Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Kelayakan Usaha Ternak Burung Puyuh di Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Ta’wim, Akhris Asanit; Artini, Widi; Andajani, Wiwiek; Nina Lisanty
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5290

Abstract

Prambon District in Nganjuk Regency, East Java, has shown its community's adaptation to the COVID-19 pandemic by switching to livestock businesses, significantly raising quail. With mostof the population initially working as farmers, the Work From Home (WFH) policy and Large-Scale Social Restrictions (PSBB) encouraged the Prambon community to choose livestock as an additional source of income. Research in Mojoagung Village involving 23 breeders showed that raising quail in Prambon has promising economic potential. Even though production costs reach IDR33,704,380 for 1000 quails, the net income from selling quail eggs reaches IDR77,220,620 during the production period. Additional income from selling quail meat and quail dung (fertilizer) reached IDR2,250,000 and IDR1,575,000 respectively. This livestock business is profitable and very worthy of development. Policy implications involve government support in the form of training, technical assistance, and market development to support local economic growth and diversification of livelihoods, making quail farming a sustainable option to improve the welfare of the Prambon community.   Kecamatan Prambon di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menunjukkan adaptasi masyarakatnya terhadap pandemi COVID-19 dengan beralih ke usaha peternakan, terutama beternak burung puyuh. Dengan mayoritas penduduk yang awalnya berprofesi sebagai petani, kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendorong masyarakat Prambon untuk memilih usaha peternakan sebagai sumber pendapatan tambahan. Penelitian di Desa Mojoagung melibatkan 23 peternak menunjukkan bahwa beternak burung puyuh di Prambon memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Meskipun biaya produksi mencapai Rp33.704.380 untuk 1000 ekor burung puyuh, pendapatan bersih dari penjualan telur puyuh mencapai Rp77.220.620 selama masa produksi. Pendapatan tambahan dari penjualan daging puyuh dan kotoran puyuh (pupuk) masing-masing mencapai Rp2.250.000 dan Rp1.575.000. Usaha ternak ini menguntungkan dan sangat layak untuk dikembangkan. Implikasi kebijakan melibatkan dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, bantuan teknis, serta pengembangan pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan diversifikasi mata pencaharian, menjadikan beternak burung puyuh sebagai opsi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Prambon.
Kelayakan Usahatani Padi Inpari IR Nutri Zinc Kelompok Tani Ngudi Makmur Kabupaten Tulungagung Siti Chumidah; Andajani, Wiwiek; Sidhi, Eko Yuliarsha; Agustia Dwi Pamujiati
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5325

Abstract

Tulungagung Regency ranks 18th with 2,901 stunting cases, the equivalent of 5.51% in East Java. More specifically, stunting cases in Kauman District, Tulungagung Regency, reached 104 or around 3.6%. One of the causes of stunting is iron (Zn) deficiency. The Tulungagung Regency Agriculture Service conducted an Inpari IR Nutri Zinc Rice cultivation development program for the Ngudi Makmur Farmers Group in Balerejo Village, Kauman District, to support reducing stunting cases. Cultivating Inpari IR Nutri Zinc Rice has been carried out well. However, an analysis of the costs and feasibility of farming has yet to be carried out, so further research needs to be conducted. This research aims to determine the costs and feasibility of cultivating Inpari IR Nutri Zinc Rice. This research was a quantitative descriptive study involving the participation of 30 respondents belonging to the Ngudi Makmur Farmers Group, Balerejo Village, Kauman District, determined by census. Cost analysis calculations included variable and fixed costs so that income and receipts would be known. Feasibility analysis was calculated using the R/C ratio. The study findings showed that the average expenditure figure for Inpari IR Nutri Zinc Rice agricultural activities in the Ngudi Makmur Farmer Group was IDR10,382,373 with an income of IDR19,463,007 per ha in one planting season. The R/C ratio calculation result was 2.88. This shows that the Inpari IR Nutri Zinc Rice cultivation business is profitable and feasible. Kabupaten Tulungagung menempati urutan ke-18 dengan jumlah 2901 kasus stunting atau setara dengan 5,51% di Jawa Timur. Lebih spesifik lagi, kasus stunting di Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung mencapai 104 atau sekitar 3,6%. Salah satu penyebab stunting yaitu kekurangan zat besi (Zn). Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung melakukan program pembinaan budidaya Padi Inpari IR Nutri Zinc kepada Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Balerejo Kecamatan Kauman untuk mendukung penurunan kasus stunting. Proses budidaya Padi Inpari IR Nutri Zinc telah dilakukan dengan baik, namun belum dilakukan analisis biaya serta kelayakan usahataninya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya dan kelayakan usaha budidaya Padi Inpari IR Nutri Zinc. Penelitian ini adalah suatu studi deskriptif kuantitatif yang melibatkan partisipasi dari 30 responden anggota Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Balerejo Kecamatan Kauman yang ditentukan secara sensus. Penghitungan analisis biaya meliputi biaya variabel dan biaya tetapsehingga akan diketahui pendapatan dan penerimaan. Analisis kelayakan dihitung menggunakan R/C ratio. Temuan studi menunjukkan angka rata-rata pengeluaran dalam kegiatan pertanian Padi Inpari IR Nutri Zinc pada Kelompok Tani Ngudi Makmur sebesar Rp10.382.373 dengan pendapatan sebesar Rp 19.463.007 per ha dalam satu musim tanam. Hasil perhitungan R/C ratio sebesar 2,88. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani budidaya Padi Inpari IR Nutri Zinc menguntungkan dan layak untuk dijalankan.
Analisis Komparatif Pengguna dan Non Pengguna Pupuk Organik Cair pada Usahatani Padi (Oryza sativa L.) di Desa Tanggungkramat Kabupaten Jombang Umi Mariyati; Andajani, Wiwiek; Sidhi, Eko Yuliarsha; Nina Lisanty
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i1.5327

