Claim Missing Document
Check
Articles

Pemetaan Distribusi Emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Kota Blitar Sutanhaji, Alexander Tunggul; Anugroho, Fajri; Ramadhina, Putri Ghassani
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.295 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.5

Abstract

Pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang dipengaruhi konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Kota Blitar menjadi salah satu kota yang berpartisipasi dengan target pengurangan emisi GRK mencapai 11 persen pada tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi total dan persebaran emisi karbon dioksida di Kota Blitar, serta menganalisis berapa banyak emisi karbon dioksida yang harus dikurangi sampai tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang meliputi analisa spasial menggunakan software ArcMap 10.3. Data yang digunakan adalah data primer berupa survey dan data sekunder yang didapatkan melalui dinas pemerintahan dan badan terkait. Perhitungan emisi karbon dioksida (CO2) menggunakan pendekatan sektoral dengan tier 2, yaitu estimasi perhitungannya disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Inventarisasi emisi CO2 dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu sektor domestik dan sektor transportasi. Hasil penelitian menunjukkan total emisi CO2di Kota Blitar pada tahun 2015 sebesar 114,443 kg.m-3 dengan penghasil terbesar dari sektor kendaraan yaitu 106,438 kg.m-3 mewakili 93 persen dari total emisi. Kelurahan yang memiliki konsentrasi karbon dioksida tertinggi adalah Kelurahan Kepanjenkidul sebesar 16,406 kg.m-3 dan konsentrasi terendah pada Kelurahan Tanggung sebesar 0,669 kg.m-3. Kota Blitar menargetkan pengurangan GRK sebanyak 11 persen dari total emisi karbon dioksida, yaitu sebesar 12,589 kg.m-3 sampai tahun 2020, terutama pada sektor tranportasi, dengan pengurangan operasi kendaraan bermotor, menggantikan bahan bakar solar menjadi bensin, dan pemakaian filter pada kendaraan.
Evaluasi Saluran Drainase di Jalan Gajayana dan Jalan Sumbersari Kota Malang Jifa, Azarine Nabila; Susanawati, Liliya Dewi; Sutan Haji, Alexander Tunggul
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.227 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.01.2

Abstract

ABSTRAK Perkembangan Kota Malang mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk yang pesat. Hal ini menyebabkan berkurangnya tanah yang mampu meresapkan air, sehingga menimbulkan genangan atau banjir ketika hujan turun. Saluran drainase di Kota Malang mulai mengalami penurunan kualitas sehingga tidak mampu menampung air limpasan hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi eksisting sistem saluran drainase di Jalan Gajayana dan Jalan Sumbersari, merancang dimensi saluran drainase berdasarkan hujan rancangan kala ulang 25 tahun, mengevaluasi dimensi saluran drainase eksisting apakah masih mampu menampung debit hujan rancangan untuk kala ulang 10 tahundan 25 tahun. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif evaluatif. Tahapan penelitian dimulai dari pengumpulan data berupa data sekunder dan data primer, analisis hidrologi, review desain dimensi dan evaluasi saluran drainase. Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa saluran di Jalan Gajayana masih mampu untuk menampung debit hujan untuk 25 tahun kedepan. Sedangkan saluran di Jalan Sumbersari debit kapasitas saluran eksistingnya lebih kecil dari debit kapasitas saluran rancangan sehingga perlu diganti dimensi salurannya agar dapat menampung debit hujan hingga 25 tahun kedepan. Kata Kunci     :  Drainase, Evaluasi, Jalan Gajayana, Jalan Sumbersari, ABSTRACT  Malang developments resulted in rapid population growth. This causes a reduction of land that capable for absorbing water, causing pond when it rains. Now drainage systems in Malang have decrease of quality and unable to accommodate the water runoff that causes flooding. The aim of this study was to determine the condition of the existing system of drainage channels at Gajayana Street and Sumbersari Street, designing dimensions of drainage channels based from rain design return period for 25 years, to evaluate the dimensions of drainage channels of the existing is still able to accommodate discharge of rain draft for return period 10 years and 25 years. Method that used is descriptive method evaluative. Research start from collecting primary data and secondary data, hydrology analysis, review and evaluation design dimensional drainage channels. Based on the results and the data analysis, it can be concluded that the channels in Gajayana Street still able to accommodate discharge of rain for the next 25 years. While the discharge channel at Sumbersari Street existing channel capacity is smaller than the discharge capacity of the channel, so the design of the channel dimensions need to be replaced in order to accommodate the discharge of rain up to 25 years.  Keywords: Drainage, Evaluation, Gajayana Street, Sumbersari Street
Daya Dukung Lingkungan Berbasis Keseimbangan Air di Kabupaten Nganjuk Menggunakan Sistem Informasi Geografi Yulitasari, Endah; Sutan Haji, Alexander Tunggul; Susanawati, Liliya Dewi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.134 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.03.1

