Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN DI KOTA MANADO MENGGUNAKAN INDEKS SENTRALITAS TERBOBOT Lucy J. Wagey; Sonny Tilaar; Esli D. Takumansang
SPASIAL Vol. 11 No. 1 (2023): Volume 11 no.1 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara dijadikan sebagai Pusat Kegiatan Nasional memiliki laju pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga dalam penentuan fungsi kawasan perlu memperhatikan kelengkapan pembangunan fasilitas. Lokasi dalam penentuan pusat permukiman terletak pada 10 Kecamatan bagian daratan Kota Manado. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi ketersediaan sarana untuk mengetahui sebaran permukiman, selain itu menganalisis sistem pusat-pusat permukiman. Analisis ini memakai metode spasial dan metode kombinasi (kuantitatif-kualitatif) dengan 4 analisis yaitu skalogram, indeks sentralitas, aksesibilitas, dan gravitasi. Berdasarkan penelitian ini, Kelurahan Wenang Utara dan Kelurahan Malalayang II, memiliki ketersediaan sarana yang cukup banyak dibandingkan kelurahan lain, sedangkan berdasarkan hasil 4 analisis disetiap kecamatan memiliki pusat pelayanan kawasan, pusat pelayanan lingkungan, dan beberapa sub pusat pelayanan kawasantersendiri. Kata Kunci: Pusat Permukiman, Ketersediaan, Sarana, Hirarki
SEKOLAH TINGGI MUSIK DI MANADO. Arsitektur Ekspresionis Faleri M. Aling; Prof. Sangkertadi; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17286

Abstract

Musik merupakan salah satu hal yang banyak digemari atau disukai oleh masyarakat, baik dari anak-anak hingga yang sudah lanjut usia. Dari zaman dahulu hingga zaman sekarang yang semakin modern ini kebutuhan masyarakat dalam bermusik semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan musik yang ada di dunia terlebih di Indonesia. Selain menjadi hoby, musik juga sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat buktinya musik dapat membantu psikologi seseorang dan sekarang sudah digunakan dalam terapi-terapi kesehatan. Oleh karena itu zaman sekarang banyak masyarakat yang ingin mempelajari musik itu secara lebih dalam seperti pendidikan yang mengkhususkan pada musik. Namun pendidikan musik yang terdapat di Indonesia paling banyak hanya berupa tempat-tempat kursus dan untuk pendidikan tinggi musik masih sangatlah kurang.Manado merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara yang menjadi salah satu kota tujuan masyarakat dari berbagai daerah untuk merantau dan menuntut ilmu. Masyarakat Manado juga banyak yang menyukai musik dan ingin melanjutkan pendidikan S1 musik. Namun di Manado sendiri pendidikan musik hanyalah berupa tempat-tempat kursus dan sekolah-sekolah formal seperti SD, SMP, SMA/SMK yang hanya mata pelajaran tambahan dalam pelajaran kesenian. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang gemar bermusik tidak melanjutkan pendidikanya atau memilih melanjutkan pendidikan musik di luar daerah. Melihat antusias masyarakat akan pendidikan musik maka perlu adanya perancangan Sekolah Tinggi Musik di Manado  yang mampu mewadahi,dan dapat melahirkan sarjana-sarjana musik yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia luar.Kehadiran Sekolah Tinggi Musik di Manado ini diharapkan bisa mewadahi sarana pendidikan tingkat tinggi bagi masyarakat kota manado maupun masyarakat yang berasal dari daerah lain. Perancangan Sekolah Tinggi Musik di Manado ini menggunakan penerapan tema “Arsitektur Ekspresionis”. Konsep utama perancangan ini adalah diterapkannya ekspresi yang dapat mencerminkan fungsi objek sebagai sekolah tinggi musik.Kata Kunci           : Sekolah Tinggi, Musik, Arsitektur Ekspresionis
PASAR AGRO DI MANADO. Arsitektur Organik Putriana A. Ndari; Dwight M. Rondonuwu; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17471

