Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PEMETAAN OBJEK WISATA DI KOTA BAUBAU MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Afiah, Sitti Nurul; Kasmiati, Sitti; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 7 No. 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jppg.v7i1.17623

Abstract

Pulau Buton menyimpan beragam pesona alam yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat di luar Pulau Buton. Potensi objek wisata di wilayah ini terdiri dari pesona alam, wisata budaya, benda-benda sejarah, bangunan dan masih banyak lagi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk menguraikan karakteristik objek wisata di Kota Baubau; 2) untuk mengetahui sebaran objek wisata di Kota Baubau. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan melalui survey dan dokumentasi. Data dalam penelitian dianalisis secara spasial untuk mengetahui sebaran objek wisata di Kota Baubau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik wisata di Kota Baubau, yaitu karakteristik wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan, dimana masing-masing objeknya telah analisis berdasarkan daya tarik, aksesibilitas dan fasilitas wisata; dan 2) Objek wisata Kota Baubau tersebar di 8 (delapan) kecamatan, yaitu Betoambari, Murhum, Batupoaro, Lea-Lea, Bungi, Wolio, Kokalukuna, dan Sorawolio. 
Pendidikan Dan Pelatihan Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Geografi Harudu, La; Irsan, Laode Muhamad; Amaluddin, La Ode; Surdin, Surdin; Kasmiati, Sitti; Nursalam, La Ode; Hasanah, Nur
Keyboard Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Keyboard Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Grace Berkat Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/keyboard.v1i2.146

Abstract

Pendidikan dan Pelatihan Penginderaan Jarak Jauh sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualifikasi guru geografi. Melalui pelatihan tersebut di atas, diharapkan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran geografi terkait penginderaan jauh dapat teratasi, sehingga kinerja para pendidik meningkat dan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Ruang lingkup pelatihan diarahkan pada pengantar penginderaan jauh pengenalan Software, akuisisi data, koreksi citra, klasifikasi citra, dan indeks vegetasi. Sebagian besar guru-guru geografi atau 65 % tidak tahu dan tidak pernah mengajarkan software Envi 5.0, dan 25 % tahu dan tidak pernah mempelajari software Envi 5.0, serta 10 % mengatakan tahu dan pernah mengajarkan materi penginderaan jauh. Fenomena ini menunjukkan bahwa perlunya peningkatan pengetahuan pada guru geografi di Kota Kendari khususnya penginderaan perangkat lunak jauh. Sedangkan guru pengetahuan terkait aplikasi Envi 5.0 yaitu guru-guru geografi atau 65 % tidak tahu dan tidak pernah mengajarkan software Envi 5.0, dan 25 % tahu dan tidak pernah mengajarkan software Envi 5.0, serta 10 % mengatakan tahu dan pernah mengajarkan materi penginderaan jauh. Sebagian besar guru sangat setuju menggunakan aplikasi Envi 5.0 dalam pembelajaran Geografi karena: 1) meningkatkan pemahaman spasial; 2) keterampilan; dan 3) menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional dengan keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan zaman.  
The Impact of PhET-Assisted Problem-Solving Model on Enhancing Students' Physics Problem-Solving Skills in Indonesian High Schools Harudu, La; Nursalam, La Ode; Kasmiati, Sitti; Hasan, Sakka; Sugiarto, Agus; Karim, Ahmad Tarmizi Abdul; Syarifuddin, S.; Sejati, Andri Estining
Multi Discere Journal Vol. 3 No. 2 (2024): November
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/mj.v3i2.2312

Abstract

This study investigates the impact of a PhET-assisted problem-solving model on high school students' physics problem-solving skills, especially in resource-limited educational settings in Indonesia. Conducted as a quasi-experimental study with a non-equivalent control group pretest-posttest design, the research involved 50 students from SMAN 10 Kendari, divided into an experimental group receiving instruction through the PhET-assisted model and a control group following traditional teaching methods. The intervention consisted of structured learning sessions incorporating PhET simulations, designed to engage students actively with physics concepts through virtual experiments. Data were collected using a 10-item problem-solving test and analyzed using a one-way ANOVA to determine the statistical significance of differences in performance between groups. Results revealed a significant improvement in the experimental group, with a mean increase of 47.91 points from pretest to posttest (M = 83.54, SD = 15.22) compared to the control group’s improvement of 39.11 points (M = 74.48, SD = 12.78). The ANOVA results (F = 23.526, p < 0.001) confirm that the PhET-assisted model significantly enhanced students' problem-solving skills. These findings suggest that PhET simulations can be an effective tool for improving physics learning outcomes in schools with limited access to laboratory resources. Integrating PhET simulations into the physics curriculum could provide students with accessible, interactive learning experiences that bridge the gap in traditional laboratory access, fostering a deeper understanding and application of physics concepts.
Penerapan Alat Tabung Filter Air dalam upaya Meningkatkan Kualitas Air Sumur Masyarakat Kelurahan Wamponiki Kecamatan Katobu Kabupaten Muna Harudu, La; NurlansiNurlansi, Nurlansi; Eso, Rosliana; Nursalam, La Ode; Kasmiati, Sitti; Hasanah, Nur; Irsan, Laode Muhamad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6000

Abstract

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan utama bagi masyarakat Kelurahan Wamponiki karena ketidaklancaran distribusi air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Muna, yang hanya menyuplai air dua kali seminggu, bahkan terkadang hanya sekali dalam seminggu. Sebagai alternatif, masyarakat bergantung pada sumur gali, namun air yang dihasilkan seringkali bermasalah, seperti berwarna kuning, berbau, dan keruh, sehingga tidak memenuhi standar kualitas air bersih. Untuk mengatasi hal ini, Tim Pengabdian Masyarakat melakukan penyuluhan dan memperkenalkan penggunaan tabung filter air siap pakai sebagai solusi praktis dalam meningkatkan kualitas air sumur. Selain itu, dilakukan analisis laboratorium untuk memastikan keamanan air hasil penyaringan dengan membandingkannya terhadap baku mutu kualitas air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 32 Tahun 2017 dan Permenkes No. 2 Tahun 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa air yang telah melalui proses filtrasi masih belum memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas teknologi penyaringan atau mencari solusi alternatif. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih serta mendorong tindakan lebih lanjut dari pihak terkait untuk menjamin akses air minum yang layak.