Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS MIKROZONASI SEISMIK PADA KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN Sulistiawaty, Sulistiawaty; Zulfikar, Zulfikar; Irfandy, Jeszy Wan; Tiwow, Vistarani Arini; Palloan, Pariabti
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.782 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat6164532017

Abstract

Wilayah Kecamatan Galesong merupakan daerah dataran dan wilayah pesisir dengan ketinggian 0-100 mdpl. Hal ini memacu penggunaan lahan untuk kawasan fungsional terbangun. Berdasarkan hal ini maka perlu diadakan penelitan tentang sebaran kerentanan seismik di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Data primer yang diambil langsung di sekitar pesisir pantai Galesong sebelah utara dengan menggunakan TDL 303S. Data yang diambil sebanyak 5 titik pengukuran dengan jarak setiap titik sekitar 500 meter. Selanjutnya data pengukuran tersebut kemudian diolah dengan software Geopsy. Nilai frekuensi 0,416-0,509 Hz maka lokasi penelitian dominan batuan alluvial, dimana pada titik MG02 merupakan daerah yang paling rentan dengan nilai 105,9918. Sedangkan berdasarkan nilai PGA yaitu 8,4-9,4 Gal, maka lokasi penelitian termasuk sangat kecil tingkat resiko gempanya.Wilayah Kecamatan Galesong merupakan daerah dataran dan wilayah pesisir dengan ketinggian 0-100 mdpl. Hal ini memacu penggunaan lahan untuk kawasan fungsional terbangun. Berdasarkan hal ini maka perlu diadakan penelitan tentang sebaran kerentanan seismik di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Data primer yang diambil langsung di sekitar pesisir pantai Galesong sebelah utara dengan menggunakan TDL 303S. Data yang diambil sebanyak 5 titik pengukuran dengan jarak setiap titik sekitar 500 meter. Selanjutnya data pengukuran tersebut kemudian diolah dengan software Geopsy. Nilai frekuensi 0,416-0,509 Hz maka lokasi penelitian dominan batuan alluvial, dimana pada titik MG02 merupakan daerah yang paling rentan dengan nilai 105,9918. Sedangkan berdasarkan nilai PGA yaitu 8,4-9,4 Gal, maka lokasi penelitian termasuk sangat kecil tingkat resiko gempanya.
STUDI ANALISIS PARAMETER GEMPA DAN POLA SEBARANNYA BERDASARKAN DATA MULTI-STATION (STUDI KASUS KEJADIAN GEMPA PULAU SULAWESI TAHUN 2000-2014) Saputra, Heri; Arsyad, Muhammad; Sulistiawaty, Sulistiawaty
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.96 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i1.2036

Abstract

Research has conducted that aims to describe the distribution pattern of the earthquake at the Celebes Island by Year 2000-2014 based on depth, magnitude, and analyze the seismic parameters by the earthquake pattern distribution map. Secondary data, incidence of the earthquakes at Celebes region from year 2000-2014 based on distribution multi-station data from BMKG Region IV Makassar. The pattern of distribution earthquake at the Island of Celebes in the top two namely, the pattern of earthquake distribution based on the depth and the pattern of earthquake distribution based on magnitude. Data analysis was performed using ArcGIS 10.1 to obtain the map of earthquakes distribution. The results showed that the pattern of earthquake distribution based on depth dominant shallow earthquake category (<70 km), where take  place in the Celebes North Sea, Celebes Sea, and Molucca Sea and the pattern of earthquake distribution based on magnitude occurred in the area of Celebes North, Celebes Sea, and Molucca Sea which category of small earthquakes (magnitude 4.0 SR - SR 4.9).Key words: earthquake, multi-station data, earthquake magnitudeTelah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pola sebaran gempa di Pulau Sulawesi dari  Tahun 2000-2014 berdasarkan kedalamannya, kekuatannya, dan menganalisis parameter gempa dari peta pola sebaran gempa. Data sekunder berupa data kejadian gempa bumi di Wilayah Sulawesi dari Tahun 2000-2014 berdasarkan data multi-station dari BMKG Wilayah IV Makassar. Pola sebaran gempa di Pulau Sulawesi di bagi atas dua yakni, pola sebaran gempa berdasarkan kedalaman (depth) dan pola sebaran gempa berdasarkan  kekuatan (magnitude). Analisis data dilakukan dengan menggunakan software ArcGis 10.1 untuk memperoleh peta sebaran gempa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran gempa berdasarkan kedalaman dominan terjadi di daerah Sulawesi bagian Utara, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku dengan kategori gempa dangkal (< 70 km) dan pola sebaran gempa berdasarkan kekuatan dominan terjadi di daerah Sulawesi bagian Utara, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku dengan kategori gempa kecil (magnitudo 4,0 SR - 4,9 SR).Kata Kunci:  gempa bumi, data multi-station, magnitudo gempa 
ANALISIS KERENTANAN BENDUNGAN PONRE-PONRE KABUPATEN BONE BERDASARKAN PENGUKURAN MIKROTREMOR DENGAN METODE HVSR Wahyudin, Wahyudin; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Ihsan, Nasrul
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 15, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.134 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v15i2.11041

