Claim Missing Document
Check
Articles

OPTIMASI METODE TWO POINT PROBE UNTUK KARAKTERISASI SIFAT FOTOLISTRIK MATERIAL Boisandi Boisandi; Nurussaniah Nurussaniah
Jurnal Akrab Juara Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik listrik dan fotolistrik material yang diukur dengan metode two point probe menggunakan pengukuran I-V dan mengetahui fotokonduktivitas material yang diukur denganmetode two point probe dengan rangkaian. Penelitian menggunakan metode eksperimen. Kegiatan penelitian pada perancangan alat karakterisasi listrik dengan metode two point probe dan optimasinya. Pengujian alat karakterisasi listrik dilakukan dengan karakteristik konduktivitas material dan membandingkannya dengan alat ukur standar yaitu Elkahfi I-V meter. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode two point probe dengan multimeter dapat digunakan untuk mengukur konduktivitas dan foto konduktivitas material. Adapun hasil pengukuran konduktivitas etanol sebagai larutan uji menggunakan metode two point probe adalah.
Integrasi Kearifan Lokal Kalimantan Barat dan ICT Berbasis Anroid dalam Media Pembelajaran Fisika Chandra Lesmana; Nurussaniah Nurussaniah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2347

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kelayakan media pembelajaran fisika berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika pada aspek materi dan aspek desain dan menganalisis respon siswa terhadap media pembelajaran fisika berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan fokus mendesain media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika. Langkah-langkah pengembangan mengacu pada desain pengembangan Gall & Borg, yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, uji coba produk awal, revisi produk awal, uji coba lapangan, dan revisi produk akhir. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dianalisis secara deskriptif. Terdapat dua pengujian yang akan dilakukan yaitu uji ahli dan uji respon siswa terhadap media. Respon siswa diperoleh dari sebaran angket berdasarkan aspek kemenarikan dan kemudahan pengguna. Uji ahli dan respon siswa terhadap dinilai menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban. Data yang diperoleh dari penilaian uji ahli baik pada aspek materi dan aspek media dihitung skor rata-ratanya kemudian diinterpretasikan kelayakannya. Begitu pula dengan respon siswa setelah menggunakan produk, dihitung skor rata-ratanya kemudian dikategorikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan a) media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada aspek materi memperoleh hasil persentase 82% dengan kriteria sangat layak dan aspek media pada pelajaran fisika memperoleh hasil persentase 87% dengan kriteria sangat layak, b) Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika memperoleh skor rata-rata sebesar 75% dengan kriteria baik, hal ini berarti jika media menarik digunakan, maka akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar serta membantu siswa dalam belajar.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN TRANCRIPT BASED LESSON ANALYSIS (TBLA) PADA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Ira Nofita Sari; Nurussaniah Nurussaniah
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 13, No 1 (2022): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v13i1.1470

Abstract

ABSTRAKKemampuan berpikir kreatif adalah salah satu kompetensi abad 21, yang merupakan aspek penting dalam pembelajaran. Melaui kreativitas yang diperoleh di usia muda, individu dapat lebih mudah menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari mereka dan menjadi lebih produktif di masa dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif mahasiswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan project based learning (PBL). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak yang menempuh mata kuliah Teknik Laboratorium Fisika pada semester genap TA. 2020/2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah observasi dengan alat pengumpul data berupa lembar transkrip diskusi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Adapun secara rinci kemampuan berpikir kreatif mahasiswa yang telah berkembang terdistribusi pada kefasihaan, fleksibilitas, orisinalitas dan elaborasi, sedangkan untuk berpikir metamorphosis belum muncul dalam pembelajaran.Kata Kunci: kemampuan berpikir kreatif, project based learning, transkrip dialog ABSTRACTThe ability to think creatively is one of the 21st-century competencies, which is an important aspect of learning. Through creativity acquired at a young age, individuals can more easily solve problems in their daily life and become more productive in adulthood. The aim of this research is to identify students' creative thinking skills after being given learning using a project based learning approach. The population in this study is all students of semester VI of IKIP PGRI Pontianak Physics Education Study Program who take Physics Laboratory Engineering courses in even semester TA. 2020/2021. Sampling techniques used are saturated sampling techniques. The data collection technique used is observation with a data collection tool in the form of a discussion transcript sheet. The data obtained in this study was analyzed descriptively. Based on the results of research that has been done, project based learning can develop students' creative thinking skills. In detail, students' creative thinking skills have evolved in fluency, flexibility, originality and elaboration, while metamorphosis thinking has not yet appeared in learning.Keywords: Creativ thingking skills, project based learning, transcript dialogue 
KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA CALON GURU FISIKAJAR MAHASISWA Nurhayati Nurhayati; Nurussaniah Nurussaniah; Anita Anita
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v22i1.5833

