Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENYELESAIAN PERKAWINAN SEMARGA MENURUT HUKUM ADAT BATAK TOBA (Studi di Desa Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara) Purba, Fauyiani Daihanty; Aprilianti, Aprilianti; Kasmawati, Kasmawati
PACTUM LAW JOURNAL Vol 2, No 02 (2019): Pactum Law Journal
Publisher : Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan semarga adalah perkawinan yang dilakukan dengan kelompok marga yang sama. Marga diperoleh dari garis keturunan ayah atau bersifat patrilineal. Perkawinan semarga sangat dilarang keras oleh masyarakat Batak Toba seperti di desa Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara. Perkawinan semarga dilarang karena tidak sesuai dengan sistem perkawinan yang dianut oleh masyarakat Batak Toba. Sistem perkawinan masyarakat Batak Toba adalah sistem perkawinan eksogami yaitu mencari pasangan hidup diluar marganya, maka dari itu sangat dilarang keras adanya perkawinan semarga karena dianggap sebagai perkawinan sedarah/incest.Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis-sosiologis. Data yang digunakan data primer dan sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan cara pemeriksaan data, klasifikasi data, dan penyusun data.Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Struktur hubungan kerabatan dalam masyarakat Batak Toba di desa Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara berdasarkan Dalihan Na Tolu yang berfungsi menentukan kedudukan, hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat adat. Sedangkan sistem Perkawinan yang dianut adalah sistem perkawinan eksogami yaitu mencari pasangan diluar marganya. Itu sebabnya perkawinan dengan kelompok marga sendiri sangat dilarang keras karena merupakan perkawinan sedarah/incest, walaupun begitu perkawinan semarga masih terjadi dalam masyarakat Batak Toba di desa Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara karena beberapa faktor yang berdampak terhadap kehidupan sosialnya. Penyelesaian perkawinan semarga dilakukan dengan melibatkan para kepala adat dan tetua marga yang bersangkutan untuk mendiskusikan pelanggaran dan solusi dari pelaku perkawinan semarga tersebut. Akibat dari perkawinan semarga adalah dihukum dengan aturan adat Batak Toba yang berlaku ditempat asal adat tersebut. Kata Kunci : Perkawinan Semarga, Hukum Adat, Batak Toba.
Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan: Analisis Transparansi di Kelurahan Tampo, Kabupaten Muna Aprilianti, Aprilianti; Liwaul, Liwaul; Ramayana, Waode Srijuna
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol 3, No 2 (2023):
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu O

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/pamarenda.v3i2.45464

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya ketidak transparanan terhadap penyelenggaraan PKH kepada masyarakat umum di Kelurahan Tampo baik itu dari komunikasi publiknya maupun informasi-informasi mengenai PKH. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Transparansi Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan pada Kelurahan Tampo. Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Fokus dalam penelitian ini terletak pada Transparansi Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan yang dilakukan pada Kelurahan Tampo. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa transparansi penyelenggaran program keluarga harapan di Kelurahan Tampo dari segi komunikasi publik oleh pemerintah, hak masyarakat terhadap akses informasi, kemudahan akses informasi dan penyusunan mekanisme pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar itu belum di lakukan secara transparan. Diharapkan kepada pemerintah/pengelola PKH di Kelurahan Tampo lebih meningkatkan atau dapat menerapkan dengan baik transparansi dan mekanisme yang baik dalam penyelenggaraan PKH, juga memberikan komunikasi serta akses informasi kepada masyarakat umum. Kata kunci : Transparansi, Penyelenggaraan, PKH
ANALISIS INTEGRASI PASAR DAN TRANSMISI HARGA CABAI MERAH BESAR DI KOTA MATARAM (KASUS: PASAR MANDALIKA DAN PASAR KEBON ROEK) Aprilianti, Aprilianti; Sahidu, Arifuddin; Miharja, Dian Lestari
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1423

Abstract

This study aims to determine the price transmission that occurs in the main market (Mandalika market) to the retail market (Kebon Roek market) and to determine the level of market integration that occurs between the main market (Mandalika market) and the retail market (Kebon Roek market). The method used namely descriptive method. The unit of analysis in this study was the price of large red chilies in the city of Mataram, with two comparative markets, namely the Mandalika main market and the Kebon roek retail market. The type of data used is quantitative data. The data source used is secondary data. The data analysis used is ET and IMC analysis. The results of this study indicate that: (1) The price transmission that occurs between the Mandalika main market and the Kebon Roek retail market is running inefficiently. This can be seen from the ET value < 1, which is 0. 734, indicating that if there is a change in the price of large red chilies at the wholesale market level by 1%, the price at the retail market level will change by 734%. It can be stated that price changes at the retail market level are not well transmitted to prices at the main market level. This shows that there is an imperfect competition market in the marketing of large red chilies in both markets. (2) Market integration in the marketing of Large Red Chili at the Mandalika Main Market with the Kebon Roek Retail Market in Mataram City, namely IMC = 1. 710 means that IMC > 1 means that market integration is low. This shows that the prices at the Mandalika Main Market are not fully transformed to the market level Kebon Roek retailer.
Pengaruh Metode Image Streaming Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Makassar Aprilianti, Aprilianti; Sakaria, Sakaria; Azis, Abdul
TITIK DUA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/titikdua.v5i1.66710

