Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Buletin Sumber Daya Geologi

ORIENTASI INTI BATUAN HASIL PEMBORAN PADA RANCANGAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA ARAREN DI PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA, SULAWESI UTARA Seru, Imanuel; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1447.091 KB)

Abstract

Makalah ini mempresentasikan pendekatan penyelidikan geoteknik untuk mengetahui sebaran orientasi bidang diskontinuitas di bawah permukaan melalui pemboran geoteknik dengan orientasi inti batuan (rock core orientation) sebagai tahap awal pada rancangan lereng tambang emas terbuka Araren. Tiga lubang bor ditempatkan pada bagian timur, selatan, dan barat pada rancangan lereng akhir tambang terbuka. Metoda pemboran inti dimulai dari permukaan untuk mengumpulkan informasi massa batuan dan bidang diskontinuitas. Orientasi bidang diskontinuitas pada inti batuan hasil pemboran (oriented core) digunakan untuk mengamati potensi masalah kestabilan jenjang pada lereng batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsoran bidang, baji, dan rebah berpeluang terjadi dan tersebar pada lereng tambang di lokasi pengamatan. 
ANALISIS STABILITAS LERENG AREA TIMBUNAN MENGGUNAKAN METODA KESETIMBANGAN BATAS PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Andriani, Tati; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky; Oscar, Agus Wiramsya
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.625 KB)

Abstract

Salah satu prinsip pada penambangan terbuka (open pit mine) batubara adalah menggali tanah atau batuan penutup (overburden) untuk mendapatkan batubara, sehingga dibutuhkan tempat penimbunan untuk menampung overburden, yang disebut sebagai disposal area. Salah satu permasalahan pada disposal area adalah kondisi lereng yang tidak stabil sehingga terjadinya longsoran-longsoran yang dapat mengganggu jalannya operasi tambang seperti terhambatnya alat berat pengangkut material tambang. Agar disposal area tetap berada dalam kondisi stabil maka perlu adanya kajian geoteknik yang membahas mengenai kestabilan lereng, sehingga operasi tambang dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan lereng disposal area pada tambang batubara di Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan berupa geometri lereng serta karakteristik material pada disposal area. Kemudian dilakukan simulasi lereng untuk mendapat nilai FS (Safety-Factor) yang diperkirakan masih aman menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan aplikasi Slide Versi 6. Ketebalan timbunan saat ini sudah mencapai 20 meter, dengan sudut lereng keseluruhan adalah 9°.Hasil perhitungan nilai FS dari tiga sayatan menunjukkan, bahwa disposal area berada dalam kondisi belum aman dengan nilai FS pada setiap sayatan adalah 1,108; 1,21 dan 1,756. Parameter nilai FS yang dianggap aman adalah lebih besar dari 1,25. Untuk mendapatkan nilai FS optimum hasil dari simulasi untuk lereng keseluruhan, maka geometri lereng yang disarankan adalah tebal timbunan maksimum 20 meter dan sudut lereng optimal 9°, dengan dibuat undakan-undakan tinggi 7 meter dan sudut 30° pada lereng. Hasil simulasi ini memiliki nilai FS 1,301 pada kondisi jenuh. 
Koreksi Smr Pada Desain Lereng Tambangterbuka Batubara Pada Formasi Balikpapan & Formasi Kampungbaru, Sangasanga,Kalimantan Timur Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 3 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6892.971 KB)

