Claim Missing Document
Check
Articles

Found 61 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Reduksi Papr Pada Ofdm Menggunakan Metode Kombinasi Selected Mapping (slm) Dan Partial Transmit Sequences (pts) Suryananda Padmadinata; Arfianto Fahmi; Linda Meylani
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OFDM merupakan teknik modulasi multicarrier dimana mempunyai kemampuan dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi terutama pada kanal multipath, serta efisien dalam penggunaan bandwith. Akan tetapi OFDM ini mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahan sistem OFDM adalah besarnya PAPR dimana nilai daya maksimum sinyal OFDM akan jauh lebih besar dibandingkan daya rata-ratanya. Ada beberapa teknik untuk mereduksi PAPR ini, seperti PTS, SLM, dan clipping. Pada jurnal ini dianalisis teknik kombinasi serial SLM dan PTS dibandingkan dengan teknik SLM dan PTS pada performansi  PAPR dan BER. Dimana pada teknik kombinasi  serial PTS-SLM,  teknik PTS diletakan sebelum teknik SLM. Sedangkan pada teknik SLM-PTS, teknik SLM diletakan sebelum teknik PTS. Hasil dari penelitian ini, adalah teknik yang mempunyai nilai performansi yang paling optimum yaitu teknik kombinasi serial SLM-PTS dengan menghasilkan perbaikan PAPR sebesar 4,1 dB, sedangkan perbaikan BER sebesar 6,95 dB pada saat U=8 dan V=8. Kata kunci : PAPR, PTS, SLM
Interference Mitigation Pada Jaringan Femtocell Dengan Penyesuaian Daya Dan Bandwidth Melalui Skema Self-configuration Robie Zulfalaily Ak Robie Zulfalaily AK; Arfianto Fahmi; Linda Meylani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi, komunikasi jarak jauh bukan lagi suatu hal yang eksklusif, kebutuhan akan komunikasi semakin tinggi, termasuk untuk di area indoor building. Permasalahan cukup besar yang dialami saat ini adalah sinyal dari BTS menurun drastis karena terhalang dinding dan beton, sehingga diperlukan adanya femtocell untuk menjaga kualitas sinyal. Salah satu permasalahan yang ditemui dalam penggunaan femtocell itu sendiri adalah munculnya interferensi yang dialami oleh pengguna yang berada pada jangkauan langsung BTS macro, yang dikenal dengan interferensi cross-tier. Permasalahan berikutnya yang muncul dari interferensi tersebut adalah tidak meratanya throughput yang diterima oleh pengguna femtocell. Salah satu skema untuk memaksimalkan kembali kualitas sinyal yang diterima oleh pengguna indoor building atas permasalahan interferensi jenis tersebut adalah dengan skema self-configuration. Siterapkannya sistem reward dan penalty pada skema tersebut, throughput yang didapatkan oleh setiap pengguna akan terus dipantau, sehingga pada akhirnya mendapat throughput diatas nilai yang diinginkan dengan tidak terlalu berlebih. Hasil yang didapatkan pada Tugas Akhir ini, skema self-configuration berhasil menaikkan throughput pengguna yang diobservasi pada saat dibawah nilai yang diinginkan, dan menurunkan throughput yang terlalu berlebih pada seluruh skenario bandwidth yang diujikan. Skema self-configuration dengan bandwidth 10MHz menjadi yang paling efektif jika dibandingkan dengan penggunaan dua bandwidth lainnya, dengan hasil saat throughput awal kurang dari 2Mbps, throughput meningkat 6.364 kali. Sedangkan ketika throughput awal lebih dari 2Mbps+Uf, throughput diturunkan 1.136 kali. Kata kunci: cross-tier interference, femtocell, LTE, interference mitigation, SON
Simulasi Dan Analisis Algoritma Pengalokasian Resource Block Berbasis Qos Guaranteed Pada Sistem Long Term Evolution Suci Monica Sari; Arfianto Fahmi; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan pada sistem Long Term Evolution (LTE) adalah masalah pengalokasian Physical Resource Block (PRB). Algoritma pengalokasian PRB yang biasa digunakan memiliki performansi yang kurang memuaskan dalam menjamin Quality of Service (QOS) user. Pada penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan suatu algoritma optimasi untuk mengalokasikan PRB kepada user. Langkah pertama dalam proses pengalokasian PRB pada algoritma ini yaitu mengestimasi jumlah PRB yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan perbandingan antara laju data minimum user dengan kondisi kanal rata-rata. Selanjutnya dilakukan pengalokasian PRB sampai laju data minimum user tercapai. Hasil dari simulasi dengan menggunakan algoritma ini dengan jumlah user 20 yaitu tercapainya nilai spectral efficiency lebih tinggi hingga 3.5714 bps/Hz dari spectral efficiency algoritma Greedy dan lebih tinggi hingga 2.2537 bps/Hz dari spectral efficiency algoritma Round Robin. Untuk throughput, hasil dari simulasi algoritma QoS Guaranteed yaitu lebih tinggi hingga 697.12 Kbps dari throughput algoritma Greedy dan lebih tinggi hingga 405.66 Kbps dari algoritma Round Robin. Dan untuk index of fairness, algoritma QoS Guaranteed memiliki index of fairness paling tinggi yaitu 0.928658. Kata kunci : Long Term Evolution, Physical Resource Block, Throughput, fairness
Analisis Perencanaan Layanan Data Jaringan Long Term Evolution (lte) Indoor Pada Terminal 3 Keberangkatan Ultimate Bandara Soekarno-hatta Wulan Dwi Anggraini; Arfianto Fahmi; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan layanan data dan kualitas sinyal yang baik pada seluler menjadi hal yang sangat penting pada era ini, khususnya di Bandar Udara (Bandara) Soekarno – Hatta terutama di terminal 3 Ultimate. Karena semua maskapai penerbangan internasional dan beberapa maskapai penerbangan domestik dipindahkan ke terminal 3 Ultimate yang sebelumnya berada di sub terminal 2E dan 2F pada terminal 2. Sehingga banyaknya mobilisasi pengguna seperti penumpang dan petugas bandara pada area tersebut akan menyebabkan peningkatan permintaan layanan data dan membutuhkan kapasitas yang lebih besar. Hasil perencanaan ini, diperoleh nilai RSRP dari hasil simulasi untuk skenario 1 dan 2 masing-masing adalah - 78.00 dBm, dan -67.88 dBm. Untuk nilai SIR pada skenario 1 dan 2 masing-masing adalah 41.2 dB, dan 50.71 dB. Dari hasil simulasi, perencanaan jaringan LTE indoor telah memenuhi KPI (Key Performance Indicator) yang digunakan oleh operator telekomunikasi acuan.
Analisis Performansi Traffic Offload Data Video Streaming Lte Ke Wlan 802.11n Andreana Yunio Prasetya; Arfianto Fahmi; Uke Kurniawan Usman
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan pengguna layanan data jaringan seluler berkembang pesat yang mengakibatkan beban trafik semakin meningkat. Agar beban trafik tetap stabil dan performansi kapasitas jaringan meningkat, dapat menggunakan teknik traffic offload / data offload. Traffic offload / data offload adalah penggunaan teknologi jaringan yang saling melengkapi untuk memberikan akses data bagi pelanggan selular. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan simulasi traffic offload data dari jaringan LTE ke jaringan WLAN 802.11n dengan menggunakan tiga skenario. Skenario 1 yaitu pemodelan sel jaringan WLAN 802.11n berada didalam lingkup sel jaringan LTE, skenario 2 yaitu pemodelan sel jaringan WLAN 802.11n beririsan dengan lingkup sel jaringan LTE, dan skenario 3 yaitu pemodelan sel jaringan WLAN 802.11n berada diluar lingkup sel jaringan LTE. Analisis dilakukan dengan mengamati parameter Received Signal Strength (RSRP dan RSL), LTE user, Offload user, Drop user, Cell Capacity, dan Throughput. Hasil penelitian skenario 1 diperoleh jumlah user LTE sebanyak 613 user, user offload sebanyak 18 user, user Wi-Fi sebanyak 18 user, dan user drop sebanyak 104 user dari total 735 users. Dengan average capacity per user LTE meningkat sebesar 6.38% (0.113425 Mbps) dan LTE system capacity meningkat sebesar 3.34% (69.52943Mbps). Hasil penelitian skenario 2 diperoleh jumlah user LTE sebanyak 620 user, user offload sebanyak 11 user, user Wi-Fi sebanyak 19 user, dan user drop mengalami penurunan sebanyak 8 user menjadi 96 user dari total 735 users. Dengan average capacity per user LTE meningkat sebesar 3.8% (0.110679 Mbps) dan LTE system capacity meningkat sebesar 1.99% (68.6208 Mbps). Hasil penelitian skenario 3 diperoleh jumlah user LTE sebanyak 631 user, user offload sebanyak 0 user, user Wi-Fi sebanyak 13 user, dan user drop mengalami penurunan sebanyak 13 user menjadi 91 user dari total 735 users. Dengan average capacity per user LTE tidak mengalami peningkatan (0.106622 Mbps) dan LTE system capacity tidak mengalami peningkatan (67.2786 Mbps) dengan maksimum offload user untuk skenario 1, 2, dan 3 sebanyak 27 user. Kata kunci: 4G(LTE), WLAN 802.11n, Traffic Offload, Data Offload.