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis kerentanan Bendungan Ponre-ponre Kabupaten Bone berdasarkan pengukuran mikrotremor dengan metode HVSR Tujuan penelitian ini adalah memperoleh nilai kerentanan terhadap gelombang seismik Bendungan Ponre-Ponre . Objek penelitian adalah Bendungan Ponre-ponre Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan seperangkat Portable Seismograph TDL 303 S untuk merekam getaran. Pengukuran dilakukan pada 10 titik yang terdiri dari 5 titik di badan bendungan dan 5 titik pada sekitarnya. Data mikrotremor pada gedung diolah menggunakan software Geopsy dengan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio). Hasil yang diperoleh, nilai frekuensi dominan adalah 0,43 -8,88 Hz, sedangkan untuk nilai periode dominan adalah 0,11-2,32 yang menunjukkan bahwa batuannya merupakan batuan alluvial. Adapun nilai amplifikasi adalah 1,81-4,47. Kerentanan berdasarkan nilai indeks kerentanan berada pada rentang 0,45 - 9,54. Sedangkan kerentanan berdasarkan nilai PGA memliki rentang nilai 18,35 – 83,37 dengan penjelasan tidak menimbulkan kerusakan jika terjadi gempa bumi. Berdasrakan hasil tersebut maka, Kerentanan Bendungan Ponre-Ponre berdasarkan nilai frekuensi dominan, amplifiasi, indeks kerentanan, periode dominan, serta PGA secara umum berada pada zona yang masih relatif aman.
HUBUNGAN SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN LOGAM BERAT PASIR BESI PANTAI SAMPULUNGAN, TAKALAR, SULAWESI SELATAN Tiwow, Vistarani Arini; Rampe, Meytij Jeanne; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Palloan, Pariabti
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika Vol 9, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i2.17326

