Articles
Konflik Peran Ganda Wanita Karir Saat Work From Home di Masa Pandemi Covid-19
Dhiza Aliffia;
Mawadah Mawadah;
Rabiatul Adawiyah;
Khairun Na’imah;
Shanty Komalasari;
Ceria Hermina
Muadalah Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/muadalah.v10i2.7450
The Covid-19 pandemic has made significant changes to people’s lives. Including career women who work from home, feel the impact of these changes. Challenges and burdens borne by career women in the middle of public stigma about women who should be at home, doing domestic work, taking care of their husbands and children and then increasing when they have to do it together with office work at home. The purpose of this study is to reveal the dual role conflict experienced by career women when working from home during covid-19 pandemic. The method used in writing this article uses the library method. A mother who has a dual role during a pandemic finds her work responsibilities getting more difficult. The burden is in the form of the responsibility of accompanying school children from home and work responsibilities which apparently during the pandemic are increasing. Especially when children learn online. Here the role of a mother increases because she has to act as a teacher to accompany her child. This makes career women find it difficult because they are also carrying out their duties from home (WFH) at the same time. Career women often find it difficult because they have to divide their focus between work and accompanying children during online school. So that the dual role conflict experienced by career women when working from home during the Covid-19 pandemic increases because roles in work and family are carried out in the same place at the same time. Pandemi Covid-19 membuat perubahan yang sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat, diantaranya adalah melaksanakan pekerjaan dari rumah. Termasuk juga wanita karir yang melakukan work from home, merasakan dampak dari perubahan tersebut Tantangan dan beban yang dipikul wanita karir di tengah stigma masyarakat tentang wanita yang seharusnya berada di rumah, melakukan pekerjaan domestik, mengurus suami dan anak kemudian bertambah saat harus mengerjakannya bersamaan dengan pekerjaan kantor yang dilakukan dari rumah (work from home). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan konflik peran ganda yang dialami oleh wanita karir saat Work From Home saat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakaan. Seorang ibu yang mempunyai peran ganda selama pandemi merasa tanggungan pekerjaannya bertambah lebih sulit. Beban itu adalah tanggung jawab mendampingi anak sekolah dari rumah serta tanggungan pekerjaan yang semasa pandemi ini semakin bertambah. Terlebih saat anak-anak belajar secara daring. Disini peran seorang ibu bertambah karena harus berperan sebagai guru untuk mendampingi anaknya. Hal ini yang membuat wanita karir merasa kesulitan karena dalam waktu yang bersamaan mereka juga melaksanakan tugasnya dari rumah (WFH). Wanita karir sering merasa sulit karena harus membagi fokusnya antara pekerjaan dan mendampingi anak saat sekolah daring. Sehingga konflik peran ganda yang dialami wanita karir saat work from home di masa pandemi covid-19 meningkat karena peran dalam pekerjaan dan keluarga dilakukan di tempat dan waktu yang bersamaan.
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT STRES KERJA PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DI BAPAS KELAS I BANJARMASIN
Noor Cahaya;
Ceria Hermina
PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 4 No 2 (2023): PSIKOWIPA
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38156/psikowipa.v4i2.109
Work stress is an interaction between working conditions and worker characteristics that change normal physical and psychological functions. Job stress arises as a form of individual incompatibility with the work environment. One of the factors that affect work stress is workload. This study aims to look at the effect of workload on the work stress of the social counselor of the Banjarmasin Class I Bapas. The research method used is a quantitative method with a correlational design. Data collection tools used are the Workload scale and Work Stress scale. Subject taking technique using total sampling. There are 38 subjects in total. The data analysis used is simple linear regression analysis. The results of the researchers showed that the workload affected the work stress of the community counselors of the First Class of the Banjarmasin Fathers. Workload affects work stress by 10.9% (R2=0.109; F(4.409) = sig <.043). Based on these results, the research hypothesis is accepted, namely that there is an effect of workload on the work stress of community supervisors of the First Class Bapas Banjarmasin.
