Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EDUKASI PENANGKAPAN IKAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN RAMAH LINGKUNGAN BAGI NELAYAN KELURAHAN GIRIAN BAWAH KOTA BITUNG Jenny I. Manengkey; Silvester Simau; Elsari Tanjung Putri
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v6i3.6864

Abstract

Kelurahan Girian Bawah Kota Bitung didominasi oleh nelayan perikanan tangkap dan tidak menutup kemungkinan aktifitas penangkapannya dapat meningkat sehingga menyebabkan stok sumberdaya ikan mengalami penurunan. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan harus dilakukan secara bertanggung jawab agar tetap lestari dan berkelanjutan mengingat sifatnya yang open access dan common properties. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dijadikan wadah untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk program pendidikan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengedukasi kelompok nelayan Kelurahan Girian Bawah, Kota Bitung tentang penangkapan ikan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tahap survei, tahap persiapan, tahap pelaksanaan melalui penyuluhan dan sosialisasi serta tahap evaluasi. Hasil yang diperoleh bahwa kegiatan tersebut dapat dikatakan berjalan dengan baik yang dilihat dari peserta antusias dan aktif berdiskusi secara terarah dengan tim dosen
Kajian Aspek Operasional Pengoperasian Purse Seine Pada KM. Laut Teberau 02 Di Perairan Laut Maluku Elsari Tanjung Putri; Rudi Saranga; Freggy Tampil
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 4, Nomor 3, Edisi November 2023
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.v4i3.30848

Abstract

Purse seine is an active and effective fishing gear that catches schooling pelagic fish. The principle of operation is to encircle a school of fish and narrow the movement area of the fish. Fishing activities are inseparable from the operational aspects of fishing gear operations. The operational aspects of operation organize the operation of a fishing activity, starting from planning to harvesting the catch according to the target and high economic value. This study aims to describe the operational aspects of operating using purse seine on the FV Laut Teberau 02. Data collection was done through observation and interviews. Data analysis using descriptive analysis The results showed that the operational aspects of fishing are activities conducted from the fishing base to the fishing ground and back to the fishing base. The technical aspects that support fishing operations using purse seine on KM. Laut Teberau 02 include vessels, fishing gear, Fish Aggregating Device (FAD’s), navigation tools, communication tools, personal safety tools, and work safety tools.
Identifikasi Teknis Aplikasi Aturan 2, 23, 26 dan Ketentuan Tambahan I PIMTL 1972 Pada KMN. Indah Permata yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate da Gomez, Grandhi Kaenato; Simau, Silvester; Manengkey, Jenny Inescry; Putri, Elsari Tanjung; Pontoh, Peggy; Abil, Moh.
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v6i1.232

Abstract

Hasil Kerja Praktik Taruna Politeknik KP Bitung pada kapal penangkap ikan purse seine, kapal pole and line, dan kapal pukat hela (trawl) dengan ukuran panjang > 20 m atau < 50 m menunjukkan belum sepenuhnya menerapkan aturan Peraturan Internasional Mencegah Tubrukan di Laut 1972 (PIMTL 1972). Hal ini melatarbelakangi tim peneliti melakukan identifikasi salah satu kapal penangkap ikan pole and line kaitannya dengan penerapan aturan PIMTL 1972, agar menjadi perhatian semua pihak yang terlibat baik Syahbandar Pelabuhan Perikanan, pemilik kapal, nakhoda dan Anak Buah Kapal untuk menerapkan peraturan tersebut. Metode penelitian berupa wawancara, pengamatan dan pengukuran langsung untuk memastikan ketentuan teknis yang disyaratkan berdasarkan aspek-aspek penerapan aturan PIMTL 1972. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif dari data kuantitatif yang dikumpulkan di KMN. Indah Permata yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate. Data hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman syahbandar perikanan bagi pemilik kapal, nakhoda dan Anak Buah Kapal bahwa aturan 2, aturan 23 dan aturan 26 PIMTL 1972 menjadi ketentuan sesuai aturan pada kapal penangkap ikan. Aturan PIMTL 1972 wajib diterapkan secara baik dan benar untuk semua kapal penangkap ikan jenis pole and line sesuai ukuran panjang kapal penangkap ikan.   
IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI PESISIR KELURAHAN MOTTO, KECAMATAN LEMBEH UTARA, KOTA BITUNG, SULAWESI UTARA Manengkey, Jenny I; Saranga, Rudi; Putri, Elsari Tanjung; Antou, Lusje
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v4i2.142