Abstract

ABSTRAKPantai Sampulungan merupakan salah satu pantai di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan sebagai kawasan wisata. Aktivitas pengunjung di pantai ini dapat mempengaruhi kualitas pasir besi. Dengan demikian, perlu dilakukan investigasi sifat magnetik pasir besi dan hubungannya dengan logam berat. Studi ini bertujuan menganalisis sumber mineral magnetik serta hubungan suseptibilitas magnetik dan logam berat pasir besi Pantai Sampulungan. Pengukuran parameter magnetik seperti suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington Susceptibility Meter dilengkapi sensor MS2B. Metode XRF digunakan untuk identifikasi logam berat. Hasil menunjukkan bahwa mineral yang terkandung pada pasir besi bersifat ferimagnetik. Sumber mineral magnetik pada pasir besi dominan berasal dari proses pelapukan batuan secara alami atau litogenik. Hubungan suseptibilitas magnetik dan logam berat memiliki korelasi positif kuat. Kata kunci: suseptibilitas magnetik; logam berat; korelasi positif; litogenik; pantai sampulungan. ABSTRACTSampulungan Beach is one of the beaches in Takalar Regency, South Sulawesi, as a tourist area. Visitor activities on this beach can affect the quality of the iron sand. Thus, it is necessary to investigate the magnetic properties of iron sand and its relationship with heavy metals. This study aims to analyze the magnetic mineral resources and the relationship between magnetic susceptibility and the heavy metal iron sand of Sampulungan Beach. Measurement of magnetic parameters such as magnetic susceptibility uses a Bartington Susceptibility Meter equipped with an MS2B sensor. The XRF method is used to identify heavy metals. The results show that the minerals contained in the iron sand are ferrimagnetic. Iron sand's dominant magnetic mineral source comes from natural or lithogenic rock weathering processes. The relationship between magnetic susceptibility and heavy metals has a strong positive correlation. Keywords: magnetic susceptibility; heavy metal; positive correlation; lithogenic; sampulungan beach.
Karakterisasi Mineral Magnetik Sedimen Sungai Jeneberang Berdasarkan Analisis Morfologi Magnetik Tiwow, Vistarani Arini; Rampe, Meytij Jeanne; Susanto, Agus; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Palloan, Pariabti; Saputra, M Reski
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Aktivitas pada daerah aliran Sungai Jeneberang menimbulkan permasalahan seperti pencemaran. Dengan demikian, perlu dilakukan monitoring kondisi lingkungan Sungai Jeneberang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi mineral magnetik sedimen Sungai Jeneberang, sehingga dapat diketahui sumber mineral magnetiknya. Metode yang digunakan adalah Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS). Hasil menunjukkan bahwa bulir magnetik pada sedimen Sungai Jeneberang berbentuk oktahedral tidak sempurna, spherule tidak sempurna, bersudut, dan tidak beraturan. Topografinya tidak rata dan bertekstur kasar. Bulir magnetik yang berbentuk oktahedral dan bersudut merepresentasikan bulir alami dari mineral magnetik dan bulir berbentuk bulat (spherule) merepresentasikan bulir magnetik akibat hasil oksidasi/pembakaran dan proses diagenesis karena kehadiran material antropogenik. Kandungan unsur Fe dan O yang dominan serta sedikit kandungan Ti mengindikasikan sedimen Sungai Jeneberang mengandung mineral titanomagnetit.  Kata Kunci: sedimen, mineral magnetik, morfologi magnetik
Sosialisai Tahapan Pembangunan Hunian yang Baik dan Benar Melalui Sistem Bangunan Risha Palloan, Pariabty; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Usman, Usman; Ilham, M. Fadil; jizah, Surinda Nur A
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Mekkatta terkait tahapan pembangunan rumah tinggal layak huni dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan meningkatkan kualitas hunian yang aman dan nyaman melalui pembangunan rumah instan sehat sederhana (RISHA). Risha merupakan sistem struktur pra-cetak kecil yang dapat dikerjakan oleh masyarakat secara umum. Risha terdiri dari tiga buah panel, yakni Panel P1, Panel P2, dan Panel P3 atau Simpul. Masing-masing panel memiliki berat kurang dari 47 kg, sehingga dapat diangkat oleh satu orang tenaga kerja serta tidak memerlukan peralatan yang digunakan pada saat perakitan. Tipe bangunan 188 m2 dengan total biaya pembangunan Rp. 86.500.000. Metode yang digunakan yaitu pemaparan materi secara langsung dan membagikan hard file kepada peserta yang hadir. Hasil yang diperoleh yaitu masyarakat Desa Mekkatta memahami tahapan pembangunan hunian yang baik dan benar dengan sistim bangunan risha.Kata Kunci: Pembangunan Hunian, Risha.
ANALISIS STRUKTUR TANAH PADA MATA AIR DUSUN SALENRANG KAWASAN KARST KABUPATEN MAROS Sulistiawaty, Sulistiawaty; Arsyad, Muhammad; Ihsan, Nasrul
GEOSAINS KUTAI BASIN Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Geophysics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geofisunmul.v1i1.162

Abstract

Daerah karst yang berada di Dusun Salenrang Desa Rammang-rammang Kabupaten Maros terdapat mata air pertemuan antara air asin dan air tawar yang tidak saling bercampur satu sama lain yang digunakan masyarakat sebagai salah satu sumber air bersih pada saat musim kemarau. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian dilakukan guna mengetahui komposisi mineral dari tanah pertemuan air asin dan air tawar di Dusun salenrang serta pada mata air Ma’rung, dengan cara mengkarakterisasi sampel tanah dengan menggunakan alat XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM-EDS (Scanning Electron Microscopy-Electron Dispersive Spectroscopy). Adapun hasil uji SEM-EDS diperoleh adalah silikon, aluminium, dan besi, dimana molar oksida besi yang terbentuk yaitu SiO2, Al2O3 dan FeO, serta struktur yang terbentuk dominan adalah monoklinik. Sedangkan berdasarkan uji XRD diperoleh hasil dari kedua sampel tanah adalah berbentuk kristal, dimana dominan komposisinya adalah sanidine.
Analisis Kerentanan Gedung Menara FMIPA UNM Berdasarkan Pengukuran Mikrotremor Dengan Metode FSR (Floor Spectra Ratio) Yuliana, Riska; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Susanto, Agus
Progressive Physics Journal Vol 5 No 1 (2024): Progressive Physics Journal
Publisher : Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ppj.v5i1.1238