Interaksi Parasosial pada Penggemar K-Pop di Kalimantan Selatan
Rahmawati, Indry Claudya;
Hermina, Ceria
Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47134/pjp.v1i4.2821
Persebaran K-Pop di Indonesia tidak lepas dari peranan media sosial yang saat ini sangat mudah diakses bagi setiap orang. Penggemar dapat dengan mudah mendapatkan informasi pribadi dan berinteraksi dengan idolanya melalui unggahan di media sosial menumbuhkan rasa mengenal idolanya dengan dekat. Rasa mengenal yang dimiliki penggemar kepada idolanya ini menimbulkan sebuah pemikiran memiliki hubungan sepihak dengan idolanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran interaksi parasosial pada penggemar K-Pop di Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penggambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian terdiari dari dua orang dengan kriteria penggemar K-pop yang melakukan interaksi parasosial. Bentuk perilaku subjek yang ditemukan adalah task attraction, identification attraction, dan romantic attraction. Dari ketiga bentuk perilaku tersebut, romantic attraction merupakan bentuk perilaku yang paling sering muncul di kedua subjek.
Gambaran Kualitas Relasi Orang Tua-Anak Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Speech Delay
Fatimah, Firni Noviyanti;
Hermina, Ceria;
Fikrie, Fikrie
Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47134/pjp.v1i4.3154
Abstrak: Keterlambatan atau yang sering disebut dengan speech delay adalah satu gangguan keterlambatan pada anak yang ditandai dengan keterlambatan dalam kemampuan berbicara atau menyampaikan sesuatu. Orang tua yang memiliki anak dengan keterlambatan bicara menghadapi tantangan khusus didalam pengasuhan, yang mana dapat memengaruhi kualitas hubungan mereka dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas rellasi antara orang tua dan anak pada orang tua yang memiliki anak speech delay. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif kuantitatif. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala kualitas relasi orang tua-anak. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak speech delay, dan sampel diambil dengan Teknik incidental sampling, menghasilkan 37 pasang orang tua. Data dianalisismenggunakan Teknik analisis statistic deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 87% dari hubungan orang tua-anak berada dalam kategori sedang, dimana relasi yang terbaik diukur dalam penelitian ini. Kata kunci: kualitas relasi orang tua-anak, speech delay Abstract: Speech delay is a childhood disorder characterized by delays in the ability to speak or communicate. Parents who have children with speech delays face special challenges in parenting, which can affect the quality of their relationship with their children. This study aims to describe the quality of the relationship between parents and children in parents who have children with speech delay. This study uses a quantitative method with a quantitative descriptive design. The instrument used to collect data is the parent-child relationship quality scale. The population of this study were parents who had speech delay children, and the sample was taken with incidental sampling technique, resulting in 37 pairs of parents. Data were analyzed using descriptive statistical analysis techniques. Results showed that 87% of parent-child relationships were in the moderate category, which is the best relationship measured in this study. Keywords: quality of parent-child relationship, speech delay,
HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN OFF TASK BEHAVIOR SISWA SMKN 4 MARABAHAN
Nesha Ananda;
Ceria Hermina;
Dicky Listin Quarta
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 4 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.3287/liberosis.v4i2.4559
Off task behavior merupakan perilaku pembelajaran siswa yang diperlihatkan dengan melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan proses pembelajaran. Di sisi lain, self control mengacu pada kemampuan individu untuk mengendalikan diri dari berbagai rangsangan atau godaan yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self control dengan off task behavior pada siswa SMKN 4 Marabahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala self control dan skala off task behavior. Teknik pengambilan subjek yang digunakan adalah probability sampling berupa stratified random sampling dengan jumlah responden 155 siswa. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu korelasi product moment pearson. Hasil uji hipotesis dengan nilai signifikan 0.003 (Sig<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif antara self control dengan off task behavior. Dimana semakin tinggi self control siswa maka akan semakin rendahoff task behavior nya, demikian sebaliknya semakin rendah self control siswa maka akan semakin tinggi off task behavior nya.
