Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : GEA, Jurnal Pendidikan Geografi

PENDIDIKAN PETANI DAN ALTERNATIF PEMANFAATAN LAHAN BERKELANJUTAN DI DAERAH HULU SUNGAI CIKAPUNDUNG Darsiharjo, Darsiharjo
Jurnal Gea Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sampai saat ini masih dianggap sebagai negara agraris, karena sebagian kebutuhan hidup masyarakatnya masih bertumpu pada hasil pertanian. Di sisi lain, mata pencaharian bertani yang dilakukan oleh sebagian masyarakat sering menimbulkan kerusakan dan dianggap tidak berkelanjutan, yang ditandai oleh banyaknya lahan pertanian di tempat yang tidak direkomendasikan sehingga menimbulkan erosi, sedimentasi, banjir, longsor, dan tanah semakin tandus serta tidak ekonomis. Dalam berbagai seminar, diskusi, dan laporan penelitian, petani sering dijadikan kambing hitam dalam mempercepat kerusakan lahan, sementara solusi untuk memperbaiki dan mencegah kerusakan lahan sering tidak dipahami dan sulit dilaksanakan oleh petani. Para konseptor dan pakar kadang-kadang tidak pernah mencoba dan memberikan contoh secara langsung bentuk pemanfaatan lahan yang produktif secara berkelanjutan. Pendidikan petani tidak hanya diukur dari pendidikan formal yang dimiliki oleh petani saja, melainkan harus diukur dari pengalaman dan praktik langsung di lahan pertanian, sehingga kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan petani harus sesuai antara pendekatan teoretis dengan pendekatan praktik di lapangan. Kesadaran petani akan kehidupan masa depan sebagai salah satu modal untuk mendidik petani menjadi petani yang kompetitif dan komparatif dalam mencari berbagai solusi pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan biaya rendah. Kata Kunci: Pendidikan petani, pemanfaatan lahan, daerah hulu sungai.
PEMANFAATAN FENOMENA PERUBAHAN RUANG SIMPANG AMD BATOH DALAM PROSES PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Adista, Deki; Rohmat, Dede; Darsiharjo, Darsiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v15i1.4186

Abstract

Pendidik geografi Kota Banda Aceh beranggapan bahwa media pembelajaran selalu berkaitan dengan peralatan elektronik, sebagai pendidik terhadap media dan sumber belajar dilingkungan sekitar untuk mendukung proses pembelajaran geografi seperti fenomena-fenomena yang bersifat kontekstual pada daerah lokal untuk pemahaman konsep peserta didik terkait perubahan ruang Simpang AMD Batoh. Tujuan penelitian menganalisis pemahaman konsep perubahan ruang peserta didik sebelum dan sesudah serta keunggulan dan kelemahan pembelajaran metode insiden dengan media gambar/ foto dan ilustrasi dalam proses pembelajaran geografi. Metode penelitian Quasi Eksperiment. Populasi seluruh peserta didik kelas XI IS SMA Negeri 5 Banda Aceh sebanyak 98 peserta didik, sampel sebanyak 49 peserta didik. Teknik pengumpulan data soal test prestasi, lembar kerja siswa dan lembar observasi dan angket. Teknik analisis data statistik korelasi dan rumus N-Gain. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test pemahaman konsep perubahan ruang serta antara kelas metode insiden dan kelas media gambar/ foto dan ilustrasi dalam proses pembelajaran geografi. Kedua sampel homogen pada taraf kesalahan α = 0,05, populasi berdistribusi normal pada taraf kesalahan α = 0,05, pengujian hipotesis diterima pada taraf kesalahan α = 0,05. Rekomendasi penelitian diharapkan kepada guru mata pelajaran geografi agar lebih mengedepankan fenomena-fenomena bersifat konten lokal untuk pemahaman konsep perubahan ruang peserta didik dalam proses pembelajaran geografi.
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PESERTA DIDIK DI MTsN SINGAPARNA Kurniangsih, Alien; Darsiharjo, Darsiharjo; Maryani, Enok
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v15i1.4180

