Penelitian ini mengkaji sistem pendidikan Dinasti Abbasiyah dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) abad ke-21. Latar belakang penelitian menunjukkan bahwa pada masa Abbasiyah, pendidikan Islam berkembang pesat, tidak hanya dalam aspek keagamaan (naqliyah), tetapi juga ilmu pengetahuan rasional (aqliyah), seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Sistem pendidikan yang komprehensif dan inklusif tersebut mendukung pengembangan intelektual dan spiritual, yang memungkinkan ilmuwan seperti Al-Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi untuk memberikan kontribusi besar dalam bidang sains dan keagamaan sehingga masih sangat perlu untuk dikontekstualisasikan pada pembelajaran PAI abad ke-21. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk dalam penelitian kepustakaan (library resreach). Sumber data yang digunakan berasal dari artikel jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan Abbasiyah, seperti keterbukaan terhadap ilmu luar, toleransi, rasionalitas, moderasi, serta integrasi ilmu agama dan sains, sangat relevan untuk diterapkan dalam pendidikan Islam abad ke-21. Pendekatan ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, moderasi beragama, dan akhlak mulia dalam kalangan siswa. Oleh karena itu, kontekstualisasi pendidikan Abbasiyah menjadi langkah strategis untuk merancang kurikulum dan metode pembelajaran PAI yang lebih adaptif dan solutif terhadap kebutuhan zaman dan tantangan global.