Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMISAH KULIT ARI KEDELAI UNTUK UMKM PENGOLAHAN TEMPE DI KECAMATAN SUKAMULIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Agriananta Fahmi Hidayat; Surya Abdul Muttalib; Asih Priyati
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.194

Abstract

Desa Sukamulia, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur dapat dijadikan sebagai suatu wilayah yang cocok dalam pengembangan Technopreuneurship. Sebagian masyarakat desa Sukamulia memiliki aktivitas sosial sebagai guru mengaji dengan usia rata-rata 18-25 tahun. Tingkat pendidikan sebagian masyarakat Desa Sukamulya tersebut adalah SMP dan SMA. Kelompok masyarakat yang tergabung sebagai guru mengaji tersebut memiliki wadah organisasi bernama Remaja Mushola (remus) Nurul Yakin. Remus Nurul Yakin pada saat ini telah memiliki beberapa unit bidang usaha antara lain penjualan pulsa, beras, ayam potong dan tempe. Produksi tempe saat ini merupakan mata pencaharian utama karena permintaan pasarnya yang cukup besar. Pengolahan tempe dilakukan secara tradisional tanpa bantuan mesin pengolahan. Proses pemisahan kulit ari kedelai masih dilakukan dengan cara manual atau ditradisional yang umumnya memiliki kelemahan Yaitu memerlukan waktu yang lebih lama serta tambahan tenaga kerja. Metode tradisional pemisahan kulit ari kedelai dilakukan dengan cara direndam dan diinjak-injak hingga kulit ari terkupas. Metode ini sangat merugikan karena dapat menyebabkan kedelai pecah atau bahkan sampai hancur sehingga hasil tidak bisa maksimal Proses pemisahan kulit ari kedelai ini merupakan salah satu tahapan yang penting dalam proses pembuatan tempe karena mempengaruhi kualitas dari tempe. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan menjadi lebih baik serta efisiensi proses produksi tercapai. Hasil kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan pelaku usaha produksi tempe dan hasil produksi yang lebih baik.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN MENJADI BIOBRIKET DI DESA PERESAK KABUPATEN LOMBOK BARAT Ida Ayu Widhiantari; Surya Abdul Muttalib; Agriananta Fahmi Hidayat; Zulhan Widya Baskara; Wahyudi Zulfikar
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i1.303

Abstract

Musim buah durian pada akhir tahun 2019 menyebabkan banyaknya warga Desa Peresak Kecamatan Narmada membuka lapak dagangan buah durian baik di sekitar objek wisata maupun di pinggiran jalan umum. Banyaknya aktivitas perdagangan buah duriani Desa Peresak tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat, tetapi juga menimbulkan permasalahan yaitu terjadinya penumpukan limbah berupa kulit durian.inimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki menyebabkan limbah kulit durian tersebut hanya ditumpuk begitu saja, tanpa ada usaha pengelolaan yang baik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai manfaat kulit durian yang dapat dijadikan biobriket yang bermanfaat sekaligus dapat mengatasi pencemaran lingkungan akibat keberadaan kulit durian yang melimpah, memberikan pelatihan mengenai cara pembuatan biobriket dari limbah kulit durian serta memperkenalkan teknologi berupa alat pengepres biobriket sebagai alat pendukung. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu, melakukan survey, mengadakan penyuluhan sebagai bentuk pendampingan pembelajaran, melakukan pendampingan pelatihan dalam pembuatan biobriket, serta melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan dan keberhasilan kelompok dalam menyerap materi dan praktek pengolahan limbah kulit durian menjadi biobriket. Melalui kegiatan pengabdian ini dirasa warga sangat membantu dalam hal penanggulangan limbah kulit durian dengan adanya informasi dan pelatihan pembuatan biobriket yang sebelumnya menjadi suatu permasalahan di desanya. Peserta memiliki wawasan dan keterampilan dalam membuat biobriket dari limbah kulit durian. Penggunaan alat pengepres biobriket dirasakan peserta mampu mempercepat proses pencetakan biobriket dengan hasil yang kompak dan padat sehingga lebih efektif dan efisien.