Claim Missing Document
Check
Articles

Found 61 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Penggunaan Algoritma Resource Scheduling Berdasarkan User Grouping Untuk Sistem Lte-advanced Dengan Carrier Aggregation Vinsensius Sigit; Ali Muayyadi; Arfianto Fahmi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jurnal ini memfokuskan pada resources schedulingpada sistem LTE-Advance dengan Carrier Aggregation (CA). Dengan adanya sistem CA ini, setiap user dapat dijadwalkan pada beberapa carrier secara bervariasi. Karena perbedaan frekuensi untuk setiap carrier, maka berbeda pula fading dan cakupan untuk tiap carriernya. Fairness dalam alokasi resources block tidak bisa dicapai dengan algoritma penjadwalan proportional fair (PF) konvensional, karena algoritma PF mengasumsikan semua user dapat dijadwalkan pada seluruh carrier. Maka dibuatlah algoritma modifikasi PF dengan mengelompokkan user terlebih dahulu sesuai dengan jumlah carrier yang dapat diberikan kepada user tersebut yaitu algoritma weighted-PF (W-PF) yang menambahkan perbandingan jarak dalam proses alokasi dan algoritma user grouping-PF (UG_PF) yang membagi user dan RB pada beberapa grup spesifik. Kata kunci: Carrier aggregation, User grouping, Proportional fair, LTE-Advanced
Analisa Pengaruh Nilai Received Total Wideband Power Yang Tinggi Pada Node-b Terhadap Call Setup Success Rate Setelah Instalasi Rf Filter Sitha Vrindhavani Devi Putri; Arfianto Fahmi; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada komunikasi seluler dengan multiple operator yang beroperasi pada area geografis yang berdekatan yang menjadikan oknum tidak bertanggung jawab merancang repeater ilegal yang dibuat diluar standar operator agar mendapatkan keuntungan pribadi tetapi merugikan operator karena dapat menyebabkan efek inteferensi yang tinggi, salah satu indikatornya adalah ditemukan permasalahan RTWP yang mana menjadi salah satu kontributor utama penurunan QoS pada jaringan komunikasi seluler yaitu CSSR. RTWP merupakan total daya terima yang terdapat pada jaringan W-CDMA (Node-B), mencakup noise yang diterima yang dihasilkan dari penerima. Menurut standar ITU-T nilai RTWP yang ideal berada antara -115 hingga -90, dan CSSR adalah salah satu indikator kinerja utama KPI yang digunakan oleh operator untuk menilai kinerja jaringan mereka. Menurut standar ITU-T nilai CSSR yang ideal harus mencapai >95%. Pada tugas akhir ini yang dilakukan pada Node-B di Pelabuhan Benoa adalah melakukan inslatasi RF Filter, identifikasi internal maupun eksternal pada Node-B yang terdapat permasalahan RTWP, dan perbaikan CSSR yang dicapai setelah implementasi RF Filter pada Node-B dengan drive test menggunakan TEMS dan G-Net Track serta collect data measurement U2000. Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat diperoleh hasil nilai RF filter dapat meredam noise sebesar 35,31 dBm. Sehingga nilai RTWP yang sebelumnya sangat tinggi yaitu -71,00 dBm setelah melakukan instalasi RF filter nilai RTWP membaik menjadi -111,00 dBm. Dan pada uji lapangan drive test RSCP memiliki perbaikan menjadi -66,00 dBm dan Ec/No juga mengalami perbaikan menjadi -5,00 dB. Abstract In a cellular communication with multiple operators operating in adjacent geographic areas that cause irresponsible people to design illegal repeaters that are made outside the operator's standards in order to gain personal benefits but are detrimental to the operator as they may cause high interference effects, one of the indicators is the discovery of RTWP problems which became one of the main contributors to the decline in QoS on the mobile communication network, CSSR. RTWP is the total power received on the WCDMA network (Node-B), including the received noise generated from the receiver. According to the ITUT