Pandemi Covid-19 mengubah pola kerja dari work from office menjadi work from home. Hal ini terjadi pada banyak organisasi tak terkecuali di birokrasi pemerintah. Perubahan demi perubahan terus terjadi untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada dengan tetap berpedoman pada tujuan memberikan pelayanan kepada public. Namun implementasi di lapangan mengalami banyak kendala. Hal ini menjadi satu pertanyaan apakah para birokrat memiliki kesiapan untuk berubah. Dalam konteks perubahan, peran leader menjadi penting karena ia membawa misi mencapai tujuan perubahan. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara leader political skill dengan readiness for organizational change pada manajer Pemerintahan Provinsi X. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara leader political skill dengan readiness for organizational change. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sebanyak 407 responden di level pimpinan menjadi subjek penelitian. Pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan Political Skill Inventory dan Organizational Change Recipients’ Belief Scale. Analisis regresi digunakan untuk mengolah data yang ada. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa leader political skill berkorelasi dengan readiness for organizational change. artinya bahwa seorang leader yang memiliki political skill yang tinggi memiliki kesiapan yang tinggi pula terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi Pemerintahan Daerah setempat untuk menerapkan strategi kebijakan menyiapkan para leader agar lebih siap menghadapi perubahan.