Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISIS PERKEMBANGAN BENTUKLAHAN MARINE TERAPANNYA UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR DI KABUPATEN PANGANDARAN Hakim, Erwin Hilman; Darsiharjo, Darsiharjo; Yani, Ahmad; Nandi, Nandi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 13, No 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v13i1.20892

Abstract

Abstrak: Wilayah kepesisiran selatan Jawa Barat memiliki kondisi geologi dan geomorfologi serta aktivitas masyarakat yang kompleks, terlihat dari beragamnya jenis batuan, dan bentuk lahan marine seperti: cliff, tombolo, notch, spit, estuari, stump, stack, coastal dune, pasir putih berasosiasi Reeffrom. Tujuan penelitian menganalisis terhadap perubahan bentuk lahan marine relatif dinamis yang bersifat abrasi maupun akresi, analisis tersebut dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi terhadap pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir di Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan untuk menganalisis bentuk lahan marine menggunakan metode penelitian deskriptif survei, teknik pengumpulan data melalui survei lapangan, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Analisis data dilakukan melalui pengamatan lapangan dan mengklasifikasikan perkembangan bentuk lahan abrasi atau akresi, serta pemetaan. Perkembangan bentuk lahan yang bersifat akresi di wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran pada bentuk lahan spit dapat menutupi muara sungai berpotensi terjadinya banjir. Bentuk lahan hasil abrasi dampaknya terjadi kemunduran garis pantai yang disertai dengan longsoran. Pengelolaan lingkungan pesisir di Kabupaten Pangandaran harus dilakukan secara terintergrasi, daratan yang memiliki  ketinggian 300 – 600 mdpl dan kemiringan lereng >150 digunakan lahan konservatif, bentulahan spit yang berkembang pada muara sungai perlu dibuatkan jetty dan groin, tembok penahan gelombang pada pantai yang mengalami kemunduran, wilayah sempadan pantai digunakan sebagai lahan konvervatif berbasis vegetatif.  Abstract: The coastal area of West Java has complex geological and geomorphological conditions and community activities, seen from the variety of rock types, and marine landforms such as: cliff, Tombolo, notch, spit, estuary, stump, stack, coastal dune, white sand associated with Reefform. The purpose of the study was to analyze changes in relatively dynamic marine landforms that are abrasion and accretion, the analysis can be used as a reference material for the management and utilization of coastal areas in Pangandaran Regency. The method used to analyze marine landforms uses a descriptive survey research method, data collection techniques through field surveys, interviews, documentation studies, and literature studies. Data analysis was carried out through field observations and classifying the development of abrasion or accretion landforms, and mapping. The development of accretionary landforms in the coastal area of Pangandaran Regency on the spit landform can cover river mouths that have the potential for flooding. The impact of abrasion landforms is the decline of the coastline accompanied by landslides. Coastal environmental management in Pangandaran Regency must be carried out in an integrated manner, land with an altitude of 300 - 600 meters above sea level and a slope of >150 is used as conservative land, spit formations that develop at river mouths need to be made into jetties and groins, wave retaining walls on beaches that are receding, coastal border areas are used as vegetative-based conservative land.Keywords: Marine landform; Coastal Management; Pangandaran
Analisis Efektivitas Metode Digitasi On-Screen dan Object-Based Image Analysis (OBIA) Melalui Foto Udara dalam Pemetaan Bidang Tanah Kawasan Permukiman (Studi Kasus di Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat) Putri, Nandia; Darsiharjo, Darsiharjo; Sugito, Nanin Trianawati
GEOID Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

esa Ciwaruga berada di wilayah suburban yang berpotensi mengakibatkan perubahan penggunaan dan kepemilikan tanah kawasan permukiman secara cepat. Kondisi ini berdampak pada upaya pemantauan kepemilikan bidang tanah permukiman yang perlu dilakukan pembaruan data bidang tanah. Proses untuk memetakan dan mengetahui letak, batas, dan luas suatu bidang tanah kawasan permukiman di atas peta tidak terlepas dari beberapa kendala. Khususnya pemetaan dengan metode direct techniques seperti terestrial ataupun survei satelit memiliki keterbatasan dan kendala dari segi teknis, waktu, biaya, dan sumber daya manusia. Kendala tersebut dapat diatasi dengan metode pemetaan indirect techniques dengan data foto udara. Metode ini dapat memetakan dan memperbarui data bidang tanah dengan lebih cepat untuk cakupan wilayah yang lebih luas. Terdapat dua metode untuk pemetaan bidang tanah menggunakan data foto udara yaitu metode digitasi on-screen dan metode object-based image analysis (OBIA). Melalui penelitian ini, akan dikaji analisis efektivitas kedua metode dalam memetakan bidang tanah kawasan permukiman menggunakan data foto udara. Analisis ini menggunakan pengujian toleransi ketelitian planimetrik luas dan jarak berdasarkan peraturan Badan Pertanahan Nasional. Toleransi kesalahan luas adalah +- 0.5  luas sebenarnya, dan toleransi kesalahan jarak adalah <= 0.3 mm pada skala peta. Berdasarkan pengujian dan perbandingan ketelitian luas dan jarak, jumlah bidang, dan bentuk bidang yang dihasilkan, dapat dikatakan bahwa pemetaan dengan metode digitasi on-screen lebih unggul dari metode object-based image analysis (OBIA). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peta bidang tanah hasil digitasi on-screen dapat dipertimbangkan menjadi peta bidang dalam sertifikat tanah, karena memenuhi toleransi kesalahan planimetrik luas dan jarak berdasarkan peraturan Badan Pertanahan Nasional.