standards, the ideal RTWP values are between -115 to -90, and CSSR is one of the key performance indicators of KPIs used by operators to assess their network performance. According to the ITU-T standards, the ideal CSSR value should reach> 95%. In this final project, things done on Node-B in the Benoa Port were the installation of RF Filter, both internal and external identification on Node-B with RTWP problems, and a CSSR improvement which was achieved after the implementation of RF Filter on Node-B with drive test using the TEMS and G-Net Track and collect data measurement U2000. From the research that has been done, it was found that the value of RF filter can reduce the noise of 35.31 dBm, so the previous RTWP value which was very high, -71,00 dBm, after the installation of RF filter was improved to -111.00 dBm. And on the drive test field test, the RSCP has improved to -66.00 dBm and Ec / No also improved to -5.00 dB. Keywords: RTWP, CSSR, RF Filter
Analisis Performansi Pico Cell Pada Jaringan Heterogen Lte-advanced Hafidh Finandriyanto; Arfianto Fahmi; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas selalu menjadi masalah dalam setiap perkembangan teknologi seluler. Setiap perubahan selalu dilakukan untuk memberikan kapasitas yang lebih baik. Pada Teknologi LTE release 9 telah diperkenalkan skema jaringan heterogen, yang diharapkan dapat mengatasi permasalah dari kapasitas saat ini. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan simulasi dan analisis jaringan heterogen LTE-Advanced dengan pico cell sebagai small cell nya. Ada 4 skenario simulasi yang akan dilakukan. Pico cell akan menggunakan 2 jenis frekuensi yaitu 1800 MHz dan 2100 Mhz tergantung skenario masing-masing. Selain itu juga akan dilakukan implementasi pico cell yang disertai dengan metode eICIC untuk mengurangi interferensi antar macro dan pico site. Parameter yang akan dianalisi diataranya, signal level, CINR level, throughput, dan presentase user connected yang akan di simulasikan pada software Atoll 3.3. Untuk Simulasi satu (macro) didapat signal level -80.24 dBm, CINR level 5.39, throughput 23.13 Mbps, dan user connected 37%. Pada skenario 2 (pico I) didapat signal level -60.38 dBm, CINR level 6.99, throughput 14.1 Mbps, dan jumlah user connected 92.1%. Pada skenario 3 (pico II) didapat signal level -59.01, CINR level 6.65, throughput 12.4 Mbps, dan user connected 88.3%. Sedangkan pada skenario 4 (pico III) didapat signal level -59.01, CINR level 6.97, throughput 13.4 Mbps, dan user connected 91.1%. Kata kunci : LTE-Advanced, Heterogeneous Network, eICIC.
Analisis Alokasi Resource Block Arah Uplink Pada Sistem Long Term Evolution Dengan Sc-fdma Menggunakan Algoritma Heuristic Gina Ramadhanti; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pertumbuhan jumlah pengguna seluler memberikan dampak meningkatnya pula kebutuhan laju data untuk mengakses berbagai layanan telekomunikasi. Jaringan wireless yang berkembang memiliki beberapa keterbatasan seperti penggunaan sumber daya radio. Diperlukan alokasi sumber daya yang efisien agar penggunaan sumber daya radio dapat dimaksimalkan. LTE menggunakan Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) pada arah uplink.SC-FDMA dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA) yang digunakan oleh teknologi LTE pada arah downlink. SC-FDMA memiliki nilai Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) yang lebih rendah dibandingkan dengan OFDMA. Karena itu, SC-FDMA memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Untuk itu diperlukan algoritma yang dapat mengoptimalkan sistem alokasi resource pada teknologi LTE arah uplink tanpa meningkatkan tingkat kompleksitas pada sistem. Untuk mengembangkan penelitian alokasi resource pada teknologi LTE arah uplink, tugas