Abstract

Marine debris is an important issue in environmental problems that can have a negative impact on an area. Motto village, Bitung is one of the centers of activity in the capture fisheries sector. This study aims to identify the characteristics types and density of marine debris found on the coastal of Motto village, Bitung. The research method is through observation and measurement of the type and composition of the weight of marine debris. Data were analyzed using quantitative descriptive analysis. The result showed that the characteristics of the type of marine debris found were macro-sized which divided into 3 categories, namely organic waste, plastic inorganic waste and non-plastic inorganic waste. The density of the amount and weight of marine waste that dominates is the type of organic waste in the form of leaves, namely 0.630 items/m2 and 31.372 grams/m2. The percentage of the relative density of marine debris on the coastal of Motto Village is 69% organic waste, 26% plastic inorganic waste and 5% inorganic waste. The percentage of heavy relative density of marine debris found in the Coastal Village of Motto is organic waste by 84%, plastic inorganic waste by 13% and inorganic non-plastic waste by 3%.
PROSES PENANGANAN IKAN HASIL TANGKAPAN DAN KERUSAKAN FISIK IKAN HASIL TANGKAPAN UTAMA POLE AND LINE PADA KM. INKAMINA 523 Putri, Elsari Tanjung; Manengkey, Jenny I
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jbf.v5i2.159

Abstract

The main catch of pole and line is skipjack tuna. There are several factors that influence the derivation in fish quality and post-catch fish damage, including inadequate facilities, fishing techniques and fish handling processes that is not in accordance with procedures. This study aims to explain the process of fish handling on board and identify main catch fish physical damage. The research method is observing of fish handling activities on board, recording the type and amount of the catch and identifying the physical damage to the catch during the fishing trip. The results showed that the stages of the fish handling on board consist of fish watering, sorting, washing, ice preparation, and storing the catch in fish hold. Fish handling on FV. Inkamina 523 has applied the principles of quick, careful, clean and cold chain. In fish handling activities, the ships’s crew are not equipped with work safety equipment. The main catch fish physical damage (skipjack tuna) on FV. Inkamina 523 i.e broken stomach, broken head, broken tail, broken eyes and ripped skin.  
Analisis Perbekalan Operasional Kapal Pole and Line yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Sulawesi Utara Katili, Lidya; Putri, Elsari Tanjung; Jul, Manohas; Silvester, Simau; Jenny, Manengkey I; Rudi, Saranga; Franky, Darondo A.; Karyanto, Karyanto; Muddin, Imam
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 5 No 1 (2024): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v5i1.785

Abstract

Aktivitas penangkapan ikan di kapal perikanan, termasuk kapal pole and line yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, memerlukan berbagai jenis perbekalan. Ketersediaan perbekalan ini sangat penting untuk kelancaran operasi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menelaah jenis, jumlah, dan penanganan perbekalan yang dibawa oleh nakhoda atau awak kapal. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jenis perbekalan yang dibawa dari 7 sampel kapal pole and line dengan kapasitas berkisar 64-94 GT yaitu sebanyak 65% termasuk dalam kategori bahan operasional konsumsi (makanan), 22% bahan operasional kapal (solar, oli, air bersih, majun, sarung tangan kerja), dan 13 % bahan operasional lainnya (rokok, obat-obatan, peralatan mandi). Jumlah perbekalan yang dibawa tergantung pada jumlah awak kapal dan durasi perjalanan penangkapan. Proses penanganan perbekalan oleh nelayan di kapal mencakup pengadaan, pemuatan, pemeriksaan, dan penyimpanan bahan-bahan perbekalan tersebut.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN BULAN CINTA LAUT DI WILAYAH PESISIR DESA MAKALISUNG, MINAHASA UTARA Katili, Lidya; Putri, Elsari Tanjung
Bina Bahari Vol 3, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA Universitas Tanjungp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/binabahari.v3i1.45

Abstract

Wilayah pesisir memiliki karakteristik yang unik dan sangat rentan terhadap pencemaran berbagai macam sampah laut. Sumber sampah laut dapat berasal dari alam dan aktifitas antropogenik manusia yang setiap tahun dapat meningkat jumlahnya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi dan mengajak masyarakat pesisir Desa Makalisung, Minahasa Utara melalui Gerakan Bulan Cinta Laut sebagai rencana aksi dalam penanganan sampah laut. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu observasi dan partisipasi. Hasil yang diperoleh bahwa kegiatan ini dapat terlaksana sesuai rencana dan dikategorikan berhasil, peserta pengabdian antusias dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pengumpulan dan pembersihan sampah. Hasil evaluasi kegiatan juga menunjukkan peserta memberikan respon positif. Sebagai masukan bahwa perlunya monitoring dan pendampingan dan pelatihan dalam pengelolaan sampah organik dan an-organik yang berhasil dikumpulkan.
ANALISIS TEKNIS PENGOPERASIAN BAGAN APUNG (FLOATING BAGAN) DI PERAIRAN DESA BATU PUTIH KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Darondo, Franky Adrian; Putri, Elsari Tanjung; Manohas, Jul; Santoso, Heru; Karyanto, Karyanto; Katili, Lidya; Manengkey, Jenny I; Saranga, Rudi; Simau, Silvester; Hamel, Samuel
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 4 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.4.188-196