Abstract

This study aims to describe the effect of the application of image streaming method on the ability to write short stories of students in class IX SMP Negeri 13 Makassar. The type of research used in this study is pre-experiment. In this study, a pre experimental design model of one group pretest and postest design was used. The research sample was class IX A students totalling 30 students. The instrument used in this study was a short story writing ability test. The data collection techniques used by researchers were observation and short story writing tests on pretest and posttest. The research data analysis used descriptive statistics and inferential statistics which were analysed with the help of the SPSS version 29 application. The results showed that there was a significant effect in the use of image streaming method on the ability to write short stories of class IX students of SMP Negeri 13 Makassar. This is because the use of image streaming method is able to foster students' interest and creativity in writing short stories. The ability to write short stories of students before and after applying the image streaming method has increased significantly, namely the average student score before using the field trip method is 58.46 and after using the field trip method is 79.1.
Tanggung Jawab Hukum Kreditur Dalam Kasus Cidera Janji Perjanjian Kredit: Studi Perbandingan KUHPerdata Dan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nurhasanah, Siti; Aprilianti, Aprilianti; Nurlaili, Elly; Oktaviana, Selvia; Kasmawati, Kasmawati
Jurnal Hukum Malahayati Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjanjian kredit adalah instrumen penting dalam hubungan hukum antara kreditur dan debitur yang mengatur hak dan kewajiban kedua pihak, termasuk penyelesaian cidera janji (wanprestasi). Di Indonesia, pengaturan perjanjian kredit mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), namun sering terjadi ketidakseimbangan penafsiran hukum yang merugikan debitur. Cidera janji seringkali memposisikan debitur dalam posisi lemah, terutama ketika kreditur lalai atau tidak transparan dalam memenuhi kewajibannya. Meskipun KUHPerdata lebih banyak mengatur kewajiban debitur, yurisprudensi Mahkamah Agung memberikan penafsiran lebih luas tentang tanggung jawab kreditur, termasuk kewajiban untuk bertindak dengan itikad baik dan memenuhi kewajiban tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggung jawab kreditur dalam kasus cidera janji perjanjian kredit berdasarkan KUHPerdata, yurisprudensi Mahkamah Agung, dan perbandingan dengan sistem hukum negara lain. Penelitian ini juga menyoroti perlunya penguatan regulasi sektor keuangan dan perlindungan konsumen dalam perjanjian kredit. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan sistem hukum yang lebih adil antara kreditur dan debitur di Indonesia.Kata Kunci: Perjanjian Kredit, Cidera Janji, Tanggung Jawab Kreditur, KUHPerdata, Yurisprudensi Mahkamah Agung
Fintech And Financial Innovation: Online Transportation Services In The Perspective Of Shari'ah Economic Law Kulsum, Sayyidah Sekar Dewi; Aprilianti, Aprilianti
ASAS Vol. 16 No. 1 (2024): Asas, Vol. 16, No. 01 Juni 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/asas.v16i1.22558

Abstract

Fintech are constantly undergoing updates along with the times, one of which is the Online Transportation business, which is an internet application-based public transportation service that can be used instantly via a smartphone application. The novelty of the mechanism and the convenience offered in this service of course also give rise to various new problems that may occur in the engagement. Therefore, the following problem formulation is presented: 1. How is the online transportation service engagement at PT Ujung Drajad, and 2. What is the Sharia Economic Law analysis of this engagement. This research aims to find out as clear an answer as possible regarding the formulation of the problem under study. The research method used is field research. Data processing was carried out using qualitative methods with an inductive thinking approach. From the findings of this research, there are inconsistencies between the Agreement and its implementation. There is different treatment from the company (PT Ujung Drajat) towards Titip Bendera drivers between those with family status and those without. For those who are family, they are charged 7% of their weekly income, while for drivers who are not family, they are charged 10%. There is a reduction in car rental prices for drivers who have a lot of rental arrears, namely from 200,000 per day to 150,000 per day. Based on the analysis of Islamic law, on the one hand, the agreement has fulfilled the pillars, conditions and principles of the agreement. On the other hand, there are those who violate the principles of justice and the principles of equity and equality in the principles of Islamic relations. However, in general, this agreement is legally permissible. According to its form, this agreement is an ordinary agreement (contract) in the form of cooperation (syirkah) and lease (ijaroh).Keywords: Partnership; Online Transportation; Islamic Law;
Analisis Determinan Financial Management Behavior sebagai Modal Sosial Perempuan Gen Milenial dan Gen Z Menuju Indonesia Emas 2045 Apriani, Erna; Latif, Abdul; Aprilianti, Aprilianti
Ekonomis: Journal of Economics and Business Vol 9, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/ekonomis.v9i2.2193

Abstract

The purpose of this study is to analyze the determinants of financial management behavior as a social capital for Millennial and Gen Z women. Data analysis in this study uses associative causality with a quantitative approach. The sample in this study is the gender of the millennial and Gen Z generation women who are already working with a focus on the three largest industrial areas in West Java, namely Bekasi, Karawang, and Purwakarta Regency. The research sampling technique used the Slovin formula with online and direct questionnaires and interviews. The sample determined by the Slovin technique was 400 respondents from 1,008,579 female workers over 15 years old who are working. The results of this study conclude that there is a positive and significant influence between the variables of financial knowledge and personality traits on financial management behavior and on education level. There is a positive and significant influence between the variable of education level on financial management behavior. In addition, this study also found that the variable of education level was not able to moderate the influence of the variable of financial knowledge on financial management behavior. However, the variable of education level was able to moderate the influence of the variable of personality traits on financial management behavior as a social capital for Millennial and Gen Z women.