Abstract

Peningkatan pertumbuhan penduduk, industri secara langsung berakibat terhadap meningkatnya kebutuhan air. Kondisi tersebut memaksa agar suatu wilayah menjaga kuantitas dan kualitas sumberdaya air. Peningkatan kebutuhan tersebut dapat memicu adanya degradasi lingkungan karena aktivitas-aktivitas baru. Dalam menjaga kelestarian sumberdaya air pada suatu wilayah perlu adanya studi (pengawasan) terhadap status daya dukung lingkungan berbasis keseimbangan air di wilayah tersebut. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui status daya dukung lingkungan berbasis kseimbangan air dengan metode analisis deskripsi kuantitatif. Faktor penentu penelitian ini adalah jumlah pendududk dengan proyeksi jumlah penduduk, luas sawah padi, luas industri pada kondisi saati ini (2014) dan memprediksi pada 20 tahun kedepan (2033) berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kebutuhan air pada ketiga sektor yaitu penduduk 0.74 %, industri 7.78 % dan irigasi 0.6 %. Berdasarkan Rasio daya dukung lingkungan per kecamatan dapat dikatakan bahwa status daya dukung lingkungan berbasis keseimbangan air pada semua kecamatan dinyatakan surplus aman. Kata Kunci : Daya Dukung Lingkungan, keseimbangan air, rencana tata ruang wilayah (RTRW)
Analisis Sebaran Beban Partikulat secara Keruangan dari Industri Semen di Kabupaten Tuban Yhulliarsih, Etty; Sutan Haji, Alexander Tunggul; Widiatmono, Bambang Rahadi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.444 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan mengakibatkan peningkatan kebutuhan bahan baku material. Salah satunya yaitu semen. Industri semen menimbulkan pencemaran udara berupa partikulat yang berasal dari cerobong. Sebaran partikulat sulit untuk diketahui hanya saja dalam jangka panjang dapat membahayakan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran beban partikulat secara keruangan yang berasal dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Tuban.Penelitian ini menggunakan analisis spasial dan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan konsentrasi partikulat dengan pemodelan gaussian point source dan analisis spasial digunakan untuk mengetahui sebaran beban partikulat di Kabupaten Tuban melalui pemetaan. Proses analisis spasial menggunakan software Arcview 3.3.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran partikulat terbesar terletak pada jarak terdekat dengan cerobong dan daerah yang terletak di garis lurus titik cerobong sesuai arah angin. Konsentrasi rata-rata sebaran partikulat masing-masing Kecamatan yaitu Kerek 156.839 µg m-3, Montong 9.65 µg m-3, Bangilan 3.164 µg m-3, Kenduruan 2.225 µg m-3, Jatirogo 0.607 µg m-3, Tambakboyo 0.282 µg m-3, Kecamatan Soko 0.057 µg m-3, Singgahan 0.022 µg m-3, Bancar 0.013 µg m-3, Parengan 0.009 µg m-3, Senori 0.004 µg m-3, dan Kecamatan yang tidak dilalui arah angin konsentrasinya adalah 0 µg m-3, yaitu Kecamatan Jenu, Merakurak, Grabagan, Rengel, Semanding, Tuban, Plumpang, Palang dan Widang. Konsentrasi partikulat masih dibawah baku mutu. Kata kunci : Analisis spasial, cerobong, partikulat, sebaran
Analisis Nomografi Suhu, Laju Penguapan dan Tekanan Udara untuk Perancangan Alat Desalinasi Tenaga Surya Dengan Pengaturan Vakum Sutan Haji, Alexander Tunggul; Wirosoedarmo, Ruslan; Tyas, Martina W
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.02.1