Abstract

Representation is an inseparable part of science, and research shows that the representation ability of preservice physics teachers was still inadequate. This study evaluated preservice physics teachers’ multiple representation ability and the relationship between the ability with the overall student learning outcomes or the Cumulative Achievement Index (GPA). There was a diference in multiple representation ability based on the level of education programs (fourth semester and sixth-semester students), and the ability significantly correlated with preservice physics teachers learning outcomes.
Pelatihan Pembuatan Video Interaktif pada Guru Madrasah Ibtidaiyah Imaduddin Kubu Raya Eti Sukadi; Dwi Fajar Saputri; Soka Hadiati; Nurussaniah Nurussaniah; Ira Nofita Sari
Surya Abdimas Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i1.1591

Abstract

Pandemi COVID-19 telah melanda Indonesia sejak tahun 2020, yang berakibat pada bidang pendidikan yang mengalami penundaan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Selama kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring membuat guru harus tetap memberikan ilmu kepada siswanya dengan metode yang berbeda dari biasanya. Guru di Madrasah Ibtidaiyah Imaduddin memiliki keterbatasan dalam membuat media pembelajaran interaktif yang dapat mempermudah siswa dalam belajar. Oleh karena itu pada pengabdian pada masyarakat dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan video interaktif dengan guru Madrasah Ibtidaiyah Imaduddin sebagai mitra. Pelatihan ini menggabungkan antara metode ekspositori, demonstrasi dan latihan mandiri. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil berupa: 1) Adanya peningkatan keterampilan peserta pelatihan dalam pembuatan video pembelajaran interaktif; 2) Adanya peningkatan kompetensi peserta pelatihan dalam merancang pembelajaran kreatif secara virtual; 3) Adanya respon positif dari peserta pelatihan terhadap pelatihan pembuatan video interaktif; 4) Dihasilkan video interaktif yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
PERSEPSI DAN MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK KUBU RAYA Maryland Badaun; Ardian Arifin; Nurussaniah Nurussaniah
JURNAL PENDIDIKAN SAINS DAN APLIKASINYA Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Sains dan Aplikasinya (JPSA)
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpsa.v3i2.1986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika mendeskripsikan bagaimana minat belajar fisika siswa dan mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap minat belajar fisika.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020 di SMK “Kesehatan Harapan Kita Sejahtera” dan SMK Pelangi Nusantara Kubu Raya. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa SMK kelas XI. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika a) siswa kelas XI SMK Kesehatan “Harapan Kita Sejahtera” dan SMK Pelangi Nusantara Kubu Raya memiliki persepsi yang positif terhadap pembelajaran fisika. Dikatakan demikian, karena hasil penskoran data penelitian pada empat aspek persepsi siswa terhadap pelajaran fisika bersifat positif. Untuk persepsi siswa akan pengetahuan siswa tentang fisika diperoleh 62,18% positif, persepsi siswa terhadap bahan pelajaran fisika diperoleh 58,28% positif, persepsi siswa terhadap guru fisika diperoleh 57,5% positif, dan persepsi siswa terhadap hubungan guru dengan siswa diperoleh 60,5% positif atau dengan kata lain presentase persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika sebesar 59,61% adalah positif,  b) Persepsi siswa terhadap guru fisika presentasenya lebih rendah yaitu 57,5% dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya dalam pembelajaran fisika, hal ini menunjukkan bahwa beberapa siswa di kelas XI SMK Kesehatan “Harapan Kita Sejahtera” dan SMK Pelangi Nusantara Kubu Raya berpandangan bahwa guru fisika di sekolahnya masih belum maksimal dalam memberikan materi pelajaran contohnya memberikan latihan soal tidak sesuai dengan bahan/ materi pelajaran, 2. Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika : Siswa kelas XI SMK Kesehatan “Harapan Kita Sejahtera” dan SMK Pelangi Nusantara Kubu Raya memiliki minat belajar yang tinggi. Dikatakan demikian, karena berdasarkan hasil penskoran data penelitian pada keempat aspek minat belajar. Pada aspek minat belajar siswa tentang kesukaan diperoleh 68,39% positif, pada aspek minat belajar siswa terhadap kepuasan diperoleh 66,60% positif, pada aspek minat belajar siswa diperoleh 75,37% positif, dan pada aspek minat belajar siswa diperoleh 68,25% positif atau dengan kata lain presentase minat belajar siswa terhadap pembelajaran fisika sebesar 69,65% adalah positif, 3. tidak ada hubungan yang positif  atau signifikan antara persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan minat belajar siswa terhadap pembelajaran siswa di kelas XI SMK Kesehatan “Harapan Kita Sejahtera” dan SMK Pelangi Nusantara Kubu Raya. Hal ini karena koefisien korelasi  yaitu 0,0700,444. Hubungan atau korelasi adalah hubungan korelasi  negative yang sangat kuat. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika positif, rata-rata siswa memiliki minat belajar fisika yang positif, namun tidak adanya korelasi positif antara persepsi siswa terhadap pendidikan fisika terhadap minat belajar siswa terhadap pembelajaran fisika.
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA Nurussaniah Nurussaniah; Nurhayati Nurhayati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 5 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.005 KB) | DOI: 10.21009/0305010214