akhir ini akan mensimulasikan kinerja dari tiga buah algoritma yaitu algoritma Round Robin, algoritma Heuristic, dan Modified Heuristic. Parameter yang dianalisis pada hasil simulasi adalah pengaruh jumlah user terhadap nilai spectral efficiency, average datarate, system throughput, fairness index, starvation ratio, dan complexity. Hasil dari simulasi ini menyatakan bahwa algoritma Modified Heuristic dapat meningatkan fairnes index dan memperkecil starvation ratio tanpa meningkatkan kompleksitas algoritma apabila dibandingkan dengan algoritma Heuristic dan Round Robin dengan rata- rata fairness index dan starvation ratio pada algoritma Modified Heuristic bernilai 0,787 dan 2,03%. Kata kunci : LTE, Resource Allocation, SC-FDMA, Round Robin, Heuristic Algorithm
Analisis Perbandingan Performansi Penanggulangan Inter Carrier Interference Di Ofdm Menggunakan Konvensional Zero Forcing Equalizer Dan Enhanced Zero Forcing Equalizer Rizky Wahyudi; Arfianto Fahmi; Afief Dias Pambudi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OFDM (Ortogonal Frecuency Division Multiplexing) memiliki efisiensi spektral yang sangat tinggi dan tahan terhadap frequency selective fading. Teknologi ini memang mempunyai banyak kelebihan tetapi disisi lain juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan OFDM adalah rentan terhadap carrier frequency offset (CFO) yang disebabkan respon kanal. Hal ini menyebabkan terjadinya inter carrier interference (ICI) sehingga menyebabkan kehilangan ortogonalitas. Penelitian ini membahas metode penanggulangan ICI menggunakan estimasi matriks kanal dan ekualisasi zero forcing (ZF). Sedangkan enhanced zero forcing dilakukan dengan interpolasi matriks estimasi sehingga menyederhanakan invers matriks dan mempersingkat waktu komputasi. Hasil simulasi yang didapatkan berupa meningkatnya performansi OFDM dengan zero forcing yaitu sebesar 2 dB dengan BER 10-3 sehingga performansi semakin membaik. Setelah itu dibandingkan performansi enhanced zero forcing equalizer terjadi peningkatan 0,5 dB dari OFDM konvensional dan terjadi penurunan kompleksitas invers matriks kanal, konvensional zero forcing mempunyai waktu komputasi invers 0,002 detik sedangkan enhanced zero forcing sebesar 0,0012 detik. Kata kunci : OFDM,ICI, CFO,Zero Forcing
Analisis Penggunaan Algoritma Genetika Untuk Pengalokasian Daya Pada Sistem Femtocell Berbasis Mimo-Ofdm Dengan Beamforming Yoga Prahara Novandanu; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah yang muncul akibat adanya jaringan femtocell di dalam jaringan macrocell adalah performansi macro user yang berada dekat femto base station. Menurunnnya performansi diakibatkan adanya co-channel interference karena macro base station dan femto base station menggunakan spektrum frekuensi yang sama. Metode alokasi daya menggunakan algoritma genetika digunakan untuk meningkatkan nilai SINR macro user. Untuk mengurangi co-channel interferensi digunakan metode Zero-Forcing (ZF) Beamforming. Hasil simulasi menunjukkan bahwa menggunakan metode alokasi daya berdasar algoritma gentika dengan ZF beamforming menghasilkan nilai SINR yang baik dibandingkan tidak menggunakan kedua-duanya. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa dengan menggunakan gabungan dua metode tersebut dapat meningkatkan nilai SINR Macro User hingga 39,763 dB lebih baik dibanding tidak menggunakan metode keduanya. SINR meningkat hingga 20,899 dB lebih baik dibanding hanya penerapan algoritma genetika. SINR juga meningkat hingga17,097 dB lebih baik dibanding hanya implementasi ZF-beamforming. Kata kunci: MIMO, SINR, Alokasi Daya, ZF-beamforming, Femtocell, Algoritma Genetika
