Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Berbasis Iman Menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani (Studi Analisis Kitab Qāmi’u At-Tughyān) Suroso, Suroso; Subhi, Muhamad Rifa’i
ALSYS Vol 3 No 6 (2023): NOVEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/alsys.v3i6.1977

Abstract

Character development efforts through a variety of educational institutions and through various methods continue to be developed. This shows that morals really need to be fostered, and this formation turns out to bring results in the form of the formation of Muslim individuals who are noble, obedient to Allah and His Messenger, respect for mothers, fathers, compassion for fellow beings and so on. This condition of coaching is increasingly felt necessary especially when there are more challenges and temptations as a result of advances in science and technology. Today, for example, people will easily communicate with anything in this world, which is good or bad, because the existence of telecommunication equipments. The problems in article this study are: first¸ What is The Values of Manners Education based on Faith according to ShaykhNawawi al-Bantani in the book Qāmīu at-Tughyān? second¸ What is the relevance Values of Manners Education based on Faith according to ShaykhNawawi al-Bantani in the Qāmī'u at-Tughyā book with the current context of moral education?The purpose of this study is to describe and critically analyze the Values of Manners Education based on Faith according to ShaykhNawawi al-Bantani in the book Qāmīu at-Tughyān and its relevance to the current context of moral education.While the usefulness of this research theoretically is to add scientific insight about moral education and can be a reference material in digging up information in order to add to scientific treasures. And its practical uses for education observers namely contribute to becoming a reference and scientific treasure in deepening scientific horizons. This study uses a descriptive qualitative analysis approach with a type of library research. While the data collection techniques is based on documentation. And the data analysis technique is the content analysis technique. The results of this study indicate that the classification of faith-based moral education in the book Qāmi'u At-Tughyān According to Shaykh Muhammad Nawawi Al-Bantani can be divided into five categories. First, morals towards Allah Swt.Second, morals towards Prophet Muhammad Saw.Third, morals towards Religious expert. Fourth, morals towards fellow people and Fifth, morals towards ourself.
Social-Emotional Concepts in Nana Asma'u's Thought and Their Relevance to Islamic Religious Education Maulidah, Sakhat; Subhi, Muhamad Rifa’i; Anekasari, Rahmi
The Future of Education Journal Vol 4 No 6 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i6.660

Abstract

This research aims to analyze the social-emotional concept in Nana Asma'u's thought and its relevance to Islamic Religious Education. This research is classified as library research with a qualitative approach. The data sources used are derived from journal articles. The data collection technique involves understanding and studying theories from various relevant literature and library materials. The data analysis technique in this research is conducted qualitatively through three stages: the data condensation stage where researchers perform filtering, selection, and focusing of data to make it easier to understand and process according to the research focus, followed by the data display stage, and the conclusion drawing and verification stage. The results of this research show that Nana Asma'u's social-emotional approach offers much-needed solutions in modern education, which focuses on the balance between cognitive, emotional, and social aspects in character formation of students. By prioritizing love, empathy, social responsibility, and women's empowerment. Through the Yan Taru method, Nana Asma'u successfully created an educational system that emphasizes non-dehumanizing human relationships. The novelty of this research lies in strengthening the social-emotional aspects in Islamic Religious Education through a historical-conceptual approach from a classical Muslim female figure, which has rarely been discussed specifically in the context of contemporary education. Moreover, this research highlights the significant contribution of the female figure Nana Asma'u in integrating spiritual, social, and emotional values in Islamic education that is inclusive, humanistic, and relevant to contemporary needs. Keywords: Islamic Religious Education, Nana Asma'u, Nana Asma'u's Thought, Social-Emotional, Women's Education Pioneer.
Transformasi Mutu Pendidikan Di Indonesia: Kajian Historis Dan Implikasinya Terhadap Sistem Pendidikan Kontemporer Hidayati, Nirmala; Subhi, Muhamad Rifa’i; Sari, Rahmi Aneka
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 JULI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.6728

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji transformasi mutu pendidikan di Indonesia melalui pendekatan historis, khususnya pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi terhadap sistem pendidikan kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Transformasi mutu pendidikan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada era Orde Lama, mutu pendidikan terbatas pada penguatan nasionalisme, sedangkan pada era Orde Baru, pendidikan diarahkan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan karakter bangsa. Di era Reformasi, dengan adanya desentralisasi dan globalisasi, pendidikan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan zaman. Transformasi mutu pendidikan membawa implikasi terhadap sistem pendidikan kontemporer di indonesia meliputi perubahan paradigma pembelajaran, desentralisasi dan otonomi pendidikan, penekanan pada standar nasional pendidikan, integrasi teknologi dalam pendidikan. Namun, upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan masih dihadapkan pada beberapa tantangan seperti kesiapan tenaga pendidik yang belum merata, peningkatan kompetensi guru, serta sarana dan prasarana yang belum memadai. Oleh karena itu, penting untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.Kata Kunci: Mutu Pendidikan, Sejarah Kurikulum Indonesia, Sistem Pendidikan Kontemporer
Analisis Integrasi Metode Pembelajaran Konvensional dan Modern Anjani, Syarifah; Subhi, Muhamad Rifa’i; Anekasari, Rahmi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 JULI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.6837

