Claim Missing Document
Check
Articles

Found 61 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Radio Resources Allocation Based-on Energy Saving For Lte-advanced System Vinsensius Sigit Widhi Prabowo; Arfianto Fahmi; Doan Perdana
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With increasing demand for faster access, then LTE-Advance system (LTE-A) is developed dan released by the fourth generation (4G) mobile system. 3GPP introduced a new technology that is Carrier Aggregation (CA) to support wider transmission bandwidth and spectrum efficiency. With the CA system, every user can be scheduled on multiple carriers. Because of the difference in frequencies for each carrier, there are some differences too in fading and coverage for each carrier. This problem effects the performance of conventional resources allocation algorithm especially mean-greedy algorithm. Then a method to classify users and chunk according to the number of carriers that can be given to the user is proposed. This process is called user chunk grouping (UCG). This process is performed before the mean-greedy algorithms process. Each user is grouped based on the characteristics of each component carrier fading experienced by the user. This scheme is expected to overcome the problem caused by CA system. Through simulation process, the UCG process can improve either fairness system or average throughput according to the ratio of user and bandwidth used in system. Keywords: Carrier Aggregation, Mean-Greedy, User Grouping, LTE-
Desain Dan Realisasi Kombiner 4 : 1 Pada Antena Array Transmitter 2,425 Ghz Untuk Stasiun Bumi Pada Sistem Nano Satelit Muhammad Raudhi Azmi; Heroe Wijanto; Arfianto Fahmi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nano satelit merupakan satelit berukuran kecil yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil pula. Nano satelit hanya memiliki berat sekitar 10-15 kg. satelit ini dirancang dengan misi mengumpulkan berbagai macam data. Dalam kasus ini, perancangan komponen yang dapat digunakan sebagai pengkombine catuan antena yang disusun secara array sebanyak 4 susunan. Hal ini dikarenakan beam yang dibutuhkan untuk mentransmisikan sinyal dibutuhkan beam yang sempit. Dalam penilitian ini perancangan komponen ini di pasang pada bagian base station (stasiun bumi). Kombiner yang dirancang hanya untuk bagian transmiter, yang dibutuhkan isolasi (kopling) masing-masing port output yang berdekatan paling besar -15dB pada s12, s13m, s14 dan s15, agar masing-masing port output yang berdekatan tidak mempengaruhi satu sama lain, sehingga maching impedance yang di hasilkan murni dari masing-masing port, apabila impedansi yang dihasilkan maching, maka VSWRnya akan semakin mendekati 1, dan artinya dapat digunakan. Berdasarkan hasil pengukuran dan simulasi yang tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan, dapat disimpulkan parameter seperti VSWR, return loss, insertion loss, dan kopling sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk power divider. Teknik perancangan power divider dapat menghasilkan return loss dan VSWR yang sesuai sehingga didapat impedansi yang mendekati nilai Z0 (50 ohm). Insertion loss dan kopling yang dihasilkan power divider pada simulasi dan realisasi sudah sangat baik sesuai dengan spesifikasi power divider yang bagus untuk digunakan. Spesifikasi power divider yang dirancang sudah sesuai dengan spesifikasi dari Wilkinson-Power divider, yaitu memiliki insersion loss -6dB dan dapat bekerja pada frekuensi yang diinginkan sehingga power divider ini dapat diimplementasikan untuk aplikasi nano satelit yang menggunakan frequensi 2,435 GHz. Kata Kunci : nano satelit, combiner, isolasi, transmitter, power divider, return loss
Perancangan Dan Realisasi Sistem Rf Energy Harvesting Pada Frekuensi Uhf Hamka Ikhlasul Amal NZ; Arfianto Fahmi; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energy harvesting atau pemanenan energi merupakan proses dimana energi berasal dari sumber eksternal seperti surya atau matahari, panas, gelombang RF (radio frekuensi), dan gelombang elektromagnetik lain yang memancarkan sinyal. Salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk memanen energi adalah rectifier yang diintegrasikan dengan antena. Antena digunakan sebagai penangkap gelombang elektromagnetik dari ruang bebas, sedangkan rectifier atau penyearah gelombang yang digunakan sebagai converter sinyal listrik AC yang telah diterima oleh antena menjadi sinyal listrik DC. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dan realisasi sistem RF energy harvesting dengan sumber antena pada frekuensi kerja TV UHF (470-806 MHz). Sistem yang dirancang dan direalisasikan tersebut berupa rectifier atau penyerah gelombang, suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan listrik DC. Rectifier yang dirancang dan direalisasikan berupa jenis full wave rectifier atau penyearah gelombang penuh yang menggunakan 4 buah dioda schottky tipe HSMS 2820 dengan filter kapasitor yang berfungsi untuk memperkecil tegangan ripple. Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa rangkaian rectifier dapat mengubah sinyal AC yang diperoleh pada sumber tersebut menjadi tegangan listrik DC. Data yang diperoleh pada pengukuran tegangan output signal rectifier menggunakan antena jenis double quad adalah sebesar 0.954 Volt pada pengukuran rectifier di dalam ruangan (indoor), 1.206 Volt pada pengukuran rectifier di luar ruangan (outdoor), dan menggunakan antena televisi sebesar 2.604 Volt pada pengukuran rectifier pada sinyal frekuensi kerja TV UHF (470-806 MHz). Tegangan output rectifier yang diperoleh tersebut dapat menyalakan sebuah LED sebagai indikator bahwa tegangan tersebut telah berupa tegangan listrik DC.