Abstract

This research aims to increase rice production by introducing Liquid Organic fertilizers (POC) as an alternative to chemical fertilizers. Farmers have so far only relied on chemical fertilizers, causing a decrease in soil fertility and an increase in the use of subsidized chemical fertilizers. The research was conducted in the village of Tuliskramat, Ploso District, Jombang Regency, which is a rice production center. The research method used observation, filling in a list of questions, interviews, and direct documentation for 40 respondent farmers (8 POC user farmers and 32 non-user farmers). Primary and secondary data were analyzed using farming costs, revenues, income, and comparative t-tests. The results showed that the average rice production with POC reached 7,000 kg/ha, while 6,489 kg/ha without POC. Rice farming income with POC (IDR21,426,010.00/ha) is higher than without POC (IDR18,228,966.00/ha). Hypothesis testing shows a significant difference between the two, indicating that using POC provides more significant rice farming income than without POC. This research implies the importance of adopting POC to increase farmers' yields and income and reduce dependence on subsidized chemical fertilizers. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dengan mengenalkan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai alternatif penggunaan pupuk kimia. Petani selama ini hanya mengandalkan pupuk kimia, menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan peningkatan penggunaan pupuk kimia yang bersubsidi semakin berkurang. Penelitian dilakukan di desa Tanggungkramat, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, yang merupakan sentra produksi padi. Metode penelitian menggunakan observasi, pengisian daftar pertanyaan, wawancara, dan dokumentasi langsung kepada 40 petani responden (8 petani pengguna POC dan 32 petani non-pengguna). Data primer dan sekunder dianalisis dengan metode biaya usahatani, penerimaan usahatani pendapatan usahatani, dan uji t komparatif. Hasil menunjukkan rata-rata produksi padi dengan POC mencapai 7.000 kg/ha, sedangkan tanpa POC sebesar 6.489 kg/ha. Pendapatan usahatani padi dengan POC (Rp21.426.010/ha) lebih tinggi daripada tanpa POC (Rp18.228.966/ha). Uji hipotesis menunjukkan perbedaan signifikan antara keduanya, mengindikasikan bahwa penggunaan POC memberikan pendapatan usahatani padi yang lebih besar dibandingkan tanpa POC. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya adopsi POC untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia bersubsidi.
Optimalisasi Teknik Promosi untuk Peningkatan Penjualan Produk Toko Pertanian di Kota Kediri Hohoubun, Frederik Moses Bal-bal; Sutiknjo, Tutut Dwi; Andajani, Wiwiek; Lisanty, Nina
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 2 (2024): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i2.5694

