Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA TEMPAT PERMANDIAN KELAPA GADING KOTA BAUBAU Mutmainah, Sitti Nurul; Harudu, La; Nursalam, La Ode
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.336 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9273

Abstract

Kota Bau-Bau memiliki banyak obyek wisata salah satunya wisata tempat permandian Kelapa Gading. Diperlukan potensi serta strategi yang tepat untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata tempat permandian Kelapa Gading. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui potensi dan pengembangan obyek wisata tempat permandian Kelapa Gading, serta mengetahui strategi pengembangan obyek wisata tempat permandian Kelapa Gading. Lokasi penelitian terdapat dikelurahan Ngkari-ngkari kecamatan Bungi kota Baubau. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, kuisioner, serta dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Terdapat potensi yang sangat besar dipermandian Kelapa Gading  yaitu  mulai dari tersedianya kolam renang buatan baik untuk orang dewasa maupun kolam renang buatan untuk anak-anak yang sudah memadai, wahana permainan seperti perahu bebek, dan sarana prasarana yang sudah cukup memadai, serta nuansa alam yang dimiliki wisata permandian Kelapa Gading; 2) Strategi pengembangan permandian Kelapa Gading, Mengembangkan atraksi pariwisata, Melakukan koordianasi dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Baubau, Memperbaiki dan mengadakan fasilitas sarana dan prasarana obyek wisata tempat permandian Kelapa Gading kota Baubau, Mengadakan aksesibilitas pariwisata. 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UNTUK MENINGKATKAN H ASIL BELAJAR SISWA GEOGRA FI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 8 KENDARI PADA MATERI POKOK DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN Sahara, Sahara; Harudu, La; Nursalam, La Ode
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.37 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9308

Abstract

SMA Negeri 8 Kendari merupakan salah satu sekolah di Kota Kendari yang menjadi objek penelitian peneliti karena hasil belajar siswa yang masih rendah, ketika sebelum mengikuti remedial untuk mencapai nilai KKM. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari yang diajar dengan model pembelajaran ATI; (2) untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru yang mengajar dengan menerapkan model pembelajaran ATI; (3) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran ATI. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran ATI pada siklus I sebesar 2,45 dan termasuk pada kategori cukup, selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 3,3 dalam kategori baik; (2) aktivitas mengajar guru dengan menerapkan model pembelajaran ATI pada siklus I dengan rata-rata skor 2,58 termasuk kategori cukup dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 3,4 termasuk dalam kategori baik; dan (3) terjadi peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 8 Kendari dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 90, nilai rata-rata 69,40 serta ketuntasan belajar sebesar 60 %. Sedangkan pada siklus II nilai terendah 55, nilai tertinggi 95, nilai rata-rata sebesar 77,20 dengan ketuntasan belajar 80 % atau terdapat 20 dari 25 jumlah keseluruhan siswa memperoleh nilai ≥ 70 sesuai KKM geografi yang ditentukan di SMA Negeri 8 Kendari.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPARATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI 15 KONAWE SELATAN PADA MATERI POKOK LITOSFER Irpan, Irpan; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Januari 2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.364 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v3i1.9125

Abstract

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menentukan peningkatan hasil belajar geografi siswa kelas X-4 SMA Negeri 15 Konawe Selatan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooparatif tipe teams Games Tournament (TGT) pada materi pokok litosfer. Jenis penelitian ini adalah penelitian tundakan kelas (PTK) subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-4 SMA Negeri 15 Konawe Selatan yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017, yang berjumlah 28 orang siswa. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa; 1) aktivitas belajar siswa kelas X-4 SMA Negeri 15 Konawe Selatan yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada siklus I skor rata-rata 2,56 yang berkategori cukup, meningkatan pada siklus II sebesar 3,37 dengan kategori baik; 2) Aktivitas guru pada siklus I skor rata-rata aktivitas mengajar guru sebesar 2,6 yang berkategori cukup dan menigkatan pada  siklus II menjadi sebesar 3,6 yang berkategori baik, 3) terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Peningkatanya 14% yang diperoleh dari selisih antara persentase ketuntasan siklus II ke siklus I,  dimana padaa siklus I rata-rata 67,14 dengan persentase ketuntasan 68% dan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 76,71 dengan persentase ketuntasan 82%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 WAWOTOBI PADA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM Devi, Samrika; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Juli 2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.461 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v3i3.9169