Abstract

Krisis air bersih pada beberapa tahun yang lalu melanda banyak daerah di Indonesia, sedangkan penyaluran air bersih belum mampu memenuhi kebutuhan penduduk banyak masyarakat kesulitan terlebih pada musim kemarau panjang. Teknologi desalinasi air laut sangat diharapkan untuk menghasilkan air tawar dengan produksi tinggi tetapi dengan energi murah oleh karna itu di buatlah alat desalinasi air laut menggunakan tenaga surya dengan energi matahari sebagai sumber panas utama untuk penguapan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mendapatkan hubungan antara intensitas radiasi matahari dan laju perubahan suhu air laut pada berbagai tekanan udara 2) Mendapatkan hubungan antara suhu air laut dan besarnya laju penguapan air laut pada berbagai tekanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Laboratorium Teknik Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Universitas BrawijayaPenelitian ini dilakukan dengan dua perlakuan yaitu penguapan dengan valume air laut 30 liter dan penguapan dengan volume air laut 40 liter, masing- masing perlakuan dilakukan sebanyak tiga pengamatan dengan tekanan -5,-7,5, -10 CmHg. Tiap pengamatan dilakukan selama tiga jam dalam satu hari dan diambil data dari jam 10.00, 11.00, 12.00,13.00 WIB. Parameter yang di ukur pada penelitian ini antara lain : Laju penguapan (ml/jam), Energi kalor matahari (KJ), Suhu (0C), Energi selama proses penguapan (KJ) Effisiensi penguapan (%) Intensitas radiasi matahari (W/m2). Hasil penelitian ini adalah nilai intensitas radiasi matahari berkisar antara 591 W/m2 sampai 680 W/m2, energi kalor matahari yang terjadi berada pada kisaran 1263,83 KJ – 1636,08 KJ, suhu bahan rata- rata dalam alat desalinasi adalah 34.95 0C pada volume 30 liter dan 34.33 0C pada volume 40 liter. Laju penguapan rata- rata didalam ruang desalinasi adalah 169,86 ml/jam pada volume 30 liter dan 161,37 ml/jam pada volume 40 liter. Energi selama penguapan rata- rata harian adalah 430 KJ pada volume 30 liter dan 556 KJ pada volume 40 liter. Hubungan antara intensitas radiasi matahari dengan laju perubahan suhu air laut dan laju penguapan air laut berbanding lurus, semakin besar intensitas radiasi matahari laju perubahan suhu air laut yang dicapai semakin tinggi begitu juga dengan laju penguapan semakin besar.
Evaluasi Penentuan Stasiun Hujan di Pulau Sabu Fajarika, Ifa; Wirosoedarmo, Ruslan; Sutan Haji, A. Tunggul; Sugianto, Seto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hujan merupakan komponen masukan utama dalam proses hidrologi, dalam prosesnya dibutuhkan data hidrologi yang terdiri dari data curah hujan, data debit dan data iklim. Kesalahan dalam pemantauan data hidrologi tersebut akan menghasilkan data yang kurang optimal dan biasanya disebabkan oleh jumlah stasiun dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kurang memadai dan pola penyebaran stasiun hujan yang tidak merata. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi penentuan stasiun hujan yang saat ini tersediasehingga didapatkan jumlah dan penentuan stasiun hujan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pola jaringan stasiun hujan serta mengetahui tata letak posisi stasiun hujan yang baru berdasarkan Metode Kriging simulasi dengan software ArcGIS 9.3 dan Standard World Meteorological Organization (WMO) dan 2) membandingkan hidrograf pengamatan debit banjir rancangan antara stasiun hujan eksisting dan stasiun hujan rekomendasi. Hasil dari interpolasi Kriging didapatkan tiga stasiun hujan tambahan yaitu terletak di Desa Raenalulu Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan A, Desa Depe Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan B, stasiun hujan C terletak di Desa Raenyale Kecamatan Sabu Barat untuk stasiun hujan kondisi eksisting terdapat di Kelurahan Mebba Kecamatan Sabu Barat. Perbandingan hidrograf pengamatan hasil debit banjir rancangan metode Kriging dan kondisi eksisting pada alternatif yang dipilih mempunyai nilai kesalahan rata-rata kurang dari 10 persen, sehingga alternatif stasiun hujan yang terpilih dapat dijadikan rekomendasi tambahan stasiun hujan yang baru di Pulau Sabu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kata kunci: Curah Hujan Rancangan, Hujan, Interpolasi, Kriging, Stasiun Hujan Rekomendasi
Implementasi Environmental Management Accounting (EMA) dalam Peningkatan Eko-Efisiensi Produksi Keramik Dinding di Cikarang Fabianto, Ken Raras Cestyakara; Rahadi W., Bambang; Sutan Haji, Alexander Tunggul
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu lingkunganmerupakan topik yang saat ini sering diperbincangkan oleh masyarakat global.Keadaan seperti ini melahirkan konsep yang dinamakan dengan eco-efficiency.Sistem yang mendukung konsep tersebut adalah Environmental Management Accounting (EMA). Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengimplementasikan EMA di pabrikkeramik dinding,mengetahui kondisi perusahaan sebelum dan sesudah penerapan EMA, dan menemukan solusi atau inovasiyang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan eko-efisiensi perusahaan.Metode deskriptif kuantitatif digunakan dengan menggambarkan kinerja ekonomidan kinerja lingkungan berdasarkan data alur bahan dan energi serta biayalingkungan. Dampak lingkungan oleh emisi gas dihitung menggunakan metode CML, sedangkan penilaian investasilingkungan dihitung menggunakan rumus NetPresent Value (NPV), waktu balik modal, dan profit.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa eko-efisiensi pabrik sudahsangat baik. Penerapansistem EMAmembuat eko-efisiensiperusahaan meningkat karenapenilaian investasi lingkungan telah dilakukanuntuk mengoptimalkan kesesuaian antara program pengendalian lingkungan dengandampak lingkungan yang ditimbulkan. Hal ini memberikan peningkatan terhadap kinerjaekonomi sebesar 0.31% dan kinerja lingkungan sebesar 0.91%.Hasil perhitungan dampak lingkunganberada di bawah standard CMLdengan HTP Total sebesar 117.12x10-6eq. 1,4-DBCkg-1dan GWP Total sebesar 0.086x10-6eq. CO2kg-1,sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.  Kata kunci : Environmental management accounting, EMA, eko-efisiensi
Elektrokoagulasi untuk Penurunan Kadar Kromium (Cr), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) pada Limbah Industri Penyamakan Kulit di Singosari Kabupaten Malang Tunggul Sutanhaji; Bambang Suharto; Shofiyunniswah Shofiyunniswah
Jurnal Dampak Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.16.2.131-138.2019

