Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Dinamika Kelimpahan Spirulina SP. Pada Tambak Udang Vaname (L. Vannamei) Pola Intensif Heri Ariadi; Ashari Fahrurrozi; Farchan Mushaf Al Ramadhani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.10974

Abstract

Spirulina sp. is a type of plankton commonly found in pond waters. The purpose of this study is to detect the abundance of plankton and the presence of Spirulina sp. in the pond waters used for cultivating vannamei shrimp (L. vannamei). The research methods employed are descriptive quantitative and qualitative analyses, complemented by dynamic system modeling analysis. The results indicate that the water quality conditions of the ponds are still suitable for shrimp farming, with dissolved oxygen levels ranging from 4.01 to 6.17 mg/L, pH levels from 7.7 to 7.9, salinity at 20‰, temperature ranging from 27.050 to 28.25°C, nitrate levels from 0.01 to 0.15 mg/L, phosphate levels from 0.05 to 0.20 mg/L, and water clarity between 25 and 35 cm. The plankton classification identified includes the class Bacillariophyceae with genera such as Skeletonema sp., Cyclotella sp., Coscinodiscus sp., and Amphipora sp.; the class Chlorophyceae with genera such as Chlorella sp., Oocystis sp., and Chlamydomonas sp.; and the class Cyanophyceae with genera such as Oscillatoria sp., Spirulina sp., and Anabaenopsis sp. The plankton diversity index (H’) ranged from 0.01 to 0.33, and the evenness index (E) ranged from 0.10 to 0.50, indicating that the pond waters are still in relatively good condition with minimal indications of pollution. The abundance of Spirulina sp. ranged from 0.2x10^4 to 0.6x10^4 cells/ml. The dynamic system modeling analysis showed that the abundance of Spirulina sp. in pond waters is influenced by the productivity levels of the waters and the grazing process by organisms. In conclusion, the abundance of plankton found in the ponds ranges from 0.4x10^4 to 1.9x10^4 cells/ml, consisting of 10 genera and 3 classes of plankton. Additionally, Spirulina sp. was found in all three research ponds, with an abundance ranging from 0.2x10^4 to 0.6x10^4 cells/ml.
Analisis Karantina Ekspor Lobster Laut (Panulirus sp.) di CV. Bumi Pertiwi Ashari Fahrurrozi
JURNAL LEMURU Vol 6 No 1 (2024): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v6i1.3455

Abstract

Salah satu aspek penting dalam pengembangan industri perikanan adalah peningkatan volume ekspor produk perikanan ke berbagai negara tujuan. Karantina ikan memiliki peranan penting dalam menjamin keamanan produk perikanan yang diekspor. Mengingat permintaan negara-negara pengimpor lobster yang hingga saat ini belum terpenuhi, harga lobster akan cenderung meningkat. Hal ini merupakan peluang bagi para nelayan dan pembudidaya untuk mengembangkan usaha penangkapan dan budidaya lobster untuk di ekspor dengan memperhatikan standar kesehatan dan keamanan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan instalansi karantina ikan (IKI) dan proses ekspor lobster laut di perusahaan Bumi Pertiwi. Metode deskriptif digunakan melalui pengamatan dan wawancara langsung. Hasil menunjukkan Perusahaan Bumi Pertiwi telah menerapkan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dan memiliki sertifikat IKI dengan grade B dari BKIPM. Sarana meliputi 30 bak karantina, laboratorium, dan fasilitas penunjang seperti genset dan limbah cair. Pemasukan lobster laut dilakukan sortasi dan karantina intensif kelengkapan sarana dan prasarana utama, selama beberapa hari sebelum pengemasan rapat berdasarkan standar tujuan ekspor. Sehingga diharapkan penyebaran penyakit yang berbahaya dapat ditekan agar kualitas dan kuantitas tercukupi dan mendukung kegiatan penangkapan dan budidaya lobster. Selain itu, persentase margin terbesar berada pada sektor ekspor dengan nilai 0,97% dibandingkan nelayan atau pembudidaya serta pengumpul.