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan guru yang masih menggunakan metode ceramah dan mencatat buku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru, dan hasil belajar geografi siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi pokok Sumber Daya Alam. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wawotobi T.A 2017/2018 yang berjumlah 30 orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data dikumpulkan dari hasil observasi dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh skor rata-rata 2,6 dan meningkat menjadi 3,4 pada siklus II, aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh skor rata-rata 2,6 dan meningkat menjadi 3,6 pada siklus II, untuk hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 74,27 dengan ketuntasan klasikal 70%, dan pada siklus II terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 80,27 dengan persentase 83%, hal ini menunjukkan bahwa melalui model kooperatif tipe Group Investigation hasil belajar Geografi siswa pada materi pokok Sumber Daya Alam dapat meningkat.
DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHASILAN PERIKANAN DI DESA KOHOLIFANO, KECAMATAN PASIR PUTIH KABUPATEN MUNA Fatullah, Sofian; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.41 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9304

Abstract

Kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh nelayan saat ini tentunya akan sangat berdampak terhadap hasil, pendapatan serta perekonomian nelayan yang semakin menurun.  Hal ini juga dirasakan kelompok dan masyarakat nelayan yang ada di Desa Kogholifano kabupaten Muna. Mata pencaharian masyarakat di desa Kogholifano didominan sebagai nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) untuk mengetahui gambaran pendapatan nelayan desa desa Kogholifano Kecamatan Pasir Putih  Kabupaten Muna,  2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan dan pendapatan nelayan di Desa Kogholifano Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Responden penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik proposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) pendapatan nelayan di desa Kogholifano Kecamatan Pasir Putih  Kabupaten Muna berada pada kategori sedang dengan tingkat pendatan Rp 1.500.000 sampai Rp.3.500.000 perbulanya. 2) factor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan di desa Koghlifano Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna mencakup  variable teknologi  dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar  53.33% kategori setuju,  faktor  modal dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif  sebesar 56.66%  kategori setuju, selanjutnya faktor  pemasaran dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar 57.77%, factor sumber daya manusia dengan tingkat tanggapan responden  secara kumulatif sebesar 51.11% dan factor pengalaman dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif  sebesar 55.83% serta factor cuaca dan musim dengan tingkat tanggapan responden secara kumulatif sebesar 77.77% menjawab setuju. Maka dengan demikian factor cuaca dan musim adalah yang paling dominan. 
PEMETAAN DISTRIBUSI FUNGSI KAWASAN HUTAN DI KABUPATEN MUNA BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (GIS) Luxfiati, Asnani; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.453 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9231