Abstract

The chromium compounds in the leather tannery wastewater come from the leather tanning process, which is uses 60-70% chromium sulphate compound. Electrocoagulation process generally uses aluminum or iron electrode which can act as sacrificial electrode (electrode acting as anode and cathode). The purposes of this research were to investigate the the removal of Chromium (total Cr), Chemical Oxygen Demand (COD) and Total Suspended Solid (TSS), to find the optimum voltage and contact time in Total Chromium, COD and TSS in tannery wastewater. Method used was the laboratorical method with descriptive data analysis. Mathematical model used was experimental model. Aluminium the plate with 15 cm length and 7 cm width electrodes with voltage variation that are 6, 12 , and 24 Volt. The contact time variation were 20, 40, and 60 second. The observation parameter were Total Chromium, COD and TSS in triplicate. The results showed the quality standards parameter Total Chromium, COD and TSS reached at contact time 70 second by extrapolation. The most optimal electrocoagulation process of tannery wastewater in reducing total Total Chromium, COD and TSS concentrations occurred at 24 Volt with contact time 70 second. The removal efficiency of Total Chromium, COD and TSS were 99,99%; 97,33%; and 84,89%. The energy requirement at the time of 24 Volt voltage and contact time of 70 second, was 0.056 KWH. Determination test value (R2) for each parameter by to the voltage has a value range from 0.961314 to 1. Keywords : COD, Electrocoagulation Method, Tannery Wastewater, Total Chromium, TSS  ABSTRAK Industri penyamakan kulit yang proses produksinya menggunakan kromium sulfat 60-70% berpotensi mencemari lingkungan sekitar pabrik melalui pembuangan limbah cairnya.  Salah satu metode yang efektif untuk pengolahan limbah cair penyamakan kulit adalah dengan metode elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi umumnya menggunakan elektroda aluminium ataupun besi yang dapat berperan sebagai sacrificial electrode (elektroda yang berperan sebagai anoda dan katoda).  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penurunan kadar Kromium (Cr total), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) pada limbah cair penyamakan kulit dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, serta mengetahui tegangan dan waktu kontak yang optimum dalam menurunkan kadar logam Kromium (Cr total), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode laboratorik dengan menggunakan analisis data grafik nomograf.  Metode elektrokoagulasi menggunakan aluminium sebagai plat elektroda dengan variasi tegangan 6 Volt, 12 Volt, dan 24 Volt, serta variasi waktu kontak 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Parameter yang diamati, yaitu logam krom total (Cr total), TSS, dan COD dengan 3 kali pengulangan.  Proses elektrokoagulasi limbah cair penyamakan kulit paling optimal dalam menurunkankonsentrasi logam krom total (Cr total), TSS, dan COD terjadi pada tegangan 24 Volt dengan waktu kontak 70 menit. Persentase efisiensi removal pada logam krom total (Cr total) sebesar 99,99%. Persentase efisiensi removal pada TSS sebesar 84,89%; sedangkan % (persen) efisiensi removal pada COD sebesar 97,33%. Kebutuhan energi yang dibutuhkan pada saat tegangan 24 Volt dengan waktu kontak 70, yaitu 0,056 KWH.Nilai uji determinasi (R2) untuk masing-masing parameter yang di uji dengan variasi besarnya tegangan memiliki nilai range 0.961314 hingga 1. Kata Kunci : Elektrokoagulasi, Limbah Cair Penyamakan Kulit, Logam Krom, COD, TSS   
Prognosa Banjir Sub Das Konto Menggunakan Simodas Ruslan Wirosoedarmo; Alexander Tunggul Sutan Haji; Kuswadi Kuswadi
agriTECH Vol 32, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.596 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9628