Perencanaan Jaringan Heterogen Lte-advanced Dengan Pico Cell Menggunakan Range Expansion Di Kota Cimahi Aji Maulana; Arfianto Fahmi; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kecamatan Cimahi Tengah merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi di Kota Cimahi dikarenakan pusat kota ini terdapat di Kecamatan Cimahi Tengah. Berdasarkan evaluasi jaringan LTE pada kecamatan Cimahi Tengah diperoleh RSRP ≥ - 90 dBm dan RSRQ ≥ 5 dB masih dibawah standar operator KPI Telkomsel yaitu 90%, dengan jumlah total pengguna pada beberapa site LTE di area kecamatan Cimahi Tengah memiliki jumlah pengguna lebih dari 1500. Dalam mengatasi hal ini pada teknologi LTE-Advanced terdapat suatu skema yaitu heterogeneous network. Jaringan heterogen (heterogeneous network) merupakan topologi pada suatu jaringan seluler yang menerapkan small cell pada macro cell dengan teknologi seluler yang berbeda untuk mengatasi permasalahan kapasitas serta memberikan cakupan yang lebih baik. Tugas Akhir ini melakukan perencanaan jaringan heterogen LTE-Advanced dengan pico cell menggunakan range expansion di Kota Cimahi dengan menggunakan coverage dan capacity planning serta trafik jaringan LTE eksisting di kecamatan Cimahi Tengah. Frekuensi yang digunakan yaitu 1800 MHz pada macro cell dan 2300 MHz pada pico cell. Hasil simulasi dari penelitian tugas akhir ini didapatkan performansi sistem yang baik untuk nilai – nilai parameter yang sudah sesuai dengan standar KPI operator. Nilai RSRP yang didapat pada hasil simulasi jaringan heterogen yaitu ≥ -90 dBm mencakup area sebesar 98.89%, nilai CINR yang didapat untuk nilai > 5 dB sebesar 91.99%, nilai rata – rata untuk throughput downlink yaitu 38.51 Mbps, untuk throughput uplink yaitu 17.22 Mbps, dan jumlah user yang berusaha mendapatkan layanan yaitu 20150 user, dengan jumlah user connected yaitu 20125 (99.9%) user. Hasil ini menunjukan bahwa simulasi perencanaan jaringan heterogen dengan pico cell menggunakan range expansion layak diimplementasikan. Kata kunci : LTE-Advanced, Jaringan Heterogen, Pico Cell, Range Expansion. Abstract Kecamatan Cimahi Tengah is one of districts that have high population density in Cimahi City because the center of this city is located in District Cimahi Tengah. Based on the evaluation of LTE network in Cimahi Tengah sub-district, the RSRP ≥ - 90 dBm and RSRQ ≥ 5 dB is still below the standard of KPI Telkomsel operator, which is 90%, with the total number of users in some LTE sites in Cimahi Tengah sub district having more than 1500 user. overcome this on LTE-Advanced technology there is a scheme that is heterogeneous network. Heterogeneous networks (heterogeneous networks) are topologies in a cellular network that applies small cells to macro cells with different cellular technologies to address capacity issues and provide better coverage. This Final Project performs LTE-Advanced heterogeneous network planning with pico cell using expansion range in Cimahi City using coverage and capacity planning as well as existing LTE network traffic in Cimahi Tengah subdistrict. Frequency used is 1800 MHz on macro cell and 2300 MHz in pico cell. The simulation result from this final project has got good system performance for parameter values which is in accordance with KPI operator standard. The RSRP value obtained on the heterogeneous network simulation result is ≥ -90 dBm covering the area of 98.89%, the CINR value obtained for the value> 5 dB is 91.99%, the average value for throughput downlink is 38.51 Mbps, for uplink throughput is 17.22 Mbps , and the number of users trying to get the service is 20150 users, with the number of users connected is 20125 (99.9%) user. This result shows that the simulation of heterogeneous network planning with pico cell using a decent expansion range is implemented. Keywords: LTE-Advanced, Heterogeneous Network, Pico Cell, Range Expansion.
