Articles
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP SENSITIVITAS KAKI DAN KADAR GULA DARAH PADA AGGREGAT LANSIA DIABETES MELITUS DI MAGELANG
Sigit Priyanto;
Junaiti Sahar;
- Widyatuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.91 KB)
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes melitus di Magelang. Penelitian eksperimen semu desain pre and post test groupdesign with control group. Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62 lansia kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian menggunakan skala sensitivitas dan nilaikadar gula darah. Senam kaki dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil penelitian kadar gula darah lebih baik pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000). Sensitivitas kaki lebih baik pada lansiasesudah diberikan latihan senam kaki (p value 0,000).Kata kunci: senam kaki, sensitivitas kaki, kadar gula darah
UPAYA PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DALAM KELUARGA, DI DESA RANCAWIRU KABUPATEN TEGAL
Dwi Budi Prastiani;
Astuti Yuni Nursasi;
Widyatuti -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Breakfast is an important activity for school-age children before making daily activities. Thisstudy aims to determine the relationship of nutrition fulfillment with breakfast habits of school age children in the family. The descriptive design with crosssectional correlation performedon families with school-age children. Result showed there is statistically significant associationbetween nutrition fulfillment with breakfast habits (p value <α). These efforts include providingfood, giving motivation, feelings of love and role models. The most dominant factor is rolemodel. Health education on the importance of nutrition in school-age children needs to be doneas promotion and prevention intervention.Key words : Breakfast habits, school-age children, family, nutrition fulfillment.
PENGARUH PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENERAPAN KARTU PEMANTAUAN MANDIRI (KPM) TERHADAP PENCEGAHAN GANGGUAN PERGERAKAN AKIBAT ASAM URAT PADA LANSIA
Putu Ayu Sani Utami;
Juniati Sahar;
Widyatuti -
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 3 No 3 (2015): JURNAL EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (172.687 KB)
Independent Monitoring Card (IMC) makes elderly become independent in managing health and controlling risk of gout. The IMC applied integration of functional consequences theory, management theory, community as partners, family centered nursing, Arthtritis Self Management Program and elderly KMS. The results showed that 9 cadres have increased ability to apply IMC in order to prevent interference with the movement as a result of uric acid problems in the elderly on the results of the Wilcoxon test with p value of 0.000 which gives the sense that there is the influence of empowerment cadres in the application card independent monitoring (KPM) on the prevention of movement disorders as a result of acid veins in elderly. Pain scale of the elderly with uric acid problems decreased from 6,02 to 4,50 and uric acid reduction levels in elderly men 1,93 mg/dl while women 2,02 mg/dl. The improved health of the elderly is also indicated by 10 families assisted. Department of Health, health centers, community nurses and community are advised to use IMC as a solution to solve movement disorders due to uric acid among elderly.
Stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja
Intan Sari Putri;
Widyatuti Widyatuti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (139.08 KB)
|
DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.205-216
Remaja merupakan populasi yang berisiko mengalami berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya gejala dispepsia fungsional. Stres menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan kesehatan pada remaja seiring perubahan dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja SMA. Desain penelitian ini yaitu cross-sectional dengan 360 responden dipilih melalui metode purposive sampling dan stratified-cluster sampling dari SMA di kota Bekasi. Instrumen penelitian ini yaitu the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) dan dyspepsia symptom severity index (DSSI). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja SMA lebih adaptif terhadap stres dan tidak merasakan gejala dispepsia. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja dengan nilai p sebesar 0.001. Hasil uji Odd Ratio (OR) didapatkan pada remaja yang merasakan stres berpeluang merasakan gejala dispepsia sebanyak 5,43 kali dibandingkan yang adaptif terhadap stres. Pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sehat dan pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah diperlukan sebagai upaya untuk mengurangi stres pada remaja. Selain itu, diperlukan upaya kesehatan sekolah terkait nutrisi pada remaja melalui konseling nutrisi dan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang teratur untuk meminimalisasi gejala dispepsia fungsional. Kata kunci: gejala dispepsia fungsional, pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah, pendidikan keterampilan hidup sehat, remaja, stres STRESS AND FUNCTIONAL DYSPEPSIA SYMPTOMS IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe population of adolescents is at risk of experiencing various health problems, one of the problems is the functional dyspepsia symptom. One of the causes of this health problem is stress, which changes in their development. The research aims to identify the relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in high school adolescents. The research design used is cross-sectional with 360 respondents selected through purposive sampling method and stratified-cluster sampling taken from A High School in Bekasi City. The research instruments used were the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) and