Frequency Refarming Analysis For Lte Implemetation In Indonesia Using Seamcat Simulation Raden Arjani Rosalina; Rendy Munadi; Arfianto Fahmi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract— The LTE technology is expected to offer a number of distinct advantages over other wireless technologies. Scarcity of spectrum had been encourage regulator and provider to refarmed the spectrum. Spectrum refarming for LTE in 900MHz, 1800 MHz or 2100 MHz frequencies band is considered to be triggered the potential degradation of existing services such as GSM and UMTS. The simulation’s results decribe that in those frequencies band options, LTE can well coexist with other technologies in the ecosystem such as GSM and UMTS. Overall simulation’s results show that at 1800 MHz while LTE is interfered by LTE and others such as GSM and UMTS, the performance is lower than other frequencies, so the best option is at 900 MHz or 2100 MHz of the frequencies. Index Terms—Refarning, Coexistence, Throughput, SINR, Performance
Alokasi Resource Block Pada Sistem Komunikasi Device-to-device Yang Underlaying Pada Jaringan Lte-advanced Firli Fauzia Karima; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jaringan LTE-Advanced sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan layanan mobile broadband untuk sistem 4G. Komunikasi device-to-device merupakan salah satu teknik yang membantu untuk memenuhi kebutuhan layanan seluler peer-to-peer dan meningkatkan pemenuhan spektrum dalam jaringan LTE-Advanced. Namun, transmisi D2D dapat menyebabkan nilai interferensi yang cukup siginifikan ketika pembagian sumber daya radio. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memperoleh metode yang tepat dalam pengalokasian sumber daya radio dengan membandingkan beberapa metode yang digunakan dan pengaruhnya terhadap jumlah pelanggan dengan memperhatikan beberapa parameter keluaran antara lain throughput, fairness, dan efisiensi spektral. Pada penelitian ini penulis melakukan proses pengalokasian sumber daya radio pada software pemrograman matrix laboratory dengan membandingkan penggunaan algoritma heuristic dan algoritma round robin. Serta antena yang menggunakan teknik multiple input multiple output untuk meningkatkan kualitas layanan informasi. Hasil dari penelitian ini ialah tampilan berupa grafik kualitas layanan informasi yang membandingkan antara metode yang digunakan terhadap jumlah pelanggan. Analisis kesimpulan yang didapat dari penelitian ini ialah algoritma heuristic memiliki kinerja lebih baik daripada algoritma round robin dalam parameter yang diukur antara lain throughput, fairness, dan efisiensi spectral. Kata kunci : D2D Underlaying LTE-Advanced, resource allocation, heuristic, round robin Abstract LTE-Advanced networks are being developed to provide mobile broadband services for the 4G cellular wireless systems. D2D is a promising technique to provide wireless peer-to-peer services and enhance spectrum utilization in the LTE-Advanced networks. The purpose of this study is to obtain the appropriate method of radio resource allocation by comparing several methods used and their effect on the number of customers by considering some output parameters such as throughput, fairness, and spectral efficiency. In this study the authors make the process of allocation of radio resources in matrix laboratory programming software by comparing heuristic algorithm and round robin algorithm. And antennas using multiple input multiple output techniques to improve the quality of information services. The result of this research is the display of the quality of information service that compares the method used to the number of customers. Analysis of conclusions obtained from this research is heuristic algorithm has better results than round robin algorithm for output paramer such as spectral efficiency throughput, and fairness. Keywords: D2D Underlaying LTE-Advanced, resource allocation, heuristic, round robin