Hubungan Komitmen Organisasi Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Anggota Forum Anak Kota Banjarmasin
Annisah Ahmadya;
Ceria Hermina;
Dyta Setiawati Hariyono
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 2 No. 3 (2024): September: Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebida
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61132/corona.v2i3.564
Teenagers are a valuable assets in shaping the future of a country. Teenage participation in education and social activities is very important. The government facilitates this by providing participation forums such as the children’s forum. The aim of this research is to determine the relationship between organizational commitment and organizational citizenship behavior (OCB) among members of the Banjarmasin City Children's Forum. This research uses quantitative methods with a correlational approach. This research found that there is a significant relationship between organizational commitment and organizational citizenship behavior (OCB) among members of the Banjarmasin City Children's Forum. The results of the hypothesis test show a sig. (2-tailed) is 0.003, which indicates significant and a positive relationship between the two variables with a correlation coefficient of 0.294. These results indicate that the higher the organizational commitment, the higher the OCB, and vice versa, namely the lower the organizational commitment, the lower the OCB.
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan PT Harmoni Panca Utama Site BDA
Putriyady Putriyady;
Ceria Hermina;
Lita Ariani
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 2 No. 3 (2024): September: Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebida
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61132/corona.v2i3.566
Quality human resources are the result of good work motivation and work discipline. Good work discipline is the result of behavior carried out with awareness and a sense of willingness to comply with all regulations. The aim of this research is to determine the relationship between work motivation and work discipline in companies. The type of research used is quantitative research with a correlational approach. This data collection method uses a scale of work motivation and work discipline. The data analysis method used in this research is in accordance with Karl Pearson's Product Moment correlation technique and uses the SPSS 25.0 application. The results of the product moment correlation calculation obtained a value of 0.756, meaning there is a positive relationship between work motivation and work discipline.
Konflik Peran Ganda Wanita Karir Saat Work From Home di Masa Pandemi Covid-19
Aliffia, Dhiza;
Mawadah, Mawadah;
Adawiyah, Rabiatul;
Na’imah, Khairun;
Komalasari, Shanty;
Hermina, Ceria
Muadalah Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18592/muadalah.v10i2.7450
The Covid-19 pandemic has made significant changes to people’s lives. Including career women who work from home, feel the impact of these changes. Challenges and burdens borne by career women in the middle of public stigma about women who should be at home, doing domestic work, taking care of their husbands and children and then increasing when they have to do it together with office work at home. The purpose of this study is to reveal the dual role conflict experienced by career women when working from home during covid-19 pandemic. The method used in writing this article uses the library method. A mother who has a dual role during a pandemic finds her work responsibilities getting more difficult. The burden is in the form of the responsibility of accompanying school children from home and work responsibilities which apparently during the pandemic are increasing. Especially when children learn online. Here the role of a mother increases because she has to act as a teacher to accompany her child. This makes career women find it difficult because they are also carrying out their duties from home (WFH) at the same time. Career women often find it difficult because they have to divide their focus between work and accompanying children during online school. So that the dual role conflict experienced by career women when working from home during the Covid-19 pandemic increases because roles in work and family are carried out in the same place at the same time. Pandemi Covid-19 membuat perubahan yang sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat, diantaranya adalah melaksanakan pekerjaan dari rumah. Termasuk juga wanita karir yang melakukan work from home, merasakan dampak dari perubahan tersebut Tantangan dan beban yang dipikul wanita karir di tengah stigma masyarakat tentang wanita yang seharusnya berada di rumah, melakukan pekerjaan domestik, mengurus suami dan anak kemudian bertambah saat harus mengerjakannya bersamaan dengan pekerjaan kantor yang dilakukan dari rumah (work from home). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan konflik peran ganda yang dialami oleh wanita karir saat Work From Home saat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakaan. Seorang ibu yang mempunyai peran ganda selama pandemi merasa tanggungan pekerjaannya bertambah lebih sulit. Beban itu adalah tanggung jawab mendampingi anak sekolah dari rumah serta tanggungan pekerjaan yang semasa pandemi ini semakin bertambah. Terlebih saat anak-anak belajar secara daring. Disini peran seorang ibu bertambah karena harus berperan sebagai guru untuk mendampingi anaknya. Hal ini yang membuat wanita karir merasa kesulitan karena dalam waktu yang bersamaan mereka juga melaksanakan tugasnya dari rumah (WFH). Wanita karir sering merasa sulit karena harus membagi fokusnya antara pekerjaan dan mendampingi anak saat sekolah daring. Sehingga konflik peran ganda yang dialami wanita karir saat work from home di masa pandemi covid-19 meningkat karena peran dalam pekerjaan dan keluarga dilakukan di tempat dan waktu yang bersamaan.