Optimasi Jumlah Dan Posisi Enode-b Berbasis Algoritma Genetika Gina Ilma Amalia; Achmad Ali Muayyadi; Arfianto Fahmi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi telekomunikasi semakin lama semakin berkembang, dari generasi pertama sampai dengan generasi berikutnya, yakni teknologi 4G LTE, yang mempunyai kualitas jaringan telekomunikasi khususnya dalam hal kecepatan data dan voice. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan kebutuhan akan layanan komunikasi, semakin meningkatkan demand trafik dan membuat jumlah operator yang menyediakan layanan dengan kualitas yang bersaing. Tugas akhir ini mengusulkan algoritma genetika sebagai algoritma optimasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kompleks. Algoritma genetika mampu memberikan solusi yang cukup baik untuk penempatan posisi eNodeB dalam permasalahan jangkauan pelanggan. Dari hasil perancangan berdasarkan perhitungan kapasitas untuk kota Cimahi didapatkan sebanyak 10 eNodeB dengan jari-jari sebesar 0,903 km cukup untuk memenuhi demand trafik sampai dengan tahun 2022. Dengan diimplementasikannya algoritma genetika, yang didapatkan dari kombinasi parameter yakni ukuran cross over : 0.8, populasi : 1000, generasi : 1000 dan mutasi : 0.05, merupakan kombinasi yang paling optimum yang di dapakan dari hasil percobaan ini, dengan fitness yang dihasilkan 0.90716824, dimana dapat mencangkup wilayah kota Cimahi sebesar 36,46542 km2 dan wilayah yang tidak tercover sebesar 3,73458 km2 , kombinasi tersebut dilakukan dengan tujuan, menentukan posisi eNodeB yang optimal untuk meminimalkan luas area blankspot dan optimal dari segi cost atau biayanya dengan menggunakan metode LCC (life cycle cost), bisa didapatkan biaya terendah sebesar Rp.13,314,348,098.15 biaya tersebut, merupakan biaya maintenance real yang dibutuhkan oleh perusahaan supaya bisa menghindari pembengkakan anggaran untuk kegiatan maintenance. Kata kunci : 4G LTE, Optimasi, Algoritma Genetika, eNodeB, LCC (Life Cycle Cost). Abstract Telecommunications technology is increasingly growing, from the first generation to the next generation, namely 4G LTE technology, which has a quality telecommunications network, especially in terms of data speed and voice. This leads to a growing need for communication services, increasing the demand for traffic and making the number of operators providing services of the highest quality. This final project proposes genetic algorithm as an optimization algorithm that is often used to solve complex problems. The Genetic Algorithm is able to provide a good enough solution for eNodeB position placement in customer reach issues. From the design results based on the calculation of capacity for the city Cimahi in get as many as 10 eNodeB with radius of 0,903 km is enough to meet the demand traffic until the year 2022. With the implementation of genetic algorithm, obtained from a combination of parameters that is the size of cross over: 0.8, population: 1000, generation: 1000 and mutation: 0.05, is the most optimum combination of the results of this experiment, with fitness generated 0.90716824, where can cover the area of Cimahi city of 36,46542 km2 and the un-covered area of 3,73458 km2 , the combination is done with the purpose, determine the optimal position of eNodeB to minimize the blankspot area and optimally in terms of cost or cost using the LCC method (life cycle cost), can be obtained the lowest cost of Rp.13,314,348,098.15 such costs, is the real maintenance cost required by the company in order to avoid the budget swelling for maintenance activities. Keywords : 4G LTE, Optimization, Genetic Algorithm, eNodeB, LCC (Life Cycle Cost).