dyspepsia severity index symptoms (DSSI). The results showed the majority of high school adolescents were more adaptive to stress and didn't feel dyspepsia symptoms. The results of the study were analyzed using the Chi-square test showed that there was a significant relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in adolescents with a p-value = 0.001. The result of the Odd Ratio test (OR) that is adolescents who feel stress has a chance of 55.72 times feeling dyspeptic symptoms compared to adolescents who are more adaptive to stress. The implementation of healthy life skills education and school-based mental health services are needed as an effort to reduce stress in adolescents. Moreover, a school health program related to nutrition is needed in adolescents through nutrition counseling and health education about regular eating patterns to minimize symptoms of functional dyspepsia. Keywords: the functional dyspepsia symptom, school-based mental health services, healthy life skills education, adolescent; stress
PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP SUHU TUBUH BAYI YANG MENGALAMI DEMAM
Sri Hartini Mardi Asih;
Dessie Wanda;
Widyatuti -;
Yeni Rustina
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 9 (2013): Desember 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1716.862 KB)
Imunisasi atau infeksi ringan dapat menyebabkan bayi mengalami demam. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan antipiretik dan Perawatan Metode Kanguru (PMK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh PMK terhadap suhu tubuh bayi yang mengalami demam di RS Telogorejo dan RB Mardi Rahayu Semarang. Desain penelitian yang digunakan quasi experimental pre-post test non equivalen control group. Sampel penelitian terdiri atas 15 bayi kelompok kontrol (tanpa PMK) dan 15 bayi kelompok intervensi (PMK). Tcrdapat perbedaan yang signifikan antara suhu tubuh sebelum dan sesudah prosedur PMK dengan P value 0,000. Implikasi perawatan yang dapat direkomendasikan adalah pemberian antipiretik disertai PMK dengan monitor suhu secara ketat.Kata kunci: PMK, domain, bayi.
MENINGKATKAN STATUS GIZI BALITA MELALUI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DI WILAYAH KELURAHAN RAWA BUNGA KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
Widyatuti Widyatuti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2001): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.7454/jki.v5i2.110
Kasus kurang gizi pada balita di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi secara tuntas sampai saat ini. Terjadinya krisis moneter sejak 1997 semakin memicu peningkatan kasus tersebut. Salah satu media televisi pada bulan Februari 2000 menyebutkan bahwa lebih dari 2000 balita mengalami gizi buruk bahkan sampai menimbulkan kematian. Keadaan ini merupakan masalah bagi masyarakat Indonesia karena dapat kehilangan satu generasi. Selama ini pemberdayaan keluarga belum dioptimalkan, maka direncanakan penerapan asuhan keperawatan keluaga untuk mengatasi masalah kurang gizi di masyarakat. Penelitian ini sebagai salah satu contoh untuk mengatasi masalah tersebut, bertujuan untuk melihat apakah ada penigkatan status gizi balita di RW 05 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara melalui asuhan keperawatan keluaraga. Hasil penelitian dengan intervensi selama 4 bulan terhadap balita kurang gizi terjadi peningkatan sebesar 13,98% yang menurut analisa statistic uji Wilcoxon bermakna. Malnutrition for children under five years in Indonesia is one of health problems that has not solved yet. Monetary crisis since 1997 in Indonesia became the trigger of malnutrition case. One of TV in February 2000 informed that more than 2000 children has poor nutrition status sometimes become cause of death. This situation will become danger for Indonesia society cause we may loose one generation. Family empowerment has not prepared optimally in giving family care. Because of that it was planned an implementation of family nursing care to solve malnutrition cases in the community. This study is an example for solving malnutrition problem, which purpose to see whether there is an increasing level of children under five years nutrition status through family nursing care at RW 05 Sub District Rawa Bunga District Jatinegara. The study increasing nutritional status of under five years children t0 13,98 after 4 months intervention regarding to Wilcoxon statistical analysis.
Pengendalian Faktor Risiko Hipertensi Pada Agregat Lansia Melalui Kunjungan Rumah
Putu Ayu Sani Utami;
Junaiti Sahar;
Widyatuti Widyatuti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.7454/jki.v16i1.14
Kunjungan rumah merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah lansia, berfungsi untuk mengendalikan faktor risiko hipertensi pada agregat lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengendalian faktor risiko hipertensi pada agregat lansia yang sudah dan belum mendapatkan kunjungan rumah di sebuah Kelurahan di Depok. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Melalui teknik cluster random sampling diperoleh 176 lansia yang terbagi dalam kelompok yang mendapatkan kunjungan rumah dan yang tidak. Data dianalisis dengan chi square, independent t-test dan Mann Withney test. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengaturan diet, pembatasan perilaku merokok, manajemen stres, pengendalian tekanan darah, pengaturan perilaku berolahraga dan status gizi lansia yang mendapatkan kunjungan rumah lebih baik dibandingkan lansia yang tidak. Tingkat stress, tekanan darah sistolik dan diastolik pada agregat lansia dengan hipertensi yang belum mendapatkan kunjungan rumah lebih tinggi dibandingkan lansia yang mendapatkan kunjungan rumah. Upaya promotif dan preventif yang dilakukan perawat komunitas melalui kunjungan rumah dapat mengendalikan faktor risiko hipertensi pada agregat lansia.