Abstract

In an era of globalization of environmental sustainability issues into one focus of attention. All components agreed to lift the attitude and wisdom in the environment that need to transfer knowledge through educational institutions. Understanding the form of the values in the learning process needs to be passed on to each generation. On that basis, the study was conducted under the title "Influence of Outdoor Learning Method Study in Kampung Naga Against Environmental Conservation Concept Training Students of Class VIII MTsN Singaparna". The goal was to determine the students understanding of the concept of environmental conservation with learning methods Outdoors Study and as a source of learning is Kampung Naga in Tasikmalaya district. Selection of Kampung Naga as a place to do experiments because Kampung Naga is one example of the village managed to preserve the natural environment. The method used in this quasi-experimental study with pretest-posttest Equivalent Groups. The study sample consisted of two classes of class VIII B as a class experiment by utilizing Kampung Naga through learning methods Outdoors Study and VIII A as a control class by utilizing Kampung Naga through learning methods Gallery Walk. 
UTILIZATION OF TIN EXCAVATION PITS FOR WATER HYACINTH CULTIVATION CULTIVATION IN THE PROVINCE OF BANGKA BELITUNG ISLANDS Meyzilia, Arvina; Darsiharjo, Darsiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v17i2.6758

Abstract

Bangka Belitung Province has large tin excavation pits. Water that fills the large aperture contains harmful metals that are difficult to utilize. To anticipate it, the tin excavation pit can be used as a medium of hyacinth cultivation. This study aims to examine the benefits of hyacinth cultivation in the tin excavation pit. The methods used are survey, literacy study, and documentation. The results show that the tin excavation pit can be used as a medium of water hyacinth cultivation. The cultivation of hyacinth in the tin excavation pit provides several benefits, i.e. (1) absorbing the metal content of Pb and Cd; (2) as biogas material to produce 3,425 MW of electricity; (3) hyacinth can "reclaim" naturally; and (4) as traditional handicraft material to increase economy.
KESIAPAN MASYARAKAT DESA WISATA DI KAMPUNG SENI & BUDAYA JELEKONG KABUPATEN BANDUNG Nurazizah, Ghoitsa Rohmah; Darsiharjo, Darsiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v18i2.13524

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjajagi kesiapan masyarakat lokal terhadap pengembangan desa wisata di Kampung Seni Budaya Jelekong, Kabupaten Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat lokal Desa Jelekong. Data diperoleh dari penyebaran closed-end kuesioner dan observasi lapangan. Analisis dilakukan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa masyarakat telah siap secara psikologis (skor 4.16, setuju) dilihat dari pemahaman prinsip-prinsip keberlanjutan pembangunan yang harus diterapkan dalam pelaksanaan desa wisata. Jika dilihat dari aspek kesiapan sosial, keberadaan aktivitas wisata telah membangun sikap positif, proaktif, inovatif dan kreatif masyarakat desa (4.36, sangat setuju). Masyarakat menolak bahwa aktivitas wisata telah menciptakan dampak sosial yang negatif bagi perilaku masyarakat (1.81,tidak setuju). Dilihat dari sisi  dukungan pemerintah, penyuluhan dan pelatihan telah diberikan oleh pemerintah maupun Lembaga Swayada Masyarakat (LSM) dalam meningkatan keterampilan masyarakat dan kebijakan desa juga telah mendukung pengembangan desa wisata (3.93, tinggi). Sedangkan dilihat dari sisi kelembagaan, desa Jelekong potensial untuk dikembangkan karena sudah memiliki Kompepar.
Analysis of Students' Preparednes In Public and Private High School Students For Landslide Disaster Risk In Maja District Arie Ramadhan Pribudianto; Enok Maryani; Darsiharjo Darsiharjo
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 23, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v23i1.56185

Abstract

Disasters are the result of natural and social processes. The natural condition of an area has the potential for danger; it can appear as a natural disaster. Efforts to reduce disaster risk can be done by changing human behavior and increasing awareness and concern for preserving the environment. Changing human behavior can be done by changing the mindset and getting used to it from an early age to always care about the environment and be aware of disasters. Through disaster education in schools, it is hoped that it will be able to increase disaster preparedness. Maja District, which is in Majalengka Regency, is one of the areas that has a high risk of landslides, which can pose a hazard if the community and students around the area have low disaster preparedness. The purpose of this study was to find out how big the risk of landslides is in Maja District and to see the level of preparedness of high school students in facing the risk of landslides. The population in this study were all high school students in Maja District. The method used by researchers is a survey research method with descriptive analysis. While this research approach, uses a quantitative approach. In 2017, Maja District had 7 cases of landslides, which is the second most-cases number in Majalengka Regency. Given the large potential for landslides, the local government should have implemented an optimal disaster mitigation process as stated in Law Number 24 of 2007 concerning Disaster Management.Keywords: Student Preparedness, Disaster Risk, Landslide Disaster, Maja District