Performance Analysis Of Artificial Bee-colony Algorithm For Routing And Wavelength Assignment In Dwdm Transport Network Yudhi Suryanto; Arfianto Fahmi; Ahmad Tri Hanuranto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setting up lightpaths for a set of requested connection of wavelength division multiplexing (WDM) network, is by routing and assigning wavelengths to each connection. So as to minimize the use of network resources or maximize the traffic served, is called the routing and wavelength assignment (RWA) problem. A new idea based on Artificial Bee Colony (ABC) algorithm is introduced for solving RWA problem which is known to be an NP-hard problem. In the proposed ABC-RWA approach every food source represents a possible and feasible candidate lightpath between each original and destination node span in demand matrix. The situation of the food source is modified by some artificial bee in the population where the aim is to discover the places of food sources. The food source with the highest nectar value seems to be a solution which is evaluated by the fitness function. This paper proposes solutions to solve the RWA problem using artificial bee-colony algorithm in order to achieve better performance of the network connection to serve a given demand matrix of an optical network to reach RWA global solution. The work will evaluate the path length (propagation delay) for solving RWA problem with ABC algorithm in a real-world optical networks test bench to find optimal routes for connection request in demand matrix and assigning wavelength to them according to objective function and some physical and operational constraints in Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) optical networks. Based on simulation with several generated traffic distribution, ABC algorithm can be used to solve routing and wavelength problem at DWDM transport network as shown that in line with iteration process the path length observed toward minimum value. The number of iteration needed to reach the fitness value depends on several parameter such as number of connection request, number of wavelength and alternative path, the distribution of generated traffic and also population size. Keywords—rwa; bee-colony; path length
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Fractal Susunan Linier Dual Band Untuk Aplikasi Energy Harvesting Pradika Erta Ardanta; Arfianto Fahmi; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Frekuensi merupakan sumber daya atau energi yang terbatas. Pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dinyatakan bahwa frekuensi dapat diubah menjadi sumber daya yang berupa tegangan. Untuk mengubah frekuensi ke sumber daya lain, diperlukan antena sebagai penerima frekuensi dan rectifier sebagai penyearah gelombang, hal ini bisa disebut Rectenna (Rectifier Antenna) yang berfungsi untuk mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi sumber arus DC. Radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari televisi dan Base Transceiver Station (BTS) dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber daya baru berupa tegangan dengan menggunakan Rectenna. Pada penelitian Tugas Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi antena array mikrostrip dengan bentuk patch rectangular Sierpinski Carpet. Antena ini digunakan untuk menyerap gelombang daya pancar dari frekuensi 1900 MHz dan 2100 MHz pada VSWR ≤ 2. Kata kunci : Rectenna, Rectifier, Antena.
Analisis Reduksi Papr Pada Sistem Sc-Fdma Menggunakan Algoritma Distortion Reduction Muhammad Salman Al Faris; Arfianto Fahmi; Saleh Dwi Mardiyanto