Abstract

Ketersediaan fasilitas pasar di kota Manado baik dari segi fasilitas maupun arsitekturalnya  masih sangat kurang memenuhi standar.  Selain itu, wilayah di sekitar kota Manado memiliki hasil pertanian/perkebunan yang melimpah sehingga berbagai macam inovasi produk hasil olahan organik seperti makanan ringan/khas, kerajinan, bibit, pupuk, dsb. dipasarkan secara banyak sehingga dibutuhkan “Pasar Agro” yang berfungsi menyediakan hasil-hasil agro para petani serta olahan organiknya.  Tujuan dari perancangan ini ialah merancang Pasar Agro yang bersifat tradisional namun modern yang khusus menampung dan menyediakan hasil komoditas pertanian/perkebunan (agro) dengan pendekatan konsep “Arsitektur Organik”.  Metode  perancangan mengacu pada proses desain John Zeisel yang terdiri dari 2 fase yaitu fase 1 (menguraikan tahapan wawasan komprehensif) kemudian fase 2 (mengolah kumpulan-kumpulan data dari fase 1).  Berdasarkan analisis dihasilkan usulan-usulan konsep perancangan dengan menerapkan konsep “Arsitektur Organik” yang berupa gambar-gambar yaitu layout plan, site plan, denah, tampak massa, tampak tapak, potongan massa, potongan tapak, perspektif, dan detail struktur serta utilitas.Kata kunci : Pasar, agro, organik
REDESAIN PERPUSTAKAAN UMUM PROVINSI SULAWESI UTARA. Arsitektur Hibrida Bella A. C. Korompis; Roosje J. Poluan; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i1.24623

Abstract

Penduduk Indonesia saat ini mencari suatu informasi apapun sudah langsung menggunakan aplikasi situs pencari seperti Google yang sekali ketik muncul ratusan, ribuan bahkan jutaan hit yang ditemukan. Sehingga membuktikan bahwa masyarakat seolah-olah meninggalkan perpustakaan karena didukung dengan teknologi yang memberikan informasi secara instant dan cepat. Padahal perpustakaan itu sendiri sudah ada dimasing-masing kota di Indonesia, terlebih khusus di Manado. Kota Manado memiliki 2 perpustakaan, salah satunya adalah Perpustakaan Umum Provinsi Sulawesi Utara. Namun kondisi eksisting perpustakaan juga tidak memadai dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Sehingga dari beberapa faktor tersebut maka diperlukan adanya perancangan kembali terhadap perpustakaan ini, atau disebut juga Redesain Perpustakaan Umum Provinsi Sulawesi Utara. Dengan tujuan untuk mampu menghadirkan fungsi baru yaitu perpustakaan digital sehingga akan digabungkan dengan perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan hibrida, sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat serta dapat menarik minat masyarakat milenial dan meningkatkan kualitas membaca sesuai dengan visi dan misi Kota Manado. Kata kunci : Redesain, Perpustakaan Umum, Hibrida, Kota Manado
GALERI SENI DI KOTA MANADO. Arsitektur Ekspresionisme Gloria J. Mononimbar; Sonny Tilaar; Ricky M. S. Lakat
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25553

Abstract

ABSTRAKDi kota Manado terdapat banyak sanggar-sanggar dan komunitas seni. Kenyataannya, banyak jenis karya seni yang ada di kota Manado,  belum tersedia wadah yang menampung seluruh aktifitas seni yang ada. Olehnya, perlu dihadirkan sebuah Galeri Seni di Manado dimana masyarakat dapat mempelajari, mempertunjukkan, mempertahankan, dan mengembangkan seni seiring dengan zaman yang terus berjalan. Desain Galeri Seni telah banyak dilakukan oleh para Arsitek. Namun, mendesain Galeri Seni dengan tema Arsitektur Ekspresionisme belum banyak. Desain ini memadukan ekspresionisme dalam konsep-konsep kearifan lokal yang menghasilkan desain yang berkarakter. Tujuan Galeri Seni ini didesain dengan Tema Arsitektur Ekspresionisme yang menerapkan ciri dan nilai dari ekspresionisme ke dalam rancangan. Tema akan diterapkan pada bentuk, fasad, material, ruang dalam maupun ruang luar. Ekspresi objek adalah bentuk yang bebas serta tidak monoton dan kaku, cat yang menunjukkan pola-pola yang berbeda warna namun terlihat ekspresif dan menyatu. Kata Kunci : Kota Manado, Galeri Seni, Ekspresionisme, Arsitektur
GELANGGANG RENANG DI MANADO. Struktur sebagai Elemen Estetika Siti Sartika; . Suryono; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25557