Abstract

Sari Tani Agricultural Store, strategically located in Kediri City, needs help increasing agricultural product sales despite being surrounded by various vendors. This study aims to explore effective promotional strategies to boost sales at this store. A descriptive qualitative method was employed, with respondents consisting of regular buyers, loyal buyers, and resellers. Data were collected through in-depth interviews and observations to understand how each buyer category became aware of Sari Tani Agricultural Store, particularly about using social media as a promotional tool. The results indicate that promotions via social media, especially Facebook, effectively attract regular and loyal buyers, while resellers, mostly outside Kediri City, learned about the store through online references. The main factors influencing loyalty are product quality and satisfactory service. This study suggests enhancing social media interactions and diversifying promotional platforms to increase sales and market reach further. In conclusion, social media promotional strategies effectively boost sales and customer loyalty at Sari Tani Agricultural Store, providing practical insights for store managers to develop more effective and sustainable marketing strategies. Toko Pertanian Sari Tani, terletak strategis di Kota Kediri, menghadapi tantangan dalam meningkatkan penjualan produk pertanian meskipun posisinya dikelilingi oleh berbagai pedagang. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi promosi efektif untuk meningkatkan penjualan di toko ini. Metode kualitatif deskriptif digunakan dengan responden terdiri dari 25 pembeli biasa, 3 pembeli loyal, dan 2 pembeli reseller. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi untuk memahami cara setiap kategori pembeli mengetahui Toko Pertanian Sari Tani, terutama terkait penggunaan media sosial sebagai alat promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi melalui media sosial, khususnya Facebook, efektif menarik pembeli biasa dan loyal, sementara pembeli reseller, yang sebagian besar dari luar Kota Kediri, mengetahui toko melalui referensi online. Faktor utama yang mempengaruhi loyalitas adalah kualitas produk dan pelayanan. Penelitian ini menyarankan peningkatan interaksi di media sosial dan diversifikasi platform promosi untuk lebih meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar. Kesimpulannya, strategi promosi media sosial efektif dalam meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan di Toko Pertanian Sari Tani, memberikan wawasan praktis bagi pengelola toko untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Studi Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Menggunakan Sistem Tebasan di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk Nopitasari, Santi; Andajani, Wiwiek; Sidhi, Eko Yuliarsha; Pamujiati, Agustia Dwi
Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 4 No. 2 (2024): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v4i2.5704

Abstract

Shallots are used as a spice and spice; they are also used as traditional medicine ingredients and play a role in helping increase people's income in national development, one of which is the shallot plant. This research aims to determine the costs, income, and feasibility of shallot farming using the slash system in Nglinggo Village, Gondang District, Nganjuk Regency. This research was carried out purposively in Nglinggo village, Gondang district, Nganjuk district. This location was chosen because it is one of the centers for developing shallot farming. The sampling method used in this research was census (saturated sampling). Based on the survey results and these criteria, the number of farmers was 30 respondents. The types of data used in this research are primary and secondary. The data analysis methods include farming costs, revenue analysis, income analysis, R/C ratio, and profitability analysis. The results of research on the analysis of shallot farming using the slash marketing system showed that the average total production cost for shallot farming is IDR 88,109,666.7/Ha, the total revenue from shallot farming is IDR 128,313,365/Ha, the average shallot farming income is IDR 40,203,698/Ha. The R/C Ratio is 1.46, and profitability is 15.2%.   Salah satu bumbu yang sering digunakan adalah bawang merah. Bawang merah juga bermanfaat untuk obat tradisional dan berperan dalam peningkatan pendapatan masyarakat. Riset ini bertujuan untuk mengetahui biaya dan pendapatan serta pemasaran bawang merah dengan sistem tebasan di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Riset ini dilaksanakan secara sengaja di Desa Nglinggo karena daerah tersebut salah satu sentral pengembangan usahatani bawang merah. Metode sensus digunakan untuk pengambilan sampel. Berdasarkan hasil survei dan juga kriteria tersebut, maka jumlah petani adalah 30 responden. Jenis Data utama dan data tambahan diperlukan pada riset ini. Metode analisis data yang dilakukan antara lain biaya usahatani, pendapatan, penerimaan, R/C Ratio serta rentabilitas. Hasil riset tentang analisis usahatani bawang merah dengan sistem pemasaran tebasan ini menunjukkan total biaya produksi usahatani bawang merah Rp.88.109.666,7/Ha, total penerimaan usahatani bawang merah Rp. 128.313.365/Ha, dengan pendapatan senilai Rp. 40.203.698/Ha. R/C Ratio sebesar 1,46 serta rentabilitas 15,2%.
BUDIDAYA CACING AFRICAN NIGHT CRAWLER (EUDRILUS EUGENIAE) SEBAGAI PELUANG USAHA DI DESA TANJUNG, TULUNGAGUNG Nina Lisanty; Wiwiek Andajani; Kharisma Satria Pamungkas; Taufan Achmad Ghozali Yusuf
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i2.6567