Simulasi Dan Analisis Performansi Algoritma Pengalokasian Resource Block Dengan Batasan Daya Dan Quality Of Service Pada Sistem Lte Arah Downlink Ferdi Setyo Ariawan; Arfianto Fahmi; Afief Dias Pambudi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam jaringan LTE diharuskan untuk mendukung layanan campuran dengan perbedaan QoS. Oleh karena itu, dibuat penelitian mengenai Simulasi dan Analisis Performansi Algoritma Pengalokasian ResourceBlock dengan Batasan Daya dan QualityofService pada Sistem LTE Arah Downlink Pada penelitian ini dilakukan pengujian algoritma untuk mengalokasikan resourceblock dengan batasan daya dan QoS. Algoritma penjadwalan resourceblock yang diajukan, diuji dengan dua algoritma lain, yaitu maximum C/I dan proportional fair. Pengujian dilakukan dengan menggunakan simulasi dan diambil parameter-parameter pembanding antara lain, jumlah alokasi resourceblockuser, troughputuser, powerreceiveuser, dan fairness. . Penelitian ini menghasilkan hasil simulasi pada aplikasi matlab dengan tiga algoritma penjadwalan alokasi resourceblock. Dari hasil simulasi skenario 40 user diperoleh nilai rata-rata jumlah alokasi resource block tertinggi pada algoritma proportional fair dengan nilai rata-rata pada user 2 = 0.73. Nilai throughput rata-rata tertinggi pada algoritma maximum C/I sebesar 0.63 Mbps. Nilai rata-rata power receive user tertinggi pada algoritma proportional fair sebesar - 43.27 dBm. Nilai rata-rata fairness berdarkan alokasi resource blocknya, tertinggi pada algoritma dengan batasan daya dan QoS sebesar 0.45. Kata kunci: Simulasi, Alokasi Resource Block, Batasan Sumber Daya, QoS, LTE, Downlink
Analisis Penanggulangan Inter-carrier Interference (ici) Pada Teknologi Ofdm Menggunakan Frequency-domain Equalizer (feq) Dengan Metode M-taps Minimum Mean-square-error (mmse) Erwin Priyantono; Arfianto Fahmi; Dharu Arseno
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan untuk Wireless Broadband Multimedia Communication Systems (WBMCS) semakin tahun semakin meningkat. Namun kanal radio wireless mempunyai karakteristik dengan adanya multipath, yang mengakibatkan sinyal pada penerima diterima pada waktu yang berbeda-beda. Salah satu yang umum terjadi dalam proses transmisi sinyal adalah adanya fluktuasi daya yang diterima oleh penerima, yang disebut fading. Untuk mengatasi kondisi tersebut, skema transmisi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) diperkenalkan. OFDM merupakan teknik untuk mengirim informasi dalam satu aliran (single stream), dimana informasi itu dibagi ke dalam beberapa sub-aliran (sub-stream) paralel, yang disebut subcarrier. Namun teknik OFDM menimbulkan Inter Carrier Interference (ICI). Pengaruh ICI dapat dimitigasi menggunakan Frequency-Domain Equalizer (FEQ) yang memanfaatkan metode Minimum Mean Square Error (MMSE) konvensional dan M-taps Minimum Mean Square Error (MMSE). Dari hasil simulasi, didapat grafik BER terhadap Eb/No dengan jenis modulasi yang digunakan adalah QPSK, 16 QAM dan 64 QAM. Analisis pada grafik menunjukkan bahwa FEQ yang memanfaatkan metode MMSE konvensional dan M-taps MMSE dapat meningkatkan performansi sistem OFDM yang mengandung ICI dengan jenis modulasi QPSK dan 16 QAM. Tetapi tidak cocok untuk jenis 64 QAM. Metode 7-taps MMSE 98,04459 % efisien dibandingkan metode MMSE konvensional, sedangkan metode 33-taps MMSE 91,08564 % efisien dibandingkan dengan metode MMSE konvensional. Kata kunci: Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), Frequency-Domain Equalizer (FEQ), Minimum Mean Square Error (MMSE), M-taps Minimum Mean Square Error (MMSE)