Abstract

Gelanggang renang adalah sebuah fasilitas olahraga berupa tempat digelarnya pertandingan/lomba olahraga renang, loncat indah dan polo air. Didalamnya terdapat beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk mewadahi adanya turnamen seperti SEA GAMES, PON dan sebagainya. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga renang sebagai tempat latihan dan tempat digelarnya pertandingan renang.  “Sturktur Sebagai Elemen Estetika” digunakan sebagai tema  dalam proses perancangan. Tema ini dipilih karena dipercaya merupakan tema yang memberikan kesan yang pada bentuk struktur. Dengan harapan, melalui tema ini bisa menghasilkan karya arsitektur yang menunjukan Estetika pada stuktur Gelanggang Renang. Kata Kunci : Gelanggang Renang, Tema Struktur Sebagai Elemen Estetika.
TERMINAL TIPE B DI TUMPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Transformasi Gerak ke Bentuk Inri I. Tilaar; Sonny Tilaar; Windy Mononimbar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30712

Abstract

Terminal merupakan bagian  sistem transportasi yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Terminal bus menjadi salah satu bagian penting bagi kelancaran penggunaan transportasi umum darat. Selain merupakan tempat pemberhentian dan pemberangkantan kendaraan bus, terminal bus juga memegang peran untuk mengatru arah sirkulasi dan hirarki jalan. Pada terminal tipe b terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi, untuk melayani pergerakan regional ke arah barat dan timur, utara dan selatan serta pergerakan antar kota dalam provinsi.Metode perancangan yang digunakan mengacu pada proses desain generasi II John, yang melihat proses perencangan sebagai sebuah tahapan spiralistik  yang berulang-ulang menuju kepada satu penajaman.Maka diperlukan terminal tipe  b untuk melayani transpotarsi angkutan kota dalam provinsi yang aman dan nyaman untuk para penumpang dan juga menghasilkan suatu karya arsitektur atau bangunan yang modern.Kata Kunci: Terminal Tipe B, Transformasi Gerak ke Bentuk
RUMAH RAMAH LANSIA DI MANADO. Arsitektur Perilaku Prity G. Luly; Sonny Tilaar; Frits O. P. Siregar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31006

Abstract

Rumah Ramah Lansia merupakan Orang Lanjut usia yang terlantar dalam  masalah gejala sosial yang sudah lama hadir ditengah kita. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 19 tahun 2012 tentang pedoman pelayanan sosial lanjut usia mendefinisikan bahwa lanjut usia terlantar adalah orang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosialnya. Dengan adanya Rumah Ramah Lansia ini menjadi salah satu alternatif tempat tinggal bagi lansia. Kesibukan anggota keluarga yang semakin tinggi serta adanya perubahan pola hidup keluarga di kota besar dari extended family menjadi nuclear family, memperkuat alasan lansia untuk tinggal di Rumah Ramah Lansia. Ruamah Ramah Lansia dipilih karena dianggap mampu memenuhi berbagai kebutuhan lansia misalnya perawatan kesehatan dari tenaga profesional, serta adanya pelayanan intensif dari pengurus Rumah Ramah Lansia. Melihat Kurangnya fasilitas Rumah Ramah Lansia di Manado yang dapat menampung para lansia untuk berlindung, maka penulis terinspirasi untuk merencanakan pembangunan Rumah Ramah Lansia di Manado, tepatnya di Ring Road 2 kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara. Dengan menggunakan tema Arsitektur Perilaku, perancangan Rumah Ramah Lansia di Manado di buat dengan melihat karakter dan menekankan pada aspek kenyamanan fisik, aspek psikologi juga ditekankan. Kata kunci : Rumah Ramah Lansia, Arsitektur Perilaku , Kecamatan Mapanget, Sulawesi Utara.
PUSAT REHABILITASI PENGGUNA NAPZA DI KOTA MANADO. Healing Environment Rivaldo M. Possumah; Sonny Tilaar; Steven Lintong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31153