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya perikanan berupa usaha penangkapan ikan dengan bagan apung (floating bagan) telah berlangsung lama di desa Batu Putih dan jumlah bagan yang aktif cenderung berkurang. Penelitian ini bertujuan  untuk mengkaji aspek teknis pengoperasian bagan apung di perairan desa Batu Putih. Manfaat dari studi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan informasi ilmiah dan referensi bagi akademisi maupun pelaku usaha dibidang penangkapan. Penelitian dilaksanakan Agustus–November 2024, lokasi penelitian di perairan desa Batu Putih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipan.  Penelitian dilakukan dengan melakukan pengoperasian bagan apung selama 4 (empat) trip penangkapan  dan melakukan pengambilan data yang terdiri dari desain dan konstruksi alat tangkap, proses pengoperasian dan hasil tangkapan selain itu pengambilan data parameter oseanografi perairan. Waktu terbaik untuk mengoperasikan bagan adalah saat arus tidak mengalami perubahan arah antara pukul 03.00 – 04.30 dini hari, dengan kedalaman daerah penangkapan bagan apung pada kedalaman 75 depa. Hasil analisis menunjukan  bahwa aspek teknis pengoperasian bagan apung di perairan Batu Putih meliputi perahu pelang berkapasitas 15 PK sebagai sarana transportasi menuju fishing ground dan alat tangkap itu sendiri yang terbuat dari rangkaian kayu dengan jaring/cang dengan bantuan lampu. Adapun beberapa tahap pengoperasiannya meliputi persiapan, pemasangan lampu, pengamatan ikan, penurunan jarring, pengangkatan jaring, penanganan hasil tangkapan. Hasil tangkapan utama yang diperoleh selama penelitian yaitu 65% ikan teri, 23% ikan layang dan 12% ikan sardin.
Pengamatan Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Rawai Tuna (Tuna Long Line) di KM.Mutiara 26 Perairan Samudera Hindia Katili, Lidya; Santoso, Heru; Putri, Elsari Tanjung; ramadhani, ahijrah; Tolawo, Rocky Geraldo
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 5 No 2 (2024): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v5i2.791

Abstract

The tuna longline is a commonly used fishing gear among fishermen, especially in Benoa, Bali, for capturing large pelagic fish, primarily tuna, in offshore waters over an extended period. This study aims to identify the techniques for operating tuna longlines and to observe the handling process of the catch on the KM Mutiara 26 vessel. The research employs a qualitative descriptive analysis method. Findings indicate that the longline operation on KM Mutiara 26 involves preparatory steps followed by three operational phases: setting, soak time, and hauling. The fishing operations were conducted in the Indian Ocean at coordinates 30° – 32° South Latitude and 103° East Longitude. KM Mutiara 26 is a 122 GT fiberglass vessel powered by a 671 KW Cummins engine and equipped with 11 refrigerated holds. The vessel operates on a two-month cycle. The main catch species was southern bluefin tuna (Thunnus maccoyii), with a total of 242 fish, while the lowest catch was albacore (Thunnus alalunga), with 24 fish. Fish handling involved a four-step process, and storage of the catch was carried out using a freezing method.
EDUKASI SAMPAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH KEPADA SISWA KELAS III SDIT AL-BIDAYAH BITUNG Tanjung Putri, Elsari; Apriani, Ita
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v6i1.1117

Abstract

School is one of the public facilities that can produce waste every day from activities carried out by students and teaching staff. Community service activities serve as a platform for transferring knowledge and skills through community education programs. The aims of this activity is to provide education for students and teachers about waste (household waste and marine debris) and its management. The process of conducting activities involves the preparation phase, the implementation phase through socialization and counseling, and the evaluation phase. Data analysis is done using descriptive analysis. The results showed that the activity was going well with enthusiastic students and active discussions with the lecturer team. There was a significant increase in the percentage of people with knowledge and understanding of waste material and its management. The percentage of correct answers in the pretest was only 3%, but increased to 83% after socialisation (posttest).