Analisis Kinerja Urutan Sensing Spektrum Berdasarkan Laju Transmisi Kanal Ahmad Sulaeman; Arfianto Fahmi; Afief Dias Pambudi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kanal kosong yang efektif dan efisien merupakan hal yang sangat penting bagi secondary user karena terbatasnya kesempatan untuk memanfaatkan kanal tersebut. Sehingga dibutuhkan cara untuk mencari kanal kosong yang efektif dan efisien agar dapat memanfaatkan kanal tersebut dengan maksimum. Pada penelitian ini, secondary user melakukan sensing spektrum berdasarkan urutan laju transmisi kanal terhadap sinyal primary user yang berupa sinyal OFDMA. Evaluasi dan analisis dilakukan terhadap kinerja detektor energi berdasarkan periodogram yang digunakan untuk sensing spektrum dan kinerja urutan sensing spektrum berdasarkan laju transmisi kanal. Selain itu, evaluasi dan analisis dilakukan terhadap hubungan kinerja detektor dan kinerja urutan sensing spektrum berdasarkan laju transmisi kanal. Hasil menunjukkan kinerja detektor energi berdasarkan periodogram dapat mencapai target probability detection 0,9 dan probability false alarm 0,1 pada SNR 7 dB. Saat kinerja energi detektor optimal, kinerja urutan sensing spektrum berdasarkan laju transmisi kanal menunjukan perbaikan terhadap jumlah kanal kosong tersedia pada sinyal observasi dengan nilai maksimum average reward 61,9 kbps dan channel utilization 93%. Selain itu, penurunan kinerja urutan sensing spektrum terjadi dengan turunnya kinerja detektor, dengan faktor Pd menunjukkan penurunan yang lebih besar (average reward 27,8 kbps dan channel utilization 37,4%) dari pada faktor Pfa (average reward 28,7 kbps dan channel utilization 38,7%). Kata kunci : Cognitive Radio, Urutan Sensing Spektrum, Deteksi Energi, Periodogram, average reward, channel utilization.
Simulasi Dan Analisis Pengalokasian Sumber Daya Radio Menggunakan Algoritma Ant Colony Optimization (aco) Pada Sistem Long Term Evolution (lte) Arah Downlink Revi Dianawati; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi nirkabel yang dapat memberikan laju data yang tinggi dengan penggunaan Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA). Namun di sisi lain OFDMA memiliki masalah lain yaitu pada multiuser diversity. Cara untuk menangani isu multiuser diversity adalah dengan pengalokasian resource block (RB) yang efisien. Pada jurnal ini diajukan algoritma Ant Colony Optimization (ACO) untuk pengalokasian RB pada sistem LTE arah downlink. ACO memanfaatkan dua informasi, yaitu nilai heuristik dan feromon, dalam membuat solusi pengalokasian RB. ACO bergerak secara paralel dan akan mengevaluasi solusi-solusi pengalokasian dengan fungsi objektif tertentu. Simulasi pengalokasian RB dilakukan dengan melihat pengaruh variasi jumlah semut dan iterasi. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa dua variabel tersebut dapat disesuaikan untuk meningkatkan nilai average user throughput. ACO juga dapat memberikan performansi yang baik pada sisi fairness, yaitu sekitar 0.9998 atau 99.98% fair. Dalam hal kompleksitas waktu, ACO memiliki kompleksitas lebih tinggi dibandingkan algoritma konvensional, seperti proportional fair (PF), dikarenakan adanya variabel jumlah iterasi dan semut. Namun kompleksitas waktu ACO dapat direduksi dengan mengkuantifikasi dua variabel tersebut sehingga kompleksitasnya setara dengan PF. Kata kunci : LTE, OFDMA, resource block, alokasi, ACO
Analisis Dan Perencanaan Indoor Building Solution (ibs) Pada Jaringan Lte Di Gedung Marbella Suites Hotel Ray Putra Tarigan; Arfianto Fahmi; anah Putri