Abstract

Pembukaan lahan dan pemanfaatan hutan diluar arahan fungsinya di Kabupaten Muna menjadi faktor utama berkurangnya luas kawasan hutan terutama hutan lindung ,sehingga diperlukan informasi dalam mengatur fungsi kawasan hutan agar berjalan sesuai dengan arahan fungsinya. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui persebaran fungsi kawasan hutan di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Muna (2) untuk mengetahui perbandingan hasil output peta fungsi (Received: 2 September 2019; Accepted: 19 Oktober 2019; Published: 29 Oktober 2019) kawasan hutan dengan pemanfaatan fungsi kawasan hutan menurut peta kehutanan RTRW Kabupaten Muna. Penelitian dilakukan di Kabupaten Muna tahun 2019/2020 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data overlay dengan scoring parameter-parameter yang ada. Hasil penelitian menunjukkan (1) persebaran fungsi kawasan hutan di Kabupaten Muna ada tiga yaitu kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan lindung. Kawasan hutan produksi persebarannya terdapat di 22 Kecamatan di Kabupaten Muna dengan luas 118942,18 ha (65,04%) kawasan hutan produksi terbatas terletak di beberapa Kecamatan seperti Bone, Kontunaga, Lasalepa, Lohia dengan luas 41095,61 ha (22,47%) dan kawasan hutan lindung yang persebarannya teletak di beberapa Kecamatan seperti Maligano, Napabalano dengan luas 22836,4 ha (12,49%). (2) Perbandingan hasil output peta fungsi kawasan hutan dengan peta kehutanan RTRW Kabupaten Muna yaitu terletak pada dua parameter tambahan yaitu area perlindungan mata air dan area sempadan pantai yang dijadikan sebagai fungsi kawasan hutan lindung. Perbandingan ini menunjukkan hasil output peta yang sesuai dengan pemanfaatan hutan menurut RTRW Kabupaten Muna adalah seluas 54269,67 ha ( 81,19%) dan yang tidak sesuai seluas 15077,79 ha (22,56%). 
STRATEGI DINAS PARIWISATA DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA PANTAI KATEMBE DI DESA MADONGKA KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Ramadan, Ramadan; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.506 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9300

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang pendapatan daerah untuk itu diperlukan suatu strategi dalam pengelolaan dan pengembangannya. Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui Analisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan objek wisata pantai Katembe (2) Untuk mengetahui strategi Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan objek wisata pantai Katembe. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Faktor kekuatan pada pengembangan objek wisata pantai Katembe adalah Gasong pasir, Tebing pantai, Sumur tua (2) Kelemahan pada objek wisata pantai Katembe adalah kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya kebersihan pada objek wisata (3) Peluang pada objek wisata Pantai Katembe adalah Tempat Pariwisata yang berskala nasional, terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar (4) Ancaman pada objek wisata Pantai Katembe adalah berkembangnya objek wisata lain yang menyebabkan persaingan, dan kerusakan lingkungan akibat pengembangan yang seenaknnya. (5) Strategi pembangunan Destinasi pariwisata pada pantai Katembe meliputi: Memperkuat,  identitas dan fasilitas  pada  pusat-pusat pelayanan pariwisata, seperti: pembuatan taman wisata, perluasan area parkir, penyediaan wahana permainan air, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengujung. (6) Strategi Pembangunan Industri Pariwisata pada pantai Katembe meliputi: Mengembangkan manajemen atraksi termasuk manajemen berbasis konservasi (alam dan budaya) dengan keterlibatan masyarakat di dalamnya. Seperti pengadaan event-event budaya dengan bertemakan kearifan lokal masyarakat setempat misalnya lomba balap katinting, acara adat kamomoose dan lain sebagainya. (7) Strategi pembangunan  pemasaran  pariwisata pada pantai Katembe, meliputi: Meningkatkan  promosi  dan  diplomasi  guna  mengkomunikasikan bahwa Buton Tengah khususnya pantai Katembe  sebagai destinasi pariwisata yang aman, nyaman, dan berdaya saing. Peningkatan promosi ini dilakukan baik melalui media-media sosial, brosur, dan kerja sama dengan pihak swasta lainnya. 
POLA PERSEBARAN DAN KETERJANGKAUAN LOKASI SEKOLAH TERHADAP PEMUKIMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI KECAMATAN BATAUGA KABUPATEN BUTON SELATAN Mukhlis, Mukhlis; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Oktober 2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.151 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v4i4.9305