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) adalah suatu teknik yang memiliki kinerja serta kompleksitas yang sama secara sebagaimana pada Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA). Kelebihan utama SC-FDMA bila dibandingkan dengan OFDMA adalah nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR)-nya yang lebih rendah. Walaupun begitu, peningkatan SC-FDMA tetap dapat dilakukan dengan cara mengurangi PAPR. Salah satu metode yang paling efektif dan simpel yang dapat digunakan adalah clipping. Akan tetapi, metode ini menghasilkan noise clipping yang akan menurunkan performansi sistem berupa in-band distortion dan out-of-band radiation. Farouk A. K. Al-fuhaidy dan Hossam Eldin A. Hassan mengusulkan suatu algoritma yang menggunakan clipping dan filtering yang diulang dengan parameter Clipping Ratio (CR) optimal yang dipilih melalui simulasi sehingga tidak menimbulkan degradasi Bit Error Rate (BER) yang signifikan. Dalam penelitian ini, dilakukan penerapan algoritma tersebut untuk SC- FDMA dengan jumlah subcarrier, banyaknya iterasi clipping dan filtering, dan ukuran Inverse Fast Fourier Transform (IFFT) yang berbeda. Hasil simulasi menunjukkan bahwa algoritma Distortion Reduction yang memanfaatkan teknik Repeated Clipping and Filtering (RCF) menghasilkan perbaikan PAPR sebesar 1 dB pada probabilitas Complementary Cumulative Distribution Function (CCDF) terkecil (0.01%). Dan algoritma ini juga tidak berpengaruh terhadap BER secara signifikan. kata kunci : SC-FDMA, PAPR, CR, RCF
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.B. Muhammad Abi Hakim Amanullah Achmad Ali Muayyadi Afandi, Mas Aly Afief Dias Pambudi Agus Cahya Ananda Yoga Putra Ahmad Sulaeman Ahmad Tri Hanuranto Aji Maulana Akhmad Hambali Ali Muayadi Ali Muayadi Ali Muayyadi Ali, Erfansyah Alit Dian Saepudin anah Putri Andre Yohanes Antoni Andreana Yunio Prasetya Andri Juli Setiawan Anggun Fitrian Isnawati Anhar Muthaqien Aprian Firlanda Imani Aries Priyadi Ramadhan Bhaskara Narottama Bhaskara Narottama Bobby Juan Pradana Boy Fernando Brian Pamukti Budi Syihabuddin Claudia Sofiana Tamba Dadan Nur Ramadan Dadang Gunawan Dadang Gunawan Denny Darlis Desti Madya Saputri Devin Benz Rizki Dharu Arseno Diah Ayu Lestari, Diah Ayu Doan Perdana Dody Herdianto Rachmat Edwar Elmira Puspa Sari Ema Rachmawati Erwin Priyantono Ezi Rohmat Fairuz Azmi Faishal Daffa Fajar Adityawarman Fajar Adityawarman Ferdi Setyo Ariawan Firli Fauzia Karima Furry Rachmawati Gasi Dhias Gina Ilma Amalia Gina Ramadhanti Hafidh Finandriyanto Hamka Ikhlasul Amal NZ Heroe Wijanto Hurianti Vidyaningtyas I Gede Aditya Pratama I Putu.D Irawan Ilham putra pratama Indra Lukmana Sardi Indrarini Dyah Irawati Jefry Armando Yunas Josia Ezra Kris Sujatmoko Krisna Rangga Pradhana Kurnia Cahya Ade Putra Linda Meylani Luh Putu Ayu Sri Aryaningrum Luthfi Aditama Luthfi Nur'Adli Mega Nugraha Meutia Qoonita Noviyani Mochammad Arfin Mohamad Yasin Ramadhan Muhamad Asvial Muhamad Fithryan Muhammad Irfan Maulana Muhammad Raudhi Azmi Muhammad Salman Al Faris Muhammad Yaser Nachwan Mufti Adriansyah Nur Andini Nur Fathimah Nur Indah Nuriadnyana, Rana Nyoman Bogi Aditya Karna Obed Rhesa Ludwiniananda Obed Rhesa Ludwiniananda Patricius Evander Christy Patricius Evander Christy Pradika Erta Ardanta Priatama Yadita Purusadi Hastruman Raden Arjani Rosalina Rana Nuriadnyana Rana Nuriadnyana Ray Putra Tarigan Raynanda Chandra Wibisono Rendy Munadi Reni Dyah Wahyuningrum Revi Dianawati Reyza Pratama Rifki Fauzi Nurzaman Rina Pudji Astuti Rizal Haerul Akbar Rizky Wahyudi Robie Zulfalaily AK Rudi Sianipar Saleh Dwi Mardiyanto Salma Pratiwi Simon Siregar Sitha Vrindhavani Devi Putri Suci Monica Sari Sugondo Hadiyoso Suryananda Padmadinata Syaiful Rahmat Tjahjo Adiprabowo R Uke Kurniawan Usman Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Wildan Maulani Wulan Dwi Anggraini Yayan Agustian Yoga Prahara Novandanu Yosia Raya Peranginangin Yudha Purwanto Yudhi Suryanto Yuyu Wahyu