Abstract

Terjadi ketimpangan dalam penerapan metode pembelajaran konvensional yang bersifat pasif dan monoton dengan metode modern yang lebih partisipatif serta relevan pada perkembangan zaman. Hal ini berdampak pada rendahnya efektivitas dan relevansi pembelajaran, khususnya dalam konteks Pendidikan agama Islam yang seringkali dianggap hanya focus pada aspek spiritual tanpa integrase keterampilan abad 21. Penelitian ini membahas tentang bagaimana integrase metode pembelajaran konvensional dan modern dapat meningkatkan efektivitas dan relevansi pembelajaran PAI. Menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian mengemukakan bahwa integrase metode pembelajaran konvensional dan modern bisa menghasilkan pembelajaran yang holistic serta kontekstual. Integrase metode pembelajaran konvensional dan modern sangat relevan untuk menciptakan pengalaman belajara yang komprehensif dalam Pendidikan agama Islam. Penggabungan ini mampu membentuk siswa berakhlak, kritis dan siap menghadapi tantangan global Kesimpulannya, Integrasi antara metode tradisional dengan modern tidak hanya berupa strategi saja, melainkan kebutuhan yang penting dalam membentuk generasi muda islam yang berlandaskan spiritual dan digitalnya tidak tertinggal.Kata Kunci: Metode Pembelajaran, konvensional, modern, PAI 
Hubungan Kesejahteraan Finansial Dengan Tingkat Stres Pada Sebuah Pernikahan di Kota Pekalongan Firdania, Mala; Subhi, Muhamad Rifa’i
Journal of Exploratory Dynamic Problems Vol. 2 No. 3 (2025): Vol 2 No.3 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edp.v2i3.135

Abstract

Kesejahteraan finansial merupakan faktor esensial yang memengaruhi dinamika dalam kehidupan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kesejahteraan finansial dengan tingkat stres dalam pernikahan di Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 100 pasangan suami istri yang telah menikah minimal dua tahun. Instrumen berupa kuesioner skala Likert mengukur persepsi kesejahteraan finansial dan tingkat stres. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kesejahteraan finansial dan stres pernikahan (r = -0,62, p < 0,01). Data menunjukkan bahwa pasangan dengan pendapatan di atas UMR mengalami stres lebih rendah. Temuan ini menjadi dasar penting dalam praktik konseling pernikahan, di mana materi literasi keuangan dan manajemen ekonomi rumah tangga perlu diintegrasikan dalam layanan konseling.
Pengabdian Masyarakat: Mengelola Emosi dan Terapi Membaca Al-Qur’an untuk Meningkatkan Kualitas Diri pada Siswa MI 01 Walisongo Paesan Ayuni, Diah; Subhi, Muhamad Rifa’i
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 3 (2025): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i3.2331

Abstract

Setiap individu pasti memiliki emosi yang dikeluarkan. Ini adalah potensi yang dimiliki individu sejak lahir dan berkembang mengikuti pola pertumbuhan imdividu. Emosi merupakan keadaan yang responnya dapat mempengaruhi perilaku individu. Macam-macam emosi ada banyak dengan cara pengelolaan yang berbeda-beda. Meskipun begitu, banyak individu yang belum mengenal serta dapat mengelola emosi dengan baik terutama anak-anak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji tentang pengenalan dan pengelolaan emosi pada siswa MI 01 Walisongo Paesan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan observasi serta wawancara pada siswa yang terkait. Peneliti juga terjun langsung dalam memperkenalkan pengertian, pembagian dan regulasi emosi. Kemudian siswa mewarnai bidang bangunan dengan warna yang telah ditentukan untuk mengetahui keadaan emosi siswa. Peneliti juga membuat kegiatan konseling kelompok untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami emosi dan cara penanganannya. Terapi membaca Al-Quran bersama juga dilakukan untuk mendatangkan ketenangan hati. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari siswa MI 01 Walisongo Paesan sehingga bisa tumbuh kembang dengan mental dan pengelolaan emosi yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat memahami dan mengelola emosi yang muncul dengan menerapkan regulasi yang sudah diajarkan sebelumnya. Kemampuan siswa dalam mengelola emosinya memperlihatkan kualitas diri mereka yang baik.
Pengenalan dan Pengelolaan Emosi untuk Membangun Karakter Positif Siswa Kelas 4 MI Walisongo Paesan 01 Abdini, Riski; Subhi, Muhamad Rifa’i
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 3 (2025): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i3.2354