Abstract

Pusat Rehabilitasi Pengguna NAPZA merupakan layanan Kesehatan. Yang memberikan pelayanan rehabilitasi bagi pecandu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Penanganan dalam rehabilitasi meliputi Rehabilitasi Medis, Rehabilitasi Sosial, Bimbingan Lanjut / After Care, serta penanganan rehabilitasi lainnya. Healing Environment sebagai tema perancangan merupakan sebuah konsep seting lingkungan yang mendukung penyembuhan pasien dan membawa mereka kedalam kondisi kesehatan yang baik dengan mengeliminasi faktor environmental stressors. Tema Healing Environment pada objek rancangan menerapkan kombinasi element-element desain seperti bentuk bangunan yang dinamis namun tegas, fasad bangunan, permainan warna dam aroma, serta pemilihan material-material alami yang dapat menciptakan sebuah lingkungan atau suasana ruang yang santai dan rileks sehingga dapat mendukung proses penyembuhan.Pusat Rehabilitasi Pengguna NAPZA di Kota Manado dengan tema Healing Environment, diharapkan dapat menciptakan lingkungan khusus bagi orang-orang yang memiliki ketergantungan obat-obatan terlarang.Kata Kunci : Pusat Rehabilitasi, NAPZA, Healing Environment, Arsitektur
MIX USE BUILDING HOTEL, RENTAL OFFICE, MALL, DAN CONVENTION DI MANADO. Arsitektur Futuristik Juneidy J. Runtuwene; Pingkan P. Egam; Sonny Tilaar
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i2.32072

Abstract

Kota Manado merupakan salah satu ibu kota Provinsi di indonesia yang berada di provinsi Sulawesi Utara dan merupakan pusat berbagai kegiatan ekonomi, yang terus berkembang seiring pertumbuhan penduduknya. Peluang bisnis di kota Manado dari segi pariwisata, properti, perdagangan dan jasa meningkat pesat. sehingga diperlukannya wadah yang dapat menampung berbagai kebutuhan kegiatan tersebut. Mixed-use building menjadi pendekatan perencanaan dan rancangan yang menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi dalam sebuah wadah bangunan tuggal. Mix Use Building di Manado adalah tempat untuk mewadai seluruh kegiatan para pedagang, para wisatawan, para eksekutif muda, serta masyarakat umum dengan tema futuristik arsitektural dalam gubahan bentuk dan ruang arsitektur. Yang mana bentuk mix use building ini didapat dari gabungan ruang yang menggunakan prinsip-prinsip futuristik sehingga membentuk suatu gubahan massa yang mampu beradaptasi dan memperediksi pergerakan zaman. Metode yang diterapkan dalam rancangan adalah metode desain John Zeisel yang melihat proses perancangan sebagai sebuah tahapan spiralstik yang berulang-ulang menuju satu penajaman. Tema Futuristik lebih diprioritaskan penerapannya pada bentuk bangunan serta facade bangunan, yang dirancang sesimple mungkin sehingga bentuk bangunan dapat melewati zaman yang akan datang, dan dapat memfasilitasi semua kebutuhan komersial bisnis yang diperlukan.Kata Kunci : Mix-Use Building, Mall, Hotel, Rental Office, Convention, Manado, Arsitektur Futuristik