Desain Dan Implementasi Radar Jarak Pendek Luthfi Aditama; Arfianto Fahmi; Erfansyah Ali
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radar jarak pendek berbeda dengan Radar konvensional dalam teori dan teknik pengoperasiannya. Radar jarak pendek menggunakan sinyal transmisi kontinu dimana sistem Radar ini mentransmisi sinyal dan menerima sinyal secara simultan. Hal ini menyebabkan arsitektur radar yang tidak biasa. untuk mendapatkan data target yang akurat dan resolusi yang tinggi, Radar jarak pendek membutuhkan bandwidth yang lebar. Daerah target radar memiliki banyak sekali gangguan dari material yang tidak diinginkan atau clutter, Maka dari itu dibutuhkan pemrosesan data yang koheren dan algoritma deteksi yang tepat. Ada dua mode transmisi sinyal yang digunakan dalam RADAR jarak pendek ini. Countinuous wave dan frequency modulated continuous wave. Sinyal kontinu digunakan untuk mengobservasi efek dopler yang ditimbulkan dari target atau mengobservasi fenomena fisik secara umum. Sedangkan untuk mendapatkan jarak target digunakan sinyal FM. Dengan mengalikan sinyal transmisi FM dengan sinyal pantulnya maka jarak target dapat diketahui. Hasil akhir dari tugas akhir ini menghasilkan perangkat radar jarak pendek dengan kemampuan yang cukup baik dalam menunjukan kecepatan target dan jarak target relatif terhadap sistem radar. Dengan pemrosesan dan konversi sinyal radar menjadi data digital pada perangkat PC. Kata kunci: Radar Jarak pendek, Chirp Signal, Cluttetr Rejection
Analisis Manajemen Interferensi Berbasis Kognitif Pada Femtocell Dengan Distributed Carrier Selection Reyza Pratama; Arfianto Fahmi; Dharu Arseno
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trafik data yang terus meningkat dari waktu ke waktu berbanding terbalik dengan kapasitas yang tersedia. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut hadir suatu konsep yang dianggap dapat menjadi solusinya. Konsep femtocell dianggap sebagai solusi menjanjikan untuk meningkatkan kapasitas serta permasalahan pada coverage indoor. Namun, pada femtocell pola penyebaran yang unpredictable sering kali membentuk jaringan terpusat secara praktis. Permasalahan ini terjadi karena pada femtocell tidak terkoordinasi satu dengan yang lainnya. Dengan alasan tersebut dibutuhkan suatu manajemen interferensi yang efisien untuk merealisasikan fungsi femtocell secara optimal. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metoda Distributed carrier selection sebagai manajemen interferensi. Dimana metoda ini adalah menghitung nilai interferensi secara kognitif dengan mengestimasikan nilai pathloss antara FAP & FUE. Dari interferensi yang didapatkan akan dihitung besar SCC (Secondary component carrier) dari PCC (Primary component carrier) yang digunakan. Metoda ini juga memberikan peningkatan pada nilai downlink throughput. Metoda ini diuji dengan beberapa skenario,dan didapat besar interferensi terbesar adalah 154,280mW dan yang terkecil adalah 726,61mW . serta peningkatan nilai downlink throughput dengan menggunakan metoda Distributed carrier selection sebesar 1,94x. Kata Kunci : Femtocell, Interferensi, Kognitif, Distributed carrier selection, Throughput.