Abstract

Tanjung Village, Tulungagung, has great potential in cultivating African Night Crawler earthworms (Eudrilus eugeniae), which are useful as animal feed and organic waste processors. However, the lack of community knowledge is the main obstacle in its development. This community service activity aims to provide education and training in earthworm cultivation through socialization, demonstrations, and direct practice, including media preparation, maintenance, and harvesting. Evaluations are carried out to measure the increase in participants' understanding and skills. The results of the activity showed a significant increase in cultivation skills, with several participants starting to apply the techniques they learned independently. In addition, community interest in this business has increased, opening up new economic opportunities. In conclusion, this training has succeeded in increasing community capacity in cultivating Eudrilus eugeniae and is expected to contribute to economic independence and sustainable use of local resources.
Inovasi Diversifikasi Pangan Lokal melalui Pemanfaatan Daun Singkong menjadi Keripik sebagai Upaya Pengurangan Limbah dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pamujiati, Agustia Dwi; Artini, Widi; Andajani, Wiwiek; Widiyono, Wahyu; Mulyadi, Mochtar Nova
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v5i2.7079

Abstract

Community service aims to increase the utilization of cassava leaves as a value-added food ingredient by innovating cassava leaf chips (Daun Crips) in Jombok Village, Pule District, Trenggalek Regency, East Java. Cassava leaves, which have traditionally been considered agricultural waste, have a high protein content and significant economic potential if processed properly. The implementation method was carried out through a participatory approach that involves the community in counseling, technical training in production, packaging, branding, and product economic analysis. Evaluation of activities using pre-tests and post-tests on six assessment aspects revealed an increase in the average score from 57.2 to 86.8, representing a 51.8% improvement. The highest increases were observed in technical processing skills (63.6%) and production cost analysis (57.7%). The resulting product has characteristics of being crispy, savory, and having a low water content (3.8%), in accordance with snack food quality standards. This activity has a positive impact by increasing the knowledge, skills, and entrepreneurial motivation of the community, as well as encouraging the formation of Joint Business Groups as the foundation for productive economic businesses based on local potential. This program is a real-world example of the implementation of local food diversification, which can reduce agricultural waste, increase community income, and support sustainable village economic development. Pengabdian kepada masyarakat memiliki tujuan meningkatkan pemanfaatan daun singkong sebagai bahan pangan bernilai tambah melalui inovasi produk keripik daun singkong (Daun Crips) di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Daun singkong yang selama ini dianggap limbah pertanian memiliki kandungan protein tinggi dan potensi ekonomi yang besar apabila diolah secara tepat. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam penyuluhan, pelatihan teknis produksi, pengemasan, branding, serta analisis ekonomi produk. Evaluasi kegiatan dengan menerapkan pre-test dan post-test pada enam aspek penilaian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor dari 57,2 menjadi 86,8 atau meningkat sebesar 51,8%, dengan peningkatan tertinggi pada keterampilan teknis pengolahan (63,6%) dan analisis biaya produksi (57,7%). Produk yang dihasilkan memiliki karakteristik renyah, gurih, serta kadar air rendah (3,8%), sesuai dengan standar mutu pangan ringan. Kegiatan ini memiliki efek positif dengan meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kewirausahaan masyarakat, serta mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama sebagai embrio usaha ekonomi produktif berbasis potensi lokal. Program ini menjadi contoh nyata penerapan diversifikasi pangan lokal yang mampu mengurangi limbah pertanian, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendukung pembangunan ekonomi desa berkelanjutan.