Abstract

Kajian desain lereng stabil dibutuhkan dalam eksploitasi tambang batubara, khususnya dalam sistem tambang terbuka. Penambangan memerlukan desain lereng dengan berbagai cara. Untuk menemukan lereng stabil secara cepat, digunakan pembobotan massa lereng (SMR, Slope Mass Rating) yang berdasarkan kepada pembobotan massa batuan (RMR, Rock Mass Rating). Pada titik lokasi yang longsor maupun rawan longsor, diperlukan kajian khusus mengenai kestabilan lereng dengan metode lain dan menggunakan perangkat lain. Pada formasi batuan yang mengandung lapisan material urai (loose) seperti pasir kuarsa pada Formasi Balikpapan maupun Formasi Kampungbaru di Sangasanga, Kalimantan Timur, penentuan pembobotan massa lereng perlu dikoreksi untuk menemukan sudut lereng yang paling aman. Meskipun pada akhirnya, pilihan penentuan sudut lereng yang aman, akan bergantung pula kepada aspek ekonomis dalam penambangan. Hasil koreksi SMR yang melibatkan nilai SMR berdasarkan peneliti terdahulu (Laubscher, Romana, Orr dan Hall) didapatkan rumus-persamaan, yaitu: 1) SMR = 68,22 ln(RMR) - 225,5 (untuk persamaan logaritmik); 2) SMR = 1,262RMR - 22,30 (untuk persamaan linier); 3) 0,082 RMR 1,580 (untuk persamaan power); dan 4) SMR = 9,191e0,029RMR (untuk persamaan eksponensial).
ANALISIS STABILITAS LERENG AREA TIMBUNAN MENGGUNAKAN METODA KESETIMBANGAN BATAS PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Andriani, Tati; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky; Oscar, Agus Wiramsya
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12 No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v12i3.53

Abstract

Salah satu prinsip pada penambangan terbuka (open pit mine) batubara adalah menggali tanah atau batuan penutup (overburden) untuk mendapatkan batubara, sehingga dibutuhkan tempat penimbunan untuk menampung overburden, yang disebut sebagai disposal area. Salah satu permasalahan pada disposal area adalah kondisi lereng yang tidak stabil sehingga terjadinya longsoran-longsoran yang dapat mengganggu jalannya operasi tambang seperti terhambatnya alat berat pengangkut material tambang. Agar disposal area tetap berada dalam kondisi stabil maka perlu adanya kajian geoteknik yang membahas mengenai kestabilan lereng, sehingga operasi tambang dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan lereng disposal area pada tambang batubara di Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan berupa geometri lereng serta karakteristik material pada disposal area. Kemudian dilakukan simulasi lereng untuk mendapat nilai FS (Safety-Factor) yang diperkirakan masih aman menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan aplikasi Slide Versi 6. Ketebalan timbunan saat ini sudah mencapai 20 meter, dengan sudut lereng keseluruhan adalah 9°.Hasil perhitungan nilai FS dari tiga sayatan menunjukkan, bahwa disposal area berada dalam kondisi belum aman dengan nilai FS pada setiap sayatan adalah 1,108; 1,21 dan 1,756. Parameter nilai FS yang dianggap aman adalah lebih besar dari 1,25. Untuk mendapatkan nilai FS optimum hasil dari simulasi untuk lereng keseluruhan, maka geometri lereng yang disarankan adalah tebal timbunan maksimum 20 meter dan sudut lereng optimal 9°, dengan dibuat undakan-undakan tinggi 7 meter dan sudut 30° pada lereng. Hasil simulasi ini memiliki nilai FS 1,301 pada kondisi jenuh. 
Koreksi Smr Pada Desain Lereng Tambangterbuka Batubara Pada Formasi Balikpapan & Formasi Kampungbaru, Sangasanga,Kalimantan Timur Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7 No 3 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v7i3.115

Abstract

Kajian desain lereng stabil dibutuhkan dalam eksploitasi tambang batubara, khususnya dalam sistem tambang terbuka. Penambangan memerlukan desain lereng dengan berbagai cara. Untuk menemukan lereng stabil secara cepat, digunakan pembobotan massa lereng (SMR, Slope Mass Rating) yang berdasarkan kepada pembobotan massa batuan (RMR, Rock Mass Rating). Pada titik lokasi yang longsor maupun rawan longsor, diperlukan kajian khusus mengenai kestabilan lereng dengan metode lain dan menggunakan perangkat lain. Pada formasi batuan yang mengandung lapisan material urai (loose) seperti pasir kuarsa pada Formasi Balikpapan maupun Formasi Kampungbaru di Sangasanga, Kalimantan Timur, penentuan pembobotan massa lereng perlu dikoreksi untuk menemukan sudut lereng yang paling aman. Meskipun pada akhirnya, pilihan penentuan sudut lereng yang aman, akan bergantung pula kepada aspek ekonomis dalam penambangan. Hasil koreksi SMR yang melibatkan nilai SMR berdasarkan peneliti terdahulu (Laubscher, Romana, Orr dan Hall) didapatkan rumus-persamaan, yaitu: 1) SMR = 68,22 ln(RMR) - 225,5 (untuk persamaan logaritmik); 2) SMR = 1,262RMR - 22,30 (untuk persamaan linier); 3) 0,082 RMR 1,580 (untuk persamaan power); dan 4) SMR = 9,191e0,029RMR (untuk persamaan eksponensial).
ORIENTASI INTI BATUAN HASIL PEMBORAN PADA RANCANGAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA ARAREN DI PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA, SULAWESI UTARA Seru, Imanuel; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10 No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v10i3.147

