Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Akuatiklestari

Biodiversitas Zooplankton di Perairan Barek Motor, Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau Zulfi Ardiansyah; Tri Apriadi; Wahyu Muzammil
Akuatiklestari Vol 6 (2023): Jurnal Akuatiklestari - Edisi Khusus Seminar Nasional Perikanan Tangkap IX
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i.4104

Abstract

Potensi sumberdaya laut yang terdapat di Perairan Barek Motor, Kota Kijang cukup banyak, salah satunya adalah ikan. Keberadaan ikan tersebut mengindikasikan bahwa masih tersedia paan alami yaitu plankton (fitloplankton dan zooplankton). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis zooplankton, keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi zooplankton di Perairan Barek Motor, Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.  Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis zooplankton dan keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi zooplankton di Perairan Barek Motor, Kijang Kota, Kecbamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Pengambilan sampel zooplankton dilakukan di 30 titik acak. Sampel zooplankton diambil menggunakan plankton net dengan metode statis. Identifikasi dan pencacahan zooplankton menggunakan metode sensus.  Parameter yang dihitung yaitu kelimpahan, indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominasi. Hasil penelitian menunjukan kelimpahan zooplankton di Perairan Barek Motor sebesar 2,533 individu/L. Zooplankton yang dijumpai sebanyak 6 genera yang terdiri dari 3 kelas. Kelas Crustacea sebanyak 1 genera terdiri dari Nauplius sp. Kelas Hexanauplia sebanyak 3 genera yang terdiri dari Tropocyclops, Calanus sp, dan Oithona sp. Kelas Maxillopoda sebanyak 2 genera terdiri dari Tortanus sp, dan Cyclopoida sp. Komposisi kelas Crustacea sebanyak 75%, kelas Hexanauplia 4%, dan kelas Maxillopoda 21%. Nilai indeks keanekaragaman (H’) zooplankton adalah 0,8964, tergolong dalam kategori rendah. Indeks dominasi memperlihatkan nilai 0,5821, termasuk kategori sedang, dan indeks keseragaman dengan nilai 0,4607 termasuk dalam kategori rendah.
Inventarisasi Hasil Tangkapan Bubu di Perairan Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Ginting, Sarah Rumaisha BR; Sinaga, Mega Vici; Sabriyati, Deni; Kurniawan, Dedy; Susiana, Susiana; Muzammil, Wahyu
Akuatiklestari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i1.4287

Abstract

Penelitian dilakukan di Perairan Dompak Kota Tanjungpinang yang merupakan salahsatu lokasi matapencaharian masyarakat dari sumberdaya perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan komposisi, jumlah dan bobot hasil tangkapan dari penggunaan bubu lipat dengan ukuran 4 cm, 4,5 cm, 5 cm, 5,5 cm, 6 cm, dan 6,5 cm di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Prosedur penelitian meliputi survei lapangan, pengambilan hasil tangkapan, penanganan hasil tangkapan, serta identifikasi dan analisis hasil tangkapan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil tangkapan bubu ada 3 spesies yang ditemukan yaitu kepiting merah (Thalamita spinimana), kepiting okop (Myomenippe hardwikii) dan kepiting batu (Atergatis integerrimus). Hasil tangkapan pada 6 kategori ukuran mulut bubu terdapat perbedaan yang besar dilihat dari komposisi jenis tangkapan, yaitu didominasi oleh kepiting merah, sedangkan perolehan untuk kepiting batu hampir tidak ada. Perbedaan ukuran mulut bubu memperlihatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap jumlah tangkapan dan bobot tangkapan yang dihasilkan. Tangkapan terbanyak yaitu 13 ekor dengan bobot 686,3 gr dengan penggunaan bubu 4,5 cm, dan terendah diperoleh pada bubu ukuran 6 cm dengan tangkapan sebanyak 6 ekor dan bobot 336,1 gr.
Laju Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Hanifah, Putri Nur; Zulfikar, Andi; Nugraha, Aditya Hikmat; Muzammil, Wahyu
Akuatiklestari Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v9i1.5358

Abstract

Perairan Senggarang Besar merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Tanjungpinang Kota memiliki sebaran lamun yang cukup luas dengan kondisi cukup beragam. Untuk menjaga agar lamun dapat tetap berperan penting bagi ekosistem perairan, perlu diketahui produktivitas dari ekosistem lamun itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur laju pertumbuhan dan produksi biomassa daun lamun di Perairan Senggarang Besar serta menentukan hubungan laju pertumbuhan daun lamun dengan parameter lingkungan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2022. Penentuan titik sampling dilakukan menggunakan metode Random Sampling pada 30 titik yang tersebar di 3 lokasi yang memiliki sebaran lamun. Pengamatan laju pertumbuhan dan produksi biomassa daun lamun menggunakan metode pemangkasan dengan memilih 1 tegakan secara acak pada kuadran ukuran 50x50 cm dari masing-masing jenis lamun dan diamati selama 28 hari. Hasil penelitian menujukkan E. acoroides memiliki nilai laju pertumbuhan daun tertinggi dibandingkan jenis lamun lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, jenis lamun E. acoroides, T. hemprichii, H. uninervis, dan C. rotundata memiliki nilai laju pertumbuhan daun lamun sebesar 0,55 cm/hari, 0,14 cm/hari, 0,37 cm/hari, dan 0,22 cm/hari. Jenis lamun yang memiliki nilai produksi biomassa daun tertinggi adalah E. acoroides dengan rata-rata 134,68 gbk/m2. Sedangkan T. hemprichii, H. uninervis, dan C. rotundata memiliki nilai produksi biomassa daun lamun sebesar 72,98 gbk/m2, 1,70 gbk/m2, dan 67,59 gbk/m2. Berdasarkan analisis korelasi dan regresi linear berganda parameter yang memiliki hubungan signifikan terhadap laju pertumbuhan daun lamun pada setiap jenis adalah suhu, pH, salinitas, DO, dan TOM.