Pengaruh Brisk Walking Exercise terhadap Penurunan Tekanan Darah: Systematic Review
Rizky Rachmatullah;
Widyatuti Widyatuti;
Sukihananto Sukihananto
Faletehan Health Journal Vol 9 No 01 (2022): Faletehan Health Journal, Maret 2022
Publisher : Universitas Faletehan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33746/fhj.v9i01.388
Brisk walking exercise is an intervention that can lower blood pressure in hypertensive patients. It is very effective to stimulate muscle contraction, increase heart rate and oxygen in the tissues and break down glycogen. This exercise can reduce the process of plaque formation through increased glucose and fat utilization. The research objective was to determine the effectiveness of brisk walking exercise on lowering blood pressure of hypertensive patients. This study was a systematic review. The articles were obtained from online database, namely Science Direct, Scopus, Wiley Online, Oxford Journal, Research Gate, and Google Scholar from 2010 to 2020. The search obtained 10 articles which showed that brisk walking exercise had a significant effect on lowering blood pressure in hypertensive patients. Brisk walking exercise should be developed as a clinical intervention of lowering blood pressure in health services such as hospitals and public health centers.
Correlations Frequency of Exercise with Blood Sugar Levels of Members of the Hatha Yoga Club
Adinda Muji Lastari;
Widyatuti Widyatuti
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32584/jikj.v3i2.335
Type II diabetes mellitus is a disease that has an increasing prevalence rate every year. The community is urged to make prevention and treatment efforts to reduce complication risks. One of them is the Hatha Yoga exercise, which is a type of yoga that focuses the movement on pancreas health. The purpose of this study is to see the correlation between the frequency of exercise and the blood sugar level of Hatha Yoga club members. The study implements descriptive analytics with a cross-sectional approach on 84 Hatha Yoga club members in a yoga institution. Data collection was done using a questionnaire consisting of demographic data as well as blood sugar values before and after exercises and observations during exercise. Data results were analyzed using SPSS statistic 25 of the One Way Anova test shows a value of (p = 0,0001; p <0,05) thus indicating a meaningful relationship between the frequency of exercise and the blood sugar level of Hatha Yoga club members.
KEMAMPUAN REMAJA MENGGUNAKAN STRATEGI KOPING DALAM LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH
Sinthia Rosanti Maelissa;
Agus Setiawan;
Widyatuti Widyatuti
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (51.108 KB)
|
DOI: 10.33846/ghs.v3i1.241
Lingkungan remaja saat ini semakin menawarkan banyak pilihan. Gaya berpacaran yang membuka peluang untuk terjadinya perilaku seksual pranikah dikalangan remaja seakan menjadi tawaran yang menarik terlebih untuk remaja yang tinggal di kost. Tinggal di kost tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan pemilik kost membuat remaja bebas melakukan perilaku seksual pranikah dengan pacar di kost, sehingga menjadikan kost-kostan sebagai lingkungan yang berisiko bagi remaja lainnya. Remaja yang memilih untuk tidak terpengaruh memiliki strategi koping untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang berisiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang strategi koping yang digunakan remaja ketika tinggal dalam lingkungan berisiko. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu lingkungan tempat tinggal remaja berisiko terjadi perilaku seksual pranikah dikarenakan tinggal di kost tanpa pengawasan, aturan kost tidak terkontrol dan sikap masyarakat yang kurang peduli namun remaja mampu menggunakan strategi koping dengan membuat batasan pacaran, memiliki prinsip, menolak ajakan teman dan melakukan kegiatan diwaktu luang. Kemampuan partisipan menggunakan strategi koping didukung oleh keluarga yang selalu melakukan pengontrolan, memberi nasehat dan menekankan pada aturan yang menjadi norma bagi partisipan. Hasil penelitian merekomendasikan perawat komunitas dapat meningkatkan koping remaja melalui program-program kesehatan remaja di masyarakat, salah satunya layanan UKS di sekolah dan PKPR untuk remaja yang tinggal di kost. Kata kunci: Remaja, Strategi koping, Perilaku seksual pranikah