Populasi lansia, atau yang disebut warga emas di Malaysia, menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Seiring bertambahnya usia, berbagai keterbatasan fisik seperti mudah lelah dan sakit seringkali muncul, yang dapat memengaruhi kualitas pelaksanaan ibadah sehari-hari. Fikih rukhsah (keringanan) hadir sebagai solusi syariat untuk memudahkan lansia dalam beribadah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibadah pada warga emas di Madrasah Ibnu Mas’ud, Nilai, Malaysia, melalui kajian fikih lansia. Metode yang digunakan adalah penyuluhan tatap muka berbentuk kajian keagamaan yang interaktif. Materi yang disampaikan meliputi kemudahan dalam bersuci (tayamum) dan pelaksanaan salat (jamak) bagi yang memiliki uzur, bersumber dari beberapa kitab fikih otoritatif. Hasilnya, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan merasa sangat terbantu karena dapat mengetahui berbagai kemudahan yang dibolehkan syariat dalam menjalankan ibadah. Meskipun program ini diterima dengan baik, salah satu kekurangannya adalah tidak adanya pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman secara kuantitatif karena keterbatasan fasilitas saat pelaksanaan. Disimpulkan bahwa program ini efektif dalam memberikan edukasi, dan disarankan agar kegiatan selanjutnya menyertakan instrumen evaluasi untuk mengukur keberhasilan secara lebih objektif.