Radio Resource Scheduling Pada Sistem Lte-advanced Arah Downlink Dengan Algoritma Berbasis Proportional Fair Muhamad Fithryan; Arfianto Fahmi; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Skema resource scheduling menjadi sebuah hal yang penting karena digunakan untuk memillih pada time domain maupun frequency domain yang tepat. Selain itu seiring perkembangannya, terdapat dua tipe user yang harus dialokasikan, LTE user dan LTE-A user. Pada tugas akhir ini telah dilakukan proses alokasi PRB menggunakan algoritma yang berbasis proportional fair. Dan terdapat tiga skema yang disimulasikan, yaitu skema INS, INS WF, dan INS termodifikasi. Dari hasil simulasi yang dilakukan, ternyata terjadi peningkatan dan penurunan serta terjadi trade-off antara user throughput dan fairness. Kata Kunci: Resource Scheduling, Proportional Fair, LTE, LTE-Advanced, INS
Optimasi Resource Allocation Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization (pso) Pada Sistem Long Term Evolution (lte) Arah Uplink Anhar Muthaqien; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam kebutuhan manusia seperti komunikasi wireless broadband akan mengalami suatu perkembangan, maka kebutuhan manusia seperti teknologi juga ikut berkembang. Namun dengan fakta kendala yang ada seperti sistem komunikasi wireless pada masalah permintaan dalam peningkatan kapasitas, efficiency resource, penigkatan QoS (Quality of Service), dan optimasi energy efficiency. Dengan berbagai masalah tersebut, yaitu mampu memodelkan sistem pengalokasian resource block guna memberikan usulan mengenai teknik alokasi sumber daya pada multi-user SC-FDMA arah uplink.Dengan menggunakan metode alokasi sumber daya permasalah user memiliki fairness index untuk mendapatkan performansi skema komunikasi SC-FDMA dapat ditingkatkan dengan parameter berupa suatu pemanfaatan throughput jaringan yang baik.Pada Tugas Akhir ini algoritma yang digunakan ialah algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk pengalokasian daya kepada user dengan membandingkan teknik alokasi daya Waterfilling dengan skema Equal Power Allocation untuk meningkatkan performansi.Dari hasil simulasi yang didapat, skema yang menggunakan teknik waterfilling memiliki fairness index sistem yang lebih baik dibandingkan dengan skema equal power allocation, tetapi memiliki average user throughput dan efisiensi spektral yang lebih rendah. Di parameter fairness index sistem, memiliki nilai perbaikan rata-rata sebesar 0,155 bps. Parameter keluaran average user throughput dan efisiensi spektral mendapatkan nilai yang maksimum pada skema EPA tanpa menggunakan teknik alokasi daya waterfilling, dengan nilai ratarata average user throughput sebesar 8,78 Mbps dan efisiensi spektral 3,415 bps pada semua skenario yang diujikan. Kata kunci : LTE, SC-FDMA, Waterfilling, PSO, Equal Power Allocation, PRB. Abstract In the human needs such as communication, wireless broadband will experience development, then the needs of human beings such as technology are also growing. But with the fact that there are some obstacles in regards of wireless communication systems on demand issues in capacity building, resource efficiency, improvement of QoS (Quality of Service), and energy efficiency optimization. With the various problems, it is able to model resource allocation block system to provide suggestions on resource allocation techniques on multi-user SC-FDMA uplink direction. By using resource allocation method problem user have fairness