Abstract

The problem of fl ood and drought give negative impact to water system in the catchment area. It is related to forest condition in the upstream of watershed. One cause of flooding is the use of land that does not comply with the environmental carrying capacity making the area of repage is reduced. The purpose of this research is to predict the increase of flood hydrograph due to the change of land use sub-watershed. This study used spatial and attribute data. Spatial data included digital maps of topography, digital river network map, digital map of soil types, and digital maps land use. Map of land use consisted of the existing conditions of land use, while the land use itself was based on the 2010-2030 Spatial Plan of Malang Regency. Attribute data in the form of sub-daily rainfall data in Konto watershed year 2001-2010 were collected from the Pujon and Kedungrejo station. Data was analized using SIMODAS. Result indicated that changes of land use in sub-watershed Konto in Malang Regency for 20 years (2010-2030) increase the peak of fl ood from 1014,70 m3/ second to 1101,27 m3/ second or up to 8.53 %.ABSTRAKBanjir dan kekeringan merupakan dampak dari buruknya sistem tata air sebuah DAS. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi hutan di bagian hulu DAS. Salah satu penyebab bencana banjir yaitu pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan, sehingga kawasan resapan air berkurang. Tujuan penelitian adalah memprediksi peningkatan hidrograf banjir karena pengaruh perubahan alih fungsi lahan di Sub DAS Konto. Penelitian ini menggunakan data spasial dan data atribut. Data spasial antara lain peta digital topografi , peta digital jaringan sungai, peta digital jenis tanah, dan peta digital tata guna lahan. Peta tata guna lahan terdiri dari tataguna lahan kondisi eksisting dan tata guna lahan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang tahun 2010-2030. Data atribut yaitu berupa data curah hujan harian wilayah Sub DAS Konto tahun 2001-2010 dari stasiun hujan Kedungrejo dan Pujon. Data dianalisis menggunakan metode analisa spasial dan disimulasi dengan SIMODAS. Hasil penelitian menunjukkan perubahan alih fungsi lahan selama 20 tahun (2010-2030) meningkatkan debit puncak banjir dari 1014,704 m3/detik menjadi 1101,27 m3/detik atau naik sebesar 8,53 %.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Menggunakan Metode Analisis Spasial Ruslan Wirosoedarmo; A Tunggul Sutanhaji; Evi Kurniati; Rizky Wijayanti
agriTECH Vol 31, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2252.864 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9728