Abstract

Sekolah merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Untuk itu sekolah harus terletak pada posisi yang strategis dan tersebar  merata diseluruh daerah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran lokasi sekolah di Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan serta mengetahui keterjangkauan lokasi sekolah terhadap pemukiman di Kecamatan Batauga Buton Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  kuantititatif dengan Analisis Neighbour Nearest dan analisis baffer. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan survei dan kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) pola persebaran Lokasi Sekolah di Kecamatan Batauga dihitung dengan menggunakan analisis tetangga terdekat (Analysis Nearest Nighbour) diperoleh nilai T= 0,26369, pola spasial persebaran Lokasi Sekolah di Kecamatan Batauga adalah tersebar Mengelompok (Cluster pattern), 2) hasil analisis spasial menggunakan fungsi Baffer sebaran lokasi sekolah di Kecamatan Batuaga, sepenuhnya belum melayani seluruh Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Batauga. Fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) hanya mampu melayani 75% yaitu Desa Lawela, Lawela Seatan, Bandar Batauga, Busoa, Lakambau, Majapahit, Pogalampa, Mologina dan Desa Bola. Sedangkan Desa/Kelurahan yang belum terlayani Fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) yaitu Desa Masiri, Desa Laompo dan Desa Lampanairi. Sementara  untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) 91,6% telah melayani keseluruhan Desa/Kelurahan di Kecamatan Batuga. Adapun yang belum terjangkau oleh fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah Desa Mologina.
DAMPAK PERKEBUNAN KALAPA SAWIT PADA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PEKERJA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. TANI PRIMA MAKMUR DI KECAMATAN MELUHU, KABUPATEN KONAWE Ahmad, Sapar; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Januari 2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.809 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v5i1.11210

Abstract

PT. Tani Prima Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya pada perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Meluhu yang memiliki luas perkebunan mencapai 2372 hektar dengan 400 orang karyawan tetap. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dampak perkebunan kelapa sawit pada kondisi sosial masyarakat pekerja perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur di kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe; (2) untuk mengetahui dampak perkebunan kelapa sawit pada kondisi ekonomi masyarakat pekerja perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur di kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan teknik purposive sampling yakni sebesar 39 orang responden. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pada aspek sosial terjadi beberapa perubahan yaitu: (a) terjadi perubahan pada bentuk fisik perumahan dan jenis kamar mandi yang digunakan; (b) adanya peningkatan angka partisipasi sekolah sejak tahun 2016-2018; (c) terjadi penurunan durasi sakit masyarakat/hari; (d) menurunnya interaksi masyarakat; (2) Pada aspek ekonomi, mata pencaharian petani sawah beralih profesi sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit, pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp. 2.617.949/bulan, pengeluaran untuk makanan menurun sebesar 3,3%, sedangkan pada sektor non makanan terjadi penurunan sebesar 1,2%.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY Mahasadin, Asis; Amaluddin, La Ode; Harudu, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi (Januari 2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.448 KB) | DOI: 10.36709/jppg.v5i1.11207

Abstract

SMAN 1 Pasir Putih adalah salah satu sekolah di Kabupaten Muna yang menjadi objek penelitian karena hasil belajar Geografi yang masih rendah, hal ini dikarenakan hanya 56% yang memenuhi KKM. Tujuan penelitian ini adalah, mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X IIS2 di SMA Negeri 1 Pasir Putih yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Siklus Hidrologi, mendeskripsikan aktivitas mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Siklus Hidrologi serta Meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas X IIS2 SMA Negeri 1 Pasir Putih yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry pada materi pokok Siklus Hidrologi. Data dalam penelitian adalah data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian diperoleh bahwa dengan menerapkan model Inquiry: aktivitas belajar siswa meningkat dengan skor rata-rata 3,2 berkategori baik, aktivitas mengajar guru meningkat dengan skor rata-rata 3,6 berkategori baik dan hasil belajar geografi siswa Kelas X IIS2 SMAN 1 Pasir Putih meningkat dari rata-rata skor 69 menjadi rata-rata skor 78, dengan ketuntasan belajar 81% yang ? 72 sesuai dengan KKM yang ditentukan sekolah.