Abstract

This research aims to develop the Guide Practical Physics 1 based Guided Inquiry, knowing the quality of the Guide Practical Physics 1 based Guided Inquiry, study the response of the students after using the Guide Practical Physics 1 based Guided Inquiry and determine the increase critical thinking skills of students after using the Guide Practical Physics basic 1-based Guided Inquiry. This study is research & development (R & D) with Four-D Models, which consists of four phases: define, design, develop and disseminate. Stages of development used in this study is limited only to the stage of develo. Data collection techniques used in this study is the indirect communication techniques and measurement techniques. Based on the results, obtained a Basic Physics Practical Guidance 1-based Guided Inquiry. Quality Basic Physics Practical Guidance 1-based Guided Inquiry according to subject matter experts is 82%, and according to media expert is 87% , therefore Physics Practical Guidance 1-based Guided Inquiry is fit for use. Student response after using the Guide Basic Physics Lab 1 based Guided Inquiry categorized well with the percentage of 84%. Increasing students' critical thinking skills after using the Guide Basic Physics Lab 1 based Guided Inquiry is being categorized with the gain of 0.64. Keyword: Guide Lab, Guided Inquiry, Basic Physics 1
PENYEBAB MISKONSEPSI PADA OPTIKA GEOMETRIS Dwi Fajar Saputri; Nurussaniah Nurussaniah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.035 KB)

Abstract

Misconception students on geometric optic concept are still found. The aim of this study to find out the cause of misconception students in understanding the concept of geometric optic in the Physics Education Program IKIP PGRI Pontianak. This study used an experimental method with descriptive analysis. The whole second semester 2014/2015 years students are population in this study. The research sample is determined using purposive sampling. Data obtained using doagnostic test with Certainty of Response Index (CRI) which is to determine the misconceptions profile. Furthermore, depth interview is used to determine the factors that cause misconceptions. The results showed that the cause of misconception students on geometric optic concept is preconception, intuition, associative thinking and humanistic, incomplete reasoning and the abilty of the student. Keywords: the cause of misconception students, geometric optic.
Integrasi Kearifan Lokal Kalimantan Barat dan ICT Berbasis Anroid dalam Media Pembelajaran Fisika Chandra Lesmana; Nurussaniah Nurussaniah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2347

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kelayakan media pembelajaran fisika berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika pada aspek materi dan aspek desain dan menganalisis respon siswa terhadap media pembelajaran fisika berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan fokus mendesain media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika. Langkah-langkah pengembangan mengacu pada desain pengembangan Gall & Borg, yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, uji coba produk awal, revisi produk awal, uji coba lapangan, dan revisi produk akhir. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dianalisis secara deskriptif. Terdapat dua pengujian yang akan dilakukan yaitu uji ahli dan uji respon siswa terhadap media. Respon siswa diperoleh dari sebaran angket berdasarkan aspek kemenarikan dan kemudahan pengguna. Uji ahli dan respon siswa terhadap dinilai menggunakan skala likert dengan 4 pilihan jawaban. Data yang diperoleh dari penilaian uji ahli baik pada aspek materi dan aspek media dihitung skor rata-ratanya kemudian diinterpretasikan kelayakannya. Begitu pula dengan respon siswa setelah menggunakan produk, dihitung skor rata-ratanya kemudian dikategorikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan a) media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada aspek materi memperoleh hasil persentase 82% dengan kriteria sangat layak dan aspek media pada pelajaran fisika memperoleh hasil persentase 87% dengan kriteria sangat layak, b) Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika memperoleh skor rata-rata sebesar 75% dengan kriteria baik, hal ini berarti jika media menarik digunakan, maka akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar serta membantu siswa dalam belajar.
Hubungan Efikasi Diri, Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Fisika pada Mahasiswa Fisika hendra sulistiawan; nurussaniah nurussaniah
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4, Nomer 1, April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.511 KB) | DOI: 10.26740/jp.v4n1.p43-48

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis hubungan efikasi diri terhadap minat belajar fisika, hubungan kecerdasan emosional terhadap minat belajar fisika dan hubungan secara bersama-sama efikasi diri dan kecerdasan emosional terhadap minat belajar fisika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel independent yaitu efikasi diri dan kecerdasan emosional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dan kecerdasan emosional berpengaruh terhadap minat belajar fisika mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak. Selanjutnya secara khusus dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efikasi diri dengan minat minat belajar fisika berdasarkan nilai signifikansi 0,000<0,05. terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan minat belajar fisika berdasarkan nilai signifikansi 0,002<0,05. Dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan efikasi diri dan kecerdasan emosinal dengan minat belajar fisika berdasarkan nilai sig. F sebesar 0,000 (p<0,05).