index to get performance SC-FDMA communication scheme can be improved with parameter in the form of a good network throughput utilization. In this final paper, the used algorithm is Particle Swarm Optimization algorithm to allocate resource to user with comparing Waterfilling resource allocation technique with the scheme of Equal Power Allocation to increase performance. Based on the results, the scheme which uses waterfilling technique has better fairness index system than equal power allocation, but it has average user throughput and lower spectral efficiency. In the fairness parameter of the system, it has an average improvement value of 0,155 bps. The average user output throughput and spectral efficiency parameters get maximum value on the EPA scheme without using the waterfilling power allocation technique, with average user throughput average of 8.78 Mbps and spectral efficiency of 3,415 bps in all test scenarios. Keywords: LTE, SC-FDMA, Waterfilling, PSO, Equal Power Allocation, PRB.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.B. Muhammad Abi Hakim Amanullah Achmad Ali Muayyadi Afandi, Mas Aly Afief Dias Pambudi Agus Cahya Ananda Yoga Putra Ahmad Sulaeman Ahmad Tri Hanuranto Aji Maulana Akhmad Hambali Ali Muayadi Ali Muayadi Ali Muayyadi Ali, Erfansyah Alit Dian Saepudin anah Putri Andre Yohanes Antoni Andreana Yunio Prasetya Andri Juli Setiawan Anggun Fitrian Isnawati Anhar Muthaqien Aprian Firlanda Imani Aries Priyadi Ramadhan Bhaskara Narottama Bhaskara Narottama Bobby Juan Pradana Boy Fernando Brian Pamukti Budi Syihabuddin Claudia Sofiana Tamba Dadan Nur Ramadan Dadang Gunawan Dadang Gunawan Denny Darlis Desti Madya Saputri Devin Benz Rizki Dharu Arseno Diah Ayu Lestari, Diah Ayu Doan Perdana Dody Herdianto Rachmat Edwar Elmira Puspa Sari Ema Rachmawati Erwin Priyantono Ezi Rohmat Fairuz Azmi Faishal Daffa Fajar Adityawarman Fajar Adityawarman Ferdi Setyo Ariawan Firli Fauzia Karima Furry Rachmawati Gasi Dhias Gina Ilma Amalia Gina Ramadhanti Hafidh Finandriyanto Hamka Ikhlasul Amal NZ Heroe Wijanto Hurianti Vidyaningtyas I Gede Aditya Pratama I Putu.D Irawan Ilham putra pratama Indra Lukmana Sardi Indrarini Dyah Irawati Jefry Armando Yunas Josia Ezra Kris Sujatmoko Krisna Rangga Pradhana Kurnia Cahya Ade Putra Linda Meylani Luh Putu Ayu Sri Aryaningrum Luthfi Aditama Luthfi Nur'Adli Mega Nugraha Meutia Qoonita Noviyani Mochammad Arfin Mohamad Yasin Ramadhan Muhamad Asvial Muhamad Fithryan Muhammad Irfan Maulana Muhammad Raudhi Azmi Muhammad Salman Al Faris Muhammad Yaser Nachwan Mufti Adriansyah Nur Andini Nur Fathimah Nur Indah Nuriadnyana, Rana Nyoman Bogi Aditya Karna Obed Rhesa Ludwiniananda Obed Rhesa Ludwiniananda Patricius Evander Christy Patricius Evander Christy Pradika Erta Ardanta Priatama Yadita Purusadi Hastruman Raden Arjani Rosalina Rana Nuriadnyana Rana Nuriadnyana Ray Putra Tarigan Raynanda Chandra Wibisono Rendy Munadi Reni Dyah Wahyuningrum Revi Dianawati Reyza Pratama Rifki Fauzi Nurzaman Rina Pudji Astuti Rizal Haerul Akbar Rizky Wahyudi Robie Zulfalaily AK Rudi Sianipar Saleh Dwi Mardiyanto Salma Pratiwi Simon Siregar Sitha Vrindhavani Devi Putri Suci Monica Sari Sugondo Hadiyoso Suryananda Padmadinata Syaiful Rahmat Tjahjo Adiprabowo R Uke Kurniawan Usman Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Vinsensius Sigit Widhi Prabowo Wildan Maulani Wulan Dwi Anggraini Yayan Agustian Yoga Prahara Novandanu Yosia Raya Peranginangin Yudha Purwanto Yudhi Suryanto Yuyu Wahyu