Abstract

Artikel ini membahas pentingnya pengenalan dan pengelolaan emosi dalam membangun karakter positif siswa kelas 4 di MI Walisongo Paesan 01. Dengan menggunakan metode penelitian pemberdayaan masyarakat dan pendekatan metodologi Service Learning (SL), penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang emosi dan cara mengelolanya untuk mendukung perkembangan karakter yang baik. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengenalan, bermain game emosi, konseling kelompok, dan praktik langsung mengenai pengenalan emosi, teknik pengelolaan emosi, serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam kesadaran emosi dan kemampuan untuk mengelola emosi secara positif. Penerapan metode SL mendorong sikap partisipasi, komunikasi, interaksi, penyesuaian diri dengan kelompok belajar, serta menunjukan rasa percaya diri. Sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter positif. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa pengenalan dan pengelolaan emosi merupakan langkah penting dalam membentuk karakter positif siswa, yang berkontribusi pada pembentukan pribadi yang positif dan siap menjadi seseorang yang stabil secara emosional untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Strategi Pengendalian Emosi Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa di MI Walosingo Paesan Liyanti, Chika Novi; Subhi, Muhamad Rifa’i
JURNAL ASIMILASI PENDIDIKAN Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Asimilasi Pendidikan
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENDIDIKAN (LPP) ARROSYIDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61924/jasmin.v3i3.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi pengendalian emosi yang efektif dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa di MI Walosingo Paesan. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan penting yang mempengaruhi interaksi sosial dan prestasi akademik siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari siswa kelas 4 di MI Walosingo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pengendalian emosi, seperti pelatihan kesadaran diri, teknik relaksasi, dan komunikasi efektif, dapat membantu siswa mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Selain itu, program pengembangan kecerdasan emosi yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah juga terbukti meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian emosi yang baik berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kecerdasan emosi siswa, yang pada gilirannya dapat mendukung perkembangan sosial dan akademik mereka. Rekomendasi untuk implementasi strategi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung perkembangan emosional siswa.
KONTEKSTUALISASI PENDIDIKAN DINASTI ABBASIYAH PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ABAD KE-21 Zidan, Alaika Akmal; Subhi, Muhamad Rifa’i; Haryati, Tri Astutik; Anekasari, Rahmi; Fadli, Failasuf
Renjana Pendidikan Dasar Vol 5 No 3 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji sistem pendidikan Dinasti Abbasiyah dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) abad ke-21. Latar belakang penelitian menunjukkan bahwa pada masa Abbasiyah, pendidikan Islam berkembang pesat, tidak hanya dalam aspek keagamaan (naqliyah), tetapi juga ilmu pengetahuan rasional (aqliyah), seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Sistem pendidikan yang komprehensif dan inklusif tersebut mendukung pengembangan intelektual dan spiritual, yang memungkinkan ilmuwan seperti Al-Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi untuk memberikan kontribusi besar dalam bidang sains dan keagamaan sehingga masih sangat perlu untuk dikontekstualisasikan pada pembelajaran PAI abad ke-21. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk dalam penelitian kepustakaan (library resreach). Sumber data yang digunakan berasal dari artikel jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan Abbasiyah, seperti keterbukaan terhadap ilmu luar, toleransi, rasionalitas, moderasi, serta integrasi ilmu agama dan sains, sangat relevan untuk diterapkan dalam pendidikan Islam abad ke-21. Pendekatan ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, moderasi beragama, dan akhlak mulia dalam kalangan siswa. Oleh karena itu, kontekstualisasi pendidikan Abbasiyah menjadi langkah strategis untuk merancang kurikulum dan metode pembelajaran PAI yang lebih adaptif dan solutif terhadap kebutuhan zaman dan tantangan global.
Transformasi Intelektual Islam: dari Bayt Al-Hikmah ke Era Digitalisasi Pendidikan Hamid, Ahmad Masthur; subhi, Muhamad Rifa’i; Anekasari, Rahmi
Jurnal Tinta Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Tinta
Publisher : Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/jurnaltinta.v7i2.1955

Abstract

This article examines the intellectual transformation of Islamic education by exploring the legacy of Bayt al-Hikmah during the Abbasid Caliphate and its relevance to the current era of educational digitalization. Employing a qualitative historical-conceptual approach through library research, the study finds that Bayt al-Hikmah served as a pioneering model of Islamic scholarship integrative, multidisciplinary, and open to diverse sources of knowledge across civilizations. Its curriculum emphasized critical thinking, practical scientific engagement, moral development, and intercultural academic dialogue. These foundational values remain deeply relevant in addressing the challenges of 21st century Islamic education. In the digital era, technology can be positioned not merely as a tool but as a medium to revive and modernize the intellectual spirit of classical Islam. By adopting the principles of Bayt al-Hikmah, digital education can promote inclusive knowledge exchange, character formation, and cross-institutional collaboration. Thus, digital transformation in Islamic education should not only aim at technological advancement but also at restoring the rich intellectual tradition that once shaped Islamic civilization.