soelistyono Romadhon, Nur Qomariyah Romadhon, Nur Qomariyah Royyani, Ahmad Thoriq Royyani, Ahmad Thoriq Setyobudi, Lilik Sirot, Titis Ariesa Sirot, Titis Ariesa Sisca Fajriani Sitorus, Lusi Anna Sitorus, Lusi Anna Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Supriyanto, Arry Suyitno, Prayoga Suyitno, Prayoga Tarigan, Fathir Muhammad Tarigan, Fathir Muhammad Wahyudi, Muhammad Dedy Wahyudi, Muhammad Dedy Wati, Rahayu Pancoro Wati, Rahayu Pancoro Widya, Priesma Mutiara Widya, Priesma Mutiara Widyaswari, Erningtyas Widyaswari, Erningtyas Widyaswari, Erningtyas Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Y. B. Suwasono Heddy Yamika, Wiwin Sumiyah Dwi Yuliana, Nur Winda Yuliana, Nur Winda