Abstract

Land suitability assessment was needed to plan productive and sustainable land use. The aim of this research was to de- liver an informative data about land suitability of corn using spatial analysis model. The research was conducted from July 2007 to January 2008, located in Blitar district. The land survey and analysis covered several parameters needed for suitability assessment for corn such as temperature, rainfall, soil drainage, soil texture, pH, effective depth of soil, organic- C, soil content, Cation Exchange Capacity of clay, slope, altitude, and erosion endangered. The land suitability classes were classified into four classes, those were very suitable, suitable, marginally suitable, and not suitable. The data were finally analyzed using Map Calculator in Arc View GIS Software.The results showed that there were three classes of land suitability for corn i.e. very suitable, suitable and marginally suitable which accounted for 85 %, 10 %, and 5 % of 150.96 hectare areas in Blitar. The suitable class mainly located in the northern of Blitar district, while the marginally suitable class mostly located in more than 1200 meters height above sea level covered 10, 117, and 52 hectares area of Wlingi, Gandusari, and Doko county area respectively.ABSTRAKEvaluasi kesesuaian lahan diperlukan untuk perencanaan penggunaan lahan yang produktif dan lestari. Tujuan peneli- tian adalah untuk menyajikan data dan informasi tentang evaluasi kesesuaian lahan bagi tanaman jagung menggunakan model analisa spasial. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2007 sampai bulan Januari 2008. Lokasi penelitian dilaksanakan di Blitar, Jawa Timur. Data yang diperlukan meliputi data spasial berupa peta kontur dan peta jenis tanah skala 1:25000 serta data atribut berupa data klimatologi wilayah dan hasil pengamatan lapangan terhadap sifat fisik, morfologi dan kimia tanah. Parameter kesesuaian untuk tanaman jagung yang ditetapkan meliputi temperatur, curah hujan, kondisi drainase, tekstur, pH, kelembaban relatif, C-organik, KTK Liat, kemiringan, ketinggian tempat dan kondisi erosi. Kelas kesesuaian lahan terdiri atas kelas “sangat sesuai”, “cukup sesuai”, “sesuai marginal” dan “tidak sesuai”. Analisis spasial memanfaatkan fasilitas Map calculator dalam Software Arc View GIS.Hasil penelitian menunjukkan, di Blitar memiliki tiga kelas kesesuaian untuk tanaman jagung yaitu “sangat sesuai” 85%, “cukup sesuai” 10% dan “sesuai marginal” 5 % dari 150961 ha luas wilayah. Kelas “cukup sesuai” umumnya ter- letak di wilayah Blitar Utara dan kelas “sesuai marginal” terletak pada ketinggian di atas 1200 mdpl di sebagian kecil wilayah Kecamatan Wlingi (10 ha), Gandusari (117 ha), dan Doko (52 ha).
Co-Authors A. Adi Sulianto Adhisty Nabila Putri Adinda Hernani Adinda Putri Syaharani Ahmad Raihan Darmawan Akhmad Adi Sulianto Akhmad Adi Sulianto, Akhmad Adi Anastasia Puji Renaningtyas Andini Eka Nurfita Andry Pratama Ariyanto Annisa Indah Mukti Nurani Atmaja, Hizkia Brian Azzahra, Shabrina Bambang Rahadi Bambang Rahadi Bambang Rahadi Bambang Rahadi Widiatmono Bambang Rahadi Widiatmono Bambang Rahadi Widiatmono Bambang Rahadi Widiatmono Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bambang Suharto Bayu Prasetya Andeka Beauty Suestining Diyah Dewanti Cahya Amalia Permatasari Dedi Cahyadi Destika Anggraeni Dianindya Novita Admadhani eka wahyu setiawan Erlita Meidya Pramesti Estin D. Kristanti Evi Kurniati Evi Kurniati Evi Kurniati Fachrun Nisa Fahmi Alpha Yanitra Fahmi Alpha Yanitra Fajri Anugroho, Fajri Fara Miranda Hangga Hiranandani Tanusekar Hidayati, Erina Aprilia Ifa Fajarika Ii' Ariyani Inayah Robbaniyah J. Bambang Rahadi W. J. Bambang Rahadi Widiatmono Jhohanes Bambang Rahadi Widiatmono Jifa, Azarine Nabila Johanes Bambang Rahadi Ken Raras Cestyakara Fabianto Khaerul Muttaqien Kuswadi Kuswadi Langgeng Setyono, Langgeng Larasati, Nadhifah Lilis Suryaningsih Liliya Dewi Susanawati Liliya Dewi Susanawati Lisnayati, Lisnayati Lissa Rullis Syiama Mellysa Machfiro Amanah Saputri Muhammad Sholeh Al Ghifari Mujaroh Khotimah, Mujaroh Nailufar Fadilah Naufal Hanif Nur Muhana Nazarina Tiftah Firdausi Niken Puspajwo Pangestuti Novia Lusiana Prabawa, Raullyno Ghozali Ilham Putri Indah Hartanti Rahadi W., Bambang Rahardjo , Poegoeh Prasetyo Ramadhina, Putri Ghassani Riza Faradina Rizki Dwika Amalia, Rizki Dwika Rizky Wijayanti Rizky Yunitasari Rohmad Zaenuri Ruslan Wirosoedarmo Ruslan Wirosoedarmo Ruslan Wirosoedarmo Ruslan Wirosoedarmo Ruslan Wirosoedarmo Ruslan Wirosoedarmo Satrio Wicaksono A. Satwika Desantina Muktiningsih, Satwika Desantina Seto Sugianto Shofiyunniswah Shofiyunniswah Sukrisno Widyotomo Sunarsih - Syahru Ramadhani Tafana Firdausi Prastiwi Tia Dwi Irawandani Tyas, Martina W Wendy Aditiyas Yhulliarsih, Etty Yulitasari, Endah Zulfikar, Fani