Abstract

Research has been conducted on vulnerability analysis of Gedung Menara FMIPA UNM based on microtremor measurements using the FSR (Floor Spectra Ratio) method. The purpose of this study was to analyze the data from microtremor measurements using the FSR (Floor Spectra Ratio) method so that natural frequency, amplification, and vulnerability values of Gedung Menara FMIPA UNM were obtained. The measurements were made using a set of portable measuring instruments TDL 303 S Seismograph to record vibrations. Measurements were made at 37 points in the building and 3 points in the area around the building. Recording data is processed using Geopsy with FSR method. The results of the study obtained the natural frequency of the Gedung Menara FMIPA UNM for each component was 1.3047 Hz to 2.3823 Hz in the NS component and 1.0556 Hz to 2.4355 Hz in the EW component. The amplification of the Gedung Menara FMIPA UNM for each component is 306.8593 to 2850.7233 in NS components and 360.975 to 4783.54 in EW components. The vulnerability value of the Gedung Menara FMIPA UNM for each component is to in NS component and to in EW component. Gedung Menara FMIPA UNM has complied with SNI 1726-2002. The 12nd floor is the part with the highest building vulnerability.
Studi Kualitas Fisis Air Sungai Leang Lonrong Kawasan Karst Pangkep Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Aslami, Rindah Putri; Arsyad, Muhammad; Sulistiawaty, Sulistiawaty
Progressive Physics Journal Vol 5 No 1 (2024): Progressive Physics Journal
Publisher : Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ppj.v5i1.1214

Abstract

This research is an experimental research with a survey type aimed to analyse water quality of the Leang Lonrong River reviewed from smell, taste, Total Dissolved Solid (TDS), turbidity, temperature, color, clarity, and UV index, as well as to describe community activities as factors that influence the water quality of the Leang Lonrong River in its utilization. This study was carried out in the Region Tour Leang Lonrong in the Panaikang Village, Minasatene District, Pangkep Regency, which is one of part Pangkep Karst Area Bantimurung Bulusaraung National Park. In the study, the measurement of water quality for sanitary hygiene needs and public bath reviewed its physical parameters by Regulation Minister Health No. 32 of 2017. Obtained results study that physical parameters water of Leang Lonrong River for sanitary hygiene needs own quality that meets requirement, because the water no smells, no taste, has an average TDS of 6.44 mg/L, an average turbidity of 1.71 NTU, an average temperature of 24.14 °C, and average color 0 TCU. The water of Leang Lonrong River for necessity public bath is no fulfill appropriate water quality standard raw quality. This caused some parameters not to fulfill the standard, namely the parameter of clarity is an average of 0.136 meters deep and UV index parameters more than 3 on at 11:00 a.m and 1:00 p.m in Central Indonesia Time (WITA).
Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Metode Resistivitas terhadap Kualitas Air Bawah Tanah (Studi Kasus Kalabbirang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar) Ningrum, Agustin Wahyu Trisna; Sulistiawaty, Sulistiawaty; Palloan, Pariabti
Wahana Fisika Vol 9, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v9i2.73316

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai lapisan bawah permukaan dan kualitas udara di Kalabbirang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar dengan tujuan untuk menginterpretasi lapisan bawah permukaan, menganalisis kualitas air bawah tanah, dan menganalisis hubungan hasil interpretasi lapisan bawah permukaan dengan kualitas air bawah tanah. Dalam penelitian ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi S chlumberger pada 5 lintasan dan dilakukan pengujian kualitas udara pada 6 sampel sumur air di laboratorium. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa struktur lapisan bawah permukaan pada 5 lintasan penelitian memiliki %error dibawah 25% dan terdiri atas lapisan permeabel hingga impermeabel. Dari keenam sampel yang diuji kualitasnya, sampel 1 merupakan sampel dengan hasil pengujian yang memiliki kadar kekeruhan yang lebih tinggi, memiliki warna dengan hasil pengujian yang berbeda, berbau, kadar TDS yang melebihi standar mutu, dan memiliki pH yang lebih rendah jika dibandingkan 5 sampel lainnya. Tingginya kadar TDS atau padatan terlarut pada sampel dipengaruhi oleh kondisi bawah permukaan yang cenderung aluvial yang dapat secara siginifikan mempengaruhi lingkungan sekitar. Hasil pengujian kualitas udara di laboratorium menunjukkan sampel sumur air belum memenuhi standar baku mutu parameter fisik untuk keperluan higiene sanitasi.