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil pengukuran di salah satu lantai yaitu lantai 9, diperoleh RSRP di hotel tersebut kondisi paling buruk bernilai -93.44 dBm dengan parameter RSRQ bernilai -30 dB dengan hasil pengukuran throughput uplink 32 Kbps dan downlink 56 Kbps pada jaringan LTE. Berdasarkan kendala diatas maka dilakukan treatment untuk memperbaiki kondisi tersebut maka perlu dilakukan indoor building solution. Dalam hal ini ditawarkan 3 solusi yang dapat dilakukan yaitu upgrade carrier module, penambahan repeater, dan perencanaan IBC. Untuk metode upgrade carrier module dilakukan dengan mengubah carrier pada engpar menjadi lebih besar, sehingga diperoleh adanya peningkatan parameter RF. Sedangkan untuk penambahan repeater dan perencanaan IBC perlu dilakukan dimensioning secara kapasitas dan cakupan untuk menentukan jumlah FAP, disimulasikan berdasarkan jumlah antena, kemudian diperoleh parameter RF berupa RSL dan SIR berdasarkan metode penambahan repeater dan perencanaan IBC. Kemudian diperoleh hasil pada metode upgrade carrier module menjadi 15 MHz dengan throughput 36.568 Mbps dan mean RSL -85.5 dBm. Untuk metode penambahan repeater pada lantai 1 diperoleh kebutuhan antena 7 FAP dengan nilai mean RSL -30.875 dBm dan mean SIR 8.91 dB. Sedangkan untuk metode perencanaan IBC pada lantai 1 diperoleh kebutuhan antena 5 FAP dengan nilai mean RSL -33.16 dBm dan mean SIR 10.33 dB.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.B. Muhammad Abi Hakim Amanullah Achmad Ali Muayyadi Afandi, Mas Aly Afief Dias Pambudi Agus Cahya Ananda Yoga Putra Ahmad Sulaeman Ahmad Tri Hanuranto Aji Maulana Akhmad Hambali Ali Muayadi Ali Muayadi Ali Muayyadi Ali, Erfansyah Alit Dian Saepudin anah Putri Andre Yohanes Antoni Andreana Yunio Prasetya Andri Juli Setiawan Anggun Fitrian Isnawati Anhar Muthaqien Aprian Firlanda Imani Aries Priyadi Ramadhan Bhaskara Narottama Bhaskara Narottama Bobby Juan Pradana Boy Fernando Brian Pamukti Budi Syihabuddin Claudia Sofiana Tamba Dadan Nur Ramadan Dadang Gunawan Dadang Gunawan Denny Darlis Desti Madya Saputri Devin Benz Rizki Dharu Arseno Diah Ayu Lestari, Diah Ayu Doan Perdana Dody Herdianto Rachmat Edwar Elmira Puspa Sari Ema Rachmawati Erwin Priyantono Ezi Rohmat Fairuz Azmi Faishal Daffa Fajar Adityawarman Fajar Adityawarman Ferdi Setyo Ariawan Firli Fauzia Karima Furry Rachmawati Gasi Dhias Gina Ilma Amalia Gina Ramadhanti Hafidh Finandriyanto Hamka Ikhlasul Amal NZ Heroe Wijanto Hurianti Vidyaningtyas I Gede Aditya Pratama I Putu.D Irawan Ilham putra pratama Indra Lukmana Sardi Indrarini Dyah Irawati Jefry Armando Yunas Josia Ezra Kris Sujatmoko Krisna Rangga Pradhana Kurnia Cahya Ade Putra Linda Meylani Luh Putu Ayu Sri Aryaningrum Luthfi Aditama Luthfi Nur'Adli Mega Nugraha Meutia Qoonita Noviyani Mochammad Arfin Mohamad Yasin Ramadhan Muhamad Asvial Muhamad Fithryan Muhammad Irfan Maulana Muhammad Raudhi Azmi Muhammad Salman Al Faris Muhammad Yaser Nachwan Mufti Adriansyah Nur Andini Nur Fathimah Nur Indah Nuriadnyana, Rana Nyoman Bogi Aditya Karna Obed Rhesa Ludwiniananda Obed Rhesa Ludwiniananda Patricius Evander Christy Patricius Evander Christy Pradika Erta Ardanta Priatama Yadita Purusadi Hastruman Raden Arjani Rosalina Rana Nuriadnyana Rana Nuriadnyana Ray Putra Tarigan Raynanda Chandra Wibisono Rendy Munadi Reni Dyah Wahyuningrum Revi Dianawati Reyza Pratama Rifki Fauzi Nurzaman Rina Pudji Astuti Rizal Haerul Akbar Rizky Wahyudi Robie Zulfalaily AK Rudi Sianipar Saleh Dwi Mardiyanto Salma Pratiwi Simon Siregar Sitha Vrindhavani Devi Putri Suci Monica Sari Sugondo Hadiyoso Suryananda Padmadinata Syaiful Rahmat Tjahjo Adiprabowo R Uke Kurniawan Usman Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Wildan Maulani Wulan Dwi Anggraini Yayan Agustian Yoga Prahara Novandanu Yosia Raya Peranginangin Yudha Purwanto Yudhi Suryanto Yuyu Wahyu