Abstract

Makalah ini mempresentasikan pendekatan penyelidikan geoteknik untuk mengetahui sebaran orientasi bidang diskontinuitas di bawah permukaan melalui pemboran geoteknik dengan orientasi inti batuan (rock core orientation) sebagai tahap awal pada rancangan lereng tambang emas terbuka Araren. Tiga lubang bor ditempatkan pada bagian timur, selatan, dan barat pada rancangan lereng akhir tambang terbuka. Metoda pemboran inti dimulai dari permukaan untuk mengumpulkan informasi massa batuan dan bidang diskontinuitas. Orientasi bidang diskontinuitas pada inti batuan hasil pemboran (oriented core) digunakan untuk mengamati potensi masalah kestabilan jenjang pada lereng batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsoran bidang, baji, dan rebah berpeluang terjadi dan tersebar pada lereng tambang di lokasi pengamatan. 
Co-Authors abdullah, Fajar Abu Abdillah Ali, Abu Abdillah Adiwijaya, Annisa Ayungingtyas Pratiwi Adriansyah, Yan Agung Mulyo Alam, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alpionisa, Salsabila Nur Andriani, Tati Andriani, Tati APRILIAN, YOGA Arie Afriadi Asykarulloh, Abdul Wahid Aton Patonah, Aton Bakhtiar, Taufiq Basuki, Jodi Prakoso Bustomi, Zhafran Muhammad Asyam Chaniago, Aulia Eka P S Chen, Reynara Davin Dicky Muslim Emi Sukiyah Ersyari, Jodistriawan Euis Tintin Yuningsih Firmansyah, M. Nizar Hendarmawan Hendarmawan, Hendarmawan Heriwaseso, Anjar Imam Santosa Irvan Sophian Irvan Sophian, Irvan Ismawan Ismawan, Ismawan Iyan Haryanto, Iyan Jakah, Jakah Johanes Hutabarat Khoirullah, Nur Kristiawan, Yohandi Luthfan H. Jihadi, Luthfan H. Luthfan Harisan Jihadi, Luthfan Harisan MANIK, VITO ARISTO Mubarak, Aziez Muhammad Bey Anural, Muhammad Bey Muhammad Kurniawan Alfadli Mursito, Anggoro Nana Sulaksana NINGRUM, WIWIN JUNITA Oscar, Agus Wiramsya Oscar, Agus Wiramsya Pajrin, Ulfia Sari Pradnya Paramarta Raditya Rendra Putra, Rafino Kurnia Putri, Revena Denia Raden Irvan Sophian, Raden Irvan Rahmi, Nisa Shafira Muthia Ramsof, Rani Amalia Retnoningtyas, Widya Ika Rizky Narendra Utomo, Rizky Narendra Rukmana, Yanwar Yusup Sabila, Zahra Syahida Seraphine, Nadhirah Seru, Imanuel Seru, Imanuel Shafira, Nisa Siahaan, Yakub Sidarto Sidarto Sihotang, Josua Washington Sulastri, Murni Sumarnadi, Eko Sumaryono Sumaryono Taufiq, Mochamad Muslim Ulhaque, Thaha Rizal Wicaksana, Kintan Adelia Arum Wicaksono, Danny Wiguna, Purwa Yogi Prianda, Yogi Yohanes Tan, Yohanes Yuda, Himmes Fitra Yusi Firmansyah, Yusi Yusuf, Muhammad Farhan