Work Values dan Situational Awareness Pada Guru Pendamping Khusus (GPK) di Banjarmasin
Marleni, Siti Mutiara;
Ceria Hermina;
Dicky Listin Quarta
Psikodinamika: Jurnal Literasi Psikologi Vol 4 No 2 (2024): PSIKODINAMIKA : Jurnal Literasi Psikologi, Juli 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36636/psikodinamika.v4i2.4950
Children with special needs have the same rights to receive the best learning experiences to develop their potential optimally, one of which is through the presence of Special Assistant Teachers (SAT). However, the number of SATs in Indonesia is still insufficient compared to the number of children with special needs, which can hinder their progress. Situational awareness of SATs becomes an important factor in effectively assisting children with special needs. This study aims to determine whether there is a relationship between situational awareness and work values in SATs. This research uses a quantitative approach with a correlational design. The data collection tools used are situational awareness and work values scales. Purposive sampling technique with a total of 116 SATs was used in this study. The data analysis used is Spearman rank correlation. The results of the study show a positive relationship between situational awareness and work values, which means that the higher the work values, the higher the situational awareness of SATs in Banjarmasin.
Tingkat Self Efficacy Pada Mahasiswa Yang Melakukan Pementasan Di Lingkup UKM Seni Perguruan Tinggi Di Banjarmasin
Hans Bunyamin Yassin;
Fikrie;
Ceria Hermina
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1 (2024): November
Publisher : Indonesian Journal Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47134/pjp.v2i1.3238
Mahasiswa yang sadar untuk mengembangkan potensi dirinya dalam pendidikan tinggi untuk menjadi pemikir. ilmuwan anggota UKM menghindar dan merasa tidak mampu untuk mengambil langkah sebagai pemain, beberapa dari mereka mengatakan takut tidak bisa mengingat gerakan tari, untuk penyanyi khawatir tidak bisa menyesuaikan dengan nada dan lupa lirik pada musik, dan untuk yang berpuisi takut tidak bisa membawakan emosi yang sesuai penelitian kuantitatif dan desain deskriptif. Penelitian ini untuk mengetahui berada dimana tingkat self efficacy mahasiswa yang melakukan pementasan di lingkup UKM Seni perguruan tinggi.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung didalam UKM Seni Perguruan tinggi tingkat Univeritas di Banjarmasin yang berjumlah 112 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan sampel jenuh dengan pengambilan sampel nonprobabilitas. responden yang kurang dari 70 tegrolong rendah. Responden yang termasuk dalam kategori menengah adalah mereka yang skor. Hal ini mewakili 18 atau 18,2% dari semua responden. 80 atau 80,8% responden termasuk dalam kategori efikasi diri tinggi, dengan skor diri 110 atau lebih tinggi. Studi ini menggunakan total 99 respons dengan sebanyak 80 subjek yang memiliki self efficacy pada tingkat tinggi. Hasil ini menunjukkan sebanyak 99 subjek dengan persentase 80,8% mahasiswa yang berpartisipasi dengan jumlah 80 subjek memiliki tingkat self efficacy pada kategori tinggi. Dalam penelitian yang dilakukan juga peneliti memberikan kategori yaitu jenis kelamin, jenis seni yang dimainkan, serta lamanya bergabung dalam komunitas. Hasil yang dilakukan pada kategori jenis kelamin, laki-laki memiliki skor tertinggi, jenis seni yang dimainkan, serta lamanya bergabung